Anda di halaman 1dari 18

Kelompok batuk

NAMA KELOMPOK :
1. ROSA INDRIANINGSIH
2. FATIMAH HANAN
3. FENI PERMATASARI
4. TAUFIQ HARTANTO
5. RESMA AGUSTINA
6. IZDIHAR ULFA
7. LAFIFATUS SHOLEKHA
8. FRASDIAZ PRATAMA
9. NURUL ISTIQOMAH
10. FETY ROSIANA
11. SEPTIAN DWI N
12. RIA KARTIKA S
Pengertian batuk

 Batuk adalah respons alami dari tubuh sebagai


sistem pertahanan saluran napas jika terdapat
gangguan dari luar.

Respons ini berfungsi membersihkan lendir atau


faktor penyebab iritasi atau bahan iritan (seperti
debu atau asap) agar keluar dari paru-paru dan .
Jenis – Jenis Batuk

1. Batuk berdasarkan durasi

a. Akut
Akut merupakan fase awal dan masih mudah buat sembuh.
Jangka waktunya kurang daritiga minggu dan terjadi karena
iritasi, bakteri, virus, penyempitan saluran nafas atas.
b. Sub akut
Subakut adalah fase peralihan dari akut akan menjadi
kronis.Dikategorikan subakut bila batuk sudah 3-8 minggu.
Terjadi karena gangguan pada epitel.
c. Kronis
Kronis adalah batuk yang sulit disembuhkan dikarenakan
penyempitansaluran nafas atasdan terjadi lebih dari delapan
minggu.Batuk kronis biasanya adalah tanda atau gejala adanya
penyakit lain yang lebih berat. Banyak penyakit berat yang
ditandai dengan batuk kronis,misalnya asma,TBC, gangguan
refluks lambung, penyakit paru obstruksi kronis,sampai kanker
paru-paru. Untuk itu, batuk kronis harus diperiksakan ke dokter
untukmemastikan penyebabnya dan diatasi sesuai dengan
penyebabnya itu. (Nadesui,Hendrawan.2008)
2. Berdasarkan tanda klinisnya

a. Batuk berdahak
Yaitu batuk yang terjadi karena adanya dahak pada
tenggorokan.Batuk berdahak lebih sering terjadi pada saluran
napas yang peka terhadap paparan debu, lembab berlebih, alergi
dan sebagainya. Batuk berdahak merupakan mekanisme tubuh
untuk mengeluarkan zat-zat asing dari saluran nafas, temasuk
dahak. Batuk ini terjadi dalam waktu yang relatif singkat. (Tjay,
HT.Rahardja, K. 2003)
b. Batuk kering
Batuk ini tidak mengeluarkan dahak. Tenggorokan terasa
gatal, sehingga merangsang timbulnya batuk. Batuk ini
mengganggu kenyamanan, bila batuknya terlalu keras akan dapat
memecahkan pembuluh darah pada mata.
Penyebab batuk
Ada beberapa macam penyebab batuk :
1. Umumnya disebabkan oleh infeksi di saluran
pernapasan bagian atas yang merupakan gejala
flu.
2. Infeksi saluran pernapasan bagian atas (ISPA).
3. Alergi
4. Asma atau tuberculosis
5. Benda asing yang masuk kedalam saluran napas
6. Tersedak akibat minum susu
7. Menghirup asap rokok dari orang sekitar
8. Masalah emosi dan psikologis (untuk batuk
psikogenik)
1. (Antitusif)
a. Kodein (F.I): metilmorfin, *Codipront
Alkaloida candu ini memiliki sifat menyerupai morfin, tetapi efek
analgetis dan meredakan batuknya jauh lebih lemah, begitu pula efek
depresinya terhadap pernapasan. Obat ini banyak digunakan sebagai
pereda batuk dan penghilang rasa sakit, biasanya dikombinasi dengan
asetosal yang memberikan efek potensiasi. Dosis analgetis yang efektif
terletak di anatara 15 – 60 mg. Sama dengan morfin, kodein juga dapat
membebaskan histamine (histamine-liberator).
Efek sampingnya jarang terjadi pada dosis biasa dan terbatas pada
obstipasi, mual dan muntah, pusing, dan termangu-mangu. Pada anak
kecil dapat terjadi konvulsi dan depresi pernapasan. Dalam dosis tinggi
dapat menimbulkan efek sentral tersebut. Walaupun kurang hebat dan
lebih jarang daripada morfin, obat ini dapat pula mengakibatkan
ketagihan.
Dosis: oral sebagai aalgetikum dan pereda batuk 3-5 dd 10-40 mg
dan maksimum 200 mg sehari. Pada diare 3-4 dd 25-40 mg.
b. Noskapin
Alkaloida candu alamiah ini tidak memiliki rumus fenantren,
seperti kodein dan morfin, melainkan termasuk dalam kelompok
benzilisokinolin seperti alkaloda candu lainnya (papaverin dan
tebain). Efek meredakan batuknya tidak sekuat kodein, tetapi tidak
mengakibatkan depresi pernapasan atau obstipasi, sedangkan efk
sedatifnya dapat diabaikan. Risiko adiksinya ringan sekali. Berkat sifat
baik ini, kini obat ini banyak digunakan dalam berbagai sediaan obat
batuk popular.
Noskapin tidak bersifat analgetis dan merupakan pembebas
histamine yang kuat dengan efek bronchokonstriksi dan hipotensi
(selewat) pada dosis besar.
Efek sampingnya jarang terjad dan berupa nyeri kepala, reaksi kulit,
dan perasaan lelah letih tidak bersemangat.
Dosis: oral 3-4 kali sehari 15-50 mg, maksimal 250 mg sehari.
c. Dekstrometofan: methoxylevorphanol, Detusif, *Romilar/exp,
Derivat-fenantren ini (1953) berkhasiat menekan batuk, yang
sama kuatnya dengan kodein, tetapi bertahan lebih lama dan tidak
bersifat analgetis, sedative, sembelit, atau adiktif. Mekanisme kerjanya
berdasarkan peningkatan ambang pusat batuk di otak. Pada
peyalahgunaan dengan dosis tinggi dapat terjadi efek stimulasi SP.
Efek sampingnya hanya ringan dan terbatas pada rasa
mengantuk, termangu-mangu, pusing, nyeri kepala, dan gangguan
lambung-usus.
Dosis: oral 3-4 dd 10-20 mg (bromide) p.c., anak-anak 2-6 tahun
3-4 dd 8 mg, 6-12 tahun 3-4 dd 15 mg.
2. Antihistamin
a. Prometazin: (phenargen exp)
Sebagai antihistaminikum berdaya meredakan
rangsangan batuk berkat sifat sedative dan antikolinergik
yang kuat.
Efek samping antikolinergiknya dapat menyebabkan
gangguan buang air kecil dan akomodasi pada manula.
Dosis : 3 dd 25-50 mg (garam HCl) d.c., anak-anak diatas 1
tahun 2-4 dd 0,2 mg/kg.
b. Oksomemazin
Adalah derivat dengan khasiat dan penggunaan sama,
daya antikolinergiknya lemah.
Dosis : 2-3 dd 15 mg, anak-anak 1-2 tahun 2,5-10 mg
sehari, 2-5 tahun 10-20 mg sehari, 5-10 tahun 2-3 dd 10 mg.
c. Difenhidramin (Benadryl)
Sebagai zat antihistamin (H-Blocker), senyawa
ini bersifat hipnotis-sedatif dan dengan demikian
meredakan rangsangan batuk. Pada bayi dapat
menimbulkan perangsangan paradoksal, misalnya
mengeringnya selaput lender karena efek
antikolinergiknya.
Dosis : 3-4 dd 25-50 mg
3. Mukolitik
a. Asetilsistein (Fluimucil)
Mekanisme aksinya yakni Mengurangi kekentalan / viskositas
sekret dengan memecah ikatan disulfida pada mukoprotein,
memfasilitasi pengeluaran sekret melalui batuk. Mekanisme ini
paling baik pada pH 7-9, sehingga pH sediaan diadjust dengan
NaOH.
Efek Samping: Reaksi hipersensitivitas (bronkospasme,
angioedema, kemerahan, gatal), hipotensi / hipertensi (kadang-
kadang), mual, muntah, demam, syncope, berkeringat, arthralgia,
pandangan kabur, gangguan fungsi hati, asidosis, kejang, ;cardiac /
respiratory arrest.
Dosis : Oral 3-6 dd 200 mg atau 1-2 dd 600 mg granulat,
anak-anak n2-7 tahun 2 dd 200 mg, dibawah 2 tahun 2 dd 100 mg,
Sebagai antidotum keracunan paracetamool , oral 150 mg/kg berat
badan dan larutan 5 %, disusul dengan 75 mg/kg setiap 4 jam
b. Bromheksin
Mekanisme aksinya yakni Bromheksin merupakan
secretolytic agent, yang bekerja dengan cara memecah
mukoprotein dan mukopolisakarida pada sputum
sehingga mukus yang kental pada saluran bronkial
menjadi lebih encer, kemudian memfasilitasi
ekspektorasi.
Efek Samping : Pusing, sakit kepala, berkeringat,
kulit kemerahan. Batuk atau bronkospasme pada
inhalasi (kadang-kadang). Mual, muntah, diare dan efek
samping pada saluran cerna.
Dosis : Oral 3-4 dd 8-16 mg (Klorida), Anak-anak 3
dd 1,6 – 8 mg. Tergantung dari usia.
4. Ekspektoran
a. Kalium iodida
Iodida menstimulasi sekresi mucus di cabang
tenggorokan dan mencairkannya, tetapi sebagai obat
batuk (Hampir) tidak efektif.
Efek Samping : gangguan tiroid , Struma,
Ucticaria dan iod-acne, juga hiperkaliemia( pada
fungsi ginjal buruk).
Dosis: Pada batuk oral 3 dd 0,5-1 g, maks. 6 g
sehari.
b. Amonium klorida
Berdaya diuretic lemah yang menyebabkan
acidosis, yakni kelebihan asam dalam darah. Keasaman
darah merangsang pusat pernapasan sehingga frekuensi
napas meningkat dan gerakkan bulu getar (cilia)
disaluran napas distimulasi. Sekresi dahak juga
meningkat. Maka senyawa ini banyak digunakan dalam
sediaaan sirop batuk, misalnya obat batuk hitam.
Efek Sampingnya : Acidosis ( khusus pada anak-
anak dan pasien ginjal) dan gangguan lambung (mual,
muntah), berhubung sifatnya yang merangsang mukosa.
Dosis : oral 3-4 dd 100-150 mg, maks. 3 g
seharinya.
c. Guaifenesin ( Gliserilguaiakolat, Toplexil)
Digunakan sebagai ekspektorans dalam
berbagai jenis sediaan bentuk popular. Pada dosis
tinggi bekerja merelaksasi otot seperti mefenesin.
Efek Samping : Iritasi Lambung (mual,muntah)
yang dapat dikurangi bila diminum dengan segelas
air.
Dosis: Oral 4-6 dd 100-200 mg.
5. Emolliensia
a. Succus Liquiritiae
Obat ini banyak digunakan sebagai salah satu
komponen dari sediaan obat batuk guna mempermudah
pengeluaran dahak dan sebagai bahan untuk
memperbaiki rasa.
Efek Samping : Pada doosis Tinggidari 3 g sehari
berupa nyeri kepala, udema, dan terganggunya
keseimbangan elektrolit, akibat efek mineralalokortikoid
dan hipernatriema dari asam glycyrrizinat.
Dosis : oral 1-3 g sehari.
6. Obat batuk dengan nama merk dagang yang banyak
di pasaran:
1. Actifed Syrup
Obat batuk berdahak berbentuk sirup.
Keunggulannya yaitu memperingan kondisi pilek
atau alergi di saluran pernapasan bagian hidung.
2. OBH Combi
Obat yag digunakan untuk mengobati batuk yang
disertai gangguan dahak di tenggorokan. Obat ini
berfungsi sebagai ekspektoran yang membantu
mengeluarkan dahak di tenggorokan sehingga
meringankan pernapasan. Mengandung Succus
Liquiritiae sebagai ekspektoran.
3. Siladex Antitusive
merupakan obat batuk yang dapat dipakai untuk
meredakan batuk kering, batuk kering biasanya ada
rasa gatal-gatal yang tidak nyaman.
4. Actifed
merupakan obat yang mengandung antihistamin dan
juga tripolidin yang juga sama fungsinya untuk
meredakan batuk kering dan rasa gatal pada
tenggorokan.

Anda mungkin juga menyukai