DILARANG MEMPERBANYAK/MENYEBARKAN
SLIDE/ISI SLIDE INI TANPA IZIN
© PADI, 2021
KEYWORDS
• Laki-laki, 26 tahun
• Dibawa ke IGD karena serangan asma akut
• Kegawatdaruratan ditangani, pasien disarankan ranap
• Keluarga minta dirujuk saja karena RS tidak bekerja sama
dengan BPJS
TINDAKAN RS ??
JAWABAN
Penanganan awal
Rujuk ke Faskes
Discharge dari RS Menolak rujuk,
yang bekerja
minta dirawat di
sama dengan
RS tersebut
BPJS
• Laki-laki, 54 tahun
• Kontrol hipertensi, tidak ada keluhan
• TD 160/100 mmHg, HR 90x/menit, RR 20x/menit
Hipertensi
Penegakan diagnosis dilakukan dengan 2 kali pengukuran tekanan darah pada 2
kunjungan yang berbeda
PENJELASAN
Perbedaan JNC VII dan VIII terletak di target terapi tekanan darah dan DOC awal
• JNC VII → DOC awal thiazide (non-black, no comorbids)
• JNC VIII → DOC awal thiazide/ACEI/ARB/CCB (non-black, no comorbids)
PENJELASAN
Krisis Hipertensi
Keadaan hipertensi yang membutuhkan penurunan TD segera
TD sistolik >180 mmHg atau diastolik >120 mmHg
• Laki-laki, 60 tahun
• Nyeri dada kiri sejak 2 jam, tidak membaik dengan istirahat
• Pernah keluhan serupa, EKG → normal
• Saat ini EKG : ST elevasi lead V1-V6, enzim troponin meningkat
DIAGNOSIS ??
JAWABAN
B. STEMI anterolateral
PENJELASAN
Memutar ke samping
(lateral)
Aplikasi Kasus
1. Cari kompleks lead yang mengalami perubahan pada EKG
2. Tentukan area sesuai dengan kompleks lead
Kontraindikasi ISDN
• Hipotensi (SBP <90)
• Bradi/Takikardi
• Infark ventrikel kanan
• Penggunaan 5-PDI (sildenafil,
avanfil)
Algoritma ACS terbaru (2015) terdapat perbedaan pada target SpO2, yaitu 94% → 90%
PENJELASAN
PENJELASAN
Reperfusion Strategies
1. Pharmacologic Reperfusion
• Fibrinolytic Therapy
• Streptokinase 1.5 million unit over 60 minutes (should be followed with Aspirin 325
mg/day)
• Alteplase (tPA) 15 mg IV bolus, 0.75 mg/kg over 30 mins then 0.5mg/kg over 60 mins
• Reteplase (rPA) 2 x 10 units IV bolus given 30 mins apart
• Tenecteplase (TNK-tPA) single IV bolus (weight-adjusted dose)
2. Mechanical Reperfusion
• Primary Percutaneous Coronary Intervention (Primary PCI)
Reperfusion Strategies
PILIHAN JAWABAN LAIN
B. STEMI anterolateral
KEYWORDS
• Wanita, 28 tahun
• Berdebar-debar sejak 2 jam lalu
• TD 80/palpasi, HR 140x/min, RR 24x/min
• PF: akral dingin
• EKG :
B. Kardioversi 50 Joule
PENJELASAN
Takiaritmia
Gangguan irama jantung
HR > 100 kali/menit
Narrow QRS
Atrial Fibrilasi :
• Ireguler (jarak R-R)
• Gelombang P
menghilang
Atrial Flutter:
• Reguler (jarak R-R)
• Gambaran gigi gergaji
(saw-tooth)
PENJELASAN
Wide QRS
Torsades de Pointes
Suatu subtipe VT polimorfik
• QRS sempit
• SVT → manuver vagal, adenosin, CCB non dihidropiridine
(Verapamil, Diltiazem), beta bloker
• Atrial fibrilasi dan flutter → CCB non dihidropiridine (Verapamil,
Diltiazem), beta bloker
• *KI manuver vagal, bila ada riw : MI, TIA/stroke, VT/VF, bruit
pada a. carotis
• QRS lebar
• VT → antiaritmik (Amiodarone 150 mg IV)
PILIHAN JAWABAN LAIN
E. Kardioversi 50 Joule
KEYWORDS
• Perempuan, 38 tahun
• Nyeri dada kiri 1 hari lalu, timbul saat bermaain tenis,
membaik di perjalanan ke RS
• EKG normal
DIAGNOSIS >> STABLE ANGINA
JAWABAN
C. Treadmill Test
PENJELASAN
Angina Pektoris
Iskemi miokardium karena ketidakseimbangan antara
kebutuhan dan pasokan oksigen → menimbulkan gejala
nyeri dada
Etiologi → aterosklerosis
di pembuluh darah jantung
• Saat aktivitas →
penyempitan pembuluh
darah → supply darah
tidak adekuat → timbul
gejala khas angina
PENJELASAN
Angina Pektoris
• Dibagi menjadi 3 jenis
• Stable angina/classic angina/effort angina
• Unstable angina/crescendo angina
• Variant angina/vasospasm angina/Prinzmetal angina
PENJELASAN
Pemeriksaan Penunjang
• EKG biasanya normal
• Treadmill test
PENJELASAN
Disebabkan karena
obstruksi arteri koronari
karena plak atheroma
progresif
Gejala
• Nyeri dada kiri >10 menit,
tidak hilang dengan istirahat
• Bersifat crescendo
• Muncul ketika beraktivitas
maupun istirahat
• Dapat menyebabkan MI
PENJELASAN
PENJELASAN
Prinzmetal Angina
Disebabkan karena vasospasme arteri koronari
• Mekanisme masih belum diketahui
→ kemungkinan karena disfungsi
endotelium
• Tidak berhubungan dengan
aterosklerosis
Gejala
• Nyeri dada timbul saat istirahat
• Hilang dengan NTG
PENJELASAN
TATALAKSANA
PILIHAN JAWABAN LAIN
• Perempuan, 38 tahun
• Nyeri dada kiri 1 hari lalu, timbul saat bermaain tenis,
membaik di perjalanan ke RS
• EKG normal
C. Treadmill Test
KEYWORDS
• Laki-laki, 59 tahun
• Sesak memberat sejak 1 bulan terakhir, batuk berdahak warna putih
• Riwayat perokok berat
• TD 140/90 mmHg, HR 90x/menit, RR 28x/menit, dada tampak membusung,
JVP meningkat, shifting dullness (+), edema pretibial (+)
JAWABAN
Kor Pulmonale
Kor Pulmonale
Gejala Pemeriksaan
• Respirasi • S2 mengeras
• Sesak napas
• Batuk lama
• Murmur e.c. insufisiensi
• Kardiovaskuler (tanda-tanda
trikuspid dan pulmonal
peningkatan tekanan RV) • S3 gallop
• JVP >> • S4 mengeras saat
• Hepatomegali inspirasi
• Asites
• edema perifer
PENJELASAN
Kor Pulmonale
Akut Kronis
gagal jantung kanan akibat gagal jantung kanan akibat
hipertensi pulmonal yang terjadi penyakit paru kronik, sehingga
secara cepat dan mendadak menyebabkan hipertensi
mis: emboli paru, ARDS pulmonal yang terjadi secara
perlahan dan progresif
mis: PPOK, sistemik sklerosis,
post-lobektomi/pneumektomi
PENJELASAN
Patofisiologi
EKG
• Right axis deviation → akibat RVH
• P pulmonal → gelombang P > 3 kotak
• Low QRS voltage → pada lead ekstremitas
PILIHAN JAWABAN LAIN
• Wanita, 28 tahun
• Nyeri pada ujung jari sejak 1 minggu, terutama saat
stress dan di ruangan dingin
• Riwayat merokok, HT, DM disangkal
JAWABAN
Raynaud Disease
Vasospasme pembuluh darah perifer karena paparan suhu dingin → ujung
jari membiru dan nyeri
Tatalaksana
- Hindari faktor resiko
- Menggunakan
sarung tangan
- Hindari merokok
- Menghangatkan
tubuh
PENJELASAN
Buerger’s disease :
• Inflamasi pembuluh darah
perifer terkait kebiasaan
merokok
• Pada pemeriksaan ujung-
ujung jari tampak iskemik
(kehitaman), ada
klaudikasio (nyeri saat
aktivitas akibat demand O2
meningkat)
• Komplikasi jangka panjang
→ gangren
PILIHAN JAWABAN LAIN
• Wanita, 28 tahun
• Nyeri pada ujung jari sejak 1 minggu, terutama saat
stress dan di ruangan dingin
• Riwayat merokok, HT, DM disangkal
• Anak, 9 tahun
• Demam sejak 1 minggu lalu, pegal-pegal pada siku, pergelangan tangan,
lutut
• Riwayat sakit tenggorokkan → FR
• Murmur pada katup mitral
• HR 102x/menit, RR 22x/menit, suhu 38,4 C
DIAGNOSIS ???
JAWABAN
Rheumatic Fever
Kondisi inflamasi sistemik yang diakibatkan proses autoimun
sebagai akibat dari infeksi streptokokus yang tidak ditangani.
Primary Prevention
PENJELASAN
PILIHAN JAWABAN LAIN
JAWABAN
B. Needle decompression
PENJELASAN
Pneumothorax
Disebut juga kolaps paru
Terjadi akibat
penumpukan udara/gas
di dalam kavum pleura →
menghambat ekspansi
paru-paru
PENJELASAN
Pleural line
• Pneumotoraks traumatik
– Akibat cedera traumatik pada dada (tajam dan tumpul) atau akibat
tindakan medis (iatrogenik)
Closed pneumotoraks Open pneumotoraks
Pleura visceral robek → udara Dinding dada dan pleura parietal
robek → terdapat hubungan antara
inspirasi masuk ke kavum pleura kavum pleura dengan udara luar
– Apabila lubang >2/3 diameter
trakea, udara cenderung lewat
Udara menumpuk dalam rongga lubang dibanding traktus
pleura respiratorius yang seharusnya
– Inspirasi : tekanan rongga dada
turun, udara masuk kavum pleura
Mendorong organ sekitar ke lewat lubang → kolaps paru
arah kontralateral (mis : trakea) ipsilateral
– Ekspirasi: tekanan rongga dada
meningkat, udara dari kavum
Tension pneumotoraks pleura keluar lewat lubang
PENJELASAN
Urgent needle decompression di linea midklavikularis ICS 2,
dilanjutkan dengan pemasangan WSD
TATALAKSANA
Pemasangan WSD
• ICS V (dekat papilla mammae) di
anterior linea midaksilaris pada
hemitoraks yang terkena
ATLS, 9th ed
TATALAKSANA
Kapan dicabut ?
• Sedini mungkin (24-72 jam), namun bisa lebih lama bila
masih ada produksi, atau fistel bronkopleura belum
menutup
• Indikasi pencabutan → bila kondisi intrapleura sudah
fisiologis :
• Paru sudah mengembang (klinis + radiologis)
• Produksi maks < 100 cc (dewasa) atau 25-50 cc (anak > 6 th)
• Tidak ada gelembung udara (~tidak ada fistel bronkopleura)
• Selang tidak tersumbat → undulasi masih ada
PILIHAN JAWABAN LAIN
A. Needle decompression
KEYWORDS
JAWABAN
Hyaline Membrane
Disease (HMD)/
Respiratory Distress
Syndrome (RDS)
Gambar A. Panah putih → gambaran khas pada TTN, yaitu fisura horisontal tampak
prominen akibat retensi cairan intrapulmonal, sehingga “MEWARNAI” fisura tersebut
Gambar B. Neonatus yang sama, 24 jam kemudian, telah mengalami perbaikan.
PENJELASAN
Neonatal
Sepsis
• PP: Kultur darah,
CRP, I/T rasio
• Tatalaksana →
AB empiric
(Ampisilin +
Gentamisin)
PILIHAN JAWABAN LAIN
A. Keterlambatan resorpsi cairan dalam paru janin → TTN
C. Aspirasi cairan mekonium → riwayat post term pregnancy,
mekonium pada ketuban
D. Infeksi parenkim paru → pneumonia neonatal E. Protrusi usus
pada rongga toraks → hernia diafragmatika
KESIMPULAN
• Anak, 16 bulan
• Batuk berdahak, pilek, dan sesak sejak pagi tadi
• HR 128x/menit, RR 50x/menit, suhu 37,7 C
• PF : retraksi subcostal minimal, auskultasi
ekspirasi memanjang dan mengi (+)
Bronkiolitis
• Inflamasi bronkiolus pada anak < 2 tahun
• Etiologi tersering → Respiratory syncytial virus
Pemeriksaan Fisik
• Takipnea
• Low grade fever
• Hiperinflasi
dinding dada
• Retraksi subcostal
atau intercostal
• Ronkhi basah
kasar
• Wheezing
Bronkiolitis
• Pada umumnya tidak memerlukan pengobatan
• Dapat diberikan terapi suportif :
• Oksigen
• Monitoring cairan dan diet
• Inhalasi bronkodilator (agonis ß2) → tidak termasuk rekomendasi,
tetapi bisa diberikan apabila memperbaiki gejala/mengurangi keluhan
• Antibiotik bila ada bukti infeksi bakteri
PILIHAN JAWABAN LAIN
• Laki-laki, 30 tahun
• Tenggorokan terasa mengganjal, terutama saat menelan, nyeri (-
)
• TD 120/60 mmHg, HR 90x/menit, RR 20x/menit, suhu 36,4C
• PF : Tonsil T3/T3, kripta melebar, detritus (-), hiperemis (-)
DIAGNOSIS ??
JAWABAN
A. Tonsilitis kronis
PENJELASAN
Tonsilitis
• Inflamasi tonsil, sering disertai dengan inflamasi faring
(tonsilofaringitis)
• Sebagian besar disebabkan oleh infeksi virus (adenovirus,
CMV, EBV). Infeksi bakteri tersering → Streptokokus beta
hemolitikus grup A
• Akut → tonsil hiperemis, detritus (+), demam, odinofagia,
limfadenopati servikal, hot potato voice
• Kronik → kripta melebar, halitosis
• Difteri (Corynebacterium diphtheriae) → pseudomembran
(membran putih kotor) dan mudah berdarah
• Komplikasi : abses peritonsilar/abses Quincy
PENJELASAN
Tonsil
Grading
Scale
PENJELASAN
Tonsilitis
• Pemeriksaan penunjang (bila diperlukan)
• Darah lengkap
• Swab tonsil untuk pewarnaan gram → gambaran drumstick sugestif
tonsilitis difteri
Tonsilitis Difteri
• Komplikasi :
• Sumbatan jalan napas
• Miokarditis → menyebabkan gagal jantung
• Polineuropati
• Paralisis
• Infeksi paru (mis : pneumonia) → berujung pada gagal napas juga
Sumber : CDC
PENJELASAN
Tonsilitis
• Suportif
– Bed rest, diet lunak, oral hygiene
• Medikamentosa
– Tonsilitis viral → antipiretik-analgetik saja
– Tonsilitis bakteri :
• Anak : Penisilin G Benzatin 50.000 U/kgbb/IM atau Amoksisilin 50
mg/kgbb/hari dalam 3 dosis selama 10 hari
• Dewasa : Amoksisilin 3x500 mg PO atau Eritromisin 4x500 mg PO
selama 6-10 hari
• Kortikosteroid → Dexamethasone 3x0,5 mg PO
Sumber : PPK primer
TATALAKSANA
Tonsilitis Difteri
• Tonsilitis difteri
– Antibiotik → Penisilin prokain 50.000 U/kgbb IM selama 7 hari atau
Eritromisin 25-50 mg/kgbb/hari (pada kasus resisten/hipersensitivitas
penisilin)
– Antitoksin (ADS)
PILIHAN JAWABAN LAIN
A. Tonsilitis kronis
KEYWORDS
• Anak, 9 tahun
• Sering mengantuk di kelas, mengorok, terbangun
malam hari karena sesak
• PF : pandangan tampak kosong, gigi atas prominen,
bernapas lewat mulut → facies adenoid
C. Adenoidektomi
PENJELASAN
Hipertrofi Adenoid
• Adenoid → jaringan
limfoid pada dinding
posterior nasofaring,
termasuk rangkaian cincin
Waldeyer
• Normalnya, adenoid
membesar pada anak
usia 3 tahun & mengecil-
hilang pada usia 14 tahun
PENJELASAN
Hipertrofi Adenoid
GEJALA:
• Akibat sumbatan koana → bernapas melalui mulut, fasies adenoid
(hidung kecil, gigi insisivus ke depan, arkus faring tinggi yang
menyebabkan kesan wajah pandangan kosong), faringitis dan bronkitis,
gangguan ventilasi dan drainase sinus paranasal → sinusistis kronik.
• Akibat sumbatan tuba eustachius → OMA berulang, otitis media kronik,
OMSK.
• Gangguan tidur, tidur mengorok → secara kronis menurunkan asupan
oksigen, bila terjadi setiap hari→ gangguan perkembangan kognitif otak,
retardasi mental, dan pertumbuhan fisik berkurang.
PENJELASAN
Facies Adenoid
TATALAKSANA
Indikasi Adenoidektomi
1. Sumbatan
• Sumbatan hidung yg menyebabkan bernapas melalui mulut
• Sleep apnea
• Gangguan menelan
• Gangguan berbicara
• Facies adenoid
2. Infeksi
• Adenoiditis berulang/kronik
• OME berulang/kronik
• OMA berulang
3. Kecurigaan neoplasma
PILIHAN JAWABAN LAIN
C. Adenoidektomi
KEYWORDS
• Anak, 10 tahun
• Sesak sejak 3 hari, dirasakan memberat, demam (+)
• HR 106x/menit, RR 30x/menit, suhu 38.7C
D. Thumbprint sign
PENJELASAN
Epiglotitis
Inflamasi akut pada area supraglotis, terutama epiglotis
• Paling sering karena H. influenza B (90%) dan S.
pneumonia
• Onset mendadak dan progresif menjadi gagal
nafas karena obstruksi jalan nafas
• Stridor inspirasi, tripod position
• Pada kasus berat suara nafas menghilang + retraksi
• Demam tinggi
• Nyeri tenggorokan, disfagia, drooling
PENJELASAN
PENJELASAN
PENJELASAN
TATALAKSANA
Epiglotitis
• Jaga jalan nafas sebelum melakukan tindakan lain yang dapat meng-
trigger obstruksi jalan nafas (terutama pada anak-anak)
• ETT hingga pasien stabil 24 – 48 jam
• Trakeostomi
• Dalam respiratory arrest → menggunakan BMV hingga penatalaksanaan lebih
lanjut
• Oksigenasi
• Antibiotik
• ꞵ-lactamase resistant → Ceftriaxone 50 – 75 mg/kg/hari single dose (maksimal
2 g/hari)
• Vaksin Hib → pencegahan
https://www.msdmanuals.com/professional/ear,-nose,-and-throat-
disorders/oral-and-pharyngeal-disorders/epiglottitis
PILIHAN JAWABAN LAIN
D. Thumbprint sign
KEYWORDS
JAWABAN
C. PPOK
PENJELASAN
C. PPOK
KEYWORDS
• Wanita, 25 tahun
• Nyeri pinggang kanan menjalar ke lipat paha kanan sejak 3
hari lalu
• BAK keruh dan kemerahan
• TD 130/90 mmHg, HR 120x/menit, RR 22x/menit, suhu 36,4 C
• PF : nyeri ketok CVA kanan positif
DIAGNOSIS ??
JAWABAN
C. Ureterolithiasis
PENJELASAN
Urolithiasis
Nefrolithiasis: nyeri
pinggang atas, tidak
menjalar, nyeri ketok
CVA (+)
Urolithiasis
• Vesikolithiasis: kesulitan BAK posisional (BAK
kembali lancar dengan perubahan posisi), dapat
berhubungan dengan BPH
Nefrolithiasis
• Nyeri di pinggang (flank pain) biasanya tidak menjalar
• Gambaran pada foto rontgen bisa didapatkan tanduk rusa
(staghorn)
• Pemeriksaan penunjang sederhana → USG (skrining) & BNO
IVP
• Disebabkan oleh bakteri penghasil urease
• Terapi medikal umumnya tidak cukup
PENJELASAN
Batu Struvit
• Nefrolitiasis akibat infeksi disebabkan oleh batu struvit (MAP:
magnesium, amonium, phosphate)
• Batu struvit disebabkan oleh infeksi organisme pemecah urea
seperti Proteus, Pseudomonas, Providencia, Klebsiella,
Staphylococci, dan Mycoplasma.
• pH urin pasien dengan batu struvit umumnya >7,2
PENJELASAN
Nefrolithiasis - Staghorn
Pada pasien, terdapat
gambaran seperti tanduk
rusa pada daerah ginjal
kanan.
PENJELASAN
Pemeriksaan Penunjang
• Foto polos
• Batu radioopak : biasanya mengandung kalsium (Ca)
• Kalsium oksalat (CaC2O4)
• Triple phosphate / batu struvite (NH4MgPO4)
• Kalsium fosfat murni (Ca3(PO4)2)
• Batu radiolusen :
• Asam urat
• Sistin
• Indinavir
• Batu matriks
PENJELASAN
Pemeriksaan Penunjang
• CT-scan tanpa kontras (gold standard) → beberapa batu yang
tampil radiolusen di foto polos dapat terlihat hiperdense di CT
scan :
• Batu asam urat
• Batu sistin
• Batu indinavir dan batu matriks akan tetap terlihat hipodense di CT
Scan
• USG untuk diagnosis awal
• BNO IVP dapat digunakan untuk membantu diagnosis pada
obstruksi supra-vesika
TATALAKSANA
• Batu saluran kemih merupakan akar dari tanda dan gejala yang
muncul. Maka dari itu perlu dilakukan tindakan untuk mengeluarkan
batu → hampir selalu merupakan indikasi mutlak
C. Ureterolithiasis
KEYWORDS
• Anak, 12 tahun
• Demam tidak terlalu tinggi
• Nyeri saat BAK, terasa menggembung pada ujung
penis
• PF : OUE hiperemis, smegma (+), preputium tidak
dapat ditarik
DIAGNOSIS ??
JAWABAN
Balanitis
• Balanitis merupakan suatu inflamasi yang terjadi pada glans penis
• Faktor predisposisi berupa higienitas buruk atau bahkan terlalu sering
dibersihkan (overwashing), penggunaan obat tanpa indikasi (krim steroid),
dan fimosis.
• Penumpukan smegma menyebabkan iritasi sehingga terjadi radang dan
edema pada glans penis.
Sumber: medline.gov
PENJELASAN
Sumber: Medscape
TATALAKSANA
• Anak, 1 tahun
• BAK keluar tidak dari ujung penis
• PF : meatus uretra eksterna terletak pada dorsum
penis
DIAGNOSIS ??
JAWABAN
B. Epispadia
PENJELASAN
Hipospadia
Hipospadia adalah kelainan
kongenital uretra laki-laki dimana
didapatkan OUE terletak pada
lokasi abnormal di ventral penis.
Klasifikasi
• Derajat 1: OUE di glans atau
subcorona
• Derajat 2: OUE di batang penis
• Derajat 3: OUE di skrotum atau
perineum
PENJELASAN
Hipospadia
• Patogenesis terjadi akibat gangguan stimulasi
androgenik pada saat proses embriologi genitalia
Epispadia
Kelainan kongenital di mana
lubang kencing (ostium
uretra eksterna/OUE) berada
di sisi dorsal dari penis
Pada epispadia,
OUE terletak pada
dorsal penis
Pada hipospadia,
OUE terletak pada
ventral penis
PENJELASAN
Dorsal penis
Ventral penis
TATALAKSANA
• A. Hipospadia penoscrotal
• B. Hipospadia glanular
• C. Parafimosis –> preputium tidak bisa ditarik ke depan
• D. Hipospadia perineal
E. Epispadia
KEYWORDS
• Laki-laki, 34 tahun
• BAK menjadi sering, namun terputus-putus sejak 3 hari.
Demam sejak 5 hari.
• TD 130/90 mmHg, HR 90x/menit, RR 16x/menit, Suhu 38,5 C
• RT : prostat teraba membesar, nyeri tekan (+)
• Urinalisis : leukosit (+), pus (+)
DIAGNOSIS ??
JAWABAN
Morfologi N. gonorrhoeae:
Neisseria gonorrhoeae dibawah
diplokokus Gram negatif
mikroskop dengan pemeriksaan
Gram
PENJELASAN
Sumber: prostatecanceruk.org
PENJELASAN
Prostatitis bakterial Jarang Sama dengan akut, Patogen yang Antibiotik jangka
kronis namun berulang atau sama ditemukan panjang
tidak hilang >3 bulan pada pengulangan
pemeriksaan
Prostatitis kronis Paling sering Sama dengan akut, Tidak ditemukan Tidak digunakan
non-bakterial namun berulang atau patogen, namun antibiotic → paling
tidak hilang >3 bulan leukosit + dan sulit untuk diobati
eritrosit + pada urin
Sumber: Krieger JN, Nyberg L, Nickel JC. NIH consensus definition and classification of prostatitis. JAMA.
Ramakrishnan K, Salinas R. Prostatitis: acute and chronic. Prim Care.
TATALAKSANA
• Wanita, 21 tahun
• Nyeri perut bawah, meriang, BAK keruh sejak 2 hari lalu
• TD 130/90 mmHg, HR 96x/menit, RR 22x/menit, suhu 37,8 C
• PF : nyeri suprapubic (+)
JAWABAN
C. Ko-amoksiklav 2 x 625 mg PO
selama 7 hari
PENJELASAN
Manifestasi klinis
• Sistitis: disuria, urgensi, frekuensi (gejala LUTS), urin keruh, NT suprapubik,
demam (-)
• Uretritis: mirip sistitis, tanpa nyeri tekan suprapubik, dapat disertai kencing
nanah bila penyebabnya gonore
• Prostatitis: demam, nyeri perineum, NT prostat pada RT
• Pielonefritis: demam tinggi, nyeri pinggang, mual muntah, nyeri ketok CVA
PENJELASAN
Panel Urinalisis
Temuan Angka Indikator Infeksi
Normal
Leukosit - Positif (penanda pyuria)
esterase
Nitrit - Positif (penanda bakteri pereduksi nitrat)
WBC <5 Pyuria; WBC > 10
RBC <5 Pada infeksi sering didapatkan hematuria
Epitel <5 Jumlah sel epitel yang tinggi menunjukkan adanya
kontaminasi flora kulit
pH 4,5-8 pH meningkat pada infeksi bakteri urease (P.
mirabilis, S. aureus, Klebsiella spp.)
PENJELASAN
Kultur Urin
• Spesimen dapat diambil dari urin pancar tengah (midstream/clean-
catch) dan kateter (pada pasien yang terpasang kateter)
Merupakan pemeriksaan gold standard untuk mendiagnosis ISK:
• Midstream : ISK bergejala (sistitis akut dan pielonefritis): ditemukan bakteri
>103 CFU/mL
• Midstream : ISK tak bergejala (asymptomatic bacteriuria): ditemukan
bakteri >105 CFU/mL
• Kateter : ditemukan bakteri > 102 CFU/ml
Sumber: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2883276/
PENJELASAN
C. Ko-amoksiklav 2 x 625 mg PO
selama 7 hari
KEYWORDS
• Perempuan, 24 tahun
• Nyeri kepala berdenyut sisi kiri sejak 6 jam SMRS. Menyangkal
adanya kilatan cahaya
• Diperberat saat aktivitas fisik
• Kelainan neurologis lain disangkal
• TTV normal, PF neurologi normal
DIAGNOSIS ??
JAWABAN
A. Common migraine
PENJELASAN
Migraine
• Kriteria diagnosis
– Nyeri kepala 4 – 72 jam
– Disertai 2 dari gejala berikut
• Diperberat oleh aktivitas
• Nyeri sedang hingga berat
• Pulsatil
• Unilateral
– Salah satu: mual muntah atau fotofobia/afonofobia
PENJELASAN
PENJELASAN
Pencetus
puasa /
Menstruasi terlambat Alkohol
makan
Banyak / Psikologis :
Cahaya kilat
kurang tidur / Cemas,
/ berkedip
kelelahan marah, sedih
TATALAKSANA
• Migraine headache
– hindari pencetus
– terapi abortif:
• non spesifik: acetaminofen, NSAID
• spesifik: triptan, ergotamine, DHE
– Bila tidak respon → opioid
– Terapi preventif : propanolol, amitriptilin, as valproat.
• Cluster headache
– Akut: oksigen 7-10 lpm
– Preventif: Calcium channel blockers (verapamil), amitriptilin
TATALAKSANA
A. Common migraine
KEYWORDS
DIAGNOSIS ??
JAWABAN
Tatalaksana TIA
• Anti agregasi platelet :
• Aspirin 1 x 80mg
• Klopidogrel 1 x 75mg
• Warfarin (pada pasien dengan AF) → 1 x 2mg
• Tatalaksana faktor risiko :
• Hipertensi
• DM
• Dislipidemia
PILIHAN JAWABAN LAIN
B. Reversible Ischemic Neurology Deficit → Menetap lebih dari 24 jam tetapi < 72 jam
(dalam 72 jam kembali seperti semula). Jika keluhan menetap atau memburuk berarti
sudah Stroke
C. Stroke iskemik → Keluhan menetap lebih dari 24 jam dan menetap > 3 hari,
hemiparesis dengan GCS biasanya CM, pelo
D. Stroke hemoragik → Keluhan menetap lebih dari 24 jam dan menetap > 3 hari,
GCS sopor, diawali muntah atau nyeri kepala
E. Gangguan elektrolit → Biasanya ada riwayat muntah hebat/diare persisten,
terdapat tanda-tanda dehidrasi, kelemahan simetris bilateral, terdapat angka
pemeriksaan elektrolit yang terganggu(biasanya hiponatremia/hipokalemia)
KESIMPULAN
• Wanita, 19 tahun
• Penurunan kesadaran sejak 2 jam yll
• Riwayat kejang (+) → serangan > 5x dalam setahun
• Serangan diawali dengan bengong kemudian mulut mengecap-ngecap dan
gerakan tangan kanan 5-6 menit
• Setelah sadar pasien kembali beraktivitas. Diantara 2 serangan pasien normal
• Defisit neurologis (-)
DIAGNOSIS ??
JAWABAN
Terapi
PILIHAN JAWABAN LAIN
A. Epilepsi petit mal → Nama lain absans, pada absans tidak terjadi
kebingungan post ictal dan biasanya terjadi hanya beberapa detik
sedangkan pada soal hingga 5 menit
B. Epilepsi parsial simpleks →tidak ada penurunan kesadaran
D. Epilepsi Atonik→Tonus tubuh hilang mendadak (pasien tiba-tiba jatuh)
E. Epilepsi Grand mal→ Tonik-klonik umum primer. Sehabis tubuh kaku
lalu kelojotan.
KESIMPULAN
PF LAIN ??
JAWABAN
PENUNJANG
• Pemeriksaan Fisik
– Straight leg test (laseque), bragard sicard, patrick, contra patrick.
– Naffziger Test
– Pemeriksaan neurologis (Sensorium & Motorik)
Straight leg raising test (Lasègue test) Bragaad’s test (dorsiflexion of foot)
Tatalaksana
• Hindari aktivitas mengangkat beban
• Analgetik : Pilihan pertama adalah Paracetamol
• Pilihan selanjutnya : NSAIDS (DOC)
• Muscle Relaxant seperti Eperison HCl, Opioid, Antidepressant,
Anticonvulsive
• Laki-laki 29 tahun
• Wajah tidak simetris sejak 3 hari yang lalu
• Sebelumnya : nyeri di belakang telinga kanan
• FR : seringkali tidur di lantai
• Px neurologi tidak didapati kelemahan anggota gerak
DIAGNOSIS >> BELL’S PALSY
Bell’s Palsy
kelumpuhan saraf wajah
adalah
Gejala:
– Dahi tidak bisa digerakkan
– Lagoftalmus (tidak bisa menutup mata)
– Tidak bisa menggembungkan pipi
– Tidak bisa senyum atau bersiul
– Mulut mencong ke sisi sehat
– Nyeri belakang telinga
Sumber : Buku Ajar Neurologi
PENJELASAN
PENJELASAN
TATALAKSANA
• Kortikosteroid (prednison) adalah terapi utama (1 mg/kgBB/hari atau 60-
80 mg/hari) selama 7 hari lalu tappering down → efek lebih baik jika dimulai
segera setelah onset
• Tetes mata artifisial dan plester mata malam hari perlu mengingat
lagotfalmus dapat menyebabkan mata terbuka dan kering
• Fisioterapi jika diperlukan
• Bedah dekompresi → jarang dilakukan
https://www.mayoclinic.org
PILIHAN JAWABAN LAIN
JAWABAN
B. Diazepam IV
PENJELASAN
Kejang Demam
• Bangkitan kejang yang terjadi pada kenaikan suhu tubuh (suhu
rektal > 380C) tanpa infeksi, gangguan elektrolit, atau gangguan
metabolik lain
• Usia predileksi → 6 bulan – 5 tahun
• Kejang demam kompleks, 1 dari kriteria berikut
– Lebih dari 15 menit
– Fokal (tidak generalisata, misalnya meliputi satu ekstremitas saja)
– Berulang dalam 24 jam
• Kejang demam sederhana, tidak boleh memenuhi satupun
kriteria diatas
Sumber : REKOMENDASI Penatalaksanaan Kejang Demam, UKK Neurologi IDAI 2016
PENJELASAN
Evaluasi
• Pemeriksaan
– Sesuai indikasi untuk menyingkirkan diagnosis : darah rutin,
gula darah, elektrolit, urinalisis, feses, dll
– Pemeriksan CSF menyingkirkan meningitis terutama bayi
< 12 bulan (sangat dianjurkan) dan 12 -18 bulan
(dianjurkan)
– CT scan dan MRI bila ada indikasi
– Pemeriksaan EEG diindikasikan bila kejang bersifat fokal
Terapi
• Antipiretik: PCT 10-15 mg/kgBB/kali 4-6 kali perhari
• Anti kejang: praktis bisa diberikan orang tua dirumah → diazepam
supp 5 mg untuk BB < 12 kg, 10 mg untuk BB > 12 kg
• Anti kejang: di IGD → diazepam intravena 0,2-0,5 mg/kg perlahan-
lahan dengan kecepatan 2 mg/menit atau dalam waktu 3-5 menit,
dengan dosis maksimal 10 mg.
A. Diazepam rektal → Bila pasien sudah dipasang jalur IV, lebih baik
digunakan diazepam IV
C. Midazolam IV → Pada kejang demam refrakter
D. Fenitoin IV
E. Fenobarbital IV
KESIMPULAN
B. Diazepam IV
KEYWORDS
• Wanita, 31 tahun
• Keluhan nyeri kepala berputar → dipengaruhi perubahan posisi
• Gangguan pendengaran dan riwayat trauma disangkal
• Nistagmus rotatoar (+)
DIAGNOSIS >> BPPV
LOKASI PATOLOGIS ??
JAWABAN
Pendekatan Vertigo
Vertigo dibagi menjadi dua, yaitu:
• Vertigo perifer
– Onset mendadak
– Disertai mual/ muntah yang hebat
– Keluhan telinga (tinnitus/ penurunan
pendengaran) (+) → Ddx : Meniere
Disease
– Defisit neurologi (-)
PENJELASAN
Pendekatan Vertigo
• Vertigo sentral
– Onset gradual
– Keluhan less-intense, keluhan mual muntah lebih ringan
– Gejala telinga/ gangguan pendegaran → jarang
– Ada riwayat hipertensi, stroke, gangguan keseimbangan/
koordinasi , defisit neurologi (+)
– Penyebab tersering → stroke iskemik
(biasanya yang menyerang sistem vestibular)
PENJELASAN
Pendekatan Vertigo
• Vertigo sentral
Contoh stroke pada cerebellar
yang sering memberikan
manifestasi vertigo, nystagmus →
karena terdapat jaras
vestibuloocular dari dan ke
cerebellum
PENJELASAN
Pendekatan Vertigo
• Pusing berputar → vertigo
• Bedakan dengan dizziness atau melayang!!
– Vertigo pasien merasa dirinya/lingkungannya yang berputar.
– Dizziness = seperti di atas kapal, melayang
PENJELASAN
Pendekatan Vertigo
PENJELASAN
BPPV
• Pemeriksaan standar klinis dari BPPV → manuver dix-hallpike →
UNTUK PENEGAKAN DIAGNOSIS
• Patognomonik → nistagmus (+) seringkali rotasional/ geotropik, dengan
latensi dan durasi terbatas.
– Nystagmus Horizontal → lebih ke vertigo perifer
– Nystagmus Vertikal → lebih ke vertigo sentral
• Dix-hallpike positif mengindikasikan BPPV pada kanal posterior, bila
negatif bisa jadi BPPV di kanal lain atau disebabkan oleh kupulolitiasis.
PENJELASAN
PENJELASAN
Romberg Test
PROSEDUR :
1. Pasien berdiri dengan kedua kaki – lengan/tangan di
sisi dengan mata terbuka terlebih dahulu, kemudian
mata tertutup. Amati selama 30 detik apakah ada
ketidak seimbangan
2. Jika terjadi ketidakseimbangan dengan kondisi mata
terbuka : gangguan berasal dari sentral (deficit fungsi
cerebellum) → akan semakin parah ketika mata ditutup
3. Jika terjadi ketidakseimbangan dengan kondisi mata
tertutup namun pasien bisa mempertahankan
posisinya saat mata masih terbuka : gangguan lebih
berasal dari system vestibular
4. Dapat dilakukan Romberg test dipertajam jika ingin
memastikan gangguan vestibular dengan menekan
postural
PENJELASAN
Diagnosis Banding
PENJELASAN
Terapi BPPV
– Observasi: bila gejala ringan dan umumnya remisi spontan dalam
beberapa minggu-bulan.
– Medikasi vestibulosupresan, misalnya betahistine - flunarizine, yang
efektif digunakan untuk Ménière’s disease, BPPV (benign paroxysmal
positional vertigo), vestibular neuronitis, dan vertigo perifer lain
– Reposisi kanalith dengan berbagai maneuver → ada yang oleh dokter,
ada yang latihan mandiri di rumah
– Operasi
PENJELASAN
• Laki-laki, 29 tahun
• Nyeri pada wajah sisi kanan sejak 3 hari yang lalu → nyeri bertambah
apabila pasien mengunyah ataupun membuka mulut saat sikat gigi
• Peningkatan sensitivitas terhadap nyeri pada wajah sisi kanan pasien.
DIAGNOSIS >> TRIGEMINAL NEURALGIA
TATALAKSANA UTAMA??
JAWABAN
E. Carbamazepine
PENJELASAN
• Pemberian antikonvulsan
– Karbamazepin: tatalaksana lini pertama
Dosis: inisial dengan 200 mg/hari terbagi dalam 1-2 dosis, dosis
pemeliharaan umumnya 400-1200 mg/hari terbagi dalam 2 dosis
E. Carbamazepine
KEYWORDS
DIAGNOSIS ??
JAWABAN
B. Heterophoria
PENJELASAN
Strabismus
• Any misalignment of the eyes.
– Monokular → mengenai 1 mata
– Binokular → mengenai 2 mata
– Laten (tersembunyi) → phoria
– Manifes (nyata, tampak) → tropia
• CAUSA : ketidakseimbangan kerja otot-otot yang memegang dan
menggerakkan bola mata (antomical/neurological).
https://www.aapos.org/terms/conditions/100
PENJELASAN
Interpretasi
pemeriksaan
cover/uncover test
PENJELASAN
B. Heterophoria
KEYWORDS
• Laki-laki, 32 tahun
• Mata merah, gatal, nyeri, dan berair sejak 7 hari
• Tiap bangun pagi, matanya sulit dibuka → kotoran mata yang lengket.
• Px Oftalmologis : kemosis, injeksi konjungtiva, sekret mukopurulen,
ditemukan papil pada konjungtiva tarsal, VODS 6/6.
DIAGNOSIS ??
JAWABAN
B. Konjuntivitis bakterial
PENJELASAN
Konjungtivitis
• Peradangan pada konjungtiva
• Etiologi : Infeksi (Bakteri, Viral, Jamur), Alergi, Trauma
• MATA MERAH, VISUS NORMAL
• Jenis Eksudat → serosa (viral, iritasi), mucoid (alergi), mukopurulen( infeksi
bakteri, chlamydia), purulent (infeksi gonococcal)
• Reaksi Konjungtiva
– Folikular → viral, chlamydia
– Papilar → bakteri (termasuk, gonococcal), alergi
PENJELASAN
Konjungtivitis
Patologi Etiologi Tanda dan gejala Tatalaksana
Bakteri Staphylococci, Mata merah, terasa berpasir, Antibiotik topikal
Streptococci, sensasi terbakar, biasanya Air mata buatan
Gonococci, bilateral, kelopak mata susah
Corynebacterium membuka, injeksi konjungtiva
strains difus, discharge mukopurulen,
papil (+)
Virus Adenovirus, Mata berair unilateral, merah, Memburuk pada hari 3-
Herpes simplex rasa tidak nyaman, fotofobia, 5, sembuh sendiri
virus or varicella- edema kelopak mata, dalam 7-14 hari
zoster virus limfadenopati preaurikular, Air mata buatan:
folikel (+), pseudomembran (+/-) Antiviral → herpes
simplex virus atau
varicella-zoster virus
Konjungtivitis
PENJELASAN
B. Konjungtivitis bakterial
KEYWORDS
• Laki-laki, 22 tahun
• Wajah sisi sebelah kirinya tidak bisa digerakkan.
• Saat tersenyum, bibir sisi kiri pasien juga datar - mata kiri tidak bisa ditutup.
• Dokter kemudian meresepkan obat minum serta patch penutup mata & air
mata buatan.
DIAGNOSIS >> BELL’S PALSY >> MENCIPTAKAN KONDISI LAGOFTALMUS
KOMPLIKASI ??
JAWABAN
D. Keratitis
PENJELASAN
Lagoftalmus
• Keadaan dimana kelopak mata tidak dapat menutup dengan
sempurna → sebagian kornea terpapar (tanpa perlindungan
kelopak mata)
• Causa :
– Ektropion sikatrik (tarikan jaringan parut)
– Kelumpuhan muskulus orbicularis okuli (kelumpuhan N.Cranialis
VII)
– Exophtahlmus
• Permukaan kornea menjadi kering dan terpapar dunia luar →
kerusakan epitel → infeksi → keratitis / ulkus (exposure
keratopathy)
Sumber : American academy of ophthalmologist – 2014 – exposure keratopathy
PENJELASAN
Exposure keratopathy
• Diagnosis :
– Anamnesis yang mengarah ke dry eye symptoms
– Pemeriksaan fisik adanya iritasi pada kornea (dimulai dari edema kornea
dan kemudian menjadi ulkus pada tahap akhir)
Sumber : American academy of ophthalmologist – 2014 – exposure keratopathy
PENJELASAN
Exposure keratopathy
• Tatalaksana:
– Pemberian air mata buatan/lubrikan
– Pemberian kortikosteroid topical untuk mengurangi peradangan yang
sedang berlangsung
– Antibiotik topical → tidak selalu diberikan kecuali ada tanda-tanda infeksi
– Definitif → Tarsorraphy (Menjahit salah satu bagian dari kelopak mata
untuk mengurangi ekposur)
D. Keratitis
KEYWORDS
• Laki-laki, 37 tahun
• Mata kanan mengganjal sejak 1 bulan yang lalu → melihat ada selaput di
matanya ketika bercermin
• Tidak ada keluhan mata kabur
• Pasien bekerja sebagai seorang nelayan → FR
DIAGNOSIS >> PTERIGIUM
PEMERIKSAAN PENUNJANG ??
JAWABAN
C. Tes sonde
PENJELASAN
https://www.healthline.com/health/pterygium
PENJELASAN
https://iovs.arvojournals.org/article.aspx?ar
ticleid=2408481
PENJELASAN
DDx
PTERYGIUM PSEUDOPTERYGIUM
Manajemen
• Menghindari pajanan sinar UV adalah preventif. Tidak menghilangkan
pterigium yang sudah ada
– kacamata hitam, topi
• Artificial tears dapat mengurangi gejala
• Kortikosteroid topikal, bila ada indikasi (adanya inflamasi yang sedang
terjadi)
• Pembedahan adalah tindakan definitif, namun kekambuhan masih
mungkin terjadi
PILIHAN JAWABAN LAIN
C. Tes sonde
KEYWORDS
• Anak, 12 tahun
• Mata merah, gatal dan ada yang mengganjal
• Riw. gatal dan asma pada ayah pasien
• Px oftalmologis → cobble stone pada konjungtiva tarsal.
VODS 6/6.
DIAGNOSIS ??
JAWABAN
A. Konjungtivitis alergi
PENJELASAN
PENJELASAN
Konjungtivitis
• Peradangan pada konjungtiva
• Etiologi : Infeksi (Bakteri, Viral, Jamur), Alergi, Trauma
• MATA MERAH, VISUS NORMAL
• Jenis Eksudat → serosa (viral, iritasi), mucoid (alergi),
mukopurulen( infeksi bakteri, chlamydia), purulent (infeksi
gonococcal)
• Reaksi Konjungtiva
– Folikular → viral, chlamydia
– Papilar → bakteri (termasuk, gonococcal), alergi
PENJELASAN
Konjungtivitis
Patologi Etiologi Tanda dan gejala Tatalaksana
Bakteri Staphylococci, Mata merah, terasa berpasir, Antibiotik topikal
Streptococci, sensasi terbakar, biasanya Air mata buatan
Gonococci, bilateral, kelopak mata susah
Corynebacterium membuka, injeksi konjungtiva
strains difus, discharge mukopurulen,
papil (+)
Konjungtivitis Vernal
• Hipersensitivitas Tipe 1
• Rekuren – Bilateral
• Mata merah, gatal, dan berair → “pink eye”
• Riw. Alergi → asma, rhinitis alergika, eczema
• Ada 2 tipe (bisa berjalan bersamaan)
– Palpebral → Papil besar di konjungtiva tarsalis
→ Cobblestone + sekret mucoid
– Limbal → degenerasi epitel kornea → Horner
Trantas Dot di limbus
• Tatalaksana : Menghindari alergen, Mast cell
stabilizer, Steroid, Antihistamin
B. Konjungtivitis bakterial
C. Konjungtivitis viral
E. Konjungtivitis chlamydia
E. Konjungtivitis gonorrhae
A. Konjungtivitis alergi
KEYWORDS
• Laki-laki, 23 tahun
• Benjolan di kelopak mata kanan bagian bawah sebesar biji
jeruk, tidak merah, tidak nyeri
• Tajam penglihatan tidak terganggu. Riw. Pengobatan salep mata 1
bulan → tidak membaik
DIAGNOSIS ??
JAWABAN
B. Kalazion
PENJELASAN
Kalazion
Seringkali berasal dari hordeolum yang kronik →
membentuk jaringan granulasi → tanda
inflamasi/radang (-)
Hordeolum
Perbedaan Utama!
PILIHAN JAWABAN LAIN
B. Kalazion
KEYWORDS
• Laki-laki, 54 tahun
• Mata mudah lelah → setelah membaca koran atau mengaji
• Kacamata baca S+1.00D selama 10 tahun terakhir → tidak lagi
nyaman
• Visus ODS 6/6. Tidak ada kelainan segmen anterior dan
posterior.
DIAGNOSIS ??
JAWABAN
B. Presbiopia
PENJELASAN
Presbiopia
• Kondisi yang berhubungan dengan faktor usia dimana penglihatan
kabur saat melihat objek berjarak dekat
• Proses degeneratif yang dimulai pada usia 40 tahun → lensa mata
kehilangan elastisitas dan mengalami penurunan kemampuan
akomodasi
PENJELASAN
Test dan Tatalaksana
Jaeger Reading Test Card
A. Miopia → visus turun, mata tidak merah → koreksi lensa sferis negatif
C. Diplopia → pandangan ganda, karena kerusakan pada otot
ekstraokular atau traktus optik
D. Astigmatisma → koreksi lensa silinder
E. Hipermetropia → visus turun, mata tidak merah → koreksi lensa sferis
positif
KESIMPULAN
B. Presbiopia
KEYWORDS
E. (250X200)/(50X100)
PENJELASAN
ODDS RATIO
penyakit
+ -
+ a b axd
Faktor
risiko - c d bxc
• Odds Ratio digunakan peneliti untuk memperkirakan RR pada situasi
dimana populasi total tidak diketahui. Desain studi yang menggunakan
OR sebagai parameternya adalah CASE CONTROL
• OR lebih menunjukkan prevalensi daripada insidensi suatu kejadian →
“Odds of having the outcome”
PENJELASAN
Interpretasi OR
PENJELASAN
Analisis Soal
Nilai Nilai Tidak
Sempurna Sempurna
Latihan ujian 250 100 350
praktek (+)
Latihan ujian 50 200 250
praktek (-)
300 300 600
OR = (250x200) : (50x100) = 10
PILIHAN JAWABAN LAIN
A. (100X250)/(200X50)
B. (100X200)/(250X50)
C. (50X100)/(200X250)
D. (200X100)/(150X100)
E. (250X200)/(50X100)
KEYWORDS
JENIS PENELITIAN ??
JAWABAN
Blinded-experiment
• Eksperimen yang informasinya disimpan dari partisipan, untuk mengurangi bias,
sampai trial outcome diketahui
• Single-blind: partisipan tidak mengetahui mengenai informasi penelitian (apakah
masuk ke grup kontrol atau grup eksperimen), sedangkan peneliti mengetahui
– Masih riskan terhadap experimenter bias
• Double-blind: partisipan dan peneliti sama-sama tidak mengetahui informasi
penelitian → subyek mana yang masuk kontrol/eksperimen → standard RCT yang
baik
– Dapat mengurangi placebo effect, observer bias, experimenter bias
• Triple-blind: partisipan/peneliti/panitia penyelenggara penelitian/penganalisis data,
tidak mengetahui informasi penelitian
PILIHAN JAWABAN LAIN
JAWABAN
A. Justice
PENJELASAN
Beneficence
Non-maleficence
• First do no harm.
• Sering dalam keadaan CITO.
• Dokter harus memberikan yang terbaik diantara yang buruk.
• Contoh: menolak aborsi tanpa indikasi medis
Beuchamp TL, Childress JF. The principle of biomedical ethics, ed. 3rd. New York : Oxford University Press; 2001.
PENJELASAN
Kaidah Dasar Bioetik
Beuchamp & Childress (2001)
Autonomi
Justice
B. Beneficience
C. Non-maleficence
D. Autonomy
E. Justice dan beneficence
A. Justice
KEYWORDS
JAWABAN
C. Non-maleficence vs Autonomy
PENJELASAN
Beneficence
Non-maleficence
• First do no harm.
• Sering dalam keadaan CITO.
• Dokter harus memberikan yang terbaik diantara yang buruk.
• Contoh: menolak aborsi tanpa indikasi medis
Beuchamp TL, Childress JF. The principle of biomedical ethics, ed. 3rd. New York : Oxford University Press; 2001.
PENJELASAN
Kaidah Dasar Bioetik
Beuchamp & Childress (2001)
Autonomi
Justice
Analisis Soal
• Pada kasus disebutkan bahwa dokter mengatakan pasien tidak memerlukan
suntik karena tidak ada indikasi. Maka hal tersebut sesuai dengan prinsip
non maleficence dimana dokter tidak melakukan perbuatan yang
memperburuk pasien dan memilih pengobatan yang paling kecil
risikonya, yaitu do no harm. Pada suntik vitamin C secara sistemik
dapat memiliki efek samping terhadap fungsi ginjal.
• Di satu sisi, pasien berhak untuk menyetujui dan memutuskan apapun yang
dilakukan terhadap dirinya → prinsip autonomy
PILIHAN JAWABAN LAIN
A. Non-maleficence vs beneficence
B. Autonomy vs beneficence
D. Justice vs Autonomy
E. Justice vs privacy
C. Non-maleficence vs Autonomy
KEYWORDS
B. Pasif
Jenis Euthanasia
PENJELASAN
B. Pasif
KEYWORD
S
• Wanita, 23 tahun
• Nyeri tengah dada, rasa terbakar, tembus hingga ke punggung
• Rasa pahit di mulut
• Sering terlambat makan, gemar minum kopi
• PF: dbn
DIAGNOSIS ??
JAWABA
N
DIAGNOSIS ??
JAWABAN
E. Ikterus obstruktif
PENJELASAN
• Ikterus
prehepatik=hemolitik
– Retikulosit >>
• Anemia hemolitik
• Malaria
• Ikterus hepatik=parenkimal
– OT/PT >>
• hepatitis
• Ikterus post-
hepatik=obstructive
– Alkalin posfatase, y GT
– Tinja pucat
• Kanker pankreas, pankreatitis,
koledokolitiasis
PENJELASAN
Tipe-tipe Ikterus
Indikator Pre-Hepatik Hepatik Post-Hepatik
Bilirubin yang meningkat Indirek Indirek & Direk Direk
Serum bilirubin – Van den
Positif indirek Bifasik Positif direk
Bergh Test
Urin:
- Bilirubin direk (-) (++) (+++)
- Urobilinogen (+++) (+) (-)
- Garam bilus (-) (+) (++)
Warna urin Normal Gelap Gelap
Warna feses Normal Lebih terang dari biasanya Warna dempul
AST & ALT Normal Sangat tinggi Meningkat
ALP Normal Meningkat 2-3x lipat Meningkat 10-12x lipat
PENJELASAN
Analisis soal
• BAB dempul urin teh, badan kuning → ikterus obstruktif
• Dd/kolangitis, koledokolitiasis, pankreatitis
• Melihat nyeri, nyeri alih, kemungkinan diagnosis
mengarah ke koledokolitiasis
PILIHAN JAWABAN LAIN
JAWABAN
Appendicitis
Definisi
• Peradangan pada apendiks
• Dapat berupa apendisitis akut dan apendisitis kronis
Penyebab
• Obstruksi apendiks oleh fecalith
• Obstruksi apendiks oleh
• Batu empedu
• Tumor
• Bola cacing Toronto Notes 2015
Buku ajar ilmu bedah
PENJELASAN
Appendicitis
Patogenesis
Appendicitis
Manifestasi Klinis
• Nyeri: saat awal berupa nyeri pada umbilicus
• Nyeri kemudian terlokalisir di kuadran kiri bawah
• Nyeri tekan abdomen di regio kanan bawah (McBurney
pain)
• Demam ringan
• Peningkatan Leukosit
PENJELASAN
Appendicitis
PENJELASAN
Appendicitis
Komplikasi
• Perforasi → ditandai dengan peritonitis (defans muskular)
• Abses apendiks (teraba massa pada regio kanan bawah)
Pemeriksaan laboratorium
• Leukositosis (dengan pergeseran ke kiri)
• USG: penebalan dinding apendiks
• Appendicogram (sudah tidak dipakai) menggun akan colon in loop yuang
kontrasnya dilihat apakah mengisi apendiks atau tidak. Bila mengisi (tidak
ada obstruksi ) → normal. Bila tidak mengisi: ada apendicolith (didiagnosis
apendisitis)
PENJELASAN
Appendicitis
Manifestasi Klinis (lanjutan)
• Apendiks inferior:
• McBurney Sign
• Rovsing’s sign (palpasi abdomen kiri menimbulkan nyeri
McBurney)
• Apendiks retrosekal
• Psoas sign (nyeri pada fleksi panggul yang ditahan)
• Apendiks pelvis
• Obturator sign (nyeri pada rotasi internal atau eksternal panggul)
PENJELASAN
Appendicitis
Obturator Sign
PENJELASAN
Appendisitis akut
2 hari SMRS, nyeri kanan bawah, demam
Ruptur→ peritonitis
• Defans muskular
• Nyeri seluruh lapang abdomen
• Gerakan usus (-)→ pada peritonitis
umum dapat terjadi ileus
PILIHAN JAWABAN LAIN
JAWABAN
Klasifikasi Dehidrasi
Klasifikasi Tanda dan Gejala
Dehidrasi Berat Minimal 2 dari:
(Kehilangan cairan >10% berat badan) •Lemah, letargis, atau tidak sadar
•Mata cekung
•Tidak bisa minum/ malas minum
•Turgor kulit sangat lambat (≥2 detik)
Dehidrasi ringan-sedang Minimal 2 dari:
(Kehiangan cairan 5-10% berat badan) •Rewel, gelisah, cengeng
•Mata cekung
•Haus/minum dengan lahap
•Turgor kulit lambat
Tanpa dehidrasi •Tidak cukup tanda untuk klasifikasi ringan-
(Kehilangan cairan <5% berat badan) sedang atau berat
TATALAKSANA
Terapi Rehidrasi
• A (untuk tanpa dehidrasi)
✓ < 2 tahun: 50-100 mL setiap kali diare
✓ ≥2 tahun: 100-200 mL setiap kali diare
Terapi rehidrasi
• C (untuk dehidrasi berat)
Usia 30 cc/Kg BB dalam 70 cc/Kg BB dalam
• Wanita, 45 tahun
• Nyeri perut kanan atas hilang-timbul 2 hari
• Nyeri setelah makan makanan berlemak
• Demam (-)
• PF: sklera tidak ikterik, murphy sign (-)
Kolik Bilier
✓Nyeri yang dirasakan terutama pada regio hipokondrium
dekstra-epigastrium, menjalar hingga punggung bagian
atas.
✓Keberadaan batu di dalam saluran/kandung empedu
mengakibatkan kontraksi otot polos sehingga menimbulkan
nyeri.
✓Kolelitiasis vs Koledokolitiasis
✓Kolesistitis vs Kolangitis
Kata Kunci:
✓Jika terdapat ikterus →
Batu → Kolelitiasis
Koledokolitiasis atau
kolangitis
Inflamasi →
Kolesistitis ✓Jika murphy sign positif
→ Kolesistitis atau
Batu → Kolangitis
Koledokolitiasis
✓Faktor risiko kolesistitis
→ kolelitiasis
Nyeri - - + +
tekan/Murphy’s sign
Ikterus - + - +
PENJELASAN
Kolelitiasis - Koledokolitiasis
• Faktor risiko yaitu 4F (fat, female, forty, fertile).
• Berdasarkan kandungan zat: batu kolesterol (70-80%),
batu pigmen (20-30%), dan sisanya kalsium.
• Tahapan dalam pembentukan batu:
✓ Supersaturasi kolesterol
✓ Nukleasi kristal
✓ Pertumbuhan batu
• Diagnosis: USG
(acoustic shadow)
PENJELASAN
Patogenesis Kolelitiasis
Menyumbat
Batu di vesica felea duktus sistikus
(asimptomatik) (simptomatik)
Patogenesis Kolangitis
Menyumbat
Batu di CBD
CBD
(koledokolitiasis)
Tatalaksana
• Pria, 45 tahun
• Nyeri perut 1 minggu
• Mual, muntah hitam seperti bercak kopi
• Sering minum analgetik beli di warung
• Endoskopi: mukosa gaster eritema, edema, rugae erosif
DIAGNOSIS >> Gastritis erosiva
C. Lansoprazole 2 x 30mg
PENJELASAN
Terbagi 2:
• Pecahnya varises esofagus (PVO)
• Non PVO: gastritis erosif, ulkus peptikum, Mallory-Weiss
tear.
Diagnosis banding
• Ulkus peptikum: nyeri epigastrik atau kuadran kanan atas
• Ulkus esofagus: Odinofagia, refluks gastroesofagus, disfagia
• Mallory-Weiss tear: Emesis, muntah, atau hematemesis
• Perdarahan varises esofagus atau gastropati akibat hipertensi porta: Jaundice,
lemas, fatik, anoreksia, distensi abdomen
• Keganasan: Disfagia, cepat kenyang, BB menurun drastis tanpa dikehendaki,
kakeksia
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4493004/
PENJELASAN
Analisis soal
• Hematemesis pada kasus, kemungkinan NON-PVO
• Dengan riw. obat analgetik → gastritis erosif dd/ ulkus
peptikum
• Tatalaksana :
– Stabilisasi
– Pengobatan: PPI dan mukoprotektan (sukralfat)
PILIHAN JAWABAN LAIN
C. Lansoprazole 2x30 mg
KEYWORDS
• Wanita, 26 tahun
• Penurunan kesadaran
• Nyeri seluruh perut
• Riw. minum obat pegal linu 1 tahun
• PF: abdomen distensi
• Radiologi: udara bebas subdiafragma
DIAGNOSIS ??
JAWABAN
A. Perforasi gaster
PENJELASAN
Tanda Perforasi
Pneumoperitoneum
http://emedicine.medscape.com/article/180234
PENJELASAN
Peritonitis
• Primer: infeksi monomikrobial; ekstraperitoneal yang
menyebar secara hematogen, jarang terjadi
– Contoh: sirosis hepatis dgn asites, sindrom nefrotik, peritoneal
dialisis
• Sekunder: infeksi intraabdomen akibat perforasi organ
berongga (seperti di kasus)
• Tersier: kegagalan respon inflamasi; superinfeksi
PENJELASAN
Non Operatif
• Tangani ABC
• Resusitasi Cairan
• Pemberian antipiretik
• Pemberian antibiotik
Operatif
• Kontrol sumber infeksi
• Pencucian rongga peritoneum
• Debridemen radikal
• Irigasi kontinyu post operatif
PILIHAN JAWABAN LAIN
A. Perforasi gaster
KEYWORDS
Wanita G1P0A0 , UK 37 Minggu:
• DJJ 145 x/menit
• Leopold 3 balotemen keras bulat, 4 divergen
• Serviks : bukaan 6 cm, lunak, anterior, penipisan 70%
• UUK teraba pada station +2
DIAGNOSIS ??
JAWABAN
Persalinan Normal
Definisi→ Proses dimana bayi , plasenta dan selaput
ketuban keluar dari uterus ibu
Persalinan Normal
5 Kriteria Persalinan Normal
Usia kehamilan cukup bulan (37-42 minggu)
Persalinan terjadi spontan
Presentasi belakang kepala
Berlangsung tidak lebih dari 18 jam
Tidak ada komplikasi pada ibu maupun janin
TAHAPAN
KALA I
DAN
KALA II
PENJELASAN
DIAGNOSIS?
JAWABAN
D. Partus macet
PENJELASAN
Kala II Memanjang
• Tidak ada kemajuan penurunan bagian terendah janin
dengan batasan waktu :
– max 2 jam (nulipara) dan 1 jam (multipara)
– Bila pasien dianalgesi epidural: max 3 jam (nulipara) dan 2jam
(multipara)
PENJELASAN
Tatalaksana :
UMUM → Pantau tanda gawat janin dan Rujuk ke RS dengan
fasilitas SC
KHUSUS
• Tentukan penyebab dan tatalaksana sesuai penyebab
1. Power : augmentasi dengan oksitosin dan atau amniotomi
2. Passenger : SC atau forceps/vakum (sesuai indikasi)
3. Passage : SC
PILIHAN JAWABAN LAIN
D. Partus macet
KEYWORDS
Wanita , P2A0 :
• Post partum
• Laserasi perineum hingga otot perineum
Derajat laserasi?
JAWABAN
A. Derajat I
PENJELASAN
Laserasi Perienum
→Termasuk sebagai hemoragia postpartum tersering
→Maka setelah kelahiran plasenta perlu dilakukan evaluasi
ada tidaknya laserasi pada vagina dan perineum
→Bila ada dan menyebabkan perdarahan aktif maka perlu
dilakukan reparisasi berupa penjahitan sesuai dengan
derajat laserasi
B. Derajat II
KEYWORDS
Wanita 21 tahun
Bakterial Vaginosis
BAKTERIAL VAGINOSIS
Penyebab tersering : lactobacillus sp.
Faktor risiko :
• Celana ketat
• Vaginal douching
• IUD
Pemeriksaan Penunjang:
• Pemeriksaan gram : clue cell +
• Pemeriksaan pH >4.5 (basa)
• Pemeriksaan KOH (amin) : berbau amis
PENJELASAN
BV vs Trikomoniasis VS Kandidosis
PENJELASAN
BV vs Trikomoniasis VS Kandidosis
TATALAKSANA Tatalaksana
PILIHAN JAWABAN LAIN
• Diagnosis :
• Perdarahan pervagina (dengan atau tanpa pengeluaran
janin)
• Perut nyeri dan kaku
• Serviks terbuka atau tertutup
• → Diagnosis Tegak dengan USG
PENJELASAN
Macam-Macam Abortus
PENJELASAN
Macam-Macam Abortus
PENJELASAN
Tatalaksana Lanjutan
• Terapi lanjutan : AKDR Pasca keguguran
• Indikasi:
– pasien pasca-aborsi (spontan atau diinduksi)
– Sebaiknya sebelum kesuburan kembali (sekitar 14 hari setelah
keguguran)
• Kontraindikasi :
– infeksi pelvis
– abortus septik
PILIHAN JAWABAN LAIN
DIAGNOSIS?
JAWABAN
Inverted Nipple
• Bentuk puting datar / terlalu pendek → kesulitan dalam
menyusui bayi
• Tanda dan gejala :
1. Kesulitan ibu untuk susui bayi
2. Puting susu tertarik
3. Bayi sulit menyusu
4. Puting datar / tenggelam
→ Tegakan diagnosis berdasarkan anamnesis dan
pemeriksaan fisik (tidak diperlukan pemeriksaan penunjang)
PENJELASAN
Klasifikasi
TATALAKSANA Tatalaksana
- Inisiasi Menyusu Dini
- Penarikan puting manual dengan lembut
- Spuit ukuran 10-20 ml--> lakukan penarikan hingga puting
keluar
- Gunakan breast sheel
JAWABAN
D. CCB
PENJELASAN
• Jenis
– Hipertensi kronik
– Superimposed preeclampsia
– Preeklampsia
– Preeklampsia berat
– Eklampsia
– Sindroma HELLP
Superimposed HT
HT kronis Preeklampsia PEB
PE Gestasional
Hipertensi
TD S ≥140 atau TD S ≥140 atau TD S ≥160 atau D
sebelum
Hipertensi Kronik D ≥90 setelah D ≥90 setelah ≥110 setelah UK 20
kehamilan (UK
UK 20 minggu UK 20 minggu minggu
<20 minggu)
TD tinggi sebelum
UK 20 minggu Onset baru Proteinuria ≥300 Proteinuria ≥300
(tidak dengan proteinuria 300 mg/24 jam atau mg/24 jam atau
Proteinuria
penyakit mg/24 jam pada ≥1+ pada urin ≥1+ pada urin
trofoblastik kehamilan tampung 24 jam tampung 24 jam
gestasionsal)
Calcium
Channel Blocker
PILIHAN JAWABAN LAIN
D. CCB
KEYWORDS
• Wanita
• Benjolan di daerah kelamin
• Benjolan permukaan verukosa di vulva
• pemeriksaan asam asetat 5%→ terdapat lesi
acetowhite
• DIAGNOSIS ??
JAWABAN
A. Kondiloma Akuminata
PENJELASAN
Kondiloma Akuminata
Definisi : infeksi menular seksual
Etiologi : HPV tipe 6 dan 11
Pemeriksaan penunjang:
• Tes asam asetat 5%
• Kolposkopi
• Histopatologi
TATALAKSANA
Terapi
• Tingtur podofilin 10-25 % → kontraindikasi pada ibu hamil
• Interferon → kontraindikasi pada ibu hamil
• Krim 5 fluorourasil → kontraindikasi pada ibu hamil
• Asam Trichloroasetat (TCA) 50-90%
• Imunoterapi
• Bedah: listrik, skalpel, beku, laser
PILIHAN JAWABAN LAIN
Veruka Vulgaris
Veruka Plana
Ca Serviks
KESIMPULAN
• Wanita
• Benjolan di daerah kelamin
• Benjolan permukaan verukosa
• pemeriksaan asam asetat 5%→
terdapat lesi acetowhite
• DIAGNOSIS ??
A. Kondiloma Akuminata
KEYWORDS
Penunjang ??
JAWABAN
Siklus Hidup
• Fase Infektif
– Kista pada daging
yang tidak matang
– Ookista pada kotoran
hewan
• Fase diagnostik →
takizoit dalam darah
PENJELASAN
Imunologi Toksoplasmosis
• IgM
– Muncul 2 minggu setelah infeksi
– Bertahan bertahun-tahun
– IgM (+) → BELUM TENTU INFEKSI AKUT
• IgG
– Muncul 6-8 minggu setelah infeksi
– Bertahan selama bertahun-tahun
– IgG (+) → BELUM TENTU INFEKSI KRONIK
PENJELASAN
• Manifestasi Klinis
– 80% tidak memiliki gejala
– Limfadenopati bilateral, simetris, biasanya di servikal
– Chorioretinitis
Mayoritas toksoplasmosis didiagnosis berdasarkan hasil
screening TORCH
– Toksoplasma
– Rubella
– Cytomegalovirus
– Herpes
PENJELASAN
• Pemeriksaan penunjang
– ELISA → Deteksi IgM dan IgG Toksoplasma
1. IgM non reaktif, IgG non reaktif → tidak ada infeksi toksoplasma
2. IgM (+), IgG non reaktif → sugestif infeksi akut
3. IgM (+), IgG (+) → mungkin akut maupun kronik
4. IgM non reaktif, IgG (+) → sugestif reaktivasi
– Tes aviditas IgG
• Aviditas tinggi → infeksi kronik (>4 bulan)
• Aviditas rendah → tidak berguna secara diagnostik (aviditas rendah
juga bisa ditemukan pada infeksi kronik)
PENJELASAN
Toksoplasmosis pada kehamilan
• Pemeriksaan penunjang
– Histopatologi → spesimen dapat diambil dari darah,
sputum, cairan amnion, CSF
• Takizoit pada infeksi akut
• Kista pada infeksi laten atau reaktivasi
Pemeriksaan Serologi
PENJELASAN
• Tetrad Sabin
1. Hidrosefalus
2. Kalsifikasi intrakranial
difus
3. Korioretinitis
4. Gangguan psikomotor
TATALAKSANA
• UK ≥18 minggu
– Pirimetamin-Sulfadiazin + asam folinat
– Lakukan PCR cairan amnion
• PCR positif → pirimetamin-sulfadiazin + asam folinat hingga persalinan
• PCR negatif → ganti spiramisin / teruskan pengobatan pirimetamin-sulfadiazin + asam
folinat hingga persalinan
TATALAKSANA
PILIHAN JAWABAN LAIN
Penunjang ??
Wanita 35 tahun :
• Nyeri perut bawah
• Plano test (+)
• Fornix posterior menonjol, nyeri goyang serviks (+)
• TD 90/60
• USG : Cavum Douglas berisi cairan
Diagnosis?
JAWABAN
Kehamilan Ektopik
Definisi : Kehamilan yang terjadi di luar rahim (uterus)
Faktor risiko :
Riwayat:
– operasi di daerah tuba dan/atau tubektomi
– kehamilan ektopik sebelumnya
– penggunaan alat kontrasepsi dalam rahim/AKDR
– seksio sesarea sebelumnya
PENJELASAN
abdomen Pucat
PENJELASAN
Diagnosis KET
Diagnosis KET :
• Perdarahan pervagina (bercak hingga jumlah sedang)
• Kesadaran menurun atau pucat
• Hipotensi dan hipovolemia
• Nyeri abdomen dan pelvis
• Nyeri goyang porsio
• Serviks tertutup, cavum douglas menonjol
Pemeriksaan penunjang:
• Beta hCG : hasilnya meningkat (kehamilan +)
• USG → Lebih sensifit dan spesifik : USG transvaginal, hasil berupa
ditemukan cairan pada cavum doughlas
TATALAKSANA
Tatalaksana:
• UMUM
1. Resusitasi dengan cairan kristaloid 0.9% atau RL
(500 ml dalam 15 menit)
2. Segera Rujuk
• KHUSUS
1. Laparoskopi
2. Laparotomi
PILIHAN JAWABAN LAIN
• Wanita, 23 tahun
• BAK bernanah 1 minggu
• Aktif berhubungan dengan suami
• Suami bekerja sebagai supir, jarang pulang ke rumah
• Gram: diplokokus gram negatif (+)
DIAGNOSIS >> Uretritis GO
JAWABAN
Uretritis GO
• Penyakit infeksi akibat bakteri Neisseria gonorrhoeae
• Host: manusia
• Gejala klinis: gejala ringan yaitu kencing nanah
• Komplikasi lokal: epididymitis, seminal vaskulitis dan
prostatitis
• Pemeriksaan
– Pewarnaan gram → kokus berpasangan di dalam dan luar sel
darah putih
– Thayer martin → koloni putih keabuan, mengkilap, dan cembung
– Enzyme immunoassay
– PCR
Alur tatalaksana
• Pria, 30 tahun
• Luka pada kelamin sejak 2 minggu
• Nyeri (+)
• Promiskuitas (+)
• PF: ulkus dasar kotor, tepi bergaung
DIAGNOSIS >> Ulkus mole
B. Haemophilus ducreyi
PENJELASAN
JAWABAN
B. Nevus pigmentosus
Sumber : PERDOSKI 2017, Fitzpatrick 8ed, , http://www.dermnetnz.org/lesions/moles.html
PENJELASAN
NEVUS PIGMENTOSUS
• = nevus melanositik
• Terjadi akibat proliferasi lokal melanosit
• PA : sel melanosit terakumulasi di area tautan dermo-
epidermal junction
• Klasifikasi
• Berdasarkan onset: nevus kongenital v.s. didapat (acquired)
• Berdasarkan gambaran histopatologi dan dermatoskopi
• Berdasarkan karakteristik klinis nevi → nevus atipikal
PENJELASAN
Kelompok sel nevus Kelompok sel nevi di Kelompok sel nevi ada di Satu lesi terdiri dari
pada perbatasan lapisan dermis. Berupa perbatasan dermis- dua jenis nevus yang
antara dermis dan papul, plak, atau epidermis, juga di dermis. berbeda– biasanya
epidermis. Permukaan nodul yang bertangkai. Di bagian tengah blue naevus dan
terdapat area yang
rata Permukaan dapat compound naevus.
menonjol, sementara
papilomatosa maupun sekitarnya rata dengan
halus kulit
TATALAKSANA
TATALAKSANA
1. Bedah pisau
2. Bedah listrik
3. Bedah laser
PILIHAN JAWABAN LAIN
B. Nevus pigmentosus
KEYWORDS
• Bayi 2 tahun
• Muncul bintik-bintik kecil pada punggung
JAWABAN
B. Miliaria Kristalina
Sumber : PERDOSKI 2017, Fitzpatrick 8ed, , http://www.dermnetnz.org/lesions/moles.html
KEYWORDS
• Bayi 2 tahun
• Muncul bintik-bintik kecil pada punggung
JAWABAN
B. Miliaria Kristalina
Sumber : PERDOSKI 2017, Fitzpatrick 8ed, , http://www.dermnetnz.org/lesions/moles.html
PENJELASAN
KEYWORDS
MILIARIA
• Blokade saluran keluar kelenjar keringat ekrin yang terjadi
akibat cuaca panas dengan kelembaban tinggi.
• Blokade → sekret kelenjar ekrin bocor ke lapisan kulit
sekitarnya.
• Karakteristik demografis:
• M. kristalina: bayi < 2 minggu; org dewasa yang sedang
demam
• M. rubra: bayi 1 – 3 minggu; org dewasa baru pindah ke iklim
tropis
PENJELASAN
KEYWORDS
B. Miliaria Kristalina
KEYWORDS
• Laki-laki 30 tahun
• Lenting-lenting di punggung kiri 3 hari lalu
• Lenting dirasakan nyeri, panas dan gatal
• UUK : Vesikel bergerombol sesuai dermatom
unilateral
JAWABAN
A. Herpes zoster
Sumber : PERDOSKI 2017, Fitzpatrick 8ed
PENJELASAN
HERPES ZOSTER
Penyakit infeksi yang
disebabkan oleh reaktivasi
virus Varicella zoster
yang laten endogen di
ganglion sensoris radiks
dorsalis setelah infeksi
primer
PENJELASAN
KEYWORDS
• Antivirus
1. Asiklovir
▪ Usia <12 tahun : 4x20 mg/kgBB selama 7 hari (tidak melebihi
3200 mg/hari)
▪ Usia >12 tahun & dewasa: 5x800 mg selama 7 hari
2. Valasiklovir 3x1000 mg (3x20 mg/kgBB) selama 7 hari
• Antivirus paling efektif diberikan dalam 24 jam pertama pasca lesi
muncul
• Antivirus diberikan tanpa melihat waktu lesi pada usia >50 tahun, risiko
NPH, HZO, Ramsay-Hunt, immunocompromised, lesi generalisata
TATALAKSANA
KEYWORDS
A. Herpes zoster
KEYWORDS
JAWABAN
Skabies
• Sinonim: gudik, budukan, gatal agogo
• Etiologi: Sarcoptes scabiei
• Gejala klinis → 2 dari 4 tanda
kardinal:
• Pruritus nocturna
• Menyerang sekelompok orang
• Ditemukan terowongan/ kunikuli
• Ditemukan tungau
• UKK: Lesi berupa papul, vesikel
eritematosa.
PENJELASAN
Skabies
• Pemeriksaan penunjang:
• Congkel papul di ujung terowongan → taruh di kaca objek → lihat
dengan mikroskop
• Menyikat kulit → tamping di kertas putih → lihat dengan kaca
pembesar
• Biopsi irisan → lihat dengan mikroskop
• Biopsi eksisional → periksa dengan pewarnaan HE
• Burrow ink test → melihat kanalikuli
DIAGNOSIS → SKABIES
• Perempuan, 19 tahun
• Rambut rontok sejak 1 bulan yang lalu.
• Saat ini Menjalani kemoterapi
• Pemeriksaan fisik → rambut tipis difus dan mudah patah
JAWABAN
A. Anagen effluvium
Anagen effluvium | DermNet NZ
PENJELASAN
ANAGEN EFFLUVIUM
• Definisi
• Lepasnya rambut pada anagen /
fase pertumbuhan rambut
• Predileksi area kepala, alis,
ketiak, dan area genital
• Penyebab→ umumnya obat-
obatan berupa agen
kemoterapi, kolkisin dan
siklosprorin, methotrexate
PENJELASAN
ANAGEN EFFLUVIUM
A. Anagen effluvium
KEYWORDS
• Laki-laki, 20 tahun
• Bercak kemerahan pada perut, dada, punggung, tangan
dan kaki; gatal (+)
• Riwayat konsumsi obat cefadroxil dan parasetamol
• PF→ lesi makulopapular eritematosa tersebar diffuse
dan simetris.
JAWABAN
• Perempuan, 21 tahun
• Kulit kering, gatal (+) area kaki dan tangan
• Keluhan sejak kecil dan Ibu pasien menderita asma
• PF → Hiperlinear palmar dan Dennie-Morgan folds
JAWABAN
C. Kulit kering
Sumber : Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin FKUI; Panduan pelayanan medis PERDOSKI 2011
PENJELASAN
• Medikamentosa: Sistemik
• Antihistamin: yg sedatif lebih dianjurkan pada anak. Bersifat
sebagai adjuvant
Hanya bila gatal sangat mengganggu
1. CTM 3 x 4 mg / hari maksimal 2 minggu atau
2. Cetirizine 1 x 10 mg/hari selama maksimal 2 minggu
3. Loratadin 1 x 10 mg/ hari selama maksimal 2 minggu
• Antibiotik bila ada infeksi sekunder
• Steroid: hanya pemberian singkat
• Imunosupresan lain: siklosporin A, mofetil mikofenolat,
metotreksat, dan azatioprin
PILIHAN JAWABAN LAIN
C. Kulit kering
KEYWORDS
• Laki-laki, 25 tahun
• Lenting pada wajah, nyeri (+), gatal (+)
• Muncul ketika pasien bangun tidur
• Vesikel bergerombol membentuk garis diagonal pada
area dahi
JAWABAN
D. Dermatitis venenata
Sumber : PERDOSKI 2017, Fitzpatrick 8ed,
PENJELASAN
KEYWORDS
Dermatitis Venenata
• Definisi : Merupakan dermatitis kontak iritan yang disebabkan oleh toksin
tomcat (paederin)
• Etiologi : Paederus fuscipes
• Gejala : Plak eritema yang tersusun secara linier (tidak dermatomal),
kemudian muncul vesikel yang berubah menjadi pustul atau bula, terasa
nyeri seperti terbakar. Kissing lesion khas ditemukan pada fleksura
• Tatalaksana : Kompres PK 0,01%, steroid topikal tergantung lokasi (desonid
0,05% atau betametason valerat krim 0,1% atau mometason furoat krim 0,1%),
antihistamin jika perlu
PENJELASAN
• Tinggal pada area lembab dan tertarik pada
cahaya fluoresens.
• Tidak menggigit ataupun menyengat → lesi
timbul akibat cairan perut (coelomic fluid):
keluar karena serangga remuk tertindih
• Manifestasi klinis :
– < 24 jam pasca-paparan
– Kasus ringan: eritema minimal
– Kasus sedang: eritema berubah jadi vesikel
dan bula → tahapan “skuamosa”: bula pecah
dan mongering (dalam 1 minggu)
– Morfologi: linear
PENJELASAN
D. Dermatitis venenata
KEYWORDS
• Perempuan, 50 tahun
• Hidung tersumbat sejak 4 bulan yang lalu
• Riwayat menggunakan obat hidung selama 6 bulan
JAWABAN
B. Rhinitis medikamentosa
Sumber : Buku THT UI, Basic Otorhinolaryngology, Rudolf
PENJELASAN
KEYWORDS
Rhinitis Medikamentosa
Rhinitis Medikamentosa
• Gejala
• Hidung tersumbat terus menerus
• Edema / hipertrofi konka, tidak berkurang
dengan tampon adrenalin
TATALAKSANA
KEYWORDS
B. Rhinitis medikamentosa
KEYWORDS
• Laki-laki, 40 tahun,
• Gangguan pendengaran sejak 1 bulan terakhir
• Pemeriksaan otoskopi →
JAWABAN
A. Timpanosklerosis
Sumber : Basic Otorhinolaryngology, Rudolf
PENJELASAN
Timpanosklerosis
• Kondisi dimana membran timpani menjadi putih terang
karena deposisi kalsium yang terbentuk pada membran
timpani
• Kelainan terbatas pada membran timpani
• Akibat degenerasi matrik hyaline submucosa pada
membrane timpani dan telinga tengah
• Membran timpani menjadi menebal, lebih keras, dan
kehilangan fleksibilitas dan transparansi → penurunan
pendengaran
TATALAKSANA
A. Timpanosklerosis
KEYWORDS
• Anak, 15 tahun
• Mimisan saat sedang bermain
• Riwayat hidung menabrak pintu mobil
• Pemeriksaan rhinoskopi anterior → konka hiperemis, darah
(+)
• PND (-)
JAWABAN
A. Epistaksis anterior
Sumber : www.entnet.org/ClinicalPracticeGuidelineEpistaxis
PENJELASAN
KEYWORDS
EPISTAKSIS
• Kegawatan THT
• Berdasarkan sumber perdarahan, dibagi menjadi:
• Epistaksis anterior → biasanya ringan, dari pleksus
Kisselbach atau a. etmoidalis anterior
• Epistaksis posterior → biasanya lebih hebat, jarang berhenti
sendiri, dari a.etmoidalis posterior atau a. sfenopalatina
• Sering terjadi pada pasien dengan hipertensi, arteriosklerosis,
atau penyakit kardiovaskular
PENJELASAN
PENJELASAN
KEYWORDS
TATALAKSANA EPISTAKSIS
Menghentikan Perdarahan
PILIHAN JAWABAN LAIN
A. Epistaksis anterior
KEYWORDS
• Laki-laki, 29 tahun
• Hidung kiri terasa penuh, mimisan (+)
• Riwayat hidung ditonjok oleh temannya.
• Pemeriksaan fisik → hidung kiri lebih sempit dibandingkan
dengan hidung kanan, massa (-)
JAWABAN
B. Deviasi septum
Sumber : Basic Otorhinolaryngology, Rudolf
PENJELASAN
KEYWORDS
DEVIASI SEPTUM
• Dapat ditemukan pada kelainan perkembangan atau trauma
• Seringkali asimptomatik → tidak membutuhkan terapi
• Obstruksi nasal →
predisposisi sinusitis
PENJELASAN
KEYWORDS
DEVIASI SEPTUM
Gejala
• Obstruksi nasal
• Epistaxis
• Nyeri pada wajah
• Sakit kepala
• Napas bersuara
PENJELASAN
KEYWORDS
DEVIASI SEPTUM
Tatalaksana
• Septoplasty
PILIHAN JAWABAN LAIN
B. Deviasi septum
KEYWORDS
• Anak, 6 tahun
• Nyeri pada telinga. demam (+)
• Riwayat batuk pilek sejak 5 hari yang lalu
• Pada PF: suhu 38,8oC, membran timpani hiperemis dan
tampak menonjol
JAWABAN
Stadium OMA
Oklusi
• Gambaran retraksi membran timpani, membran timpani kadang berwarna keruh pucat
Hiperemis/Pre-Supurasi
Supurasi
Resolusi
OKLUSI • Anak :
< 12 tahun: obat tetes hidung HCl efedrin 0,5% dalam NaCl
> 12 tahun: obat tetes hidung HCl 1% dalam NaCl
• Antibiotik sesuai indikasi
PRESUPURASI • Antibiotik:
1) Ampisilin 50-100 mg/kg BB/4 dosis/hari
2) amoksisilin 25-50 mg/kg BB/3 dosis/hari
3) eritromisin 40 mg/kg BB/4 dosis/hari
• Obat tetes hidung (sama dengan oklusi)
• Analgetik
PERFORASI Cuci telinga H2O2 3% 3 x 4 tetes (3-5 hari) + Antibiotik (ofloxacin 2x/hari 5-10 tetes (maks 2
minggu)
RESOLUSI Antibiotik dilanjutkan hingga 3 minggu jika sekret masih aktif
TATALAKSANA
MIRINGOTOMI
• Adalah tindakan insisi pada
pars tensa membran timpani,
agar terjadi drainase sekret dari
telinga tengah
• Dilakukan secara a-vue, lokasi
di postero-inferior
PENJELASAN
KEYWORDS
OMA : KOMPLIKASI
PILIHAN JAWABAN LAIN
JAWABAN
D. Memanjang di kanan
Sumber : Buku THT UI
PENJELASAN
GANGGUAN PENDENGARAN
• Tuli konduktif terjadi akibat kelainan telinga
luar, seperti infeksi, serumen atau kelainan
telinga tengah seperti otitis media atau
otosklerosis
• Tuli sensorineural melibatkan kerusakan
koklea atau saraf vestibulokoklear.
PENJELASAN
KEYWORDS
Serumen
• Hasil produksi kelenjar sebasea, kelenjar seruminosa,
epitel kulit yang terlepas, dan partikel debu
• Dipengaruhi faktor keturunan, iklim, usia, keadaan
lingkungan
• Serumen prop: serumen menumpuk dan
menggumpal → menimbulkan tuli konduktif
• Terjadi terutama bila telinga masuk air → serumen
mengembang → rasa tertekan dan gangguan pendengaran
PENJELASAN
KEYWORDS
D. Memanjang di kanan
KEYWORDS
• Posyandu
• Anggota 5 kader
• Pencapaian kinerja >50%.
• Kegiatan setiap 3 bulan sekali.
• Belum mendapat pendanaan
JAWABAN
A. Posyandu pratama
Sumber : PERDOSKI 2017, Fitzpatrick 8ed,
PENJELASAN
A. Posyandu pratama
KEYWORDS
JAWABAN
E. Rehabilitasi
5 tingkat pencegahan menurut
Leavell dan Clark
• Pencegahan primer
1. Peningkatan derajat kesehatan (health promotion)
2. Perlidungan khusus (specific protection)
• Pencegahan sekunder
3. Diagnosis dini dan pengobatan segera (early diagnosis
and prompt treatment)
4. Pembatasan cacat (disability limitation)
• Pencegahan tertier
5. Rehabilitasi (rehabilitation)
Levels of Prevention
PILIHAN JAWABAN LAIN
A. Promosi kesehatan
B. Perlindungan spesifik
C. Diagnosis dini dan pengobatan yang sesuai
D. Pembatasan kecacatan
E. Rehabilitasi
KEYWORDS
JAWABAN
C. Gender barrier
PENJELASAN
Cultural Dokter yang berasal dari daerah yang relatif menggunakan bahasa Perbedaan budaya dalam
halus berhadapan dengan pasien yang memiliki budaya berkata hal penyampaian dan cara
Barrier "ceplas-ceplos" berkomunikasi
Language / Pengadaan bakti sosial di Jawa Barat dilakukan oleh tenaga medis Perbedaan jenis bahasa,
dan paramedis yang tidak memahami bahasa Sunda tata bahasa, dialek, serta
Semantic Dokter yang menggunakan istilah "Pak, keadaan paraplegia yang jargon/istilah medis
Barrier Bapak alami merupakan gejala pada Caisson Disease yang dikenal
dengan penyakit decompression syndrome"
Perceptual Pasien hendak bertanya kepada dokter dengan berkata, "Dokter, Dugaan/persepsi pasien
saya ingin bertanya.", lalu Dokter memalingkan perhatian dan yang belum tentu sama dan
Barrier menatap pasien, yang dipersepsikan pasien bahwa Dokter "galak" benar
dan pasien tidak jadi bertanya.
PENJELASAN
C. Gender barrier
KEYWORDS
JAWABAN
B. Konsumeristik
PENJELASAN
B. Konsumeristik
KEYWORDS
JAWABAN
D. Keracunan CN
Sumber : Buku Ilmu Kedokteran Forensik FKUI
PENJELASAN
KEYWORDS
KERACUNAN SIANIDA
KERACUNAN SIANIDA
• Tanda dan gejala keracunan
• Akut : Gagal napas dan kematian
• Dalam interval antara menelan – kematia, rasa
terbakar di kerongkongan dan lidah, sesak,
hipersalivasi, mual, muntah, sakit kepala, vertigo,
fotofobia, tinitus, pusing, dan kelelahan
• Dapat ditemukan sianosis pada wajah, busa dari
mulut, nadi cepat dan lemah, pupil dilatasi, dan
refleks melambat, udara napas/muntahan berbau
amandel
PENJELASAN
KEYWORDS
KERACUNAN SIANIDA
• Kronik : Pucat, keringat dingin, pusing, rasa tidak enak
dalam perut, mual dan kolik, dada rasa terbakar , dan
sesak nafas
• Pemeriksaan forensik
• Luar : Bau amandel (patognomonik), sianosis wajah
dan bibir, busa dari mulut, dan lebam merah terang
• Bedah : Bau amandel saat membuka rongga tubuh;
darah, otot, dan penampang organ tubuh tampak merah
terang
TATALAKSANA
KEYWORDS
D. Keracunan CN
KEYWORDS
JAWABAN
B. Fibrilasi ventrikel
Sumber : Buku Ilmu Kedokteran Forensik FKUI
PENJELASAN
TENGGELAM
• Tenggelam di air tawar
• Absorbs/aspirasi cairan massif
• Hemodilusi (konsentrasi elektrolit air tawar lebih rendah
dibanding darah)
• Fibrilasi ventrikel
• Tenggelam di air asin
• Konsentrasi elektrolit air asin lebih tinggi dibanding darah
• Edema paru
PILIHAN JAWABAN LAIN
A.Asfiksia mekanik
C.Rangsangan neurogenik karena masuk ke air
yang dingin
D.Edema paru → air asin
E.Spasme laring
KESIMPULAN
B. Fibrilasi ventrikel
KEYWORDS
• Perempuan, 30 tahun
• Sulit konsentrasi sejak 2 minggu
• Terbangun beberapa kali saat tidur pada tengah
malam
• Dapat tidur kembali
DIAGNOSIS??
JAWABAN
B. Middle insomnia
PENJELASAN
Tatalaksana Insomnia
• Menurut guideline AASM, tujuan utama dari tatalaksana
insomnia adalah untuk meningkatkan kualitas tidur saat
malam hari dan mengurangi gejala/gangguan saat siang
hari
• Guideline AASM merekomentasikan intervensi psikologis
dan perilaku (termasuk CBT) karena terbukti efektif
sebagai tatalaksana dari insomnia kronis komorbid
maupun insomnia primer
• Tatalaksana dari insomnia primer (psikofisiologis)
dimulai dengan edukasi mengenai kebiasaan-
kebiasaan yang harus dijaga saat seseorang hendak
memulai tidur → sleep hygiene therapy
TATALAKSANA
TATALAKSANA
Farmakoterapi
PENJELASAN
A. Early insomnia
C. Late insomnia
D. Hipersomnia
E. Parasomnia
B. Middle insomnia
KEYWORDS
DIAGNOSIS ??
JAWABAN
Retardasi Mental
Normal → IQ >84
Sumber: PPDGJ III
TATALAKSANA
https://emedicine.medscape.com/article/1180709-treatment
TATALAKSANA
Tatalaksana farmakologis:
• Golongan stimulant → paling sering digunakan,
dapat memperbaiki keseimbangan emosi dan
fungsi kognitif
– Metilphenidate hydrochloride
– Dextroamphetamine sulfate
• Golongan alpha-adrenergic
– Clonidine hydrochloride
– Guanfacine
Sumber: medscape
TATALAKSANA
Tatalaksana farmakologis:
• Golongan antipsikotik → hanya diberikan pada
penderita RM dengan gejala utama agitasi,
kecenderungan melukai diri sendiri, dan
hiperaktif
– Risperidon
– Aripripazol
Sumber: medscape
PILIHAN JAWABAN LAIN
• Perempuan, 27 tahun
• Berteriak histeris, menyaksikan temannya
ditusuk pisau oleh sekelompok begal
• Selama di IGD → terus-menerus menangis,
tidak dapat diajak bicara, tidak mau makan
& minum
DIAGNOSIS ??
JAWABAN
Diagnosis Banding
PTSD Gangguan stress Gangguan
akut penyesuaian
Didahului ‘stressor’ yang Didahului ‘stressor’ yang Didahului ‘stressor’,
berat, biasanya berat, biasanya namun biasanya stressor
kondisi/kejadian yang kondisi/kejadian yang tidak bersifat berat
mengancam nyawa mengancam nyawa
*EMDR: terdiri dari 8 fase, memanfaatkan gerakan mata atau stimulasi bilateral lainnya
dengan tujuan untuk mengurangi gejala dan membuat pasien dapat melawan trauma
yang dialami
PILIHAN JAWABAN LAIN
• Laki-laki, 35 tahun
• Tidak tahan lama saat berhubungan seksual
sejak 2 tahun terakhir
• Saat berhubungan dengan istri maupun wanita
lain
• Setelah 18 detik penetrasi langsung ejakulasi
B. Sedang
PENJELASAN
EJAKULASI DINI
• Kriteria diagnosis DSM-V
• Pada hampir setiap, atau setiap (75-100%) aktivitas
seksual, terjadi ejakulasi dalam rentang waktu 1 menit
setelah penetrasi vagina dan sebelum ejakulasi
dikehendaki
• Keluhan berlangsung setidaknya 6 bulan
• Keluhan ini menyebabkan hendaya
• Keluhan ini tidak bisa diklasifikasikan sebagai kondisi
medis lainnya, pengaruh obat, atau stressor lainnya
PENJELASAN
EJAKULASI DINI
• Berdasarkan tingkat keparahannya
• Ringan : 30 detik-1 menit setelah penetrasi
• Sedang : 15 detik-30 detik setelah penetrasi
• Berat : sebelum mulai aktivitas seksual, saat akan
memulai aktivitas seksual, atau dalam 15 detik setelah
penetrasi
TATALAKSANA
TATALAKSANA FARMAKOTERAPI
• Agen desensitisasi
• spray atau krim yang mengandung lidokain
• SSRI
• Fluoxetine
• Dapoxetine
• PDE-5 inhibitor
• Sildenafil
• Tadalafil
PILIHAN JAWABAN LAIN
A. Ringan
C. Berat
D. Sangat ringan → tidak ada istilah ini
E. Sangat berat → tidak ada istilah ini
KESIMPULAN
B. Sedang
KEYWORDS
• Laki-laki, 55 tahun
• Sering berdebar-debar dan takut tiba-tiba
meninggal sejak 6 bulan lalu
• Pasien tidak mau berpergian keluar rumah
sendirian
DIAGNOSIS ??
JAWABAN
GANGGUAN PANIK
• Kriteria diagnosis (DSM-5)
• Serangan panik berulang
• Setidaknya pada 1 serangan diikuti (selama > 1 bulan)
• Adanya kecemasan akan terjadi serangan panik lagi
• Ketakutan akan akibat dari serangan panic tersebut
• Perubahan perilaku terhadap trigger dari serangan
panik
• Gangguan tidak dapat dijelaskan dengan adanya
riwayat penyakit medik atau pemakaian obat-obatan
• Gangguan tidak dapat dijelaskan oleh penyakit mental
lainnya seperti OCD, fobia spesifik
PENJELASAN
SERANGAN PANIK
• Kriteria diagnosis (DSM-5), apabila terdapat > 4 gejala :
• Palpitasi, berdebar-debar
• Berkeringat
• Gemetar
• Sesak napas, terasa tercekik
• Nyeri dada
• Mual, muntah, abdominal discomfort
• Pusing, lightheadness, serasa akan pingsan
• Ketakutan akan mati
• Parestesia
• Derealisasi atau depersonalisasi
PENJELASAN
AGORAFOBIA
Ketakutan berada sendirian
di tempat-tempat publik,
keramaian, atau tempat
terbuka
UPDATE
• Pada DSM-IV, gangguan panik (panic disorder) dan
agoraphobia dianggap suatu kondisi yang saling
berkaitan sehingga terdapat 2 kode diagnosis
• Gangguan panik dengan agoraphobia
• Gangguan panik tanpa agorafobia
• Namun pada DSM-5 kedua kondisi tersebut sudah
dipisahkan dan berdiri sendiri
TATALAKSANA
• Non-farmakologi: CBT
• Farmakologi:
• SSRI: fluoxetine, citalopram,
praoxetine, fluvoxamine,
sertraline
• SNRI: venlafaxine
• Tatalaksana hingga 1 tahun
bebas serangan untuk mencegah
relaps
PILIHAN JAWABAN LAIN
• Laki-laki, 27 tahun
• Merasa dirinya adalah perempuan
• Lebih dekat pada teman perempuan dan merasa
tidak cocok dengan teman laki-laki
• 2 minggu ini bersikukuh ingin menjalani terapi
hormon agar dapat menjadi wanita, namun
dilarang oleh ayahnya sehingga belum menjalani
terapi → sudah ada keinginan
DIAGNOSIS ??
JAWABAN
C. Transseksual
PENJELASAN
Gender Dysphoria
• Konflik yang terjadi antara jenis kelamin seseorang pada
saat lahir dan lawan dari jenis kelamin tersebut. Orang
dengan gender dysphoria akan merasa tidak nyaman
dengan jenis kelaminnya pada saat lahir.
PENJELASAN
Gender Dysphoria
• Kriteria diagnosis:
– Perasaan tidak cocok terhadap jenis kelamin dan/atau terhadap
karakteristik seks primer/sekunder yang diperoleh pada saat
lahir
– Keinginan kuat untuk menghilangkan/mengubah karakteristik
seks primer/sekunder yang diperoleh pada saat lahir
– Keinginan kuat terhadap karakteristik seks primer/sekunder
lawan jenis kelaminnya
– Keinginan kuat untuk menjadi lawan jenis kelaminnya
– Keinginan kuat untuk diperlakukan layaknya lawan jenis
kelaminnya
– Keyakinan kuat bahwa dirinya memiliki perasaan dan reaksi
yang sesuai dengan lawan jenis kelaminnya
PENJELASAN
Beberapa Istilah
• Transseksual
– Seseorang yang menginginkan dan/atau sudah
menjalani transisi dari laki-laki menjadi perempuan
atau perempuan menjadi laki-laki. Dapat melalui
transisi fisik berupa terapi hormonal atau operasi
kelamin
• Transgender
– Seseorang yang secara sementara atau permanen
mengidentifikasi dirinya sebagai lawan dari jenis
kelamin yang diperolehnya pada saat lahir
PENJELASAN
Beberapa Istilah
• Transvestisme
– Mengenakan pakaian dari lawan jenisnya sebagai
bagian dari eksistensi dirinya untuk menikmati
sejenak pengalaman sebagai anggota lawan jenis
kelaminnya.
– Tidak terdapat hasrat untuk mengubah jenis kelamin
secara lebih permanen (terapi hormonal/bedah)
– Tidak ada perangsangan seksual yang menyertai
pemakaian pakaian lawan jenis kelamin, apabila ada,
dapat disebut sebagai transvestisme fetishistik
PENJELASAN
Transseksual vs Transgender
Transseksual Transgender
• Seseorang yang • Seseorang yang secara
menginginkan dan/atau sementara atau permanen
sudah menjalani transisi mengidentifikasi dirinya
dari laki-laki menjadi sebagai lawan dari jenis
kelamin yang diperolehnya
perempuan atau
pada saat lahir
perempuan menjadi laki-
• Tidak berpikir/ingin/
laki. Dapat melalui
berusaha untuk melakukan
transisi fisik berupa terapi
perubahan jenis kelamin,
hormonal atau operasi baik berupa terapi hormonal
kelamin maupun operasi
PILIHAN JAWABAN LAIN
DIAGNOSIS ??
JAWABAN
Respon sangat
IL-1 inhibitor Respon buruk Respon buruk
baik
JIA Oligoartikuler
• Nama lain: pauciarthritis
• Merupakan JIA tersering
• Manifestasi Klinis
– Berjalan pincang saat pagi hari → membaik seiring
berjalannya waktu
– Nyeri saat bergerak –
– Menyerang sendi besar selain panggul (lutut, pergelangan
kaki)
– Bengkak dan nyeri tekan +
PENJELASAN
JIA Oligoartikuler
• Pemeriksaan penunjang
– Tidak ada permeriksaan yang diagnostik
– Imunologi
• ANA +
• RF –
• dsDNA –
PENJELASAN
JIA Oligoartikuler
• Glukokortikoid intra-artikuler → menghilangkan gejala
dalam beberapa hari
• NSAIDs → menghilangkan gejala dalam 2 minggu
• Metotreksat → jika meluas menjadi >4 sendi
PENJELASAN
HASIL LAB
• CBC → Normal
• ESR / LED → normal
• ANA → +
• RF → -
• Cairan sinovial → ditemukan sel inflamasi
• X-Ray → soft tissue swelling, osteoporosis periarticular,
gangguan pertumbuhan, joint space hilang
PILIHAN JAWABAN LAIN
• Perempuan, 45 tahun
• Post KLL 3 hari lalu
• Pada bagian luka → tulang menonjol, nyeri hebat
• Demam (+)
• PF : luka sobek dengan fragmen fraktur, jaringan
nekrotik (+), sekret berbau busuk (+), edema,
krepitasi jaringan otot & subkutis
D. Clostridium perfringens
PENJELASAN
GAS GANGRENE
CLOSTRIDIAL MYONECROSIS
• Umumnya disebabkan oleh Clostridium perfringens
- Gram positif, rod-shaped, membentuk spora
- Memproduksi gas gangrene, jaringan nekrotik pada
otot skeletal atau disebut clostridial myonecrosis
- Produksi toksin dan enzim perusak jaringan
• Transmisi dari tanah atau microbiota usus, yang
kontaminasi ke jaringan rusak
• Masa inkubasi 1-2 hari
PENJELASAN
GAS GANGRENE
CLOSTRIDIAL MYONECROSIS
GEJALA KLINIS
GEJALA KLINIS
• Pasien tampak toksik
• Demam, takikardia, gangguan status
mental
• Dapat disertai Jaundice
• Gejala syok
• DIC
• Multiorgan failure
PENJELASAN
GAS GANGRENE
IMAGING
TATALAKSANA
TATALAKSANA
• Tindakan segera → stabilisasi pasien,
pemasangan IV line, cairan, transfusi,
vasopressor, ventilasi jika diperlukan
• Anti gas gangrene serum
• Monitor tanda vital, urine output, elektrolit
• Setelah pasien stabil → antibiotik, debridement,
cuci dengan H2O2 dan Normal saline, jika
diperlukan amputasi, terapi hiperbarik
TATALAKSANA
TATALAKSANA
• Debridement yang dilakukan harus adekuat
• Jaringan yang tidak viable tidak boleh dijahit
• Pembersihan dengan H2O2 dan NS
• Antibiotic : 1st line penicillin G dan
clindamycin
• Alternatif lainnya : eritromisin, tetrasiklin atau
ceftriaxone
• Clindamycin dan tetrasiklin efektif dalam
menghambat produksi toksin
PILIHAN JAWABAN LAIN
D. Clostridium perfringens
KEYWORDS
DIAGNOSIS ??
JAWABAN
D. Sarkoma Ewing
PENJELASAN
SARKOMA EWING
• Keganasan tulang terbanyak pada pasien usia 10-20 tahun
• Rentang usia sangat lebar (dari bayi hingga orang tua),
tersering ditemukan pada usia 5 – 25 tahun
• Predileksi: metafisis tulang panjang dan tulang pipih pada bahu
& pelvic girdles
PENJELASAN
SARKOMA EWING
• Keluhan utama: nyeri, umumnya nyeri ringan hilang
timbul, dan bisa membaik dengan analgesik biasa
• Gejala: dapat disertai demam, bengkak, eritema.
Pada pemeriksaan lab dijumpai peningkatan LED,
CRP, dan leukositosis, menyerupai osteomyelitis
• Imaging
– Foto polos: lesi destruktif (moth eaten appearance)
dikelilingi reaksi periosteal (onion skin
appearance)
PENJELASAN
GAMBARAN RADIOLOGIS
OSTEOSARKOMA
• Tumor tulang pada usia
10-30 tahun
• Dapat metastasis
• Predileksi : distal femur, Sunburst appearance
proksimal tibia
• Gambaran khas : sun
burst, codman triangle
PENJELASAN
KONDROSARKOMA
• Tumor tulang pada
usia > 40 tahun
• Di daerah medula,
meluas ke korteks →
fraktur patologis
• Nyeri
• Gambaran khas :
kalsifikasi intrameduler
menyerupai popcorn
PENJELASAN
D. Sarkoma Ewing
KEYWORDS
• Laki-laki, 35 tahun
• Nyeri hebat pada lutut kanan & bengkak akibat
jatuh saat bermain bola
• PF :
• Edema lutut kanan
• Anterior drawer test (+), Lachman test (+) →
RUPTUR ACL
• Varus & valgus test (-), McMurray (-), Sag sign (-),
posterior drawer sign (-)
DIAGNOSIS ??
JAWABAN
CEDERA LUTUT
• Ruptur Ligamen
– Krusiatum
anterior
– Krusiatum
posterior
– Kolateral (medial
& lateral)
• Cedera Meniskus
– Medial
– Lateral
PENJELASAN
Tatalaksana:
• Fisioterapi
• Bedah
(cedera multi
ligamen)
TRAUMA MENISKUS
• 2 tipe : acute tear (cedera akibat
olahraga) & age-related degeneration
• Klinis
– Anamnesis: nyeri lutut, terutama saat
pergerakan
– PF
• Look: efusi, bengkak
• Feel: nyeri tekan
• Move: gangguan ROM, nyeri saat
pergerakan. McMurray Test (+) ,
Apley Grind/Compression test (+)
CEDERA MENISKUS
MCMURRAY TEST
Lesi Meniskus Medial Lesi Meniskus Lateral
Fleksi lutut, palpasi sisi Fleksi lutut, palpasi sisi lateral
medial lutut lutut
Tungkai bawah rotasi Tungkai bawah rotasi
eksternal, lutut diekstensikan internal, lutut diekstensikan
– P-R-I-C-E
• Laki-laki, 20 tahun
• BAK merah kehitaman sejak 3 hari lalu
• Mata dan kulit menjadi kuning, nyeri perut & muntah
• Epilepsi, pengobatan dengan fenitoin
• Sklera ikterik, hepatosplenomegali (+)
• Lab : Hb 8,6 g/dl, peningkatan bilirubin indirek,
peningkatan LDH, hitung retikulosit 12%,
ditemukan bite cells dan heinz bodies
DIAGNOSIS ??
JAWABAN
Pendekatan Anemia
Hb subnormal
• Anemia defisiensi
vitamin B12
• Anemia hemolitik
• Anemia defisiensi (cobalamin)
besi
• Anemia hemoragik
• Anemia defisiensi
• Anemia penyakit Vitamin B9 (asam
• Anemia aplastik
kronik (tahap lanjut) folat)
• Anemia penyakit
• Thalassemia • Sindroma
kronik (tahap awal)
myelodisplastik
PENJELASAN
Klasifikasi Anemia
Jenis Anemia Hapusan Darah Tepi Ancillary Tests
RBC kecil, anisositosis
Serum besi , TIBC ,
(ukuran bervariasi),
Anemia Defisiensi Besi Serum ferritin , Indeks
poikilositosis (bentuk
Mentzer >13
bervariasi), sel pensil
Anemia Penyakit Kronik Seperti anemia defisiensi Serum besi , TIBC ,
(tahap lanjut) besi Serum ferritin
Profil besi
RBC kecil, sel target , RBC
Thalassemia normal/meningkat, Indeks
berinti, tear drop cell
Mentzer <13
RBC normal, sferositosis, Serum LDH , Bilirubin
Anemia Hemolitik
skistositosis, sickle cell, dll indirek , Retikulosit >2%
Klasifikasi Anemia
Jenis Anemia Hapusan Darah Tepi Ancillary Tests
Profil besi normal, Cari
Anemia Penyakit Kronik
RBC normal penyakit kronik penyebabnya
(tahap awal)
(ureum, kreatinin, OT/PT, dll)
Leukopenia,
Anemia Aplastik RBC normal Trombositopenia, sumsum
tulang hiposelular
RBC besar, ovalosit,
Anemia Defisiensi B12 Biasanya ada neuropati
anisositosis dan poikilositosis
Aktivitas
Enzim
<10 % <10 % 10-60 % 60-150 % ≥150 %
G6PD
Normal (%)
Anemia
Hemolitik
Anemia Anemia Tidak ada Tidak ada
Intermiten
Klinis Hemolitik Hemolitik anemia anemia
yang
Kronis Intermiten hemolitik hemolitik
diinduksi
obat, infeksi
G6PD A-,
G6PD
G6PD
G6PD Canton,
Betica, G6PD A+,
Contoh Walter- G6PD -
G6PD G6PD B
Reed Gaohe,
Kaiping
G6PD
Mediterania
PENJELASAN
PENCETUS
Agen Contoh
Antimalaria Primakuin, pamakuin, klorokuin*, fansidar*, maloprim
Antibiotik golongan Cotrimoxazole*, sulfanilamid, dapson, salazopirin
sulfa
Antibiotik lainnya Nitrofurantoin, pyridium, kloramfenikol, isoniazid*,
streptomisin*
Antiinflamasi Paracetamol*, aspirin*, fenasetin*, pyrimidon*, kolkisin*
Antihelmintik Stibofen, b-naftol
Antineoplastik Rasburicase
Antiepileptik Fenitoin
Tumbuhan Kacang fava, henna
Lain-lain Analog vit. K*, naftalen, asetanilid, metilen biru,
probenecid*
*) boleh diberikan sesuai dosis terapeutik dengan pengawasan ketat
BLISTER CELLS
TATALAKSANA
DIAGNOSIS??
JAWABAN
D. Malaria serebral
PENJELASAN
Malaria
Definisi
• Penyakit oleh infeksi parasit plasmodium
Macam-macam plasmodium
• P. Falciparum
• P. Vivax
• P. Ovale
• P. Malariae
Vektor
• Nyamuk Anopheles sp. (betina)
PENJELASAN
Malaria
Manifestasi klinis
• Menggigil (1-2 jam)→ demam tinggi → diaforesis
(berkeringat) → temperatur turun
• Lelah, malaise, nyeri sendi, nyeri otot, mual,
muntah
Pemeriksaan Penunjang
• Apusan Darah Tipis → mengetahui jenis parasit
• Apusan Darah Tebal → Mengetahui jumlah parasit
• RDT → Rapid Diagnostic Test
PENJELASAN
Malaria
PENJELASAN
Malaria
TATALAKSANA
ACT 3 + PQ
1st line
SD
Falciparum
Kina 7 + Doxy
2nd line
7 + PQ SD
ACT 3 + PQ
1st line
14
Malaria tanpa Vivax & ovale
komplikasi Kina 7 + PQ
2nd line
14
Seperti vivax,
Relaps vivax
dosis PQ naik Keterangan
• ACT: (artemisinain –
combination
Malariae ACT 3 hari therapy)atermisinin-
amodiakuin
• PQ: primakuin
TATALAKSANA
IV:
artesunate
Antimalaria
Malaria berat
injeksi
IM:
artemether
Kina
Trimester 1
(oral/im/iv)
Hamil
ACT atau
Trimester 2/3
artesunate iv
Kemoprofilaksis
Sensitif Klorokuin
• Klorokuin 2 tab/minggu (1 minggu sebelum pergi, selama pergi,
dan 4 minggu setelah kembali)
• Indonesia resisten klorokuin, sehingga pilihan pertama →
doksisiklin
Resisten Klorokuin
• Doksisiklin 100 mg 1x1 per hari (1-2 hari sebelum pergi,
selama, dan 4 minggu setelah kembali) → kontraindikasi ibu
hamil
• Mefloquine 250 mg 1 tab/minggu (2 minggu sebelum, selama,
dan 4 minggu setelah pulang) →lini pertama ibu hamil
• Atovaquon 250 mg dan Proguanil 100 mg 1 tab per hari (1-2
hari sebelum pergi hingga 7 hari setelah pulang)
PENJELASAN
Malaria serebral
• Ensefalopati difus dengan penurunan kesadaran
dan berhubungan dengan sequestrasi
mikrovaskular serebral
• Manifestasi berat dari malaria tropikana (akibat
P. falciparum) → ditandai dengan perubahan
status mental hingga koma (pada dewasa, GCS
<9), biasanya didahului oleh kejang
• Angka mortalitas 25-50%, dapat menyebabkan
kematian bila tidak ditangani dalam waktu 24-72
jam
Medscape
PENJELASAN
Terapi
• 1st line: Artesunat IV 2,4mg/kg
• 2nd line: Artemeter IM 3,2 mg/kg
D. Malaria serebral
KEYWORDS
• Laki-laki, 50 tahun
• Perdarahan hidung tidak berhenti
• Riw. gangguan berkemih sejak 1 tahun lalu, pengobatan
tidak adekuat, PSA 15 ng/ml → suspek kanker prostat →
prokoagulan
• Konjungtiva anemis, kulit pucat, ptekie (+)
• Hb 5,7 , Trombosit 54.000, PT dan aPTT memanjang,
Fibrinogen rendah, D-dimer tinggi → koagulasi konsumtif
DIAGNOSIS??
JAWABAN
C. Disseminated Intravascular
Coagulation
PENJELASAN
Hemostasis
Hemostasis terjadi dalam 3 tahap:
1. Vasokonstriksi – Dipengaruhi oleh:
serotonin dan agen vasokonstriktor
lainnya
2. Formasi platelet plug – dipengaruhi oleh:
– Thromboxane A2 (TXA2)
– Jumlah platelet
– Faktor von Willebrand
– ADP
3. Kaskade koagulasi – dipengaruhi oleh:
jumlah faktor koagulasi
JALUR INTRINSIK (aPTT)
8 5
12 11 9* 10* 2* 1
Pemeriksaan
Tahapan Angka Normal Penyakit
Penunjang
Vasokonstriksi Von Willebrand
Bleeding time (BT) 2-9 menit
Platelet plug disease, DIC
Hemofilia, Defisiensi
Kaskade Koagulasi Clotting time (CT) 8-15 menit
Vit. K
- Intrinsik aPTT 30-40 detik Hemofilia B
11-12,5 detik (PT),
- Ekstrinsik PT / INR Hemofilia A
0,8-1,1 (INR)
PENJELASAN
Disseminated Intravascular
Coagulation
• Nama lain → consumptive coagulopathy, defibrination
syndrome
• Definisi → Proses sistemik yang ditandai dengan
aktivasi berlebihan proses koagulasi dan fibrinolisis
dalam pembuluh darah
• Patogenesis
1. Paparan prokoagulan (didapat dari LPS bakteri, kanker,
trauma, dll)
2. Aktivasi kaskade koagulasi
3. Fibrinolisis → menghasilkan fibrin degradation products
4. End-organ damage → akibat hipoperfusi/perdarahan
PENJELASAN
Disseminated Intravascular
Coagulation
• Klasifikasi
– Akut (non-kompensata)
• Paparan prokoagulan masif dalam jangka pendek
• Menyebabkan diastesis perdarahan
• Kadar FDP tinggi → FDP tidak dapat dimetabolisme
hepar
– Kronik (kompensata)
• Paparan prokoagulan sedikit namun jangka panjang
• Produksi platelet dapat menutupi penggunaan
platelet
• Kadar FDP normal
PENJELASAN
Disseminated Intravascular
Coagulation
• Manifestasi Klinis
– Akut
• Manifestasi perdarahan → sering kali hingga
hipotensi
• Oliguria → end-organ damage ke ginjal
• Ikterik → end-organ damage ke hepar
• Dyspnea
• Syok
• Tromboemboli
– Kronik
• Sering asimptomatik
• Gangguan koagulasi
• Perdarahan GIT
PENJELASAN
Disseminated Intravascular
Coagulation
• Pemeriksaan Penunjang
Parameter Akut Kronik
Trombosit Menurun Tidak khas
PT Memanjang Normal
aPTT Memanjang Normal
Fibrinogen Menurun Normal/meningkat
Faktor V Menurun Normal
Faktor VIII Menurun Normal
Fibrin degradation
Meningkat Normal/meningkat
products
D-dimer Meningkat Meningkat
TATALAKSANA
Disseminated Intravascular
Coagulation
• Cari penyebab paparan prokoagulan
• Suportif → pertahankan status hidrasi
• Transfusi trombosit
– Trombosit <50.000 dengan perddarahan masif
– Trombosit <10.000 tanpa perdarahan
• Transfusi faktor koagulasi
– Perdarahan masif dengan PT dan aPTT memanjang
– Perdarahan masif dengan fibrinogen <50 mg/dL
PILIHAN JAWABAN LAIN
C. Disseminated
Intravascular Coagulation
KEYWORDS
• Perempuan, 35 tahun
• Demam sejak 6 hari, naik turun
• Sakit kepala, pegal-pegal kedua kaki
• Riw. Relawan banji 2 minggu lalu
• Suhu 39,5
• Injeksi konjungtiva pada kedua mata, nyeri tekan
m. gastrocnemius
A. Microscopic agglutination
test
PENJELASAN
Leptospirosis
• Penyakit zoonotik yang disebabkan oleh Leptospira
interrogans
• Dicuragai pada pasien demam yang berkontak dengan
air, tanah atau lumpur yang terkontaminasi urin binatang
• Manifestasi Klinis
– Demam
– Sakit kepala, mual, muntah, nyeri abdomen
– Nyeri otot betis (m. gastrocnemius)
– dapat muncul ikterus, hepatomegali, gagal ginjal
Disadur dari: Haake DA, Levett PN. Leptospirosis in humans. Curr Top Microbiol. 2015;387:65–97
PENJELASAN
PENJELASAN
Leptospirosis
• Penyakit ini terbagi atas 2 fase
– Fase I (septikemia)
• Demam tinggi, nyeri kepala, nyeri otot, nyeri sendi (4-7 hari)
• Dapat terjadi proteinuria dan peningkatan kreatinin
• Organisme dapat terdeteksi dalam darah, uji serologi biasanya (-)
– Fase II (imun)
• Terbentuk antibodi IgM
• 1-3 hari bebas gejala, kemudian timbul gejala SSP (penurunan
kesadaran, kejang)
• Organisme terdeteksi di urin
PENJELASAN
PENJELASAN
Leptospirosis
Weil’s disease merupakan bentuk berat dari penyakit ini,
ditandai dengan
– Ikterus
– Gagal ginjal → ditandai dengan oliguria
– Perdarahan saluran cerna, paru
– Syok
TATALAKSANA
Leptospirosis
• Pemeriksaan Penunjang
– Microscopic agglutination test (MAT) →
pemeriksaan penunjang gold standard
– Kultur darah (fase I)
– Kultur urin (fase II)
• Tata laksana
– Leptospirosis: Doksisiklin 2x100 mg selama 7
hari
– Weil’s disease: Penisilin G 1,5 juta unit setiap 6
jam selama 7 hari
– Ibu hamil: hindari doksisiklin, ganti ampisilin 4x500-
750 mg selama 7 hari Disadur dari: Haake DA, Levett PN. Leptospirosis in humans. Curr Top
Microbiol. 2015;387:65–97
PILIHAN JAWABAN LAIN
A. Microscopic agglutination
test
KEYWORDS
• Laki-laki, 28 tahun
• Lemas, penurunan BB sejak 1.5 bulan
• Batuk berdahak sejak 2 bulan, disertai darah
• Demam sejak 1 bulan tidak turun, keringat malam
hari
• PF : oral thrush (+), ronki basah kasar kedua paru
• Anti-HIV (+), CD4<100, BTA (+)
DIAGNOSIS ??
JAWABAN
C. HIV stadium 3
PENJELASAN
HIV-AIDS
HIV
AIDS
Stadium 2:
• BB turun <10%, herpes zoster, ulkus oral berulang, dermatitis seboroik,
infeksi jamur kuku
Stadium 3:
• BB turun >10%, diare kronik >1 bulan, demam >1 bulan, kandidiasis
oral, TB paru
Stadium 4:
• HIV wasting syndrome (BB turun >10%+diare kronik >1 bulan+demam
>1 bulan), PCP, TB ekstra paru
PENJELASAN
A adalah
antigen
PENJELASAN
A adalah
antigen
TATALAKSANA
C. HIV stadium 3
KEYWORDS
• Laki-laki, 38 tahun
• Penurunan kesadaran sejak 4 jam lalu
• Tidak dapat mengingat beberapa kejadian dalam
hidupnya & tidak mengenali anggota keluarganya
• Kebiasaan minum alkohol sejak usia 17 tahun
• Riwayat trauma, DM, HT disangkal
• PF : nistagmus dan paresis N. VI
DIAGNOSIS ?? ETIOLOGI ??
JAWABAN
E. Sindrom Wernicke-Korsakoff
ec defisiensi tiamin
PENJELASAN
KEYWORDS
Vitamin D Direct ultraviolet B irradiation of Calcium and phosphate Deficiency: Rickets (sometimes
(cholecalciferol, e the skin (main source), fortified absorption with tetany), osteomalacia
rgocalciferol) dairy products (main dietary Mineralization and repair of Toxicity: Hypercalcemia, anorexia,
source), fish liver oils, fatty fish, bone renal failure, metastatic
liver Tubular reabsorption of calcifications
calcium
Insulin and thyroid function,
improvement of immune
function, reduced risk of
autoimmune disease
Vitamin E (alpha- Vegetable oils, nuts Intracellular antioxidant Deficiency: RBC hemolysis,
tocopherol, other Scavenger of free radicals in neurologic deficits
tocopherols) biologic membranes Toxicity: Tendency to bleed
E. Sindrom Wernicke-
Korsakoff, defisiensi tiamin
KEYWORDS
• Perempuan, 49 tahun
• Serangan jantung 5 hari yang lalu. Saat ini keluhan (-)
• PF : TTV normal
• Lab : kolesterol 240 mg/dl, LDL 120 mg/dl, GDP 140
mg/dL
JAWABAN
A. Rosuvastatin 1x20 mg
PENJELASAN
DISLIPIDEMIA
• Kelainan metabolisme lipid, ditandai dengan
peningkatan maupun penurunan fraksi lipid
plasma (kenaikan kolesterol total, LDL,
trigliserida, serta penurunan HDL).
• Dislipidemia:
– Primer : genetik/ familial.
– Sekunder : akibat penyakit lain, misal DM,
hipotiroidisme, sind. nefrotik, penyaakit hati
obstruktif obat (progestin, steroid, beta
blocker).
DISLIPIDEMIA
Berdasarkan tingkat risiko:
1. Tingkat risiko sangat tinggi → target terapi kolesterol LDL
<70 mg/dL atau penurunan ≥50% kolesterol awal
– PJK (angina stabil, sindrom koroner akut, post infark,
pernah menjalani revaskularisasi koroner
– Setara PJK
• DM tipe 2
• DM tipe 1 dengan mikroalbuminuria
• CKD, GFR <60
• Penyakit arteri karotis (TIA, stroke)
• Penyakit arteri perifer
– Nilai SCORE ≥10%
– Tatalaksana : High intensity statin
PENJELASAN
DISLIPIDEMIA
2. Tingkat risiko tinggi → target terapi kolesterol LDL <100 mg/dL atau
penurunan ≥30% kolesterol awal
– Faktor risiko tunggal yang berat (dislipidemia familial atau hipertensi berat
– Sindrom metabolik
– Nilai SCORE 5-<10%
– Tatalaksana : Moderate-High intensity statin
PENJELASAN
DISLIPIDEMIA
• Pengelolaan dislipidemia secara umum
– Terapi non farmakologi
• Aktivitas fisik
• Terapi nutrisi medis
• Berhenti merokok
– Terapi farmakologi → prinsip dasar: menurunkan resiko terkena
penyakit kardiovaskular
• Statin → evidence based terkuat
• Bile acid sequestrant
• Asam nikotinat
• Fibrat
TATALAKSANA
• Aktivitas fisik:
– 4-6 kali seminggu, aktivitas fisik sedang, aerobik, minimal 30
menit, misal jalan cepat, bersepeda statis, berenang, dll.
– Aktivitas anaerob minimal 2x seminggu.
• Terapi nutrisi medis:
– Diet rendah kalori, terdiri buah dan sayur (>=5 porsi sehari),
biji-bijian (>=6 porsi sehari), ikan, dan daging tanpa lemak.
– Lemak jenuh, lemak trans, kolestrol dibatasi.
– Mikronutrien berguna menurunkan LDL: sterol dan serat larut
air.
– Berhenti merokok:
– Merokok mempercepat pembentukan plak
– Berhenti merokok min 30 hari meningkatkan HDL secara
signifikan
Sumber : Pengelolaan Dislipidemia PERKENI 2015
TATALAKSANA
TATALAKSANA
FARMAKOLOGIS
TATALAKSANA FARMAKOLOGIS
Obat Hipolipidemik
• Nicotinic acid : ↓ produksi VLDL, ↑ HDL, dapat
menyebabkan resistensi insulin
• Bile acid sequestrant : meningkatkan pengeluaran LDL
dari sirkulasi dengan menstimulasi reseptor LDL
• Statin : ↓ kolesterol dengan menginhibisi HMG CoA
reduktase, ↓ lipoprotein, ↑ sintesis resepto LDL
• Asam fibrat : ↓ VLDL trigliserid, ↑ lipolysis trigliserid
melalui ↑ aktivitas lipase, ↑ HDL
PENJELASAN
STATIN
• Mengurangi pembentukan kolesterol di liver dengan
menghambat enzim HMG Co-A reduktase
• Menurunkan LDL dan TG
• Obat pilihan penurun konsentrasi LDL dan digunakan
sampai dosis terbesar yang dapat ditoleransi
• Direkomendasikan:
• Pencegahan primer: risiko 20% atau 10 tahun
risiko lebih besar untuk terkena PJK (skor risiko
Framingham)
• Pencegahan sekunder: pada pasien dengan klinis
kelainan kardiovaskular → utamanya high
intensity statin
PERKENI 2015
TATALAKSANA
Paling efektif
menurunkan LDL
PERKENI 2015
TATALAKSANA
STATIN
PERKENI 2015
PILIHAN JAWABAN LAIN
A. Rosuvastatin 1x20 mg
KEYWORDS
• Anak, 9 bulan
• Belum bisa duduk. Bisa mengangkat kepala
• Kulit teraba kering dan kasar, perut buncit, edema
periorbital, hidung datar, lidah besar dan menonjol
• Status gizi : BB/U SD-2 dan TB/U SD -3
JAWABAN
B. Hipotiroidisme-Retardasi
Mental
PENJELASAN
KEYWORDS
KRETINISME
KRETINISME
• Terdapat 2 jenis kretinisme:
• Kretinisme neurologis
• Retardasi mental.
• Gangguan neurologis lain: bisu-tuli; gangguan
gerakan motorik volunter berupa diplegia spastis;
abnormal gait.
• Tanpa goiter maupun klinis hipotiroid pada anak.
• Kretinisme hipotiroid/ myxedematous type
• Tanda hipotiroidisme menonjol: goiter, short stature/
kerdil/ dwarfisme, retardasi mental, miksedema, kulit
tebal dan kering, suara kasar, gangguan pertumbuhan
tulang, organ reproduksi, rambut, kulit; refleks tendon
dalam <<.
PENJELASAN
KEYWORDS
TATALAKSANA
KEYWORDS
Penggunaan obat antitiroid (PTU) selama kehamilan pada ibu dengan hipertiroidisme
→ ↓ serum maternal FT4 dan obat menembus plasenta → fetal hipotirodisme
PENJELASAN
AKONDROPLASIA
PENJELASAN
DWARFISM VS CRETINISM
Dwarfism Cretinism
Hipopituitarism Hipotiroidism
↓↓ GH ↓↓ T4, T3
Short stature, smart look Short stature, ugly look
Proportionate body parts Disproportionately small body
parts
Mentally normal (IQ Mentally retarded (low IQ)
normal)
Sexual infantilism Sexual infantilism, small
gonads
PILIHAN JAWABAN LAIN
• Anak, 10 tahun
• BB sulit naik, tidak nafsu makan
• Simian faces, iga gambang, perut cekung,
baggy pantas
• Edema (-)
DIAGNOSIS adalah...
JAWABAN
A. Marasmus
PENJELASAN
KEYWORDS
GIZI BURUK
• Diagnosis dengan klinis dan/atau antropometris :
• Terlihat sangat kurus dan/atau edema; dan/atau
• BB/TB atau BB/PB <-3 SD
• Terdapat 3 klasifikasi anak gizi buruk
• Kwashiorkor
• Marasmus
• Marasmik-Kwashiorkor
PENJELASAN
KEYWORDS
MARASMUS
• Tampak sangat kurus, hingga seperti tulang terbungkus
kulit
• Wajah seperti orang tua, menyerupai kera (simian
facies)
• Cengeng, rewel
• Kulit keriput, jaringan lemak subkutis sangat sedikit
sampai tidak ada (seperti memakai celana longgar-
baggy pants)
• Perut umumnya cekung
• Tulang rusuk menonjol (Iga gambang, “piano sign”)
• Sering disertai penyakit infeksi (umumnya kronis berulang)
→ diare persisten
PENJELASAN
KEYWORDS
967
PENJELASAN
KEYWORDS
Rambut hitam
Iga gambang
KWASHIORKOR
• Perubahan status mental: apatis & rewel
• Rambut tipis, kemerahan spt warna rambut jagung, mudah
dicabut tanpa sakit, rontok
• Wajah membulat dan sembab
• Pandangan mata sayu
• Pembesaran hati
KWASHIORKOR
• Otot mengecil (hipotrofi)
• Kelainan kulit berupa bercak merah muda yg
meluas & berubah warna menjadi coklat
kehitaman dan terkelupas (crazy pavement
dermatosis)
• Sering disertai: penyakit infeksi (umumnya akut) →
anemia dan diare
PENJELASAN
KEYWORDS
Tampak ruam
▪ Edema muka
▪ rambut kemerahan, mudah
dicabut
▪ kurang aktif, rewel/cengeng
▪ pengurusan otot
▪ Kelainan kulit berupa
bercak merah muda yg
meluas & berubah warna
menjadi coklat kehitaman
dan terkelupas (crazy
pavement dermatosis)
973
PENJELASAN
MARASMUS - KWASHIORKOR
• Merupakan campuran dari beberapa
manifestasi klinis Kwashiorkor dan Marasmus
dengan BB/TB-PB < - 3 SD disertai edema yang
tidak mencolok
TATALAKSANA
KEYWORDS
TATALAKSANA MIKRONUTRIEN
PILIHAN JAWABAN LAIN
A. Marasmus
KEYWORDS
• Laki-laki, 50 tahun
• TD 150/90
• BB 88, TB 170 cm, LP 115 cm
• GDS 250 mg/dl, GDP 122 mg/dl
• Kolesterol total 270 mg/dl, Trigliserida 300
mg/dl, HDL 30 mg/dl
DIAGNOSIS ??
JAWABAN
C. Sindrom X
PENJELASAN
SINDROM METABOLIK
• Sinonim: sindrom X,
sindrom resistensi
insulin
• adalah kumpulan
abnormalitas
metabolik yang
meningkatakan risiko
penyakit
kardiovaskular.
• Manifestasi utama:
– Obesitas sentral
– Dislipidemia
– Hiperglikemia
– Hipertensi
Sumber: Harrison’s 19th ed, https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5933580/figure/fig1-1753944717711379/
PENJELASAN
Minimal 3 dari 5
TATALAKSANA
• PERUBAHAN GAYA HIDUP
• Obesitas → penurunan BB PENTING!
– Restriksi kalori untuk menurunkan BB awal
– Aktivitas fisik untuk mempertahankan BB ideal
– Tidak boleh turun BB dengan drastis
• Terapi lainnya sesuai penyakit penyerta
https://www.aafp.org/afp/2007/0501/p1365.htm
l
PILIHAN JAWABAN LAIN
C. Sindrom X