Anda di halaman 1dari 16

SALAM SEJAHTRA UNTUK KITA SEMUA

ILHAM WAHYUDDIN SADZALI


FIRMANSYAH
FITRIA
HENDI
TOSIDA
FEBRI S
Batuk bukanlah suatu penyakit. Batuk merupakan
mekanisme pertahanan tubuh di saluran pernapasan
dan merupakan gejala suatu penyakit atau reaksi
tubuh terhadap iritasi di tenggorokan karena adanya
lendir, makanan, debu, asap dan sebagainya.Batuk
terjadi karena rangsangan tertentu, misalnya debu di
reseptor batuk (hidung, saluran pernapasan, bahkan
telinga). Kemudian reseptor akan mengalirkan lewat
syaraf ke pusat batuk yang berada di otak. Di sini
akan memberi sinyal kepada otot-otot tubuh untuk
mengeluarkan benda asing tadi, hingga terjadilah
batuk.
Jenis-Jenis Batuk dapat dibedakan menjadi:
a. Batuk Produktif atau Batuk Berdahak Batuk merupakan suatu mekanisme
perlindungan dengan fungsi mengeluarkan zat-zat asing (kuman, debu, dan
sebagainya) dan dahak dari batang tenggorokan. Dahak ini terdapat di saluran
pernafasan dengan bagian bawah (tenggorokan dan paru-paru). Maka jenis
batuk ini tidak boleh ditekan, tetapi kenyataannya batuk yang hebat dapat
mengganggu tidur dan melelahkan pasien atau pun berbahaya, misalnya setelah
pembedahan. Untuk mengurangi dan meringankan frekuensi batuk diberikan
terapi simptomatis dengan obat-obat pereda batuk.

b. Batuk Non-Produktif atau Batuk Kering Batuk ini bersifat kering tanpa
adanya dahak, seperti pada batuk rejan atau pada tumor. Tenggorokan terasa
gatal, sehingga merangsang timbulnya batuk. Batuk jenis ini tidak bermanfaat,
maka haruslah dihentikan. Batuk ini disebabkan karena infeksi saluran
pernafasan bagian atas seperti hidung dan tenggorokan. Namun pada beberapa
kasus batuk ini juga bisa muncul karena infeksi saluran pernafasan bawah
seperti bronchiolitis dan peradangan saluran udara kecil di paru-paru atau
pneumonia, batuk ini bisa jadi memburuk ketika cuaca panas, saat berada di
ruangan yang hangat atau panas.
 Umumnya disebabkan oleh infeksi di saluran
pernapasan bagian atas yang merupakan gejala
flu.
 Infeksi saluran pernapasan bagian atas (ISPA).
 Alergi
 Asma atau tuberculosis
 Benda asing yang masuk kedalam saluran napas
 Tersedak akibat minum susu
 Menghirup asap rokok dari orang sekitar
 Masalah emosi dan psikologis (untuk batuk
psikogenik)
 Batuk kering adalah batuk yang tidak
disertai dengan adanya produksi lendir
atau dahak. Terkadang, orang yang
menderita batuk kering akan merasakan
adanya sensai nyeri atau mengganjal di
tenggorokan. Yang lain mungkin
merasakan sensasi menggelitik atau
gatal sehingga merangsang batuk untuk
menyingkirkannya, tetapi walaupun sudah
batuk masalah tak kunjung lega.
 Salah satu penyebab yang sangat umum dari
batuk kering adalah ketika seseorang menderita
sinusitis dan alergi suhu dingin. Jika ini terus
berlanjut untuk waktu yang lama, maka dapat
menimbulkan batuk kering yang kronis.
 Asma juga dikatakan menjadi salah satu alasan
yang menyebabkan batuk kering. Ada jenis
Asma yang dikenal sebagai Asma varian,
gejalanya adalah batuk kering yang berlebihan.
 Batuk kering juga dapat disebabkan ketika
kandungan asam dalam perut berjalan kembali
ketenggorokan melalui kerongkongan. Hal ini
menyebabkan iritasi pada tenggorokan dan bahkan
di paru-paru
 Kadang-kadang batuk kering dapat dialami karena
adanya komplikasi dari obat tertentu. Obat-obatan
yang biasanya diberikan epada pasien penyakit
ginjal, penyakit jantung dan tekanan darah tinggi,
hal ini disebabkan karena perubahan kimia tertentu.
 Penyebab lain batuk kering adalah kanker paru-paru
Obat batuk dapat dibagi menurut titik kerjanya
dalam dua golongan besar, yaitu :
 Zat-zat Sentral dimana Obat-obat ini menekan
rangsangan batuk di pusat batuk yang terletak di
sumsum lanjutan dan mungkin bekerja terhadap
pusat saraf lebih tinggi di otak dengan efek
menenangkan (sedatif). Zat-zat ini dibedakan
antara zat-zat yang menimbulkan adiksi dan non-
adiksi.
 b. Zat-zat Perifer Obat-obat ini bekerja di
perifer dan terbagi dalam beberapa kelompok yaitu
: 1) Ekspektoran
2) Mukolitik
3) Emoliensia
4) Antitusif
 Gangguan saluran pernafasan sehubungan dengan
sekresi bronkial yang abnormal baik akut maupun
kronis, khususnya pada keadaan-keadaan
eksaserbasi dari penyakit-penyakit bronkitis kronis,
bronkitis asmatis, asma bronkial (ambroxol)
 Sekretolitik pada infeksi jalan pernapasan yang
akut dan kronis serta pada penyakit paru dengan
pembentukan mucus berlebih (bromheksin).
 Untuk meringankan gejala batuk karena alergi dan
batuk berdahak (Guaifenesin).
 Antitusiv, analgetik (codein)
 Efek samping ringan pada saluran pencernaan pernah
dilaporkan walaupun jarang. Reaksi alergi jarang terjadi,
beberapa pasien yang alergi tersebut juga menunjukkan
reaksi alergi terhadap preparat lain (ambroxol).
 Reaksi alergi, gangguaan gastrointestinal ringan
(bromheksin).
 Mengantuk, gangguan pencernaan, gangguan psikomotor,
takikardia, aritmia, dan mulut kering. Penggunaan jangka
panjang dapat menyebabkan kerusakan hati
(dektrometorpan).
 Mengantuk, pusing, sakit kepala, mual, muntah dan diare
(Guaifenesin).
 Dapat menimbulkan ketergantungan, Mual, muntah,
idiosintrasi, pusing sembelit Depresi pernapasan
terutama pada penderita asma Depresi jantung dan syok
 Penderita yang hipersensitif terhadap
bromheksin.
 Hati hati penggunaan pada pasien dengan
ulkus lambung atau penyakit maag.
 Hipersensitivitas, wanita hamil,
menyusui (bromheksin).
 pemakaian pada kehamilan trimester I harus
hati-hati.
 Hati-hati penggunaan dengan obat lain
(bromheksin).
 Penggunaan bersama antidepresan tipe
penghambat MAO dapat mengakibatkan
hipertensi (dektrometorpan).
 Simpan ditempat yang kering Pada Suhu Kamar
(25-30°C), Terlindung Dari Cahaya, jauhkan dari
jangkauan anak-anak.
TERIMA KASIH ATAS

PERHATIANNYA

WASSALAMUALAIKUM

WARAHMATULLAHI WABARAKAATU

Anda mungkin juga menyukai