Anda di halaman 1dari 26

Dengue-DHF & DSS

Merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui
gigitan nyamuk Aedes Aegypty dan Aedes Albopictus.

Pada DBD terjadi pembesaran plasma yang ditandai dengan hemokonsentrasi


(peningkatan hemotokrit) atau penumpukan cairan dirongga tubuh.
Etiologi
Epidemiologi & Faktor resiko
Dengue banyak ditemukan di daerah tropis dan subtropis, daerah Asia
Tenggara khususnya Indonesia merupakan daerah yang endemis. Faktor
resiko infeksi virus dengue adalah tinggal di daerah tropis dan subtropis,
terutama daerah padat penduduk, sanitasi kurang baik.
Klasifikasi berdasarkan WHO 2011
Patofisiologi
Gejala dan tanda :
Sistem organ Gejala dan Tanda

Sistemik Demam tinggi, malaise, anoreksia

Tanda Vital Takikardia, hipotensi

Kepala Nyeri kepala, epistaksis, gusi


berdarah
Gastrointestinal Mual, hematemesis, melena,
hepatomegali, asites
Ekstremitas Akral dingin, nyeri otot

Kulit Petekie, purpura, ekimosis


Klasifikasi derajat keparahan dengue menurut WHO:
DHF (Dengue Hemorhagic Fever)
Onset akut dari demam (2-7 hari)

Manifestasi perdarahan : Tes turniquet + petekie, ekimosis, purpura atau perdarahan


mukosa, perdarahan saluran cerna.

Platelet <100.000/mm3

Bukti objektif perembesan plasma akibat peningkatan permeabilitas vascular,


ditunjukkan oleh tanda :
1. Peningkatan hematokrit/hemokonsentrasi >20% atau bukti pembesaran plasma seperti
efusi pleura, asites, atau hipoproteinemia/albuminemia
DSS (Dengue Syok Syndrome)
Kriteria DHF dengan tanda syok berikut :
1. takikardi, ekstremitas dingin, delayed capillary refil, nadi lemah, letargi atau gelisah.

2. TD <20 mmHg dengan peningkatan tekanan diastolic

3. Hipotensi menurut usia, didefinisikan sebagai tekanan sistolik <80 mmHg untuk anak
<5 tahun dan 80-90 mmHg untuk dewasa
Perjalanan penyakit infeksi virus dengue :

1. Fase Demam

2. Fase Kritis : Syok akibat


perembesan plasma,
perdarahan massif dan
gangguan organ

3. Fase Konvalenses
(penyembuhan) : Overload
cairan
Warning sign :
1. Tidak ada perbaikan klinis atau terjadi perburukan pada dan selama
transisi fase febris ke afebris atau seiring progresi penyakit.
2. Muntah persisten, kekurangan asupan cairan.
3. Nyeri abdomen berat.
4. Letargi dan/atau gelisah, perubahan perilaku mendadak.
5. Perdarahan : epistaksis, BAB hitam, hematemesis, menstruasi
berlebihan, urine gelap (hemoglobinuria) atau hematuria.
6. Pusing.
7. Tangan dan kaki pucat, dingin dan lembab.
Pemeriksaan laboratorium :
o NS-1 Dengue Antigen
IgM
IgG
SOAP
Subjective
Anamnesis :

1. Demam tinggi, mendadak dengan tipe bifasik, terus menerus selama 2-7
hari .
2. Manifestasi perdarahan : Bintik-bintik merah di kulit, mimisan, gusi
berdarah, atau melena.
3. Gejala nyeri kepala, myalgia, artralgia, nyeri retroorbital.
4. Gejala gastrointestinal : mual, muntah, nyeri perut (biasanya di ulu hati
atau di bawah tulang iga).
5. Pada kondisi syok, pasien merasa lemah, gelisah atau mengalami
penurunan kesadaran.
SOAP
Objective :
Pemeriksaan fisik :
1. Suhu >37,5 derajat celcius
2. Tanda perdarahan : Petekie, ekimosis, purpura, hematemesis atau
melena, perdarahan gusi, epistaksis.
3. Tes Rumple Leed (+)
4. Hepatomegali
5. Splenomegali
6. Tanda kebocoran plasma : efusi pleura dan ascites
SOAP
Objective :
Pemeriksaan penunjang :
1. Pemeriksaan darah rutin : Trombositopenia, hematokrit, leukopenia.
2. Serologi : IgM-IgG anti dengue (+) yang terdeteksi pada hari ke 3-5,
pemeriksaan protein virus NS-1 dengue
3. Foto thoraks : Efusi pleura yang ditandai dengan sudut kostofrenikus
menumpul.
SOAP
Assesment :
Definisi kasus untuk demam dengue :
Probable
demam akut disertai dua atau lebih gejala berikut :
- sakit kepala
- nyeri retroorbital
- myalgia
- artralgia
- ruam
- manifestasi perdarahan
- leukopenia
- hasil pemeriksaan serologi (+), atau adanya demam dengue di lokasi dan
waktu yang sama.
SOAP
Assesment :
Confirmed diagnosis :
- kasus dikonfirmasi dengan kriteria laboratorium
- isolasi virus dengue dari serum atau sampel otopsi
- kenaikan > 4x titer antibodi IgG atau IgM pada sampel plasma
- terdapat antigen virus dengue pada sampel otopsi jaringan, plasma, atau
LCS dengan teknik imunohistokimia, imunofluoresens, atau ELISA.
- deteksi sekuens genom virus dengue di sampel jaringan atau LCS dengan
cara PCR.
SOAP
Diagnosis klinis demam berdarah dengue :
1. Demam atau riwayat demam akut, antara 2-7 hari, biasanya bifasik.
2. terdapat minimal 1 dari manifestasi perdarahan berikut :
- Uji bendung positif
- Petekie, Ekimosis, atau Purpura
- Perdarahan mukosa (tersering epistaksis atau perdarahan gusi), atau perdarahan
ditempat lain
- Hematemesis atau melena
3. Trombositopenia ( jumlah trombosit <100.000/ml)
4. terdapat minimal 1 tanda-tanda plasma leakage (kebocoran plasma) sebagai berikut :
- peningkatan nilai hematokrit >20% dibandingkan standar sesuai dengan umur dan jenis
kelamin.
- penurunan nilai hematokrit >20% setelah mendapat terapi cairan, dibandingkan dengan
nilai hematokrit sebelumnya
- tanda kebocoran plasma seperti efusi pleura, ascites, hipoproteinemia, atau
hiponatremia.
SOAP
Diagnosis Dengue Shock Syndrome (DSS)
Semua gejala kriteria DBD ditambah bukti adanya kegagalan sirkulasi,
seperti :
- nadi lemah dan cepat
- tekanan nadi sempit (<20mmHg)
- atau adanya manifestasi :
-hipotensi
- akral dingin, lembab, dan gelisah

diagnosis banding : demam akut lain seperti demam tifoid, malaria, dan
chikunguya.
SOAP
Plan :
Pasien Rawat Jalan :
1. Tirah baring, konsumsi cairan adekuat
2. Antipiretik : PCT (Anak 10 mg/kgbb/6 jam ; Dewasa : 500 mg

DBD fase penyembuhan :


1. Hentikan pemberian cairan IV
2. Pada pasien dengan efusi dan asites masif, terapi diuretik dapat
dipertimbangkan untuk mencegah edema paru
SOAP
Plan :
DBD fase kritis :
1. Kristaloid isotonic IV, kecuali pada bayi <6 bulan NaCl 0,45%.
2. Durasi pemberian IV tidak boleh melebihi 24-48 jam pada kasus syok dan
60-72 jam pada kasus tanpa syok.
3. Pada pasien obesitas perhitungan volume cairan menggunakan BB ideal
4. Transfusi trombosit tidak direkomendasikan pada kasus trombositopenia,
dapat dipertimbangkan pada pasien dewasa dengan hipertensi dan
trombositopenia berat (<10.000 sel/mm3)

DBD derajat I dan II (tanpa syok) :


Jumlah cairan (oral dan iv) yang diberikan adalah cairan rumatan + deficit 5-
10%, diberikan dalam waktu 48 jam.
SOAP
Plan :
DBD dengan syok
terkompensasi pada
dewasa
SOAP
Plan :
DBD Derajat III (syok)
SOAP
Plan :
DBD dengan syok
hipotensi
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai