NIM : 2065050052
DENGUE
I. DEFINISI
Dengue adalah penyakit virus akut disebabkan oleh virus dengan RNA
famili flaviviridae, genus Flavivirus bernama dengue virus (DENV) yang
disebarnkan oleh nyamuk aedes (Ae. Albopictus atau Ae. Aegypti).
Gambaran yang muncul dapat berupa demam tanpa gejala hingga
komplikasi akut seperti demam berdarah dan syok. Demam tinggi, nyeri
otot dan sendi, myalgia, ruam kulit, episode hemoragik, dan syok adalah
gejala yang sering terlihat. Merupakan masalah kesehatan utama di daerah
tropis dan subtropics, dengan perkiraan 50-100juta infeksi bergejala yang
terjadi setiap tahun.(1–3)
II. EPIDEMIOLOGI
Diperkirakan 500.000 orang dedngan infeksi dengue parah memerlukan
rawat inap setiap tahun dan 90% diantaranya adalah anak-anak usia kurang
dari 5 tahun. (4) Asia Tenggara dan Asia Pasifik yang dikenal sebagai area
hiperendemik. (5) Demam berdarah merupakan penyakit endemic di
Indonesia. Pada tahun 2009, 11/32 provinsi di Indonesia (33%) emnjadi
area berisiko tinggi, dengan tingkat insden ≥ 55% kasus per 100.000
penduduk(2)
III. ETIOLOGI
VIRUS DENGUE
4 serotipe virus dengue :
o DEN-1
o DEN-2
o DEN-3
o DEN-4
Virus RNA single-stranded
Famili Flaviviridae
Genus Flavivirus
Termasuk virus vector-borne (Arbovirus)
Termasuk arthropod-borne virus, yang ditularkan ke manusia melalui
gigitan nyamuk Aedes (Stegomyia) agypti atau Ae.albopictus.(3)
IV. PATOGENESIS
3 organ utama : system imun, hati, sel endotel pembuluh darah.(3)
Demam bedarah adalah infeksi flu-like syndrome yang dapat mengenai
semua kelompok umur. Penularan pada manusia terjadi akibat nyamuk
Ae.aegypti, terutama di musim hujan.
Hipotesis terjadinya perjalanan penyakit Dengue :
1. Infeksi kulit langsung oleh virus
2. Replikasi virus, terutama di sel makrofag.
3. Mekanisme imunologi dan kimiawi yang diinduksi oleh
interaksi host-virus
Virus dengue masuk ke tubuh manusia melalui gigitan nyamuk yang
terinfeksi. Respon imun humoral, imun seluler, dan imun adaptive
terlibat dalam perkembangan penyakit dan tanda klinis yang lebih
parah terjadi setelah clearance virus yang cepat oleh system imun
tubuh. Oleh karena itu, gambaran klinis yang makin parah selama
perjalan penyakit infeksi tidak berkorelasi dengan viral load yang
tinggi.
Perubahan permeabilitas mikrovaskular endotel & mekanisme
tromboregulasi menyebabkan peningkatan permeabilitas plasma,
bahkan dapat menyebabkan kehilangan protein. Teori ini menunjukkan
bahwa aktivitas sel endotel dipengaruhi oleh monosit, sel T, system
komplemen, dan berbagia molekul inflamasi yang menyebabkan
terjadinya kebocoran plasma.
Trombositopenia mungkin terjadi akibat perubahan pada
megakariositopoiesis, yang di manifestasikan oleh infeksi sel
hematopoietic manusia dan gangguan pertumbuhan sel progenitor. Hal
ini dapat menyebabkan disfungsi trombosit, kerusaan, atau penipisan,
yang menyebabkan terjadinya perdarahan yang signifikan.
Gambar 1 menggambarkan representasi diagram dari patogensis
Demam berdarah. (6)
Gambar 1. Patogenesis Infeksi Virus Dengue(6)
3. Marcdante KJ, Kliegman RM, Jenson HB, Behrman RE. Nelson Ilmu
Kesehatan Anak Esensial. 6th ed. Tharmapalan S, editor. Singapore:
Elsevier; 2018. 400–406 p.
7. Satari HI, Adilla SF. Keamanan Vaksin Dengue pada Anak. Sari Pediatr.
2019;21(2):129.