Anda di halaman 1dari 30

Kelompok 2

Batuk dan Influenza


Ria Riyanti (19080106)
Ana Amelia Riski (19080107)
Rachmanda Haris Sudrajat (19080108)
Diana Mega Silvia (19080109)
Fauriza Alya Khautsarany (19080110)
DEFINISI PENYAKIT
 BATUK
 Batuk merupakan respons alami tubuh saat

sistem pertahanan saluran napas mengalami


gangguan dari luar. Dengan batuk, tubuh bisa
membersihkan lendir atau faktor penyebab iritasi
agar keluar dari paru-paru.
 INFLUENZA

 Flu atau influenza adalah infeksi virus yang

menyerang hidung, tenggorokan, dan paru-


paru. Penderita flu akan mengalami demam, sakit
kepala, pilek, hidung tersumbat, serta batuk.
PATOFISIOLOGI BATUK
 Batuk terjadi karena rangsangan tertentu,
misalnya debu di reseptor (hidung, saluran
pernapasan, bahkan telinga). Kemudian
reseptor akan mengalirkan lewat saraf ke
pusat yang berada di otak. Di sini akan
memberi sinyal kepada otot-otot tubuh untuk
mengeluarkan benda asing tadi, hingga
terjadilah batuk.
PATOFISIOLOGI INFLUENZA
 Patofisiologi influenza dimulai dari inhalasi droplet virus
influenza, diikuti replikasi virus dan kemudian infeksi
virus menyebabkan inflamasi pada saluran pernafasan.
 Virus influenza masuk melalui inhalasi dari droplet yang
infeksius, aerosol partikel mikro, maupun inokulasi
langsung lewat sentuhan tangan dari penderita. Virus
kemudian mengikat reseptor asam sialat yang terdapat
pada sel epitel jalan napas, khususnya di trakea dan
bronkus. Kemudian, replikasi virus mencapai puncaknya
dalam 48 jam pasca infeksi dan jumlah virus
berhubungan langsung dengan derajat keparahan
penyakit.
GOLONGAN OBAT Batuk
 Golongan Obat Batuk ada 4, yaitu :
1.Obat Batuk Jenis Antusif
2.Obat Batuk Jenis Pengencer Dahak
3.Obat Batuk Jenis Antihistamin
4.Obat Batuk Jens Dekongestan
1. Obat Batuk Jenis Antusif

 Dextromethorphan adalah obat yang berfungsi untuk


mengobati batuk tidak berdahak karena infeksi saluran
udara tertentu (misalnya sinusitis, pilek biasa). Produk
ini biasanya tidak digunakan untuk batuk berkelanjutan
yang disebabkan oleh merokok atau masalah pernapasan
jangka panjang seperti bronkitis kronis, emfisema).
 Efeknya : Pusing, mual, muntah, konstipasi, sedasi.
 Noskapin biasa diresepkan dokter sebagai obat untuk

mengatasi penyakit atau gangguan saluran pernapasan


seperti batuk kering/tidak berdahak
 Efeknya : Sakit kepala, Mengantuk, Mual, Peningkatan

denyut jantung, Gangguan koordinasi, Halusinasi.


Mekanisme Kerja Obat Batuk Jenis
Antitusif
Obat Batuk Jenis Antitusif: Mekanisme kerjanya
menekan batuk dengan mengurangi iritasi lokal
pada reseptor iritan perifer. Contoh golongan
Antitusif:
 Dectrometorpan: aksi sentral pada pusat batuk di
medulla. Dextrometorphan merupakan antitusif non
narkotik penekan batuk non opiate yang bekerja
secara sentral dengan jalan meningkatkan ambang
rangsang refleks batuk.
 NoskapinMekanisme kerjanya adalah pembebas
histamine yang kuat dengan efek bronchokonstriksi
dan hipotensi pada dosis besar.
Kontraindikasi Obat Batuk Jenis
Antitusif
-Dextrometrophan, Kontraindikasinya : asma,
batuk produktif, gangguan fungsi hati,
sensitif terhadap dekstrometorfan.

-Noskapin, kontraindikasinya : Penggunaan


noscapine merupakan kontraindikasi bagi
individu dengan asma bronkial, peningkatan
tekanan intrakranial ( tekanan di otak ),
depresi pernapasan dan penggunaan
bersamaan dengan obat anti depresan
Contoh Gambar Obatnya
Dextromethorpan Noskapin
2.Obat Batuk Jenis Pengencer Dahak

Obat yang mempunyai efek mengencerkan dahak digolongkan


menjadi 2 jenis yaitu:
1. Obat Batuk Berdahak Jenis Ekspektoran, misalnya :
 Guaifenesin (gliseril guaiacolate/GG), efeknya : Pusing atau sakit

kepala, Ruam kulit, Mual, muntah, atau sakit perut.


 Amonium klorida, efeknya: Demam, ruam kulit, sakit kepala,

kebingungan, kantuk

2. Obat Batuk Berdahak Jenis Mukolitik, Jenis obatnya :


 Acetylcysteine : mual, muntah, sakit perut, sariawan, dan demam
 Bromhexin : pusing, sakit kepala, mual, muntah, perut

kembung, diare
 Mecysteine : mual dan rasa terbakar pada jantung
 Dornasealfa : perubahan suara, kemerahan mata atau iritasi,
Mekanisme Kerja Obat Batuk Jenis
Pengencer Dahak
A. Ekspektoran
Mekanisme kerjanya diduga berdasarkan stimulasi
mukosa lambung dan selanjutnya secara refleks
merangsang sekresi kelenjar saluran pernafasan lewat
nervus vagus, sehingga menurunkan viskositas dan
mempermudah pengeluaran dahak.
B. Mukolitik
Mukolitika bekerja mengurangi kekentalan dahak dan
mengeluarkannya melalui batuk. Zat ini bekerja
memutuskan jembatan disulfida. Distribusinya dalam
tubuh baik dengan mencapai kadar tinggi, antara lain di
saluran pernapasan dan sekret bronchi, sedangkan
ekskresinya berlangsung melalui kemih.
Kontraindikasi Obat Batuk Jenis
Pengencer Dahak
 Obat batuk berdahak golongan ekspektoran
 Guaifenesin, kontraindikasi : Hipersensitif, gangguan
ginjal berat, gangguan hati berat, dan anak – anak usia
di bawah 6 tahun.
 Obat batuk berdahak golongan mukolitik
 Erdostein, kontraindikasi : Penggunaan obat tidak
disarankan apabila memiliki Hipersensitivitas terhadap
obat ini, Gangguan fungsi ginjal, Gangguan fungsi hati
(liver), Ulkus lambung
 Aceytil cysteine, kontraindikasi : Hipersensitivitas
 Bromhexin, kontraindikasi : Hipersensitivitas
 Carbocystein, kontraindikasi : penderita ulkus peptikum
Contoh Gambar Obatnya
Guaifenesin Erdostein
3. Obat Batuk Jenis Antihistamin
 Chlorpheniramine Maleate adalah obat golongan antihistamin yang
digunakan untuk membantu meredakan gejala alergi, demam dan flu biasa.
Gejala ini termasuk ruam, mata berair, mata gatal atau hidung atau
tenggorokan atau kulit, batuk, pilek, dan bersin. Efek Samping :
mengantuk, sakit kepala, pusing, sembelit, sakit perut, mulut kering,
penglihatan kabur.
 Diphenhydramine adalah obat untuk meredakan gejala akibat reaksi alergi,
rhinitis alergi, dan common cold. Obat ini juga dapat digunakan untuk
mengatasi mabuk perjalanan, serta kondisi tremor dan kaku otot pada
penderita Parkinson. Efek Samping : mulut, hidung atau tenggorokan terasa
kering, kantuk, ousing, mual dan muntah, sembelit, sakit kepala, gelisa
atau gugup, euphoria terutama pada anak anak.
 Triprolidine adalah obat untuk meredakan gejala alergi, terutama Gejala
tersebut dapat berupa rasa gatal pada hidung dan tenggorokan, bersin-
bersin, pilek, dan hidung tersumbat. Efek sampingnya: sakit kepala, mual
muntah dan selera makan berkurang, tubuh gemetar, seing buang air kecil,
merasa gelisah.
Mekanisme Kerja Obat Jenis
Antihistamin
 Bekerja dengan mengurangi pelepasan histamin atau zat
yang dikeluarkan tubuh saat terkena alergi atau infeksi,
dengan begitu produksi lendir dari paru-paru bisa
berkurang.
Kontraindikasi Kerja Obat Jenis Antihistamin
 CTM, kontraindikasi : asma akut, tukak lambung stenosis,

hipertrofi prostat, hipersensitivitas.


 Dyphenhidramine, kontraindikasi : asma, ibu menyusui

dengan bayi neonatus atau prematur, dan benign prostatic


hyperplasia.
 Triprolidine, kontraindikasi : hipersensitivitas atau alergi

terhadap pseudoephedrine, triprolidine, akrivastin, serta


obat simpatomimetik lain
Contoh Gambar Obatnya
CTM Triprolidine
4. Obat Batuk Jenis Dekongestan

 Phenylpropanolamine adalah obat untuk meredakan hidung


tersumbat akibat batuk pilek (common cold), alergi, atau
sinusitis. Obat ini hanya berfungsi untuk meredakan gejala
hidung tersumbat, bukan untuk menyembuhkan penyakit yang
menjadi penyebabnya. Efek sampingnya : sakit kepala, mual
dan muntah, berkeringat, insomnia, dan gelisah.

 Pseudoephedrine adalah obat dengan fungsi untuk meredakan


sementara gejala hidung tersumbat dan sinus akibat infeksi
(seperti salesma, flu) atau penyakit pernafasan lainnya (seperti
alergi serbuk bunga, alergi biasa, bronkitis). Pseudoephedrine
adalah zat dekongestan (simpatomimetik). Efek sampingnya :
detak jantung berdentum,cepat, tidak stabil, gelisah, dan
pusing parah, demam, kedinginan, tidak enak badan, gejala flu.
Mekanisme Kerja Obat Jenis
Dekongestan
 Bekerja dengan menyempitkan pembuluh darah
di paru-paru dan hidung. Fungsi obat batuk ini
untuk mengatasi batuk dan pilek atau batuk dan
flu.
Kontraindikasi Obat Batuk Jenis Dekongestan:
 Phenylpropanolamine, kontraindikasi : diabetes,

glukoma, penyakit jantung, hipersensitivitas


 Pseudofedrin, kontraindikasi : Hipersensitivitas,

glaukoma sudut sempit, retensi urin, hipertensi


berat, penyakit arteri koroner berat, hipertiroid,
dan anak di bawah 12 tahun
Contoh Gambar Obatnya
Phenylpropanolamine Pseudofedrin
Golongan Obat Influenza
 Golongan Obat Influenza Ada 5, yaitu:
1. Obat Influenza Jenis Parasetamol
2. Obat Influenza Jenis Ibu Profen
3. Obat Influenza Jenis Antihistamin
4. Obat Influenza Jenis Dekongestan
5. Obat Influenza Jenis Ekspektoran
1. Obat Influenza Jenis Parasetamol
 Paracetamol : bukan obat flu paling ampuh,
tapi mampu membantu meringankan gejala
penyerta flu. Biasanya, orang yang sakit flu
akan mengalami serangkaian gejala, seperti
demam, sakit kepala, serta badan nyeri atau
pegal- pegal
- Contoh Obatnya : Mixagrip
- Efek Sampingnya : demam, muncul ruam
kulit yang terasa gatal, sakit tenggorokan, dan
muncul sariawan.
Mekanisme Kerja Obat Influenza Jenis
Parasetamol
Paracetamol cara kerjanya dengan menekan
kemampuan tubuh untuk memproduksi zat
yang menyebabkan peradangan, yaitu
prostaglandin
Kontraindikasi Obat Influenza Jenis
Parasetamol:
pada pasien dengan riwayat hipersensitivitas
dan penyakit hepar aktif derajat berat.
2. Obat Influenza Jenis Ibu Profen
 Ibu profen : sama seperti paracetamol ibu
profen juga merupakan salah satu oabat
paling ampuh untuk menurunkan demam dan
meredakan nyeri ringan hingga sedang akibat
flu.
 Contoh Obatnya : Panadol
 Efek Sampingnya : perut kembung, mual dan
muntah, diare atau malah sembelit, sakit
maag, demam, sakit kepala, dan perubahan
mood.
Mekanisme Kerja Obat Influenza Jenis
IbuProfen
 Ibu Profen cara kerjanya menghalangi tubuh
memproduksi prostaglandin, yaitu senyawa
yang dapat menyebabkan rasa sakit atau
peradangan.
Kontraindikasi Obat Influenza Jenis IbuProfen:
Bisa Menyebabkan Kehamilan trimester akhir,
pasien dengan ulkus peptikum (ulkus
duodenum dan lambung), hipersensitivitas,
polip pada hidung, angioedema.
3. Obat Influenza Jenis Antihistamin
 Obat Antihistamin : berguna untuk
meredakan hidung meler, tenggorokan gatal,
mata berair atau bersin bersin.
- Contoh Obatnya : Inza
- Efek Sampingnya : mengantuk, mulut kering,
pusing, sakit kepala, disfagia, nyeri perut, sulit
buang air kecil.
Mekanisme Kerja Obat Infulenza Jenis
Antihistamin
 cara kerjanya dengan cara memblokir zat
histamin yang diproduksi tubuh. Zat
histamin, pada dasarnya berfungsi melawan
virus atau bakteri yang masuk ke tubuh.

Kontraindikasi Obat Influenza Jenis


Antihistamin: Hipersensitivitas.
4. Obat Influenza Jenis Dekongestan
 Dekongestan : obat ini bekerja dengan
meredakan pembekakan pada saluran hidung
serta mengurangi produksi lender agar bisa
bernafas lebih lega.
 Contoh Obatnya : Procold Flu
 Efek Sampingnya : iritasi pada lapisan hidung,
mulut terasa kering, mual, sakit kepala,
tremor atau gemetar, merasa gelisah, sulit
buang air kecil.
Mekanisme Kerja Obat Influenza Jenis
Dekongestan
 Dekongestan stimulasi dari reseptor α-
adrenergik menarik pembuluh darah,
sehingga menurunkan pembengkakan
pembuluh sinus dan edema mukosa.

Kontraindikasi Obat Influenza Jenis


Dekongestan: Hipersensitivitas.
5. Obat Influenza Jenis Ekspektoran
 Ekspektoran : berfungsi untuk mencairkan
lendir ditenggorokan ketika flu dan batuk
menyerang.
 Contoh Obatnya : Ultraflu
 Efek Sampingnya : iritasi lambung, mual
muntah, mata dan hidung berarir dan liyr
berlebih.
Mekanisme Kerja Obat Influenza Jenis
Ekspektoran
 Ekspektoran dengan merangsang saraf
kelenjar bronchial, sehingga sekret yang
dikeluarkan menjadi lebih banyak.

Kontraindikasi Obat Influenza Jenis


Ekspektoran: Penyakit infeksi saluran nafas
bawah, Bayi baru lahir atau bayi prematur, Ibu
menyusui.

Anda mungkin juga menyukai