Preseptor :
Hj. Ummie Wasitoh, dr., Sp.PD
Oleh :
Rotala Alfarisyi 12100118083
Wildan 12100118123
Etiologi
■ Demam dengue dan demam berdarah dengue disebabkan oleh virus dengue,
yang termasuk dalam genus Flavivirus, keluarga Flaviviridae.
■ Flavivirus memiiliki diameter 30nm dan terdiri dari RNA rantai tunggal.
■ Terdapat 4 serotipe virus yaitu DEN- 1, DEN-2, DEN-3 dan DEN-4 yang
semuanya dapat menyebabkan demam dengue atau demam berdarah
dengue.
■ Penularan infeksi virus terjadi melalui vektor nyamuk Aedes aegypti dan A.
albopictus
Epidemiologi
■ Keempat serotype ditemukan di Indonesia dengan DEN-3 merupakan
serotype terbanyak.
■ Indonesia merupakan wilayah endemis dengan sebaran kasus di seluruh
wilayah tanah air.
■ Insidensi DBD di indonesia yaitu 6-15/100.000 penduduk (tahun 1989-
1995) dan meningkat setiap tahunnya (pada tahun 1998 terjadi KLB yaitu
35/100.000 penduduk)
Faktor Peningkatan Transmisi
■ Vektor : perkembangbiakan vektor, kebiasaan menggigit, kepadatan vektor,
transportasi vektor dari satu tempat ke tempat lain
■ Pejamu : terdapatnya penderita di lingkungan atau keluarga, mobilisasi dan
paparan terhadap nyarnuk, usia dan jenis kelamin
■ Lingkungan : curah hujan, suhu, sanitasi dan kepadatan penduduk
Pathogenesis
Manifestasi Klinis
Tanda dan gejala klinis sangat bervariasi dari ringan pada demam dengue hingga
berat pada demam berdarah dengue. Gejala yang timbul antara lain :
- Demam bifasik yang muncul tiba-tiba
- Mual muntah
- Ruam kulit
- Nyeri kepala serta nyeri otot dan tulang. Nyeri kepala dapat menyeluruh
atau terpusat pada praorbita atau retroorbita. Nyeri otot terutapa pada tendon
dan otot perut apabila ditekan
- Gangguan pada mata : pembekakan, injeksi konjungtiva, lakrimasi,
fotofobia
- Tanda bahaya : nyeri perut, muntah persisten, akumulasi cairan yang dapat
terlihat pada pemeriksaan fisik, pendarahan mukosa, letargi, pembesaran
hepar >2cm, dan peningkatan hematocrit bersamaan dengan penurunan
jumlah trombosit.
3. Fase pemulihan
• Perbaikan keadaan umum, nafsu makan pulih, hemodinamik stabil, dan
diuresis cukup.
• Berlangsung secara berangsur dalam waktu 48–72 jam.
• Ht akan ↓ sampai dalam rentang normal
• Trombosit ↑ secara cepat menuju nilai normal
Diagnosis Probable
Demam akut + dua atau lebih dari:
• headache
• retro-orbital pain
• myalgia
• arthralgia/bone pain
• rash
• haemorrhagic manifestations
• leucopenia (wbc ≤5000 cells/mm3)
• thrombocytopenia (platelet count <150 000 cells/mm3)
• rising haematocrit (5 – 10%)
Dan setidaknya satu dari:
o Titer IgG titre ELISA atau IgM positif.
o Occurrence at the same location and time as confirmed cases of dengue
fever.
Confirmed Diagnosis
Probable diagnosis dengan salah satu dari:
• Isolasi dengue virus dari serum atau CSF.
• Terdapat peningkatan serum IgG dengan HI test atau peningkatan IgM
spesifik dengue.
• Terdapat virus dengue atau antigen dalam jaringan, serum, CSF pada
immunohistochemistry, immunofluorescence, atau ELISA.
• Terdapat dengue virus pada PCR.
Dengue Hemorrhagic Fever
Memenuhi semua kriteria berikut.
• Onset aku demam 2-7 hari
• Manifestasi perdarahan: positive tourniquet test, petechiae, ecchymoses
atau purpura, mucosal bleeding, GI bleeding.
• Platelet count ≤100 000 cells/mm3
• Plasma leakage karena peningkatan permeabilitas vaskular ditandai
dengan:
Ht/haemoconcentration ≥20% dari baseline
Pleural effusion, ascites atau hypoproteinaemia/albuminaemia
TATALAKSANA
Maintenance + defisit 5% (oral + IV)
diadministrasikan dalam 48 jam
Contoh BB: 20 kg
Defisit 5% adalah 50 ml/kg x 20 = 1000 ml
Rumatan 1500 ml untuk 1 hari
Sehingga total cairan yang dibutuhkan 2500 ml
Keadaan pasien: masih dapat menerima asupan oral, produksi urin >1x/6
jam, tidak ada warning sign
Terapi:
Pemberian ORS atau minuman mengandung elektrolit
Antipiretik (Parasetamol) -> hindari golongan NSAID
Edukasi tanda bahaya
2. Suspek DBD tanpa syok
Monitor:
• Keadaan umum, nafsu makan, muntah, pendarahan, warning sign
• Perfusi perifer
• Tanda vital per 2-4 jam
• Serial hematokrit per 4-6 jam
• Urine output per 8-12 jam (>0.5ml/kg/h)
3. DBD dengan peningkatan Ht > 20%
Kriteria pulang:
■ Tidak demam 24 jam tanpa penurun demam
■ Kembalinya nafsu makan
■ Perbaikan keadaan klinis
■ Urine output cukup
■ 2-3 hari setelah syok
■ Tidak ada distres nafas (efusi pleura), asites
■ Platelet > 50.000/mm3