PENDAHULUAN
dan kemampuan hidup sehatan bagi setiap penduduk agar memperoleh derajat
di Indonesia.
yang bermutu secara adil dan merata serta memiliki derajat kesehatan yang
kesehatan.
Pelayanan Gizi, Kesehatan Ibu dan Anak dan Keluarga Berencana, dan
2
1.2 Rumusan Masalah
d. Apa permasalahan yang ada di program UKM Kesehatan Ibu dan Anak?
Menular?
1.3 Tujuan
Promosi Kesehatan.
Kesehtan Lingkungan.
Pelayanan Gizi.
3
BAB II
TEORI
2.1 PUSKESMAS
2.1.1 Definisi
2.1.2 Geografi
Karang.
Pesawaran.
4
Tabel 2.1 Luas dan Batas Wilayah Puskesmas Rawat Inap Sukamaju
2.1.3 Demografi
5
Tabel 2.2 Penduduk di wilayah Puskesmas Rawat Inap Sukamaju di tahun 2016
JUMLAH
12251 2969
PENDUDUK 4486 19706
LAKI-LAKI 6361 2320 1552 10233
PEREMPUAN 5890 2166 1417 9473
BAYI 225 82 54 361
LAKI-LAKI 115 42 28 185
PEREMPUAN 110 40 26 176
BALITA 1135 416 275 1826
LAKI-LAKI 595 217 145 957
PEREMPUAN 540 199 130 869
BATITA 702 199 171 1072
LAKI-LAKI 368 76 90 534
PEREMPUAN 334 123 81 538
BBLR 25 9 6 40
LAKI-LAKI 13 5 3 21
PEREMPUAN 12 4 3 19
APRAS 910 333 220 1463
LAKI-LAKI 480 175 117 772
PEREMPUAN 430 158 103 691
ANAK USIA 1246 457 302
SEKOLAH 2005
LAKI-LAKI 660 241 161 1062
PEREMPUAN 586 216 141 943
REMAJA 4440 3050 2019 9509
LAKI-LAKI 432 1576 1055 3063
PEREMPUAN 4008 1474 964 6446
PUS 8330 3050 2019 13399
BUMIL 250 92 61 403
BURISTI 52 19 13 84
6
BULIN 236 86 57 379
BUSUI 450 165 109 724
WUS 2710 992 657 4359
LANSIA 45-59 1007 369 244 1620
LAKI-LAKI 523 191 128 842
PEREMPUAN 484 178 116 778
LANSIA 60-69 510 187 124 821
LAKI-LAKI 265 97 65 427
PEREMPUAN 245 90 59 394
LANSIA >=60 760 278 185 1223
LAKI-LAKI 381 140 92 613
PEREMPUAN 379 138 93 610
LANSIA >=70 92 33 23 148
LAKI-LAKI 48 17 12 77
a. Sumberdaya manusia
1 S2/KM 1 PNS
2 Dokter Umum 3 3 Kontrak Pemda
3 Dokter Gigi 2 PNS
Apoteker PNS
Nurse 2 PNS
Sarjana
Keperawatan 1 PNS
4 Sarjana/D4 2 PNS
5 Sarjana/D3
a. Sarjana Lain 0
PNS & Kontrak
b. Akper 13 Pemda (9) Rawat Inap
c. Akbid 5 PNS &PTT
7
d. AKL 1 PNS
e. Akademi Gizi 1 PNS
f. Akademi Analis 0
g. Akademi Kes.
Gigi 1 1 PNS
h. Kesehatan
Masyarakat 2
6 TU 1 PNS & TKS 1 TKS
7 Perawat ( SPK ) PNS
8 Bidan PNS
9 Perawat Gigi 0 PNS
Pengelola Obat
10 (SMF) 1 PNS
11 Analis Kesehatan 2 PNS
12 Pekarya Kesehatan 1 PNS
13 Tenaga Akutansi 1 Kontrak Pemda
14 Administrasi 2 Kontrak Pemda
15 Pembantu perawat 0
16 Penjaga Malam 0
17 Supir Ambulance 2 Honor Puskesmas
18 Cleaning Service 2 Honor Puskesmas
Jumlah 44 3
8
Adapun pengadaan (pengambilan) perbekalan farmasi dilakukan di
c. Peralatan Kesehatan
lainnya), peralatan untuk kesehatan gigi (seperti tang, bor, kursi gigi, dan
d. Sumber Pembiayaan
9
e. Sarana Dan Prasarana
Tahun 2015.
NO SARANA 2015
1 Puskesmas Rawat Jalan 1
2 Unit Gawat Darurat 1
3 Puskesmas Rawat Inap
a. Rawat Inap 11 tempat tidur
b. Persalinan 3 tempat tidur
c. Ruang VK 1
4 Gudang Obat 1
5 Rumah Dinas 1
6 Mobil Ambulance 1
7 Motor 7
8 Ruang Tunggu Rawat Inap 1
9 Toilet Pengunjung Rawat Inap 2
10 Tempat Parkir Motor Petugas 1
11 Generator Listrik 1
12 Puskesmas Pembantu 2
Jumlah 20
poskeskel, dimana sejak dengan tahun 2015 telah ada 3 buah poskeskel
10
yang ada di Kelurahan Keteguhan, Kelurahan Sukamaju dan Kelurahan
Way Tataan.
No Kelurahan Poskeskel
1 Keteguhan 1
2 Sukamaju 1
3 Way Tataan 1
sebagai berikut:
Jumlah
No Kelurahan Nama Posyandu Status
Posyandu
Teratai 1 Aktif
Teratai 2 Aktif
1 Keteguhan 6
Teratai 3 Aktif
Teratai 4 Aktif
Teratai 5 Aktif
Teratai 6 Aktif
Widuri 1 Aktif
Widuri 2 Aktif
2 Sukamaju 4
Widuri 3 Aktif
Widuri 4 Aktif / Mandiri
Wijaya Kesuma 1 Aktif
3 Way Tataan 2
Wijaya Kesuma 2 Aktif
Jumlah 12
11
Peran serta masyarakat lainnya adalah dengan adanya Posyandu
Posyandu lansia.
Jumlah
No Kelurahan Posyandu Nama Posyandu Status
Lansia
1 Keteguhan 1 Aktif
2 Sukamaju 1 Aktif
3 Way Tataan 1 Aktif
Jumlah 3
2.2.1 Definisi
masyarakat.
Promosi keshatan tidak dapat lepas dari media karea mellaui media,
dan alat belajar seperti leaflet, poster, video banyak dipakai dlam praktik
promosi kesehatan.
2.2.2 Tujuan
agar masyarakat mampu berperilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) sebagai
2.2.3 Strategi
a. Pemberdayaan
b. Bina Suasana
c. Advokasi
13
d. Kemitraan
kesehatan puskesmas juga dapat mengacu strategi dasar tersebut dan dapat
tersebut.
2.2.4 Sasaran
a. Sasaran Primer
menjadi, kepala keluarga untuk masalah kesehatan umum, ibu hamil dan
menyusui anak untuk masalah KIA (kesehatan ibu dan anak) serta anak
sekolah untuk kesehatan remaja dan lain sebagainy. Sasaran promosi ini
b. Sasaran sekunder
14
c. Sasaran Tersier
atau penentu kebijakan. Hal ini dilakukan dengan suatu harapan agar
sekunder maupun sasaran primer dan usaha ini sejalan dengan strategi
advokasi.
15
2.2.6 Kegiatan UKM Promosi Kesehatan Puskesmas Sukamaju
dalam setahun)
e. Promosi Abat (SD), kespro (SMP dan SMA) dan survey pengetahuan
2.3.1 Definisi
adalah suatu keseimbangan ekologi yang harus ada antara manusia dan
16
rekreasi umum dan pariwisata, tindakan–tindakan sanitasi yang
Dari data yang kami dapat dari 3 bualn terakhir bahwa kasus Diare ini
September : 52 kasus
Oktober : 25 kasus
November : 28 kasus
17
Karena kurangnya jamban yang layak pakai, keadaan sanitasi yang kurang
baik dan kurangnya sumber air dan makanan bersih serta kurangnya
2.4.1 Definisi
individu, atau klien yang merupakan suatu rangkaian kegiatan yang meliputi
evaluasi gizi, makanan dan dietetik dalam rangka mencapai status kesehatan
Puskesmas, baik pada Puskesmas Rawat Inap maupun pada Puskesmas Non
dan sensitive, sehingga peran program dan sektor terkait harus berjalan
18
2.4.2 Tujuan
a. Tujuan Umum
benar
masyarakat
2.4.3 Sasaran
19
e. Pekerja berpenghasilan rendah
sebagai berikut :
c. ASI ekslusifi
kehamilan
p. Balita yang ditimbang tidak naik berat badannya selama 2 kali berturut-
turut
20
r. Ibu hamil anemia
2.5.1 Definisi
Program kesehatan Ibu dan Anak (KIA) merupakan salah satu prioritas
terhadap pelayanan kesehatan bagi ibu hamil, ibu melahirkan, dan bayi
neonatal. Salah satu tujuan program ini adalah menurunkan kematian dan
kejadian sakit pada ibu dan anak melalui peningkatan mutu pelayanan dan
pelayanan dasar dan pelayanan rujuk primer (Colti S & Elviera G, 2012).
Kesehatan ibu dan anak (KIA) mengacu pada status kesehatan dan
bidang kesehatan yang saat ini terjadi dinegara Indonesia. Derajat kesehatan
21
Dalam menentukan derajat kesehatan di indonesia, terdapat beberapa
indikator yang dapat digunakan, antara lain angka kematian bayi, angka
kesakitan bayi, status gizi, dan angka harapan hidup waktu lahir.
2.5.2 Tujuan
optimal, bagi ibu dan keluarganya untuk menuju Norma Keluarga Kecil
Tujuan khusus:
22
2.5.3 Program Kesehatan Ibu dan anak
Program UKM pada kesehatan ibu dan anak di Puskesmas rawat inap
1. Program ANC
2.5.4 Kehamilan
A. Definisi
atau embrio didalam tubuh setelah penyatuan sel telur dan sprematozoa.
B. Pertumbuhan Janin
kurangnya dari saat ovulasi. Berikut pertumbuhan janin pada akhir tiap
23
1. Trimester I
Sudah ada pusat-pusat pertualangan, kuku dan jenis kelamin sudah dapat
ditentukan. Janin sudah bergerak tapi belum dapat dirasakan oleh ibu.
dirasakan oleh ibu. Bentuk wajah bayi lengkap, ada dagu dan dihitung
kecil. Jari-jari tangan dan kaki yang mungil terpisah penuh, usus bayi
tubuh. Bayi membesar beberapa millimeter setiap hari. Jari kaki dan
2. Trimester II
Kulitnya keriput dan lemak mulai ditimbun di bawah kulit. Kulit tertutup
mengembang.
3. Trimester III
Kulit bayi sudah semakin halus dan sudah menjadi kulit bayi. Lapisan
lemak sudah mulai mengisi bagian lengan dan betis dari bayi. Ginjal dari
bayi sudah bekerja dengan baik dan livernya pun telah memproduksi
24
kotoran. Saat ini paru-paru bayi sudah bekerja baik. Berat badan bayi
1. Perdarahan
membahayakan janin.
4. Demam tinggi
ialah segera setelah seorang wanita merasakan diri hamil, sehingga bidan
atau dokter mempunyai waktu yang cukup banyak untuk mengobati atau
25
a. Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu
dan tumbuh kembang bayi.
b. Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik mental dan
sosial ibu.
c. Mengenal secara dini adanya, ketidak normalan, komplikasi yang
mungkin terjadi secara hamil termasuk riwayat penyakit secara
umum, kebidanan, dan pembedahan.
d. Mempersiapkan kehamilan cukup bulan,melahirkan dengan
selamat ibu dan bayinya dengan trauma seminimal mungkin.
e. Mempersiapkan ibu agar semasa nifas berjalan normal dan
member ASI eksklusif.
f. Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima,
kelahiran bayi agar dapat tumbuh kembang secara optimal.
2. Kunjungan ANC
Kunjungan ANC pemeriksaan kehamilan sebaiknya di lakukan
paling sedikit 4 kali selama kehamilan yaitu:
a. 1 kali pada usia kandungan sebelum 3 bulan (trimester I)
26
E. Indikator Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak
atau SPM untuk pelayanan kesehatan ibu dan bayi yang wajib
dilaksanakan yaitu:
1. Indikator akses
6. Indikator neonatal.
27
7. pemberian tablet zat besi minimal 90 tablet selama kehamilan
9. tatalaksana kasus
2.6.1 Definisi
atau toksin, yang berasal dari sumber penularan atau reservoir, yang
2.6.2 Tujuan
2.6.3 Sasaran
28
3) Kelompok - kelompok tertentu masyarakat yang berisisko tinggi.
panyakit menular dan tidak menular. Oleh sebab itu, adanya penyebab
terjadinya wabah dan bencana yang menjadi masalah kesehatan saat ini
yang meluas secara cepat baik dalam jumlah kasus maupun luas daerah
tidak dikenal.
2) Peningkatan kejadian penyakit atau kematian dua kali lipat atau lebih
29
BAB III
Mencuci tangan dengan sabun dan air bersih, dan Menggunakan jamban sehat.
tertinggi sampai terendah yaitu, tidak merokok di dalam rumah sebanyak 600
(61,7%) rumah, bayi diberi ASI eksklusif sebanyak 134 (81%), makan buah
dan sayur setiap hari sebanyak 900 (92,6%), melakukan aktifitas fisik setiap
Dari data di atas dapat dilihat bahwa masih banyaknya penduduk yang
merokok di dalam rumah. Pada tahun 2008, badan kesehatan dunia (WHO)
akibat dari adiksi nikotin rokok, dan kematian akibat mengkonsumsi rokok
tercatat lebih dari 400 ribu orang per tahun. Kebiasaan merokok telah terbukti
kanker mulut, esophagus, faring, laring, kanker paru, pancreas dan kandung
kemih. Juga ditemukan penyakit paru obstruktif kronis dan berbagai penyakit
WHO memprediksi bahwa pada tahun 2020 angka kejadian PPOK akan
menempati peringkat 5 sebagai penyakit terbanyak di dunia dan saat ini PPOK
31
Indonesia, diikuti asma bronkial (33%), kanker paru (30%) dan penyakit paru
menjadi lebih tinggi. WHO menyatakan hampir 75% kasus brokitis kronik dan
PPOK juga berkaitan dengan banyak jumlah rokok yang dihisap setiap
hari dan kebiasaan merokok yang lama bisa resiko menderita PPOK yang
ditimbulkan akan lebih besar. Resiko terkena PPOK akibat merokok dapat
Brinkman (IB), yakni perkalian antara jumlah rata-rata batang rokok yang
dihisap sehari dikalikan lama merokok dalam tahun. Dibawah ini kategori
perokok:
besar apabila terpapar asap rokok pasif antara lain asma pada anak-anak yang
32
sebelumnya tidak pernah menunjukkan symptom, meningkatkan resiko
Pada orang dewasa yang tidak pernah merokok, asap rokok pasif bisa
untuk mendapat penyakit kanker paru adalah 20-30%. Selain itu, diperkirakan
sebanyak 46000 kematian akibat penyakit jantung pada perokok pasif yang
terpapar dengan asap rokok dan 3400 kematian akibat kanker paru.
merokok di dalam rumah merupakan nilai yang terendah serta bahaya dari
merokok yang berdampak pada perokok aktif dan pasif, maka dari itu kami
33
mempermudah penularan coliform dan colitinja melalui vector lalat yang
air sangat kompleks antara lain untuk minum, masak, mandi, mencuci, dan
kebutuhan untuk minum. Oleh karena itu, untuk keperluan minum dan
masak air harus mempunyai persyaratan khusus agar air tersebut tidak
b. Secara fisik
34
3) air tidak berasa
c. Secara kimia
3) cukup yodium
terutama sesudah buang air besar sebelum dan sesudah makan mempunyai
dampak yang besar dalam kejadian diare. Cara cuci tanagn 7 langkah
Kemeenkes, 2007)
yang mengalir, ambil sabun kemudian usap dan gosok kedua telapak
35
5) Gosok dan putar kedua ibu jari secara bergantian.
dengan air bersih yang mengalir lalu keringkan memakai handuk atau
Gambar 3.1 Data Jumlah Penduduk dan Jumlah Jamban Wilayah Kerja
4.486 jiwa, yang menggunakan jamban sekitar 923. Jamban yang layak
pakai atau sesuai standar sekitar 729 sedangkan yang tidak layak pakai atau
36
3.2.4 Kerangka Teori
Mencuci Tingkat
Pengelolaan
tangan dengan pendidikan
sampah
air bersih dan
sabun
Jenis
kelamin
Jenis
pekerjaan
Diare
37
5. Mengedukasi penanganan pertama pada diare dengan menggunakan
oralit atau air tajin dan membawa pasien ke Pusat Layanan Kesehatan
terdekat.
38
10 Persentase ibu nifas mendapat 379 224 81 59,1
kapsul vitamin A
11 Persentase bayi baru lahir 403 141 36 35
yang mendapat IMD
12 Persentase bayi baru lahir 40 10 9,4 2,6
dengan berat badan rendah
(BB<2500 gr)
13 Persentase balita yang 34754 34754 100 100
mempunyai buku KMS/KIA
14 Persentase balita yang naik 15762 15409 82 0,09
berat badannya
15 Persentase balita yang 15762 724 3,2 4,51
ditimbang tidak naik berat
badannya
16 Persentase balita yang 15762 190 3,63 0,54
ditimbang yang tidak naik
berat badannya dua kali
berturut-turut
17 Persentase balita dibawah 15762 14 0,7 1,41
garis merah (BGM)
18 Persentase ibu hamil anemia 403 177 33,5 34,89
sebesar 15 % .
d. Bayi baru lahir yang mendapatkan IMD, dengan capaian sebanyak 141
yang harus dicapai adalah 379 orang dengan angka persentase sebesar 81
%.
target capaian lebih besar daripada yang lain yaitu persentase ibu nifas yang
Sukamaju sudah cukup tetapi distribusi ke ibu nifas masih kurang dikarenakan
penting untuk segera mengembalikan kondisi organ genital ini lebih cepat.
takaran 200.000 IU diberikan pada masa nifas sebanyak 2 kali yaitu : 1 kapsul
40
3.4 Masalah di Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)
Tabel 3.3 Sasaran Ibu Hamil di Puskesmas Rawat Inap Sukamaju 2016
Dari data yang kami dapatkan pada UKM program KIA di wilayah
masih rendahnya kunjungan ibu hamil pada trimester III (K4) ada
41
Selama periode dari bulan Januari-November 2016 tidak ada ibu
target cakupan sampai bulan november sebesar 95%. Dari masalah yang
42
3.5 Masalah di Pelayanan Pencegahan Penyakit Menular (P2M)
a. Diare
pada tahun 2016 dengan jumlah penduduk 19.706 adalah 7.370 kasus.
105 kasus, jadi penemuan kasus diare masih belum termasuk kedalam
KLB.
b. DBD
adalah 11 kasus. Dan dari data yang dilihat dalam setahun sebanyak 11
kasus, jadi penemuan kasus DBD masih belum termasuk kedalam KLB.
c. ISPA
dengan jumlah penduduk 19.706 adalah 1970 kasus. Dan dari data
43
d. TB Paru
penduduk 19.706 adalah 31 kasus. Dan dari data yang dilihat pada
e. Malaria
penduduk x 1.000mil. Dan dari data yang dilihat dalam 1 tahun 782
Sukamaju pada tahun 2016 dengan jumlah penduduk 19.706, dan itu
bulan Januari–November 2016 adalah 782 kasus yang terdiri dari tiga
kelurahan yaitu kelurahan Sukamaju 240 kasus , Way Tataan 432 kasus dan
Keteguhan 110 kasus. Dari data urutan tempat kejadian malaria paling
tinggi adalah:
44
b. Lingkungan di sekitarnya teradapat tempat tambak ikan tidak di
pakai
2. Sukamaju disebabkan:
3. Keteguhan disebabkan:
c. Pekerjaan nelayan.
Dan dari data yang dilihat dalam 1 tahun 782 kasus malaria. Angka
target untuk API malaria yang didapat di Puskesmas Sukamaju yang terdiri
dari 3 kelurahan pada tahun 2016 dengan jumlah penduduk 19.706 adalah
45
Table 3.4 Rekap Malaria 2016
BULAN
KELURAHAN TOTAL
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
SUKAMAJU 61 76 31 17 5 1 8 8 8 11 14 240
WAY TATAAN 118 136 68 14 9 7 18 14 11 12 25 432
KETEGUHAN 13 16 24 20 3 5 2 9 9 6 3 110
L. WILAYAH 22 19 18 11 6 5 4 16 9 10 21 141
TOTAL 214 247 141 62 23 18 32 47 37 39 63 923
A. Pengertian Malaria
betina.
vektor dan dapat disebarkan dari suatu sumber infeksi kepala host.
(Depkes, 2003)
B. Etiologi
pernisiosa.
46
b. Plasmodium vivax (Labbe, 1899) menyebabkan malaria vivax atau
C. Cara infeksi
(Widoyo, 2011).
47
D. Gejala klinis
gejala demam adalah gejala prodromal, seperti sakit kepala, lesu, nyeri
1. Stadium menggigil
Nadi cepat tapi lemah, bibir dan jari-jari tangan biru, kulit kering dan
terbakar, sakit kepala makin hebat, mual dan muntah, nadi berdenyut
3. Stadium berkeringat
nyenyak dan saat bangun merasa lemah tapi sehat. Stadium ini
E. Pemeriksaan laboratorium
1. Pemeriksaan mikroskopik.
a. Darah
darah, yaitu sediaan darah hapus tebal dan sediaan darah hapus
rumah sakit.
49
sebagai berikut:
c. Pemeriksaan penunjang
50
F. Pengobatan malaria
a. Lini pertama
Artesunat ¼ ½ 1 2 3 4
I Amodiakuin ¼ ½ 1 2 3 4
Primakuin - - ¾ 1½ 2 2-3
Artesunat ¼ ½ 1 2 3 4
II
Amodiakuin ¼ ½ 1 2 3 4
Klorokuin ¼ ½ 1 2 3 4
III
Amodiakuin ¼ ½ 1 2 3 4
Hari Jenis obat Jumlah Tablet per Hari Menurut Kelompok Umur
0-11 bulan 1-4 tahun 5-9 tahun 10-11 tahun ≥ 15
Kina *) 3x½ 3x1 3 x 1½ 3 x ( 2-
tahun
I Doksisiklin - - - 2 x 1**) -
3)
Primakuin - ¾ 1½ 2 2-3
G. Pencegahan
51
1. Pengendalian vektor
menghisap.
endemis.
3. Vaksin malaria
52
b. Stadium aseksual eritrositik
c. Stadium seksual
53
BAB IV
4.1 Kesimpulan
dan sebagainya. Banyak penyakit yang muncul akibat dari rokok dan
kebiasaan merokok.
54
lingkungan puskesmas sukamaju merupakan upaya menurunkan angka
4.1.3 Gizi
indikator pemberian tablet vitamin A pada ibu nifas yang masih belum
mencapai target capaian yaitu sebanyak 224 orang dengan angka persentase
pada pemeriksaan ibu hamil di trimester III (K4) dari bulan januari-oktober
2016 masih rendah dari target sasaran yang ada 121 orang dengan cakupan
55
bentukan aseksual didalam darah. Infeksi malaria memberikan gejala
penyakit ini jika melewati angka target berdasarkan API malaria maka
4.2 Saran
merokok untuk diri sendiri dan orang lain, memang tidak mudah
56
perokok memiliki motivasi. Bisa diawali dengan mengunyah permen
Sukamaju.
sehingga mampu merubah kebiasaan perilaku yang tidak baik dan lebih
57
4.2.3 Gizi
a. Untuk UKM gizi memperhatikan data tentang jumlah sasaran ibu nifas
hamil dan dibagikan kepada suami, keluarga ibu hamil dan masyarakat,
baik.
58
4.2.5 Pencegahan Penyakit Menular
masyarakat.
c. Bagi pasien yang telah terkena malaria agar diberikan edukasi untuk
59
DAFTAR PUSTAKA
Darozi, M. (2011). Berita Kedokteran Masyarakat. Jurnal Kesehatan, (27) 83-93.
Depkes.go.id II4/Menkes/Sk/VII/2005
Depkes (2014). Provil Kesehatan Lampung .Bandar Lampung: Pemerinath
provinsi lampung
Hapsari, E.D.2004. "Kontribusi Penting Menyelamatkan Persalinan Sehat dan
Buku (KIA)
Kemenkes. Pelayanan Gizi. RI. 2003
Notoatmojo, S. (2012). Prmosi Kesehatan dan perilaku Kesehatan. jakarta:
Rineka Cipta.
Nurrahman. (2014). Pengaruh Rokok Terhadap Kesehatan Dan Pembentukan
Karakter Manusia. Jurnal Kesehatan, (1).
Penyakit Paru Obstruksi kronis, Pedoman Diagnosis dan Penatatalksanaan di
indonesia pdpi.com
Prasetyawati,Arsita Eka 2012. Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) dalam Milenium
Devlopmen goals (MDGS).Yogyakarta
Suradi. (2007). Pengaruh Rokok Pada Penyakit Paru Obtruksi Kronik (PPOK)
Tinjauan Patogenesis, Klinis dan sosisal. Jakarta: Rineka Cipta.
Widoyo. (2011). Penyakit Tropis Epidemiolog,i Penularan, Pencegahan dan
Pemberantasan. Jakarta: Erlangga.
Departemen kesehatan Republik Indonesia.No 416/Menteri Kesehatan /(Per UU / IX /
2005) Sumber Air Sehat.Kemenkes RI. Jakarta 2005.
WHO (World Health Organization) .7 Langkah Cara Mencuci Tangan yang Benar.
60