Anda di halaman 1dari 14

The Secret of UKMPPD

TROPICAL MEDICINE (TROPMED)


DEMAM DENGUE (DD) dan DEMAM BERDARAH DENGUE
Level Kompetensi: 4 dan 3B
Etiologi: Virus DEN 1, 2, 3, dan 4
Vektor: Nyamuk Aedes Aegepty Betina, Kemampuan terbang 50 m
Klasifikasi Demam Berdarah Dengue (DBD) Berdasarkan WHO:
 DBD derajat 1: Uji bendung/ Tourniquet Test/ Rumpled Test/ Uji Perdarahan Paksa (+) dan pemeriksaan Lab
didapatkan peningkatan Hematokrit Naik ≥20% + Platelet <100.000/ mm3.
 DBD derajat 2: Tanda DBD derajat 1 + Perdarahan Spontan (Petechie, purpura, ekimosis, mimisan, dll) dan
pemeriksaan Lab didapatkan peningkatan Hematokrit Naik ≥20% + Platelet <100.000/ mm3.
 DBD derajat 3: Tanda DBD derajat 2 + Tanda-tanda presyok (Td menurun, HR cepat dan lemah, Akral dingin)
dan pemeriksaan Lab didapatkan peningkatan Hematokrit Naik ≥20% + Platelet <100.000/ mm3.
 DBD derajat 4: Ditemukan tanda-tanda syok (TD tidak terukur dan Nadi tidak teraba) dan pemeriksaan Lab
didapatkan peningkatan Hematokrit Naik ≥20% + Platelet <100.000/ mm3.
Key Point:
Demam Dengue (DD): sakit kepala, nyeri retro orbita, myalgia, nyeri sendi, tidak dijumpai hemokonsentrasi
Demam Berdarah Dengue (DBD): demam, manifestasi perdarahan test tourniquet (+), petechie, dll, hepatomegali,
syok, dan terdapat hemokonsentrasi
Pemeriksaan Penunjang:
 NS1 pada hari 1 dan 2 demam (dapat diperiksa sampai hari ke 5)
 IgM Anti Dengue diperiksa hari 3-5 dapat diperiksa sampai hari 7
 IgG Anti Dengue pada hari 8 dan 9
Tatalaksana:
 Non Farmakologi : Bed Rest Total dan Diet TKTP
 Farmakologi : aterapi simtomatis, Terapi cairan

UKDI CORNER Preparation Partner | “The Secret of UKMPPD” 115


MALARIA
Level Kompetensi: 4A
Etiologi: Plasmodium Sp. (Falciparum, Vivax, Ovale dan Malariae)
Vektor transmisi: Nyamuk Anopheles Betina (Daerah Endmis: Kalimantan, Sulawesi tengah sampai utara, Maluku,
Papua, Lombok, NTT, Sumatera bagian selatan)
Klasifikasi:
Malaria Tanpa Komplikasi:
 Malaria Tropicana (P. Falciparum)
 Malaria Tertiana (P. Vivax dan Ovale)
 Malaria Quartana (P. Malariae)
Malaria Berat/Komplikasi:
(P.Falciparum -/+ P. jenis lainnya)
 Perubahan kesadaran (GCS<11) : malaria serebral
 Kelemahan otot
 Kejang berulang (lebih dari 2 episode dalam 24 jam)
 Gagal sirkulasi atau syok : CRT > 3 detik, tekanan sistolok < 80 mmHg (pada anak < 70 mmHg)
 HEMOGLOBINURIA (Black water fever)
 Perdarahan spontan
 Edema paru (radiologi, saturasi O2 <92%)
KeyPoin: Demam, menggigil, berkeringat, riwayat berpergian/bertempat tinggal di daerah endemis malaria.
Pemeriksaan Penunjang: Sediaan Hapusan Darah Tepi
(S.A.D.T) / Blood Smear

Plasmodium Falciparum
Pola demam tidak jelas : 1-1-2-1-2
Hapusan darah tepi:
Masa inkubasi: 9-14 hari
Jenis Malaria: Malaria Tropicana
Eritrosit: Tidak membesar
Tanda Khas: Maurer Spot
Bentuk stadium Tropozoid: Ring Form, Accole Ring, Acid
Bentuk stadium Gametosit: bulan sabit, pisang, sosis

Plasmodium Vivax
Pola demam khas: 1-2-1-2
Masa inkubasi: 12-17 hari
Daur hidup: 48 jam
Jenis malaria: Malaria tertiana
Eritrosit: Lebih besar, Pucat
Tanda Khas: Schufner Dots
Bentuk Stadium Tropozoid: Ameboid, Ring
Bentuk Stadium Gametosit: sferis

Plasmodium Ovale
Pola Demam Khas: 1-2-1-2
Masa inkubasi: 16-18 hari
Daur hidup: 50 jam
Jenis malaria: Malaria tertiana
Eritrosit: Lebih besar, Ovale
Tanda Khas: Schufner Dots, James Dot’s
Bentuk Stadium Tropozoid: Gambaran comet
Bentuk Stadium Gametosit: sferis

UKDI CORNER Preparation Partner | “The Secret of UKMPPD” 116


Plasmodium Malariae
Masa inkubasi: 18-40 hari
Daur hidup: 72 jam
Jenis malaria: Malaria kuartana
Eritrosit: Sama dengan normal
Tanda Khas: Ziemann’s Dots
Bentuk Stadium Tropozoid: Pita (Band), Retangular
Bentuk Stadium Skizoid: Bunga
Bentuk Stadium Gametosit: sferis
Pigmen: besar, kasar, gelap

Tatalaksana:
Malaria tanpa komplikasi

Profilaksis Malaria:
Sensitif Klorokuin: 2 tab/minggu, dari 1 minggu sebelum sampai 4 minggu setelah kembali.
Resisten Klorokuin:
 Doksisiklin 200 mg (1 tab)/ hari (1-2 hari sebelum pergi dan 4 minggu setelah kembali)
 Mefloquine 250 mg (1 tab)/minggu (diminum >2 minggu sebelum berangkat dan 4 minggu setelah kembali.
Merupakan DOC profilaksis Malaria Ibu Hamil.

LEPTOSPIROSIS
Level Kompetensi: 4A
Etiologi: Leptospira Sp
Vektor Transmisi: Tikus (Urin Tikus)
Faktor Resiko: pekerjaan dengan resiko tinggi terpapar vektor (petani, Pembersih jalan, musibah banjir, dll).
Klasifikasi:
 Leptospira Ringan
 Leptospira Berat
KeyPoint:
Ringan : Demam, nyeri tekan betis, perdarahan subkonjungtiva, nyeri abdomen, riwayat kebanjiran atau hama tikus
Berat : Ikterus, jaundice, oliguria, manifestasi perdarahan
Pemeriksaan penunjang:
 Indirect : Test Aglutinasi Mikroskopis, Kultur
 Direct : Mikroskop Lapangan Gelap

UKDI CORNER Preparation Partner | “The Secret of UKMPPD” 117


Tatalaksana:
Leptospirosis Ringan:
 Doksisiklin 2x 100 mg (7 hari)
 Ampisilin 4x 500-750 mg (7 hari)
 Amoxicillin 4x 500 mg (7 hari)
Leptospirosis Berat:
 Penicillin G 1,5 jt U/ 6 jam (IV) 7 hari
 Ampicillin 1 gr/ 6 jam selam 7 hari
 Ceftriaxone 1 gr/ hari selama 7 hari
 Cefotaxime 1 gr/ 6 jam selama 7 hari

DEMAM TIFOID
Level Kompetensi: 4A
Etiologi: Salmonella Thypi dan Salmonella Parathypi
Transmisi: Fekal- Oral (makanan dengan hygine yang buruk)
KeyPoint: Demam 7 hari pola demam Step Ledder Fever, rose spot, bradikardi relative, lidah kotor, tepi hiperemis
dan tremor, nyeri perut, diare/konstipasi.
Temuan Klinis:
Minggu 1: Minggu 2: Minggu 3:
 Demam  Demam terus menerus  Komplikasi
 Nyeri kepala  Bradikardia relatif  Perdarahan usus
 Batuk kering  Lidah kotor, tepi hiperemis  Perforasi usus
 Nyeri perut dan tremor  Meningitis tifosa
 Rose spot  Nyeri perut  Hepatitis tifosa
 Konstipasi atau Diare  Hepatomegali  Cholesistitis
 Splenomegali

Pemeriksaan Penunjang:
Pemeriksaan Awal:
 Widal test : Titer O (Badan) 1:320 atau
kenaikan 4 kali lipat dan Titer H (Flagel)
Tubex IgM Antigen O9 (+) ≥4, ≥6 indikasi kuat
Pemeriksaan Baku emas: Kultur
 Minggu 1 : Darah dan sumsum tulang
 Minggu 2 : Feses
 Minggu 3 : Urin

Tatalaksana:
Non Farmakologi: Bed Rest Total, Diet TKTP
Farmakologi:
Dewasa:
 Nofrofloksasin 2 x 400 mg 14 hari
 Siprofloksasin 2 x 500 mg 6 hari (DOC)
 Ofloksasin 2 x 400 mg 7 hari
Kehamilan:
 Β-Lactam: Amoxicillin/ Ampicillin 500 mg 5-7 hari
 Sepalosporin G III: Cefixime, Ceftriaxone IV
Anak-anak:
 Kloramfenikol 25-50 mg/KgBB/hari selama 7 hari (DOC)
 Kotrimoksazole 10 mg/ KgBB/hari selama 2 minggu
 Ampicillin dan amoxicillin 25-50 mg/ KgBB selama 2 minggu

UKDI CORNER Preparation Partner | “The Secret of UKMPPD” 118


HIV- AIDS TANPA KOMPLIKASI
Level Kompetensi: 4A
Etiologi: Human Immunodeficiency Virus (HIV)
Transmisi: Luka terbuka (Port de entree), Darah (transfusi), Cairan vagina/semen
Fase HIV-AIDS:
 Priode jendela (windows period) : waktu infeksi primer sampai terdeteksi antibody 2 minggu – 3 bulan,
setelah terinfeksi HIV
 Fase akut : muncul Flu-Like Syndrom 2-4 minggu pasca pajanan
 Fase kronis (Laten) : virus hidup dan bereplikasi lambat dan tidak menimbulkan gejala
 AIDS : seluruh fase HIV dengan CD4 < 14% atau CD4 <200/mm3
Klasifikasi/ Stadium HIV:
1. Stadium (Asimtomatis)
 Asimtomatik
 Limfadenopati Generalisata
2. Stadium 2 (Ringan)
 Penurunan BB <10%
 Manifestasi mukokutaneus minor : dermatitis seboroik, prurigo, onikomikosis, ulkus oral rekuren, kelitis
angularis, erupsi papular pruritik
 Infeksi Herpes Zoster dalam 5 tahun terakhir
 Infeksi saluran nafas atas berulang : tonsilitis, faringitis, otitis media
3. Stadium 3 ( Lanjut)
 Penurunan BB > 10% tanpa penyebab yang jelas
 Diare tanpa sebab jelas > 1 bulan
 Demam berkepanjangan (Suhu >36,7 C, Intermiten/ konstan) > 1 bulan
 Kandidiasis oral persisten
 Oral hairy lekoplakia
 Tuberkulosis paru
 Infeksi bakteri berat : pneumonia, piomitosis, empiema, infeksi tulang dan sendi, meningitis, bakteriemia
 Stomatitis, gingvitis, peridontitis ulseratif nekrotik akut
 Anemia (Hb < 5 mg/dL) tanpa sebab jelas atau Trombositopenia (< 0,5 x 109 / L) tanpa sebab jelas atau
trombositopenia kronis (< 50 x 109 /L) tanpa sebab yang jelas.
4. Stadium 4 (Berat)
 HIV Waating Syndrome
 Pneumonia akibat pneumocytis Carinii
 Pneumonia bakteri berat rekuren
 Toksoplasmosis serebral : Ring Shaped
 Kriptosporadis dengan diare > 1 bulan
 Sitomegalvirus (CMV) pada organ selain hati, limfa dan kelenjar getah bening
 Leukoensefalopati multifokal progresif
 Infeksi Herpes Simpleks mukokutan (> 1bulan ) atau viseral
 Mikosis endemik diseminata
 Kandidiasis esofagus, trakea, atau bronkus
 Mikobakteriosis atipik
 Septikemia salmonella non-tifoid yang bersifat rekuren
 Tuberkulosis ekstrapulmonal
Konseling dan Pemeriksaan Penunjang:
Konseling:
 Konseling dan Test HIV Sukarela (Voluntary Counceling & Testing/ VCT)
 Test HIV dan Konseling Inisiatif Petugas Kesehatan (Provider Initiated Testing and Counceling)
Test HIV:
 Rapid Test, ELISA 3 metode dan Western Blot
 CD4 Count : Mmemulai terapi HRV jika < 350/ mm3
Tatalaksana:

2 NRTI 1 NNRTI
(Nucleoside Reverse Transciptase Inhibitor) (Non- Nucleoside Reverse Transciptase Inhibitor)
Zidovudine (AZT) + Lamvivudine (3CT) Nepiravine (NVP) / Epavirenz (EFV)
Tenofovir (TDF) + Lamvivudine (3CT) Nepiravine (NVP) / Epavirenz (EFV)

UKDI CORNER Preparation Partner | “The Secret of UKMPPD” 119


DISENTRI
Level Kompetensi: 4A
Definisi: Disentri merupkan kumpulan gejala penyakit seperti diare berdarah, lender dalam tinja, dan nyeri saat
mengeluarkan tinja (IDAI)
Etiologi: Shigella disentriae dan Entamoeba Hystolitica
Klasifikasi:
 Disentri Basiler
 Disentri Amoeba
KeyPoin:
Disentri Basiler: Mendadak 24 jam pertama, bisa tanpa darah, setelah 12- 72 jam: disertai lendir dan darah (+),
frekuensi BAB >10x/ hari, panas tinggi 39,5- 40 C, kelihatan toksik, muntah, anoreksia, sakit kram di perut dan sakit di
anus saat BAB, tenesmus, inkubasi cepat/akut.
Disentri Amoeba: Diare disertai lendir dan darah dalam tinja, frekuensi BAB umumnya lebih sedikit dari pada disentri
basiler (≤ 10x / hari), sakit perut hebat (kolik). Onset subakut (1-3 minggu).
Pemeriksaan penunjang:
Disentri Basiler: Kultur feses

Disentri Amoeba: Mikroskopik feses, deteksi antigen,


serologi amoeba

(tropozoid + ingested RBC) cyst : massa tebal


berbentuk (sel inti multiple) batang/ cerutu

Pada mikroskopik feses : parasit ntestinal : eosinophilia :


Kristal charcot leyden
Tatalaksana:
Disentri Basiler:
 Dewasa: Siprofloksasin 2 x 500 mg ( 5 hari)
 Anak: Kotrimoksazole 10 mg/KgBB/hari (5-7 hari)

Disentri Amoeba:
 Metronidazole 3 x 500-750 mg (5-10 hari)
Komplikasi:
Disentri Basiler: Uremic Syndrome, GGA
Disentri Amoeba: Abses Hepar (Ludwig Sign (+))

GIARDIASIS
Level Kompetensi: 4A
Definisi: diare yang disebabkan oleh parasit Giardia Lamblia. Parasit Giardia Lamblia akan tinggal di usus dan
menyebar secara fecal-oral.
Etiologi: Giardia Lamblia
KeyPoin: diare, perut kembung, feses berminyak (steatorhea), nyeri perut, mual,muntah, dehidrasi, tumbuh kembang
terganggu (absorbsi lemak, laktosa, vitamin A, vitamin B12 terganggu)
Pemeriksaan penunjang:
Feses rutin: Gambaran Tropozoit: Buah pir, atau Monyet

Stadium infeksi: Tropozoit

Tatalaksana:
Metronidazole 3 x 250 mg selama 5 hari

UKDI CORNER Preparation Partner | “The Secret of UKMPPD” 120


Balantidiasis
Level Kompetensi: 4A
Definisi: Balantidiasis merupakan infeksi yang menyerang kolon.
Etiologi: Balantidium Coli, host primernya adalah babi.
KeyPoin: Diare cair > 3 x dalam sehari (air, darah, mucoid), mual, muntah, nyeri perut, anoreksia, ditandai dengan
kehilangan cairan yang parah (menyerupai disentri).
Pemeriksaan penunjang:
Feses rutin: Makronukleus dan Mikronukleus

Tatalaksana:
Metronidazole 3 x 500 mg (30 mg/KgBB/Hari dalam 3 dosis)

INFEKSI PARASIT CACING


Level Kompetensi: 4A
NEMATODA
Enterobius vermicularis/Oxyuris Vermicularis
KeyPoint: Pruritus ani (malam), bentuk telur huruf “D” (ingat dubur).
Pemeriksaan penujang:
Scooth Adesive Tape diperiksa Pagi Hari sebelum mandi

Penatalaksanaan:
Pyrantel Pamoate (10 mg/KgBB single Dose)
seluruh keluarga harus mendapat pengobatan dan Mebendazole 500 mg P.O (SD)

Trichuris tricura
KeyPoint: 3 T (Trichuris, Tempayan, Turun/Prolapse rekti)
Pemeriksaan penujang:
Feses rutin: telur seperti tempayan

Penatalaksanaan:
Mebendazole (2 x 100 mg 3 hari, atau 600 mg Single Dose)

Ascaris lumbricoides
KeyPoint: Telur bulat-oval dinding berlapis, obstruktif, sindrom Loeffler (sesak nafas)
Pemeriksaan penujang:
Feses rutin: Telur bulat-oval dinding berlapis

Penatalaksanaan:
Mebendazole 2 x 100 mg 3 hari

UKDI CORNER Preparation Partner | “The Secret of UKMPPD” 121


Hookworm (Ancylostoma Duodenale dan Necator Americanus)
KeyPoint: Bentuk telur bening segmented ovum, anemia
Pemeriksaan penujang:
Feses: Hirada Mori

Penatalaksanaan:
Lini 1: Albendazol 400 mg (SD)
Lini 2: Mebendazole 2 x 100 mg

TREMATODA
Schistosoma
KeyPoin: 4 S (Schistosoma, Spina terminalis, Serkaria, Sulawesi/Sungai Lindu)
Vektor: S. J: Biomphalaria, S.H: Bulinus, S.M: Oncomelania
Ada 3 jenis: S.japanicum, S.hematobium, S.mansoni
Pemeriksaan penujang:
Feses rutin: Telur dengan spina

Penatalaksanaan:
Praziquantel (10 mg/KgBB, dosis tunggal)

CESTODA
Taenia
KeyPoint: Solium Rostellum (+), T. Saginata Rostellum (-)
Klasifikasi:
 T. Saginata (pada sapi)
 T. Solium (pada babi)
Pemeriksaan penujang:
Pemeriksaan feses makroskopis dan mikroskopis:
Makroskopis: Proglotid
Mikroskopis: Telur berbentuk bulat

Proglotid persegi empat T. Solium segmen gravid 5-10


cabang, T. Saginata segmen gravid 15-30 cabang.

Penatalaksanaan:
Albendazole 2 x 400 mg, 8-30 hari (obat pilihan untuk infeksi cestoda yang berpotensi fatal (neurosistiserkosis-
T.Solium)
Praziquantel 10 mg/KgBB, Dosis tunggal (T.saginata)
Komplikasi: Neurosistersiskosis (T. Solium)

FILARIASIS
Level Kompetensi: 4A
Etiologi: Wuchereria Bancrofti, Brugria Malayi, Brugria Timori
Vektor: Nyamuk Culex, Anopheles
KeyPoint: Limfadenitis, Limfangitis dan demam (Kondisi akut), Elephantiasis (kronis)

UKDI CORNER Preparation Partner | “The Secret of UKMPPD” 122


Pemeriksaan Penunjang:
Blood Smear
Mikrofilaria dalam darah pada malam hari (22.00- 02.00
WIB) Gimsa Stain (MDT) Wuchereria Bancrofti: bentuk
halus (inti teratur, inti di ekor tidak
ada, kepala: ekor 1:1)

Brugria Malayi: bentuk kasar


(inti tidak teratur, inti di ekor
sedikit, kepala:ekor 2:1)

Brugria Timori: bentuk kasar


(inti tidak teratur, inti di ekor
banyak, Kepala:ekor 3:1)

Penatalaksanaan:
Dietilkarbamazin (DEC) 3 x 6 mg selama 12 hari
Profilaksis: DEC 6 mg/KgBB + Albendazole 400 mg setiap tahun (5 tahun)

TETANUS
Level Kompetensi: 4A
Etiologi: Clostridium Tetani
Transmisi: Port de Entree
 Luka tusuk, luka bakar dan kotor
 Otitis media, Karies gigi dan luka kronis
 Pemotongan tali pusat tidak steril
Klasifikasi:
a. Derajat 1: Trias tetanus (+), (-) kejang
b. Derajat 2: Trias tetanus (+), kejang rangsang positif (cahaya, suara)
c. Derajat 3: Trias tetanus (+), kejang spontan
d. Derajat 4: Gangguan system otonom (hipo/hipertensi), (bradi/takikardia)
KeyPoint: Risus Sardonicus, Lock Jaw (Trismus), Opistotonus, SpasmevLarynx dan Otot Nafas
Tatalaksana:
Non Farmakologi: Ruang isolasi, Debridement, Diet TKTP (bila perlu pasang NGT), Suport Airway Breathing.
Farmakologi:
 Imunoterapi : HTIg (Human Tetanus Imunoglobulin) : 3000-6000 U (IM) Single Dose atau ATS :50000 IU
(IM) dilanjutkan 50000 IU (Bolus lambat)
 Antibiotik : Metronidazole 500 mg/ 6 jam (P.O atau IV) selama 10 hari atau Penicillin Procain 1,2 jt IU/ 6 jam
selama 10 hari
 Anti Konvulsan : Benzodiazepin (Diazepam) 0,3-0,5 mg/KgBB/kali (per IV)
 Imunisasi : Tetanus Toxoid (TT)

UKDI CORNER Preparation Partner | “The Secret of UKMPPD” 123


SOAL LATIHAN UKMPPD TROPICAL MEDICINE
1. Wahyu 12 tahun datang ke IGD bersama ibunya 18x/menit, suhu 38oC, akral teraba hangat. Pem
dengan keluhan demam 4 hari ini. Pada fisik : tampak perdarahan dari lubang hidung dan
pemeriksaan fisik dijumpai bintik-bintik di lengan gusi serta pteki pada kulit. Pada pemeriksaan
dan badan. Pada pemeriksaan tanda vital dijumpai penunjang didapatkan Hb 9 gr/dl, leukosit 4.800/ul,
nadi 120 kali/menit, tekanan darah 80/50 mmHg, trombosit 66.000, lgM anti-dengue (-), IgG anti-
frekuensi nafas 20 kali/menit, suhu 38,60C. Hasil dengue (+). Apakah tatalaksana yang tepat pada
lab dijumpai Hb 12 gr/dL, hematokrit 48%, Leukosit pasien tersebut ?
2300, Trombosit 23.000. Apakah diagnosis pasien a. IVFD RL 7 cc/kgBB/jam
ini? b. IVFD RL 20cc/KgBB/jam
a. DHF grade I c. IVFD cairan koloid 10 ml/KgBB/15 Menit
b. DHF grade II d. IVFD D5%
c. DHF grade III e. Transfusi trombosit
d. DHF grade IV 6. Tn. Budi berusia 40 tahun datang ke Poliklinik RS
e. Dengue fever dengan keluhan demam sejak 1 minggu yang lalu
2. Tn. Emon 35 tahun datang ke IGD RS B diantar dan semakin meningkat sejak 2 hari ini. Pem ttv:
keluarga dengan keluhan demam sejak 10 hari ini. TD 120/70 mmHg, nadi 78 x/menit, freknapas 20
Dari anamnesis diperoleh riwayat demam dirasakan x/menit, dan Temp 38,8 C. Pem fisik: tampak mata
meninggi dari sore hingga malam hari dan mereda merah dan nyeri tekan pada betis (+). Dari
pagi harinya tetapi tidak mencapai suhu normal. pemeriksaan laboratorium didapatkan Hb 12,5
Pemeriksaan tanda vital dijumpai tekanan darah gr/dL, eritrosit 5 juta/μL, leukosit 15.000/μL, dan
100/60 mmHg, nadi 56 x/menit, frekuensi napas trombosit 450.000/μL. Pemeriksaan hapusan darah
20x/menit, suhu 39,7 oC. Pemeriksaan fisik dijumpai tepi ditemukan mikroorganisme berbentuk spiral.
tepi lidah kotor dan tremor. Hasil lab dijumpai Apakah terapi yang tepat untuk pasien tersebut?
dijumpai Hb 12 gr/dL, hematokrit 48%, Leukosit a. Doksisilin 2x100 mg
13300, Trombosit 170.000. Apakah tipe demam b. Ciprofloxacin 2x500 mg
yang dialami pasien ini ? c. Kloramfenikol 4x500 mg
a. Continious d. Trimetropin 2x160 mg
b. Remitten e. Metronidazole 2x500 mg
c. Intermitten 7. Tn. Rahmat 40 tahun datang ke puskesmas dengan
d. Septik keluhan demam yang tidak terlalu tinggi sejak 5 hari
e. Step-ladder yang lalu. Keluhan disertai nyeri kepala dan pegal-
3. Ny. Lili usia 27 tahun datang ke IGD RS H dengan pegal di ekstremitas. Pasien merupakan salah satu
keluhan demam 3 hari ini disetai sakit kepala, relawan banjir bandang di garut. Dari pemeriksaan
lemas, mual muntah , nyeri di belakang bola mata fisik didapatkan injeksi konjungtiva mata dan nyeri
dan mimisan. Pada pemeriksaan tanda vital palpasi gastrocnemeus. Apakah pemeriksaan
didapatkan suhu 38,8oC. Hasil lab dijumpai penunjang yang tepat untuk menegakkan diagnosis
trombosit dibawah nilai normal. Pemeriksaan pasien ini?
antigen apakah yang dapat dilakukan untuk a. SGOT
memastikan etiologi penyakit pasien tsb ? b. Tes widal
a. NS-1 c. IgM anti dengue
b. IgG d. Pemeriksaan darah rutin
c. IgM e. Mikroskop lapangan gelap
d. PCR 8. Tn. Galih 32 tahun dibawa oleh rekan kerjanya ke
e. HbsAg IGD RS dengan keluhan penurunan kesadaran
4. Fajar usia 15 tahun datang ke IGD RS dibawa sejak 3 jam yang lalu. Sebelumnya pasien selama 2
kelurganya dengan penurunan kesadaran sejak 2 minggu menderita demam, menggigil dan
jam yang lalu. Sebelumnya pasien mengalami berkeringat dingin ketika malam hari. Pasien
demam naik turun sejak 4 hari yang lalu. Riwayat merupakan seorang dokter relawan yang bertugas
mimisan dan BAB berdarah dijumpai. Dari di perbatasan papua. Pemerisaan ttv : kesadaran
pemeriksaan ttv: TD 80/50 mmHg, nadi 125 koma, TD 100/70 mmHg,
x/menit, ireguler lemah, akral dingin dan lembab. nadi 60 x/menit, lemah ,
Pem fisik : mata cekung (+), turgor kulit kembali ireguler, frek napas 20
lambat. Hasil lab : , leukosit 4.000/ul, trombosit x/menit, Temp 38.0 C. dari
50.000, IgG anti-dengue (+). Apakah kemungkinan pemeriksaan darah tepi
diagnosis pasien tersebut ? dijumpai bentuk berikut :
a. Demam Dengue Apakah kemungkinan
b. DHF Grade I diagnosis pasien tersebut
c. DHF Grade II ?
d. Dengue Shock Syndrome a. Malaria serebral
e. Malaria serebral b. Malaria algid
5. Lisa 12 tahun datang dibawa ibunya ke IGD RS c. Malaria Hemoglobinuria
dengan keluhan mimisan sejak 2 jam yang lalu. d. Malaria tertiana
Sebelumnya, pasien mengalami demam sejak 2 e. Malaria kuartana
hari yang lalu. Kesadaran kompos mentis, ttv: TD 9. Ny. Yuni 25 tahun tahun datang IGD dengan
100/70 mmHg, nadi 110x/menit, frek napas keluhan demam selama 1 minggu ini. Keluhan

UKDI CORNER Preparation Partner | “The Secret of UKMPPD” 124


disertai menggigil dan berkeringat dingin. Pem ttv : e. Malaria Kuartana
TD 110/80 mmHg, nadi 90x/menit, frek napas 14. Tn. Roy, 26 tahun datang dengan keluhan sudah
24x/menit, temp 37,9 0C. Dari pemeriksaan pengobatan TB selama 2 tahun tak kunjung
hapusan darah tepi ditemukan bentuk gambaran sembuh, pasien merupakan pegguna narkoba
ring form dengan double infection. Apakah suntikan, TTV : TD : 90/60 mmHg, HR: 76x/I, RR:
tatalaksana yang tepat pada pasien tersebut ? 16x/I T: 38,2C, PD: Oral Trush (+), Pemeriksaan
a. ACT 3 hari 4 tab + Primakuin 1 hari 3 tab CD4 : 186 /mm3. Apakah kemungkinan diagnosis
b. ACT 1 hari 4 tab + Primakuin 3 hari 3 tab pasien tersebut ?
c. Kina 3 hari 3x10 mg/KgBB + Primakuin 1 hari a. HIV Stadium I
3 tab b. HIV Stadium II
d. Kina 7 hari 2x10 mg/KgBB + Primakuin 3 hari c. HIV Stadium III
3 tab d. HIV Stadium IV
e. ACT 3 hari 4 tab + Kina 7 hari 3x10 mg/KgBB e. AIDS
10. Tn. Piyu 21 tahun dibawa kedua orang tuanya ke 15. Tn. Irsan 30 tahun datang dengan keluhan BAB
IGD dengan keluhan pasien gaduh gelisah serta berlendir darah. Pem ttv dan fisik dalam batas
penurunan kesadaran. Pasien 1 minggu normal. Dari pemeriksaan feces, dijumpai
sebelumnya sebelumnya menderita demam, penyebab nya merupakan Kista dengan inti
menggigil dan berkeringat dingin. Pemeriksaan fisik berbentuk seperti cerutu. Apakah kemungkinan
didapatkan GCS 234; TD 100/80; nadi 88x/menit; penyebabnya?
RR 24x/menit; Temp 38.30C. Dari pemeriksaan a. Shigela
hapusan darah tepi ditemukan bentuk banana b. Giardia lambia
shape di dalam eritrosit. Pada fase apakah c. Vibrio kolera
gambaran tersebut dapat ditemukan ? d. Entamoeba histolotiza
a. Ring e. Rotavirus
b. Tropozoit 16. Tn. Mora 32 tahun datang dengan keluhan gatal
c. Schizont dan panas pada bokongnya yang berpindah, pasien
d. Gametosit adalah seorang petani, pada pemeriksaan
e. Tropozoit muda ditemukan alur-alur linier di kulit bokongnya yang
11. Ny. Mika 30 tahun G2P1A0 datang IGD dengan bergerak cepat dalam beberapa jam. Apakah
keluhan demam selama 2 minggu ini. Keluhan penyebab keluhan pada pasien tersebut ?
disertai menggigil lalu berkeringat dingin. Riwayat a. Ancylostoma caninum
berpergian dari Papua. Saat pasien hamil usia 3 b. Strengiloloides stercoralis
bulan. Pem ttv : TD 120/80 mmHg, nadi 95x/menit, c. Toxocara cati
frek napas 22x/menit, temp 38,2 0C. Dari d. Necator americanus
pemeriksaan hapusan darah tepi ditemukan bentuk e. Toxocara cani
gambaran ring form dengan Maurer’s spot. Apakah 17. Tn. Mike 37 tahun datang dengan keluhan kaki
tatalaksana yang tepat pada pasien tersebut ? kanan bengkak sejak 3 hari yang lalu disertai nyeri
a. ACT 3 hari + Primakuin 1 hari di lipatan paha kanan. Sebelumnya pasien
b. ACT 3 hari mengalami demam tinggi selama 1minggu.
c. Primakuin 1 hari Tetangga pasien juga ada yang mengalami hal
d. Kina 7 hari + Klindamisin 7 hari yang sama. Dari hasil pemeriksaan didapatkan
e. Kina 7 hari pitting edema di tungkai kanan. Pemeriksaan darah
12. Tn. Dani 35 tahun datang ke klinik dengan keluhan tepi ditemukan parasit berbentuk silindris,
demam sudah 4 hari disertai demam menggigil. berselubung dengan inti teratur. Apakah terapi yang
Riwayat sudah diberikan obat penurun panas, tepat untuk pasien ini ?
demam turun namun naik lagi. Pem ttv TD 120/80 a. Klotrimazol 10 mg/kgBB selama 7 - 14 hari
mmHg, nadi 100x/menit, frek napas 21x/menit, temp b. DEC 18 mg / KgBB 12 hari + Albendazole 400
38c. Dari hasil gambaran darah tepi ditemukan mg SD
gambaran seperti taburan bintang dilangit dan c. DEC 18 mg/KgBB 20 hari + Albendazole 400
gambaran bulan sabit. Apakah diagnosis pasien mg 3 hari
tersebut ? d. Albendazole 400 mg SD
a. malaria falciparum e. DEC 18 mg/KgBB selama 20 hari
b. malaria tertiana 18. Prili, 7 tahun, diantar
c. malaria malariae ibunya ke
d. malaria vivax puskesmas karena
e. malaria Tropicana sakit perut sejak 3
13. Ny. Sakura 26 tahun datang dengan keluhan hari yang lalu.
demam. Demam hanya pada setiap hari ke empat, Pasien juga
disertai menggigil dan penurunan nafsu makan. merasakan adanya
Pem ttv TD 110/80 mmHg, nadi 110x/menit, frek mual namun tidak
napas 20x/menit, temp 38c. Pada pemeriksaan muntah, kehilangan
darah tepi dijumpai eritrosit ukuran biasa, dengan nafsu makan, lemah dan terkadang ada diare.
gambaran rosette, tepi ireguler. Apakah diagnosis Akhir-akhir ini, pasien merasa berat badannya
yang mungkin pada pasien tersebut ? turun. Keluhan ini tdak disertai dengan demam,
a. Malaria falciparum gelisah dan sukar tidur serta gatal di sekitar dubur.
b. Malaria malariae Keluarga pasien sering menyantap daging babi.
c. Malaria Tertiana Pada pem ttv dalam batas normal. Pem fisik :
d. Malaria vivax konjungtiva anemis (-), sclera ikterik (-). Pada

UKDI CORNER Preparation Partner | “The Secret of UKMPPD” 125


pemeriksaan mikroskopik didapatkan gambaran e. Ciprofloxacin 200 mg, 3x sehari selama 7 hari
sebagai berikut. Pengobatan apa yang sebaiknya 24. Bonita 7 tahun dibawa oleh bapaknya ke
diberikan pada pasien ini? puskesmas dengan keluhan gatal didubur terutama
a. Albendazole malam hari. Pasien tampak tidak aktif dan kurang
b. Prazikuantel semngat dalam belajar sehingga prestasi menurun.
c. Pirantel Pamoat Apakah pemeriksaan awal yang tepat untuk
d. Mebendazole menegakkan diagnosis pasien tersebut ?
e. Omeprazole a. Feces rutin langsung
19. Tn. Yahya 32 tahun datang dengan keluhan b. Tinja apung
skrotum dan kaki kiri membengkak. Pasien juga c. Kultur feses
megeluhkan urinnya berwarna putih seperti susu. d. Harada mori
Apakah pemeriksaan penunjang yang tepat untuk e. Scoth adhesive tape
diagnosis pada pasien tersebut ? 25. Tn. Jonathan 28 tahun datang dengan keluhan
a. Kultur darah lemas. Sebelumnya pasien mengalami demam 2
b. Kultur cairan limfe hari, mual muntah, dan nyeri kepala. Pasien juga
c. USG doppler mengalami mimisan dari hidung. Dokter
d. Sediaan darah malam hari memutuskan untuk merawat pasien dan melakukan
e. Sediaan darah siang hari pemeriksaan penunjang. Darah Rutin didapatkan
20. Ny. Ariska 48 tahun datang ke IGD karena diare Hb: 11 gr%, Hematokri 46% dan Trombosit
hebat sejak 1 hari ini. Pasien sudah BAB 15 kali 89.000/mm3, Apakah kemungkinan hasil
sebelum datang keRS. Diare keluar bening seperti pemeriksaan Serologi Dengue yang didapat….
cucian beras tanpa lendir dan darah. Pada a. NS1 +, IgG + , IgM +
pemeriksaan ttv : TD 90/60 mmHg, nadi 110x/menit, b. NS1 +, IgG - , IgM –
frek napas 24 x/menit, temp 37,8oC. Apakah pilihan c. NS1 +, IgG +, IgM –
tatalaksana yang tepat untuk pasien tersebut ? d. NS1 -, IgG - , igM +
a. Doksisiklin e. NS1 -, IgG +, IgM +
b. Eritromisin 26. Tn. Edward 35 tahun
c. Kotrimoksazol datang ke puskesmas
d. Ampisilin dengan keluhan bengkak
e. Azitromisin di tungkai kanan atas
21. Tn. Hamdi 26 thn, Datang dibawah oleh sejak 5 hari ini. Keluhan
Keluarganya dengan keluhan Kejang, Sebelumnya disertai demam dan
Pasien Membajak sawah dan kaki tertusuk oleh bengkak di lipatan paha
paku, TTV : TD : 120/80 mmHg, HR : 106 x/I , RR : dan ketiaknya. Demam
20 x/I T: 38,7C, PD : Rahang Kaku, dan Mulut sering hilang timbul dan
Menyeringai, Badan pasien membetuk seperti busur memberat jika pasien
panah, Diagnosis pasien ini adalah… bekerja keras di sawah. Pasien sering minum obat
a. Epilepsi Grand Mall demam dan penghilang nyeri, sembuh tapi masih
b. Sepsis sering kambuh. Pasien adalah seorang petani yang
c. Bell’s Palsy tinggal di sebuah desa di Irian Jaya. Hasil
d. Tetanus pemeriksaan fisik didapatkan TD 110/70 mmHg,
e. Mystenia Gravis Nadi 85x/menit, frek nafas 18x/menit, suhu 39,4 C,
22. Tn. Budi 36 thn, Datang Ke IGD, Setelah di daerah inguinal dan aksila teraba benjolan kecil,
mengalami kecelakaan di Jalan Raya, Pada kenyal dan nyeri pada perabaan, ekstremitas
Pemeriksaan : TTV dalam batas normal, Secodary terdapat pitting edema di kaki kiri. Dari pemeriksaan
Survei Terlihat Luka Robek dengan Ukuran, 9 x 2 x darah Hb 13 gr/dl, leukkosit 6.500/uL, LED 25
1 cm, dengan tepi luka tidak rata dan Dasar kotor, mm/jam, hitung jenis 0/20/4/25/45/6. Pada
Sebelumnya pasien pernah medapatkan Vaksin pemeriksaan darah tepi didapatkan gambar sebagai
Tetanus sebanyak 2 kali 2 tahun yang lalu, apakah berikut :
yang harus di berikan kepada pasien ini Apakah kemungkinan diagnosis pasien ini?
a. Tetanus Toxoid a. Kiluria
b. Tetanus Toxoid dan ATS tanpa Skin Test b. Limfangitis
c. Tetanus Toxoid dan HTIg dan Debridemant c. Filariasis
Luka d. Knobs
d. Tetanus Toxoid dan Debridemant Luka Tanpa e. Hernia inguinalis
ATS 27. Ny. Kikio usia 55 tahun datang ke puskesmas
e. HTIg dan Debridemant Luka dengan keluhan mual dan muntah sejak 1 minggu
23. Tn. Ghafur, 35 tahun, datang ke UGD dengan yang lalu. Keluhan disertai dengan nyeri perut dan
keluhan demam naik turun sejak 7 hari ini. Dari badan terasa lemah. Pasien tidak bekerja, tinggal
pemeriksaan fisik didapatkan vital sign tekanan dirumah anaknya yang menjadi pedagang rongsok.
darah 120/80, nadi 80x/menit, suhu tubuh 38ͦ C. Pada pemeriksaan fisik didapatkan pasien tampak
Pemeriksaan penunjang didapatkan Tubex positif 5. lemah, TD 130/90 mmHg, nadi 88x/menit, nafas
Apakah tatalaksana yang tepat pada kasus tersebut 20/menit, suhu 36,8 C dan konjungtiva anemis (-/-).
? Pemeriksaan laboratorium darah rutin Hb 12,8 gr/dl,
a. Ciprofloxacin 500 mg, 2x sehari selama 7 hari AL 7.500/ul. Apakah pemeriksaan laboratorium
b. Ciprofloxacin 500 mg, 3x sehari selama 7 hari sederhana lain untuk diagnosis pasien tersebut ?
c. Ciprofloxacin 1000 mg, 3x sehari selama 7 hari a. Urin ruin
d. Ciprofloxacin 250 mg, 2x sehari selama 7 hari b. Feses rutin

UKDI CORNER Preparation Partner | “The Secret of UKMPPD” 126


c. Apus darah tebal batas nomal, terlihat pembengkakan pada kaki
d. Apus darah tipis kanan. Pada pemeriksaan laboratorium
e. Diftel count leukosit mikroskopis darah tepi diperoleh gambaran parasit
28. Tn. Fikri 25 tahun datang ke puskesmas di daerah dengan inti tubuh yang bertumpuk‐tumpuk dengan
pedalaman dengan keluhan demam sejak 5 hari perbandingan panjang dan lebar pada cephalic
yang bersifat hilang timbul. Selain demam, laki-laki space 2:1. Apakah etiologi yang paling tepat pada
tersebut juga mengalami mual, muntah dan nyeri kasus tersebut ?
otot. Pada pemeriksaan fisik didapati tanda vittal TD a. Loa‐loa
110/80 mmHg, denyut nadi 88x/menit, frekuensi b. Dirofillaria
nafas 20x/menit, temperatur 39,2 C. Pada c. Brugia malayi
pemeriksaan hapusan darah tepi pasien didapatkan d. Brugia timori
ukuran sel darah merah masih normal dan e. Wuchereria bancrofti
ditemukan titik-titik kasar pada sitoplasma. Apakah 33. Tn. Harun, 22 tahun
kemungkinan penyebab penyakit pasien tersebut ? datang dengan keluhan
a. Plasmodium vivax sudah BB yang terus turun
b. Plasmodium falcifarum padahal makan banyak,
c. Plasmodium malariae pasien Memiliki Hobi berganti – ganti pasangan sex,
d. Plasmodium knowlesi Pasien 2 bulan ini Sering Diare dan Demam, TTV :
e. Plasmodium ovale TD : 90/60 mmHg, HR: 76x/I, RR: 16x/I T: 38,2C,
29. Ny. Arni 25 tahun baru pulang PD: Oral Trush (+), Pemeriksaan CD4 : 286 /mm3.
dari Sulawesi datang ke dokter Tatalaksana Pasien Tersebut ?
dengan keluhan nyeri perut a. TDF + NVP
bawah. Pasien merupakan b. TDF + AZT + 3TC
pekerja tambak yang sering c. TDF + 3TC + EFV
turun ke sungai. Dokter d. NVP + EFV
melakukan pemeriksaan dan e. TDF + 3TC
menemukan gambaran telur seperti berikut : 34. Dodo 6 tahun datang
Apakah kemungkinan penyebab penyakit pasien dibawa ibunya karena
ini? tampak lesu. Anak
a. Schistosoma japonicum tersebut juga mengalami
b. Schistosoma haematobium penurunan nafsu makan
c. Schistosoma mansoni dan mual. Berat abdannya
d. Paragonimus westermani turun 2 kg. Pemeriksaan
e. Fasciolopsis buski fisik anak tampak sakit
30. Ny. Imala 18 tahun datang ringan, TD 110/70 mmHg,
ke klinik karena diare. Diare nadi 76 kali/menit, frek napas 22 kali/menit.
sudah dialami pasien Pemeriksaan abdomen dalam batas normal. Dari
seminggu ini beberapa kali hasil pemeriksaan feces dijumpai gambaran.
sehari. Diare tampak Apakah spesies parasit yang sesuai dengan
berminyak dan berbau amis. karakteristik telur tersebut ?
Pasien juga mengeluhkan a. Strongyloides stercoralis
rasa tidak nyaman di perut. b. Taenia saginata
Pada pemeriksaan fisik ditemukan gambaran c. Ascaris lumbricoides
berikut. d. Enterobius vermicularis
Apakah terapi yang tepat untuk pasien ini? e. Paragonimus westermanii
a. Tetrasiklin 3 x 500mg selama 7 hari 35. Tn. Bram 40 tahun datang ke IGD dengan keluhan
b. Albendazole 400mg single dose diare disertai darah, nyeri perut, dan mual muntah.
c. Metronidazole 3 x 500mg 7 hari Pada pemeriksaan feses didapatkan telur dengan
d. Pirantel pamoate 10mg/KgBB selama 3 hari gambar seperti berikut :
e. Metronidazol 3 x 250mg selama 7 hari Apakah komplikasi yang mungkin terjadi akibat
31. Tn. Wahyu 34 tahun, datang ke puskesmas dengan parasit tersebut ?
keluhan BAB berdarah dan terdapat lendir, 3-4 kali a. Abses Hepar
sehari sejak 4 hari yang lalu. Pasien juga b. Peritonitis perforasi
mengeluhkan mulas (+) dan sakit perut ketika BAB c. Prolaps rektum
(+). Pemeriksaan fisik didapatkan TTV dalam batas d. Ileus Obstruktif
normal. Komplikasi apa yang sering terjadi pada e. Ileus Paralitik
pasien tersebut? 36. Ny. Ayu 20 tahun datang ke praktek dokter umum
a. Perforasi dengan keluhan demam sejak 3 hari yang lalu.
b. Peritonitis demam disertai dengan mual, muntah, konstipasi,
c. Abses hepar dan seluruh badan terasa lemas. Pada pemeriksaan
d. Amoeboid fisik didapatkan lidah kotor dan nyeri tekan
e. Megakolon abdomen (+). Apakah pemeriksaan baku emas
32. Tn. Naka usia 48 tahun, datang ke puskesmas yang dapat membantu penegakkan diagnosis
dengan keluhan kaki kanan bengkak yang makin pasien tersebut ?
lama makin membesar sejak 3 bulan yang lalu. a. Darah rutin
Keluhan diawali dengan demam yang berulang b. Kultur urin
dan bengkak yang hilang timbul. Pada c. Kultur darah
pemeriksaan fisik diperoleh tanda vital dalam d. Kultur feses
UKDI CORNER Preparation Partner | “The Secret of UKMPPD” 127
e. Widal test Dari fecal smear ditemukan gambaran seperti
37. Ny. Luna usia 25 tahun hamil 6 minggu, mengeluh berikut ini : Gambar di atas merupakan:
demam sudah 1 minggu ini, pada pem fisik a. Trofozoid Shigella dysentria
didapatkan lidah kotor dan tremor ketika dijulurkan, b. Trofozoid Entamoeba hytolitica
Hasil lab : Titer O untuk salmonella 1/320. Apakah c. Trofozoid Balantidium coli
pilihan terapi yang tepat pada pasien tersebut ? d. Trofozoid Ancylostoma duodenale
a. Kloramfenikol e. Kista Enterobius vermicularis
b. Amoxicilin 40. An. Ahmad 6 tahun dibawa ibunya ke puskesmas
c. Quinolon dengan keluhan gatal dan kemerahan di daerah
d. Pengobatan simptomatis dubur. Keluhan dirasakan sejak 3 hari yang lalu.
e. Kotrimokzazol Pasien tinggal dengan keluarganya yang berjumlah
38. Ny. Siska 24 tahun datang dibawa keluarganya ke 6 orang. Rumah pasien padat penduduk dan
IGD RS dengan keluhan demam yang hilang timbul banyak yang mengalami keluhan yang sama.
seminggu ini. Semakin sore demam dirasakan Apakah hasil yang ditemukan pada pemeriksaan
semakin tinggi. keluhan juga disertai mual dan sulit untuk menunjang diagnosis pasien tersebut ?
BAB pada awalnya. Tapi saai ini pasien merasakan
diare. Tekanan darah 110/80, nadi 80x/menit, frek
napas 26x/menit, Temp 39. Pem fisik : lidah tremor
dan tepi kotor. Kapan pemeriksaan kultur feces
sebaiknya dilakukan ?
a. Minggu 1
b. Minggu 2
c. Minggu 3 a. Telur pada pemeriksaan feses
d. Minggu 4 b. Filariform pada pemereiksaan feses
e. Hari 1 – 3 c. Proglotid gravid pada pemeriksaan feses
39. Mentari 5 tahun diantar ibunya dengan keluhan d. Telur pada pemeriksaan swab Anus
diare lendir dan darah 8 kali sehari, berbau asam. e. Rhabditiform pada pemeriksaan feses

UKDI CORNER Preparation Partner | “The Secret of UKMPPD” 128

Anda mungkin juga menyukai