(DENGUE HAEMORAGIC
FEVER)
KELOMPOK 7
Serda Amran Sevian Rani (2036007)
Donny Febrianto (2036019)
Linda Yaumil Choiryah (2036029)
Siti Ruhama Dewi (2036049)
Weni Cahyaningsih (20360056)
DEFINISI DHF
2. VEKTOR
Pemeriksaan patologis terhadap sumsum tulang, ginjal, dan kulit telah dilakukan pada pasien yang
mengalami DHF non-fatal. Pada sumsum tulang, tampak depresi semua sel-sel hematopoeitik, yang
secara cepat membaik dengan penurunan demam. Biopsi terhadap ruam kulit telah menunjukkan
edema perivaskular dari mikrovaskuler termial papila dermal dan infiltrasi limfosit dan monosit.
Fagosit mononuklear pembawa antigen telah ditemukan pada sekitar edema ini. Deposisi komplemen
serum, immunoglobulin dan fibrinogen pada dinding pembuluh darah juga telah ditemukan.
PATogenesis
dhf
manifestasi
c. Perdaran pada kulit (petekie, ekimosis, hematoma) serta perdarahan lain seperti epitaksis, hematemesis, hematuria, dan melena.
klinis
d. Keluhan pada saluran pernafasan (batuk, pilek, sakit waktu menelan)
e. Keluhan pada saluran cerna (mual, muntah, tak nafsu makan, diare, konstipasi)
dhf f. Keluhan sistem tubuh yang lainnya (nyeri atau sakit kepala, nyeri pada otot, tulang dan sendi, nyeri otot abdomen, nyeri ulu hati, pegal – pegal
pada seluruh tubuh, kemerahan pada kulit, kemerahan pada muka, pembengkakan sekitar mata, lakrimasi dan fotopobia, otot – otot sekitar mata sakit
Gambaran klinis yang timbul bila di sentuh.
bervariasi berdasarkan derajat g. Hepatomegali, splenomegali.
FISIK
Dalam sekurang-kurangya seminggu sekali, maka cegahlah dengan cara 3 M
plus:
a. Menguras,
b. Menutup, y
c. Memanfaatkan kembali atau mendaur ulang barang bekas yang memiliki Pencegahan DHF
potensi untuk jadi tempat perkembangbiakan nyamuk.
d. Plus, adalah segala bentuk kegiatan pencegahan, seperti:
·Menaburkan bubuk larvasida pada tempat penampungan air yang sulit
dibersihkan.
Biologi
Pengendalian biologis antara lain dengan menggunakan ikan
pemakan jentik (ikan adu/ikan cupang), dan bakteri (Bt.H-14)
yaitu agen yang aktif mengendalikan nyamuk.
Penatalaksanaan dHF
Penderita DHF memerlukan perawatan yang serius dan bisa berakibat fatal atau kematian jika terlambat diatasi. Penatalaksanaan
penderita dengan DHF menurut Christantie (1995) adalah sebagai berikut :