PERNAFASAN
PROF. DR. KARTINI
HASBALLAH, MS., APT
Obat Asma dan PPOK
1. Antialergi / antihistamin: Zat yg mencegah lepasnya histamin dari
mediator peradang lainnya.
3. Folkodin
Gejala putus obat lebih ringan dari kodein
Antitusif Non Narkotik
1. DEKSTROMETORFAN
- Potensi antitusif sama dengan kodein
- Tidak mempunyai efek analgesik, sedasi dan adiksi
Efek Samping:
Mual, muntah, sakit kepala, penekanan aktivitas silia pada dosis besar
Antitusif Non Narkotik
2. NOSKAPIN
- Efek antitusif sama dg kodein
- Tidak memiliki efek analgesik dan adiksi
Efek Samping: Terutama konstipasi ringan.
Depresi jantung pada dosis besar
3. LEVOPROPOKSIFEN
- Isomer dari propoksifen
- Tidak mempunyai efek analgesik
- Efektifitas sama dengan dekstrometorfan
4. DIFENHIDRAMIN
EKSPEKTORAN
• Cara praktis mengatasi batuk produktif adalah menghirup uap
dari air panas yang dibubuhi minyak atsiri seperti minyak kayu
putih
• Obat batuk ekspektoran a.l. Gliseril guaiakolat tablet, Woods
Pipermint syrup, Dantusil syrup, Benadryl expektorant dll
EKSPEKTORAN
• Obat atau prosedur yg dapat mengencerkan dan merangsang
pengeluaran sputum dari saluran nafas.
• Berdasarkan pengalaman dapat digunakan
- Uap air Larutan garam
- Ammonium klorida
- Glisert gualtakolat
• Mekanisme kerja: melalui perangsangan mukosa lambung ->
Refleks merangsang saluran nafas -> meningkatkan sekresinya
melalui N. Vagus menurunkan vikositas dan dahak mudah
dikeluarkan
AMMONIUM KLORIDA
• Digunakan dalam campuran bersama obat atau ekspektoran lain
Contoh: Ammonium klorida terdapat dalam OBH
• Pada penggunaan dosis besar dan jangka lama → Metabolik
asidosis
• Dosis sebagai ekspektoran: 300 mg/5 ml tiap 2-4 jam
GLISERIL GUAIKOLAT
Terdapat dalam bentuk sediaan Tablet : 100 mg/tablet
Terdapat dalam campuran bersama obat atau ekspektoran lain
Terdapat dalam bentuk sirup 100 mg/5ml
Dosis dewasa : 200-400 mg/hari dalam 2-4 kali pemberian
Efek samping (ES) pada dosis besar : kantuk, mual, muntah
MUKOLITIK
Merupakan segol obat yang digunakan untuk mengencerkan dahak
dengan memutus benang mukoprotein dan mukopolisakarida
Asetilsistein
a. Menurunnya viskositas sputum memecah ikatan disulfida pada rantai
mukoprotein
b. Aktivitas terbesar pada pH 7-9
c. Pemberian : oral; untuk ingalasi atau langsung pada trakea dilakukan
dengan menggunakan alat sedot
d. Efek samping (ES) : spasme bronkus, mual, muntah, stomatitis, pilek,
dan sekresi sekret yang berlebihan
BROMHEKSIN
Sering digunakan sebagai mukolitij pada bronkitis
Efek samping (ES) : meningkatnya transaminase serum, hati-hati pasien
tukak lambung
AMBROKSOL
Merupakan metabolit bromheksin dengan cara kerja dan penggunaan
sama seperti bromheksin
DEKONGESTAN
Dekongestan umumnya digunakan untuk meringankan hidung
tersumbat karena flu, rhinitis alergi, sinusitis juga untuk mencegah
infeksi pada telinga
Menghilangkan kongesti hidung
Digunakan sebagai sistemik dan tetes hidung
DIKONGESTAN
1. Fenilefrin
Mekanisme kerja: agonis reseptor alfa 1 selektif
2. Fenilpropanolamin
Efeknya mirip efredrin, kecuali SSP (kecil)
3. Oksimetazolin dan xylometazolin
4. Efredrin
DEKONGESTAN
Tetes hidung atau nasal spray :
Otrivin (Novartis)
Afrin (Schering)
Iliadin (merck)
Tablet/kapsul :
Contact 500 (pharos)
Rhinic (bernofarma)
CATATAN
Albuterol adalah obat lini pertama untuk asma kambuhan akut
Prednisolon, kromolin, antileukotrien, salmeterol adalah untuk
profilaksis dan asma jangka panjang, tidak untuk serangan akut
Propanolol adalah untuk kontraindikasi untuk pasien PPOK
Kebanyakan obat asma diberikan secara inhalasi
Rangsangan terhadap reseptor beta 2 adrenergik ke AMP siklik
meningkat hingga terjadi brokodilatasi
Rangsangan terhadap reseptor muskarinik asetilkolin ke AMP siklik
menurun hingga terjadi bronkokontriksi