Infeksi Tropis
Mediko made the med-easy!
Mind Map Infeksi Tropis
Penyakit Kata Kunci
DHF Demam biasanya < 1 minggu, gejala KLMNOP*, trombositopenia, plasma leakage (+/-)
Malaria Trias malaria : Demam (Rikme, akme, sudoris), anemia, hepatosplenomegali, riwayat
bepergian ke daerah endemis
Leptospirosis Riwayat kontak dengan urin tikus, nyeri betis, ikterik (+/-)
Tifoid Demam biasanya > 1 minggu, gangguan GI, gangguan kesadaran
HIV - AIDS Riwayat kontak, infeksi oportunis berdasarkan staging
Tetanus Riwayat luka terkontaminasi, trismus, kaku otot s/d kejang
Infeksi Cacing Manifestasi tergantung jenis cacing, ditemukan stadium diagnostik pada feses
IgM Ig G Interpretasi
Resisten Klorokuin
• Doksisiklin 100 mg 1x1 per hari (1-2 hari sebelum pergi, selama, dan 4
minggu setelah kembali) 🡪 kontraindikasi ibu hamil
• Mefloquine 250 mg 1 tab/minggu (2 minggu sebelum, selama, dan 4
minggu setelah pulang) 🡪 lini pertama ibu hamil
• Atovaquon 250 mg dan Proguanil 100 mg 1 tab per hari (1-2 hari sebelum
pergi hingga 7 hari setelah pulang)
Diagnosis Banding Malaria
Demam Dengue Terdapat malaise, fatigue, headache, myalgia dan
demam. Pemeriksaan serologi dapat mengeksklusi
infeksi virus dengue
Leptospira Interrogans
Banyak terdapat pada urin
pengerat (tikus)
ANAMNESIS
TANDA dan GEJALA • Riwayat paparan dengan urin serta air, tanah atau makanan
yang terkontaminasi urin dari hewan yang terinfeksi.
• Demam yang muncul mendadak dan bersifat bifasik yaitu
demam remiten tinggi pada fase awal leptospiremia (3-10
hari) kemudian demam turun dan muncul saat fase imun.
Conjunctival Suffussion
Pemeriksan Penunjang
Perjalanan Penyakit Leptospira :
• Kultur darah (fase I)
• Kultur urin (fase II)
• Mikroskop medan gelap.
Imunologic
• Microscopic agglutination test (MAT) 🡪
pemeriksaan penunjang GOLD STANDARD
• Lepto dipstick, lepto lateral flow, lepto dridot
Leptospirosis Ringan :
• Doksisiklin 2x100 mg PO 7 hari
• Amoxcicilin 4x500 mg PO
• Ampicilin 4x500-750 mg selama 7 hari
• Pada ibu hamil hindari doksisiklin.
Leptospirosis sedang-berat :
• Pencilin G intravena 1,5 juta unit/6 jam selama 7
hari.
• Ceftriaxone intravena 1 gr/24 jam selama 7 hari
• Doksisiklin intravena 100 mg/12 jam selama 7 hari
Diagnosis Banding Weil
Demam Dengue Gejala dan tanda termasuk komplikasi
perdarahan menyerupai leptospirosis (kecuali
konjungtiva suffusion). Keduanya dibedakan
dengan serologi
1 Step-ladder
2 Continous
DFU
Darah : Minggu 1 (gold standar)
Feses : Minggu 2
Urin : Minggu 3
Antibiotik pada tifoid DeCi Anak hARAM
Dewasa : Ciprofloxacin
Anak : Chloramphenicol
FLOROQUINOLONE
• Antibiotik LINI PERTAMA pada dewasa
• Ciprofloxacin 2x500 mg, ofloxacin 2x400 mg, norfloxacin
2x400 mg selama 7-14 hari.
CHLORAMPHENICOL
• Dosis 50-100 mg/kgBB/hari dibagi 4 dosis selama 14 hari.
• Efek samping 🡪 tidak boleh diberikan apabila leukosit <2000
IBU HAMIL
• Amoxcicilin CEPHALOSPORIN GEN 3
• Berikan sefotaksim 200 mg/kgBB IV per • Terapi lini kedua, pada kondisi seperti MDR S.typhi,
24 jam dibagi menjadi 3-4 dosis quinolone-resistant, nalidixic acid resistant
• seftriakson 100 mg/kgBB IV per 24 jam
• Ceftriaxone 3-4 gr/hari (3-5 hari), cefixime 20 mg/kgBB/hari
(maksimal 4 g/24 jam) dibagi menjadi 1-2
dosis. (7-14 hari)
Soal No. 14
An. Beatrice usia 10 tahun dibawa ke IGD RS dengan keluhan demam sejak 5 hari
SMRS, yang memberat pada sore hingga malam hari. Keluhan disertai mual, muntah,
dan diare setelah anak jajan sembarangan. Pemeriksaan fisik didapatkan RR 24
x/menit, N 110 x/menit, TD 110/70 mmHg, suhu 39,50C. Pemeriksaan lidah tampak
kotor. Pemeriksaan laboratorium didapatkan Hb 11 gr/dL, Ht 45%, leukosit 5.000,
trombosit 40.000.
Pemeriksaan penunjang apakah yang paling tepat dilakukan sesuai dengan
onset gejala pada kasus ini?
a. Kultur darah
b. Kultur feses
c. Kultur urin
d. Kultur cairan empedu
e. Kultur cairan lambung
SOAL UKMPPD BATCH II 2021
Soal No. 15
Seorang anak laki-laki usia 12 tahun datang ke dokter diantar oleh orang tuanya
dengan keluhan demam. Demam sudah dirasakan sejak 6 hari yang lalu. Keluhan
terutama dirasakan meningkat pada sore dan malam hari. Keluhan juga disertai
dengan nyeri perut dan diare sejak 4 hari yang lalu. Pada pemeriksaan penunjang
didapatkan titer S. Typhi O 1/320 dan titer S. Typhi H 1/320.
Edukasi yang tepat diberikan kepada pasien adalah?
A. Diet makanan lunak, cukup protein, tinggi serat
B. Diet makanan lunak, cukup protein, rendah serat
C. Diet makanan lunak, cukup protein, tinggi karbohidrat, rendah serat
D. Diet makanan lunak, cukup protein, rendah karbohidrat, rendah serat
E. Diet makanan lunak, cukup protein, tinggi karbohidrat, tinggi serat
Soal No. 16
An. Chava usia 9 tahun dibawa oleh ayahnya ke IGD RS dengan keluhan utama
demam mendadak sejak 6 hari SMRS. Demam mulai dirasakan ketika sore hingga
malam hari. Keluhan disertai dengan mual, muntah, nyeri perut, dan sulit BAB.
Pemeriksaan fisik didapatkan RR 24 x/menit, N 100 x/menit, TD 100/70 mmHg, suhu
37,80C. Pemeriksaan laboratorium didapatkan Hb 10 gr/dL, leukosit 1.800, trombosit
115.000, widal 1/320, 1/160. Apakah terapi antibiotik yang tepat diberikan pada
pasien ini?
a. Kloramfenikol
b. Ciprofloxacin
c. Amoxicilin
d. Ceftriaxone
e. Cefixime
SOAL TO AIPKI 2021
HIV dan AIDS
Cryptococcus Neoformans
Dengan tinta china Tuberkuloma dan Toxoplasmosis
Cerebri
Pelayanan HIV dan AIDS
VCT PPCT PITC CST
• Adalah tes individu Merupakan pelayanan Merupakan layanan Merupakan layanan
dengan sukarela untuk yang dikhususkan pemeriksaan darah untuk terkait dengan pemberian
mengetahui status HIV terhadap orangtua yang mengetahui status HIV dukungan kepada orang
seseorang. terinfeksi HIV. Setiap seseorang berdasarkan yang telah berstatus HIV.
• Tes ini pemeriksaan orangtua, terutama ibu pada inisiatif atau Pelayanan ini akan terjadi
laboratorium secara hamil, yang berstatus HIV rekomendasi dari petugas setelah seseorang melalui
sukarela yang harus positif, menjadi perhatian kesehatan dan pasien proses tes darah atau
disertai konseling. dari pelayanan ini menerima saran tersebut. ketika seseorang yang
telah menerima status
Prevention parent child HIV.
Deteksi Serologis HIV
• Contoh : Rapid Test, ELISA, Western Blot
• Pilihan utama (rekomendasi WHO) untuk screening
= Rapid Test
Deteksi Virologis
• Deteksi viral replication rate, contoh : PCR.
• Bisa dipakai untuk screening bayi baru lahir.
CD4 : Wajib diperiksa jika + HIV
• OAT mulai duluan 🡪 lanjut ARV setelah 2-8 minggu minum OAT
• CD4 < 50 sel/mm3 🡪 ARV mulai 2 minggu pasca OAT
• Meningitis kriptokokus 🡪 ARV dimulai setelah 5 minggu pengobatan
kriptokokus
Anjuran Tatalaksana HIV Pada Dewasa
(>5 tahun, ibu hamil dan menyusui, ODHA ko-infeksi hepatitis B, dan ODHA dengan TB)
ARV Lini Pertama untuk Dewasa
Paduan pilihan TDFa + 3TC (atau FTC) + EFV dalam bentuk KDTc
Paduan alternatif AZTb + 3TC + EFV (atau NVP)
TDFa + 3TC (atau FTC) + NVP
a. Jangan memulai TDF jika creatine clearance test (CCT) hitung <50 mL/menit, atau pada kasus diabetes
lama, hipertensi tak terkontrol, dan gagal ginjal.
b. Jangan memulai dengan AZT jika Hb <10 g/dL sebelum terapi.
c. Kombinasi 3 dosis tetap (KDT) yang tersedia: TDF + 3TC + EFV (300 mg/150 mg/600 mg).
2 NRTI 1 NNRTI
(Nucleoside Reverse Transcriptase Inhibitor) (Non-Nucleoside Reverse Transcriptase Inhibitor)
• AZT : Zidovudine (100 mg) • EFV : Efavirenz (200 mg dan 600 mg)
• 3TC : Lamivudine (150 mg) • NVP : nevirapine (200 mg)
• TDF : Tenofovir (300 mg) st 2 nd ZaLEF : Zidovudin,
1 : TeLEk Lamivudin, Efaviren/nevirapin
• FTC : Emtricitabine Tenofovir, Lamivudin, 3 rd TeLeN : Tenofovir, Lamivudin,
Efaviren Nevirapin
Efek Samping ARV
ARV EFEK SAMPING ARV EFEK SAMPING
Tenofovir Disfungsi tubulus renal, Sindrom Lamivudin Neuropati perifer (jarang)
Fanconi, Penurunan densitas Lipoatrofi atau lipodistrofi
tulang, Asidosis Asidosis laktat
laktat,Hepatomegali dengan Hepatomegali dengan
steatosis, Eksaserbasi hepatitis steatosis
B
Zidovudin Anemia, Neutropenia berat, Nevirapin Hepatotoksik
Miopati, Lipoatrofi atau Hipersensitivitas obat
lipodistrofi, Intoleransi saluran
cerna, Asidosis laktat,
Hepatomegali dengan steatosis
Efaviren Toksisitas SSP, Hepatotoksik, Stavudin, Neuropati perifer
Kejang, Hipersensitvitas, Didanosin
Ginekomastia
Soal No. 17
Seorang laki-laki 28 tahun dibawa ke poliklinik dengan keluhan sering lemas dan
pandangan gelap tiba-tiba. Keluhan sudah dirasakan sejak 3 hari yang lalu. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan TD 100/70 mmHg, HR 92 x/menit, RR 24 x/menit dan
suhu 36,7°C. Pada pemeriksaan fisik didapatkan konjungtiva anemis (+/+), ronkhi di
apex paru (+/+). Pada pemeriksasan laboratorium didapatkan Hb 7 gr/dL, leukosit
4.000/mm3 dan trombosit 250.000/mm3. Pasien merupakan pasien TB dan HIV yang
sedang dalam pengobatan ARV dan OAT.
Obat yang dapat menyebabkan kondisi pasien tersebut adalah...
A. Isoniazid
B. Ethambutol
C. Tenofovir
D. Nevirapin
E. Zidovudine
Soal UKMPPD Batch III 2020
Soal No. 18
Seorang pasien perempuan usia 40 tahun datang ke klinik dengan keluhan nafsu
makan menurun sejak 2 minggu yang lalu disertai penurunan berat badan sehingga
pasien tampak lebih kurus. Pasien juga mengeluhkan adanya sariawan yang sulit
sembuh sejak 1 bulan terakhir dan demam yang hilang timbul dalam 2 bulan.
Pemeriksaan fisik didapatkan RR 20 x/menit, N 80 x/menit, TD 100/70 mmHg, suhu
36,70C. Pada pemeriksaan kavum oral tampak massa putih pada lidah yang berdarah
ketika diangkat. Pasien pernah menjalani VCT dan hasilnya positif.
Apakah diagnosis yang tepat pada kasus ini?
a. HIV stadium 1
b. HIV stadium 2
c. HIV stadium 3
d. HIV stadium 4
e. HIV stadium 5
Soal No. 19
Seorang pasien laki-laki usia 30 tahun datang ke klinik dengan keluhan sering demam
sejak 1 bulan terakhir. Pasien juga mengeluhkan penurunan berat badan sebanyak 15
kg dalam 3 bulan, disertai diare yang hilang timbul. Pemeriksaan fisik tanda-tanda
vital dalam batas normal. Pemeriksaan kavum oral didapatkan lesi putih yang tersebar
pada lidah dan mukosa oral.
Apakah pemeriksaan penunjang untuk menegakkan diagnosis pada kasus ini?
a. Darah rutin
b. Kultur feses
c. Pengecatan KOH
d. Histopatologi kerokan lesi
e. Pemeriksaan rapid test
Tetanus Sefalik
• Biasa terjadi setelah ada luka atau
wajah.
• Kelemahan dan paralisis otot wajah.
• Spasme otot wajah, spasme lidah,
spasme tenggorokan 🡪 dysarthria,
disfonia, disfagia
• Risus sardonicus
• Lockjaw
* Ya, jika >10 tahun
** Ya jika > 5 tahun
Tatalaksana Umum
• Perawatan di ruang isolasi (gelap dan tenang)
• Hindari stimulus taktil atau suara pada pasien
• Pembersihan dan debridemen luka kotor
• Diet tinggi kalori tinggi protein
ANTI-TETANUS
• Human tetanus immunoglobulin (TIG) 3000-6000 U (IM) single dose.
• Anti Tetanus Serum (ATS) 50.000 U (IM) diikuti 50.000U (infus lambat) 🡪 skin test
ANTIBIOTIK
• Metronidazole 500 mg/6-8 jam (IV) selama 7-10 hari atau AnTok ABAng Vaksin
• Penicilin G 2-4 juta unit/ 4-6 jam (IV) selama 7-10 hari atau 1. Anti Toksin : HTIG/ATS
ANTI-KEJANG 2. Antibiotik :
• Benzodiazepine : diazepam 5 mg (IV) atau lorazepam 2 mg (IV), dinaikkan Metronidazol/Penisilin
bertahap 3. Anti-Kejang : Diazepam
• Bila pasien kejang, berikan diazepam 0,5 mg/kg/kali (IV bolus lambat) dengan 4. Vaksin : TT
dosis optimum 10 mg/kali tiap kejang. Kemudian diiikuti diazepam per oral
0,5 mg/kg/kali tiap 4.
Diagnosis Banding Tetanus
Meningitis, Terdapat gangguan kesadaran, tidak dijumpai trismus
Meningoencephalitis dan risus sardonikus
ASCARIS
LUMBRICOIDES ANCYLOSTOMA DUODENALE
DAN NECATOR AMERICANUS
• Telur bulat 3 lapis
• Illeus obstruktif • Dinding tipis, telur jernih/bening.
• Sindroma Loeffler • Anemia
(IgE- eosinophilic) • Harada Mori Test
Ascaris Lumbricoides
TATALAKSANA
• Albendazole 1x400 mg selama 3 hari
• Mebendazole 2x100 mg selama 3 hari
atau 500 mg dosis tunggal.
Enterobius (Oxyuris) Vermicularis
Terapi :
• P Pamoat 10 mg/kgBB
• Piperazin 1x2,25-3 gram 7 hari
• Mebendazole 100 mg PO
• Albendazole 400 mg SD, diulang dalam 2
minggu.
Strongiloides Stercoralis
3-13
(solium)
13-30 saginata
Tatalaksana :
• Taeniasis : prazikuantel 10 mg/kgBB SD
• PPK :
• Albendazole 400 mg, 3 hari
Telur bulat, dinding tebal, • Mebendazole 3 x100mg, selama 2-4 minggu
struktur radial, berisi embrio • Sistiserkosis : prazikuantel/albendazole/bedah.
Neurosistiserkosis yang
disebabkan oleh Taenia Solium
• Jika telur Taenia sp. Tertelan 🡪 muncul sistiserkosis di otot, mata hingga otak 🡪
diagnosis menjadi sistiserkosis, neurosistiserkosis terjadi pada taenia solium.
• Jika daging yang mengandung sistiserkus tertelan 🡪 cacing dewasa dalam usus 🡪
diagnosis menjadi taeniasis.
• Telur punya SPINA
TERMINALIS / LATERAL
“KNOB” → Schistosoma
• Telur BESAR
BEROPERCULUM →
Fasciola hepatica /
fasciolopsis buski
Schisostomiasis/Bilharziasis Trematoda Darah
Katayama Fever
“Acute
Schistostomiasis”
TELUR SCHISOSTOMA sp. Terapi :
• S. HaemaTobium : spina Terminal. • Prazikuantel (S. haematobium,
• S. Mansoni : spina Minggir (di pinggir) S.mansoni 40 mg/kg dibagi 2 dosis;
• S. Japonicum : spina terminal kecil S. Japonicum 60 mg/kg dibagi 3
(rudimenter). dosis).
Filariasis
Filariasis adalah penyakit menular menahun yang disebabkan oleh cacing filaria,
yang menyebabkan gangguan pada kelenjar dan saluran limfe.