PENDAHULUAN
Infeksi virus dengue suatu penyakit demam akut yang
disebabkan oleh virus Dengue
Virus Dengue
Genus
Flavivirus
Famili
Flaviviridae
Serotipe
Paling
virulen
PENDAHULUAN
Vektor Nyamuk Aedes aegypty
Vektor lain
Aedes albopictus
PATOGENESIS
1. Respon imun humoral
2. Respon imun selular
3. Mekanisme autoimun
4. Peran sitokin dan mediator lain
5. Peran sistem komplemen
1. RESPON IMUN HUMORAL
Diperankan oleh Limfosit B dengan menghasilkan
antibodi (IgG) spesifik terhadap virus dengue.
Antibodi spesifik untuk virus dengue terhadap 1
serotipe tertentu menimbulkan reaksi silang
dengan serotipe lain selama 6 bulan.
Antibodi yang dihasilkan dapat
Menguntungkan: melindungi dari terjadinya penyakit
Merugikan: memicu terjadinya infeksi yang berat melalui
mekanisme antibody dependent enhancement (ADE)
1. RESPON IMUN HUMORAL
Bila terjadi infeksi sekunder oleh serotipe yang
berbeda membentuk kompleks imun
Berikatan dengan reseptor Fcγ pada monosit &
makrofag masuk ke dalamnya bermultipikasi
viremia mengaktifkan sistem komplemen
peningkatan permeabilitas vaskular
2. IMUN SELULAR
Diperankan oleh limfosit T
Sel T spesifik untuk virus dengue dapat mengenali sel
yang terinfeksi virus dengue proliferasi sel T
menghancurkan (lisis) sel yang terinfeksi dengue &
memproduksi sitokin berlebihan memacu respon
inflamasi & meningkatkan permeabilitas seluler
3. MEKANISME AUTOIMUN
Pembentukan antibodi spesifik terhadap protein E, prM, dan
NS1 yang paling berperan NS1
Antibodi terhadap protein NS1 dengue menimbulkan reaksi
silang dengan sel endotel & trombosit
Proses autoimun terdapat kesamaan atau kemiripan protein
antara NS1 & prM dengan komponen tertentu pada sel
endotel & trombosit sehingga sel akan dihancurkan oleh
makrofag & mengalami kerusakan pada trombosit terjadi
penghancuran (trombositopenia) & pada sel endotel terjadi
peningkatan permeabilitas (perembesan plasma).
4. PERAN SITOKIN DAN
MEDIATOR LAIN
Sitokin proinflamasi dan antiinflamasi
menentukan derajat penyakit pada infeksi virus
dengue
Pada infeksi berat, DSS terjadi badai sitokin
(cytokin storm / cytokine tsunami)
5. PERAN SISTEM KOMPLEMEN
Pada pasien DBD /DSS Terjadi penurunan kadar
komplemen
Kompleks imun – virus dengue aktivasi sistem
komplemen melalui:
Jalur klasik
Jalur alternatif, secara langsung oleh protein NS1
Jalur mannose-binding lectin
Sehingga terjadi peningkatan permeabilitas
vaskular
PATOGENESIS
Patogenesis DBD:
Teori antigen antibodi
Teor imunopatologi
Teori antibody dependent enhancement
Teori mediator
Teori apoptosis
>>
Secondary heterologous infection
PATOGENESIS
Nyamuk menggigit orang dengan infeksi dengue
Asimtomatik /
tak bergejala
Expanded
dengue Demam dengue
syndrome
Demam
berdarah dengue
ALUR DIAGNOSIS
DEMAM DENGUE
Anamnesis:
• Demam 2-7 hari, timbul mendadak, tinggi,
terus-menerus, bifasik
• Terdapat manifestasi perdarahan, berupa
uji tourniquet positif atau ptekie spontan
• Nyeri kepala, nyeri retro-orbita, nyeri otot,
nyeri sendi / tulang
• Dijumpai kasus DBD baik di lingkungan
sekolah, rumah ataupun di sekitar rumah
DEMAM DENGUE
Pemeriksaan fisik:
• Terdapat manifestasi perdarahan, baik
berupa uji torniquet positif atau ptekie
spontan
• Ruam kulit makulopapular
• Tidak ada tanda perembesan plasma
DEMAM DENGUE
Laboratorium:
• Leukopenia (jumlah leukosit < 4000/mm3)
• Trombositopenia (jumlah trombosit <
100.000 sel/mm3)
• Peningkatan hematokrit 5-10%
• Tidak ada bukti perembesan plasma
DEMAM BERDARAH DENGUE
Anamnesis:
• Demam tinggi mendadak, tanpa sebab yang
jelas, berlangsung terus-menerus selama 2-7
hari, bifasik.
• Terdapat manifestasi perdarahan, baik spontan
seperti petekie, ekimosis, epistaksis, perdarahan
gusi, hematemesis dan/melena, maupun berupa
uji torniquet positif.
• Nyeri kepala, mialgia, artralgia, nyeri
retroorbita, nyeri epigastrik, nyeri abdomen
difus, facial flushing
• Dijumpai kasus DBD baik di lingkungan sekolah,
rumah ataupun di sekitar rumah
DEMAM BERDARAH DENGUE
Pemeriksaan Fisik:
• Manifestasi perdarahan
o Uji bendung positif (≥10 petekie/inchi)
o Petekie
o Ekimosis
o Epistaksis
o Perdarahan gusi
o Hematemesis
o Hematuria (jarang)
o Efusi pleura
o Asites
• Hepatomegali, teraba 2-4 cm di bawah arcus
costae kanan dan kelainan fungsi hati
(transaminase)
DEMAM BERDARAH DENGUE
Laboratorium:
• Hemoglobin
• Leukosit dan hitung jenis
• Hematokrit
• Trombosit ( 100.000/mm3)
• Albumin
• Uji serologis : pemeriksaan IgG dan IgM
anti dengue
• Rontgen Thoraks (lihat buku infeksi UKK
terbaru)
DEMAM BERDARAH DENGUE
Diagnosis:
1. Klinis
• Demam turun tetapi keadaan anak
memburuk
• Nyeri perut dan nyeri tekan abdomen
• Muntah yang menetap
• Letargi, gelisah
• Perdarahan mukosa
• Akumulasi cairan
• Oligouria
2. Laboratorium
• Peningkatan kadar hematokrit bersamaan
dengan penurunan cepat jumlah trombosit
• Hematokrit awal tinggi
DEMAM BERDARAH DENGUE
DENGAN SYOK
Syok Terkompensasi Syok Dekompensasi
Takikardi Takikardi
Anamnesis:
• Demam, terjadi mendadak, tinggi, selama 2-7 hari
• Terdapat tanda-tanda warning sign (demam turun
tetapi keadaan anak memburuk, nyeri perut dan
nyeri tekan pada perut, muntah yang menetap,
gelisah, perdarahan, penimbunan cairan, jumlah
kencing sangat sedikit)
• Terdapat kulit teraba lembab dan dingin
EXPANDED DENGUE SYNDROME
Pemeriksaan fisik:
• Tanda-tanda vital
• Manifestasi perdarahan (lebam, petekie,
epistaksis, perdarahan gusi, melena ataupun
hematuria)
• Hepatomegali dan kelainan fungsi hati
• Peningkatan permeabilitas kapiler sehingga
menyebabkan perembesan plasma, hipovolemia
dan syok
• Perembesan plasma mengakibatkan ekstravasasi
cairan ke dalam rongga pleura dan rongga
peritoneal selama 24-48 jam
• Fase kritis sekitar hari ke-3 hingga ke-5
perjalanan penyakit.
EXPANDED DENGUE SYNDROME
Laboratorium:
• Hemoglobin
• Leukosit dan hitung jenis
• Hematokrit
• Trombosit
• Uji serologis : pemeriksaan IgG dan IgM anti
dengue
EXPANDED DENGUE SYNDROME
Diagnosis:
Memenuhi kriteria DD atau DBD baik disertai syok
maupun dengan manifestasi klinis yang tidak biasa,
seperti :
• Kelebihan cairan
• Gangguan elektrolit
• Ensefalopati
• Ensefalitis
• Perdarahan hebat
• Gagal ginjal akut
• Haemolytic Uremic Syndrome (HUS)
• Gangguan jantung : gangguan konduksi, miokarditis,
pericarditis
• Infeksi ganda
EXPANDED DENGUE SYNDROME