Akibatnya:
Penderita hrs menarik nafas kuat
Dipersulit krn sekat rongga dada kejang
Sukar mengeluarkan nafas shg CO2
meningkat
1. Bronkhodilator:
* β2 adrenergik
* Antikolinergik
* Derivat Xantin
2. Antialergi:
* Antihistamin
* Mencegah pelepasan histamin
3. Kortikosteroid/antiradang
4. Mukolitik dan ekspektoran
1. Obat simpatomimetik
( Adrenalin, efedrin, isoproterenol dan
derivatnya : salbutamol, terbutalin,
fenoterol). Obat β2 adrenergik mengaktivasi
enzim adenilsiklase di dalam membrane sel
shg merubah ATP menjadi AMP.
Peninggian AMP dalam sel mengakibatkan
efek tertentu diantaranya pelemasan otot-
otot yang menyebabkan pelebaran bronkus.
2. Golongan metilxantin
( teofilin, aminofilin , kolintiofilinat)
- Senyawa xantin menghambat penguraian
AMP dengan jalan menghambat enzim
fosfodiesterase shg memiliki efek yang
sama
dengan β2 adrenergik
- Kombinasi dg efedrin tdk menguatkan
efek tapi
efek pd jantung diperkuat
- Aman bagi wanita hamil
- Tablet sustained release untuk kadar
konstan
dalam darah
3. Antikolinergik.
(ipratropium, deptropin, tiazinamium)
- Memblokir reseptor muskarinik dari
saraf kolinergk di bronkhus,shg saraf
adrenergik dominan dg efek bronkodilatasi.
E.Samping: mengentalkan dahak,
tahikardia, mulut kering,
obstipasi, sukar berkemih,penglihatan
buram
Diberikan secara inhalasi untuk
menghindari efek samping di atas.
1. Antihistamin
( Thiazinaminum, Multergan)
Mencegah pengikatan histamin pada
reseptor H1 di bronkhus shg mencegah
bronkhokontriksi
Kelemahannya menimbulkan
sekresi/lendir.
2. Antialergi lain:
( Kromolin natrium, ketotifen )
Mencegah degranulasi sel mast shg
histamin tidak dilepaskan, mencegah
bronkhokontriksi
( Prednison, prednisolon, metilprednisolon,
deksametason, beklometason )
Meniadakan efek mediator peradangan dan gatal.
Daya antiradang menghambat enzim fosfolipase shg
mencegah prostaglandin dari asam arakhidonat.
Menghambat degranulasi sel mast.
Menguatkan efek beta mimetika
Bermanfaat pada serangan asma yang akut. Pada
keadaan gawat diberikan i.v selanjutnya dilanjutkan
dengan oral.
Efek sampingnya moon face, atrofi anak ginjal dll.
Sediaan inhalasi efeknya langsung, tidak diserap
darah shg tidak menimbulkan efek samping sistemik
( KI, gliserilguaiakolat, ammonium klorida, ipeka,
ambroksol, bromheksin )
membantu mencairkan dan mengeluarkan
lendir/riak yang sering menyumbat saluran pernafasan.
Meringankan sesa nafas