2. Cara Hess
• (Sistol + diastol) / 2 tahan 10 menit
• + jika >15 dalam diameter 5cm
Hasil Serologi
IgM Ig G Interpretasi
Resisten Klorokuin
• Doksisiklin 100 mg 1x1 per hari (1-2 hari sebelum pergi, selama, dan 4 minggu
setelah kembali) kontraindikasi ibu hamil
• Mefloquine 250 mg 1 tab/minggu (2 minggu sebelum, selama, dan 4 minggu
setelah pulang) lini pertama ibu hamil
• Atovaquon 250 mg dan Proguanil 100 mg 1 tab per hari (1-2 hari sebelum pergi
hingga 7 hari setelah pulang)
Soal No. 5
Seorang pria usia 45 tahun datang ke puskesmas ingin berkonsultasi karena akan pergi ke
Papua. Dia akan pergi dalam 2 minggu sejak hari ini dan akan tinggal selama sebulan.
Profilaksis yang tepat diberikan adalah...
a. Primakuin 0,24/mg/kgbb, 1 minggu sebelum berangkat sampai dengan 1 minggu setelah
kembali
b. Piperakuin 4 mg, 1 minggu sebelum berangkat sampai 2 minggu setelah kembali
c. Kina 10 mg/kgbb , 4 hari sebelum berangkat sampai dengan 4 minggu setelab kembali
d. Chloroquin 500 mg/kgbb, 1 minggu sebelum berangkat sampai 4 minggu setelah kembali
e. Doksisiklin 100 mg/kgbb, 1-2 hari sebelum berangkat sampai dengan 4 minggu
Soal No. 6
Seorang wanita 30 tahun, datang dengan keluhan demam yang diawali menggigil dan diakhiri
berkeringat sejak 3 hari yang lalu. Pasien diketahui baru menyelesaikan pekerjaan di
Manokwari selama 3 bulan. Pada pemeriksaan, kesadaran kompos mentis, TD 110/80 mmHg,
HR 90x/menit, RR 20x/menit, suhu 38oC. Pada pemeriksaan fisik ditemukan adanya hepar
teraba 4 jari di bawah arkus kosta dan perkusi di ruang Traube timpani, baik pada saat
inspirasi maupun ekspirasi. Pada pemeriksaan penunjang didapatkan, Hb 9 g/dL, leukosit
12.000, trombosit 240.000. Pada pemeriksaan apus darah tepi didapatkan hasil sebagai
berikut. Apakah tatalaksana kausatif yang sesuai untuk pasien berikut?
a. Dihidroartemisinin + Piperakuin
b. Kina + Tetrasiklin + Primakuin
c. Kina + Klindamisin
d. Artesunat + Amodiakuin
e. Dihidroartemisinin + Piperakuin + Primakuin
Soal No. 7
Seorang pria usia 25 tahun dibawa keluarganya ke UGD dalam kondisi tidak sadarkan diri dan
sempat kejang di rumah. 1 minggu yang lalu, pasien merasa demam, mengigil, dan juga
berkeringat dingin, lalu berobat ke puskesmas. Pada pemeriksaan didapatkan kesadaran
pasien letargis, TD 90/70 mmHg, Nadi 105x/menit, Suhu 39.5oC, RR 24x/menit. Pemeriksaan
neurologis tidak didapatkan kaku kuduk. Pada pemeriksaan thick and thin smear, didapatkan
gametosit berbentuk pisang. Diagnosis pasien pada kasus tersebut adalah....
a. Dengue Shock Syndrome
b. Meningoensefalitis
c. Malaria tropikana
d. Malaria serebral
e. Syok Sepsis
Weil disease
1. SSP
2. Paru
3. Ginjal
4. Hepar
Leptospira Interrogans
Banyak terdapat pada urin
pengerat (tikus)
ANAMNESIS
TANDA dan GEJALA • Riwayat paparan dengan urin serta air, tanah atau makanan
yang terkontaminasi urin dari hewan yang terinfeksi.
• Demam yang muncul mendadak dan bersifat bifasik yaitu
demam remiten tinggi pada fase awal leptospiremia (3-10
hari) kemudian demam turun dan muncul saat fase imun.
Conjunctival Suffussion
Pemeriksan Penunjang
Perjalanan Penyakit Leptospira :
• Kultur darah (fase I)
• Kultur urin (fase II)
• Mikroskop medan gelap.
Imunologic
• Microscopic agglutination test (MAT)
pemeriksaan penunjang GOLD STANDARD
• Lepto dipstick, lepto lateral flow, lepto dridot
Leptospirosis Ringan :
• Doksisiklin 2x100 mg PO 7 hari
• Amoxcicilin 4x500 mg PO
• Ampicilin 4x500-750 mg selama 7 hari
• Pada ibu hamil hindari doksisiklin.
Leptospirosis sedang-berat :
• Pencilin G intravena 1,5 juta unit/6 jam selama 7 hari.
• Ceftriaxone intravena 1 gr/24 jam selama 7 hari
• Doksisiklin intravena 100 mg/12 jam selama 7 hari
Soal No. 8
Seorang pria usia 24 tahun, datang dengan keluhan demam sejak 2 hari yang lalu. 2 minggu
yang lalu, banjir melanda tempat tinggal pasien. Demam dirasakan terus-menerus disertai
dengan menggigil dan nyeri otot. Pada pemeriksaan tanda vital didapatkan TD 120/80 mmHg,
Nadi 72x/menit, RR 18x/menit, suhu 38,4oC. Pada pemeriksaan fisik ditemukan sufusi
konjungtiva, ikterus, splenomegali, serta nyeri pada penekanan gastrocnemius. Pada
pemeriksaan penunjang didapatkan leukosit 5.000 sel/mm3, BUN 50 mg/dL, kreatinin 3
mg/dL, dan Kalium 2,8 mEq/L. Manakah pernyataan yang tepat pada kasus ini?
a. Diagnosis pasien adalah Hepatitis A
b. Penyakit pasien terdiri atas fase sensitisasi dan fase elisitasi
c. Etiologi penyebab keadaan pasien memiliki bentuk yang serupa dengan etiologi penyakit
sifilis
d. Agen penyebab dapat ditemukan pada urin pasien
e. Penyakit ini adalah penyakit geofilik
Soal No. 9
Seorang pria usia 34 tahun datang berobat dengan keluhan demam sejak 1 minggu yang lalu,
naik turun tanpa pola yang jelas. Keluhan disertai sakit kepala dan pegal-pegal di kedua kaki.
Pasien merupakan seorang warga Jakarta yang mengalami kebanjiran sejak 2 minggu yang
lalu. Pada PF, didapatkan TD 130/90 mmHg, HR 110x/menit, suhu 39,5oC, RR 25x/menit,
injeksi konjungtiva pada kedua mata dan nyeri tekan otot Gastrocnemius. Pemeriksaan
penunjang yang paling tepat dilakukan adalah…
a. Microscopic agglutination test
b. Darah rutin
c. Tes widal
d. IgM dan IgG Anti Dengue
e. Pemeriksaan SGOT dan SGPT
Soal No. 10
Seorang laki-laki usia 67 tahun mengeluhkan demam, nyeri perut, sejak beberapa hari yang
lalu. Pasien juga mengeluh keluhan disertai dengan mual muntah. Pada pemeriksan fisik
didapatkan konjungtiva ikterik (+), nyeri otot gastrocnemius (+). Pasien mengaku sekitar 3 hari
yang lalu terdapat riwayat kebanjiran (+). Pada pasien kemudian dilakukan pemeriksaan
mikroskopis dan ditemukan organisme berbentuk spiral dengan saling mengait di bagian
ujungnya. Terapi yang tepat untuk diberikan adalah…
a. Asiklovir 5x800 mg
b. Ketoconazole 2x200 mg
c. Penisilin 1.5 juta IU
d. Metronidazol 3x500 mg
e. Azithromycin 1x1 gr
Demam Tifoid Salmonella typhi atau salmonella paratyphi.
1 Step-ladder
2 Continous
Cryptococcus Neoformans
Dengan tinta china Tuberkuloma dan Toxoplasmosis Cerebri
Pelayanan HIV dan AIDS
VCT PPCT PITC CST
• Adalah tes individu Merupakan pelayanan Merupakan layanan Merupakan layanan
dengan sukarela untuk yang dikhususkan pemeriksaan darah untuk terkait dengan pemberian
mengetahui status HIV terhadap orangtua yang mengetahui status HIV dukungan kepada orang
seseorang. terinfeksi HIV. Setiap seseorang berdasarkan yang telah berstatus HIV.
• Tes ini pemeriksaan orangtua, terutama ibu pada inisiatif atau Pelayanan ini akan terjadi
laboratorium secara hamil, yang berstatus HIV rekomendasi dari petugas setelah seseorang melalui
sukarela yang harus positif, menjadi perhatian kesehatan dan pasien proses tes darah atau
disertai konseling. dari pelayanan ini menerima saran tersebut. ketika seseorang yang
telah menerima status
Prevention parent child HIV.
Deteksi Serologis HIV
• Contoh : Rapid Test, ELISA, Western Blot
• Pilihan utama (rekomendasi WHO) untuk screening =
Rapid Test
Deteksi Virologis
• Deteksi viral replication rate, contoh : PCR.
• Bisa dipakai untuk screening bayi baru lahir.
CD4 : Wajib diperiksa jika + HIV
• OAT mulai duluan lanjut ARV setelah 2-8 minggu minum OAT
• CD4 < 50 sel/mm3 ARV mulai 2 minggu pasca OAT
• Meningitis kriptokokus ARV dimulai setelah 5 minggu pengobatan kriptokokus
Anjuran Tatalaksana HIV Pada Dewasa
(>5 tahun, ibu hamil dan menyusui, ODHA ko-infeksi hepatitis B, dan ODHA dengan TB)
ARV Lini Pertama untuk Dewasa
Paduan pilihan TDFa + 3TC (atau FTC) + EFV dalam bentuk KDTc
Paduan alternatif AZTb + 3TC + EFV (atau NVP)
TDFa + 3TC (atau FTC) + NVP
a. Jangan memulai TDF jika creatine clearance test (CCT) hitung <50 mL/menit, atau pada kasus diabetes lama,
hipertensi tak terkontrol, dan gagal ginjal.
b. Jangan memulai dengan AZT jika Hb <10 g/dL sebelum terapi.
c. Kombinasi 3 dosis tetap (KDT) yang tersedia: TDF + 3TC + EFV (300 mg/150 mg/600 mg).
2 NRTI 1 NNRTI
(Nucleoside Reverse Transcriptase Inhibitor) (Non-Nucleoside Reverse Transcriptase Inhibitor)
• AZT : Zidovudine (100 mg) • EFV : Efavirenz (200 mg dan 600 mg)
• 3TC : Lamivudine (150 mg) • NVP : nevirapine (200 mg)
• TDF : Tenofovir (300 mg)
• FTC : Emtricitabine
Soal No. 12
Pasien perempuan berusia 30 tahun datang ke RS dengan keluhan utama berupa sulit tidur,
sering terbangun karena mimpi buruk, merasa ada gurita besar yang berada di depan
kamarnya dan membuatnya takut. Keluhan ini membuat pasien tidak bisa bekerja sejak 1
minggu terakhir. Pasien didiagnosa HIV sejak 6 bulan terakhir. Pada pemeriksaan laboratorium
didapatkan CD4 < 250, Sklera ikterik, OT PT meningkat 3x dari nilai normal. Keluhan tersebut
dirasa setelah mendapat ARV. Apakah tindakan yang diambil selanjutnya?
a. Stop semua ARV
b. Menghentikan obat yang menyebabkan gejala tersebut dan lanjutkan arv
c. Tetap konsumsi ARV karena termasuk efek samping ringan
d. Mengganti regimen ARV yang dicurigai, dan meneruskan ARV lainnya
e. Mengganti seluruh regimen ARV
Soal No. 13
Seorang pria usia 34 tahun menderita AIDS sejak 2 tahun lalu. Pasien rutin menjalani terapi
ARV sejak 2 tahun lalu. Kadar CD4 100. Pasien hendak diberikan terapi tambahan untuk
mencegah infeksi oportunistik. Terapi yang tepat adalah
a. Cotrimoxazole 1 x 960 mg PO
b. Cotrimoxazole 2 x 960 mg PO
c. Kloramfenikol 4 x 500 mg PO
d. Rifampicin 1 x 600 mg PO
e. Cefixime 2 x 100 mg PO
Soal No. 14
Seorang Laki-laki berusia 27 tahun datang ke IGD RS dengan keluhan sering lemas dan
pandangan gelap tibatiba. Keluhan sudah dirasakan sejak 3 hari yang lalu. Pada pemeriksaan
fisik didapatkan TD 100/70mmHg, HR 92x/mnt, RR 24x/mnt dan suhu 36,7°C. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan konjungtiva anemis (+/+), rhonki di apex paru (+/+). Pada
pemeriksasan laboratorium didapatkan Hb 7 gr/dL, leukosit 4000/uL dan trombosit 250.000.
Pasien merupakan pasien TB dan HIV yang sedang dalam pengobatan ARV. Apa obat yang
dapat menyebabkan kondisi pasien tersebut?
a. Lamivudine
b. Tenofovir
c. Nevirapin
d. Efavirenz
e. Zidovudine
TETANUS
• Clostridium tetani (basil gram (+) anaerob obligat berspora).
• Toksin : tetanolisin, tetanospasmin.
Manifestasi Klinis
Tetanus Generalisata Tetanus Lokal
• Paling sering • Paling ringan
• Hipertonus otot, spasme, trismus, opistotonus • Rasa kaku, kencang, nyeri otot di
• Kaku di leher, bahu, ekstremitas (ekstensi) sekitar luka.
• Dapat menjadi generalisata
Tetanus Sefalik
• Biasa terjadi setelah ada luka atau
wajah.
• Kelemahan dan paralisis otot wajah.
• Spasme otot wajah, spasme lidah,
spasme tenggorokan dysarthria,
disfonia, disfagia
• Risus sardonicus
• Lockjaw
* Ya, jika >10 tahun
** Ya jika > 5 tahun
Tatalaksana Umum
• Perawatan di ruang isolasi (gelap dan tenang)
• Hindari stimulus taktil atau suara pada pasien
• Pembersihan dan debridemen luka kotor
• Diet tinggi kalori tinggi protein
ANTI-TETANUS
• Human tetanus immunoglobulin (TIG) 3000-6000 U (IM) single dose.
• Anti Tetanus Serum (ATS) 50.000 U (IM) diikuti 50.000U (infus lambat) skin test
ANTIBIOTIK
• Metronidazole 500 mg/6-8 jam (IV) selama 7-10 hari atau
• Penicilin G 2-4 juta unit/ 4-6 jam (IV) selama 7-10 hari atau
ANTI-KEJANG
• Benzodiazepine : diazepam 5 mg (IV) atau lorazepam 2 mg (IV), dinaikkan bertahap
• Bila pasien kejang, berikan diazepam 0,5 mg/kg/kali (IV bolus lambat) dengan dosis optimum 10
mg/kali tiap kejang. Kemudian diiikuti diazepam per oral 0,5 mg/kg/kali tiap 4.
Soal No. 15
Seorang pria usia 24 tahun datang ke dokter IGD dengan keluhan kaku pada otot seluruh
tubuh sejak 5 jam SMRS. Pasien juga mengeluhkan sulit menelan. Riwayat tertusuk paku
berkarat 2 hari lalu. Pasien mengatakan luka tidak sembuh dan masih bernanah. Tanda vital
baik. Pada pemeriksaan neurologis didapati spasme otot orbicularis oris dan fasialis. Pada saat
dimasukan spatula lidah, pasien mengigitnya dengan keras. Tatalaksana yang dapat diberikan
pada kasus adalah…
a. Ampicilin 250 mg/8jam
b. Metronidazol PO 250 mg/12 jam
c. Gentamisin 1 gram/12 jam
d. Metronidazol IV 2 gram/12 jam
e. Metronidazol IV 500mg/8 jam
PARASITOLOGI
NEMATODA
TATALAKSANA
• Albendazole 1x400 mg selama 3 hari
• Mebendazole 2x100 mg selama 3
hari atau 500 mg dosis tunggal.
Enterobius (Oxyuris) Vermicularis
• Gatal di sekitar dubur (pada malam hari pada
saat cacing betina meletakkan telurnya)
• Terjadi autoinfeksi
• PP : perianal swab dengan scotch tape
Terapi :
• Piperazin 1x2,25-3 gram 7 hari
• P Pamoat 10 mg/kgBB
• Mebendazole 100 mg PO
• Albendazole 400 mg SD, diulang dalam 2 minggu.
Strongiloides Stercoralis
3-13 (solium)
13-30 saginata
Neurosistiserkosis yang disebabkan oleh Taenia Solium
Tatalaksana :
• Taeniasis : prazikuantel 10 mg/kgBB SD
• PPK :
• Albendazole 400 mg, 3 hari
Telur bulat, dinding tebal, • Mebendazole 3 x100mg, selama 2-4 minggu
struktur radial, berisi embrio • Sistiserkosis : prazikuantel/albendazole/bedah.
• Jika telur Taenia sp. Tertelan muncul sistiserkosis di otot, mata hingga otak diagnosis
menjadi sistiserkosis, neurosistiserkosis terjadi pada taenia solium.
• Jika daging yang mengandung sistiserkus tertelan cacing dewasa dalam usus diagnosis
menjadi taeniasis.
• Telur punya SPINA
TERMINALIS / LATERAL
“KNOB” → Schistosoma
• Telur BESAR BEROPERCULUM
→ Fasciola hepatica /
fasciolopsis buski
Schisostomiasis/Bilharziasis Trematoda Darah
Empat (4) “S”
• Schisostoma
• Spina Terminalis
• Serkaria
• Swimmer itch
Katayama Fever
“Acute
Schistostomiasis”
TELUR SCHISOSTOMA sp. Terapi :
• S. HaemaTobium : spina Terminal. • Prazikuantel (S. haematobium, S.mansoni
• S. Mansoni : spina Minggir (di pinggir) 40 mg/kg dibagi 2 dosis; S. Japonicum 60
• S. Japonicum : spina terminal kecil (rudimenter). mg/kg dibagi 3 dosis).
Filariasis
Filariasis adalah penyakit menular menahun yang disebabkan oleh cacing filaria, yang
menyebabkan gangguan pada kelenjar dan saluran limfe.
Strawberry tongue
Sandpaper texture,
pastia line
Diagnosis dan Tatalaksana
• Diagnosis:
• Anamnesis dan pemeriksaan
fisik
• Kultur positif dari secret
nasofaring
• Serologis peningkatan
kadar O pada ASTO
• Tatalaksana:
• Penisilin per oral / IV,
eritromisin, atau sefalosporin
• Suportif
Eritema infectiosum
“Slapped cheek”
• Komplikasi:
• Meningitis dan/atau encephalitis
• Orchitis – epididymitis gejala klinis tersering kedua
setelah parotitis pada laki-laki dewasa
Trias Rubella Congenital
1. Sensory neural deafness (58% of patients)
2. Eye abnormalities : especially retinopathy, cataract and microphtalmia (43% of patients)
3. Congenital heart disease
Sunset sign, macewen
sign(cracked pot sign)
BBLR Sifilis Kongenital
Telapak tangan kaki: ruam merah, grey patches, Hutchinson teeth
kulit melepuh atau mengelupas
Hepatosplenomegali
Ikterus
Anemia