Disusun Oleh
Hani Nurhanifah
2306277033
• Derajat I
Panas 2 – 7 hari , gejala umum tidak khas, uji taniquet hasilnya positif.
• Derajat II
Sama dengan derajat I di tambah dengan gejala-gejala pendarahan
spontan seperti petekia, ekimosa, epimosa, epistaksis, haematemesis,
melena, perdarahan gusi telinga dan sebagainya.
• Derajat III
Penderita syok ditandai oleh gejala kegagalan peredaran darah seperti
nadi lemah dan cepat (> 120 / menit) tekanan nadi sempit (< 20 mmHg)
tekanan darah menurun (120 / 80 mmHg) sampai tekanan sistolik
dibawah 80 mmHg.
• Derajat IV
Nadi tidak teraba,tekanan darah tidak terukur (denyut jantung > – 140
mmHg) anggota gerak teraba dingin, berkeringat dan kulit tampak biru.
G. Pemeriksaan Penunjang
1. Hasil laboratorium
Pada hasil laboratorium biasanya ditemukan hasil :
• Trombosit menurun <100.000/ μ (pada hari sakit ke 3 – 7
• Hematokrit meningkat 20% atau lebih
• Albumin cenderung menurun
• SGOT, SGPT sedikit meningkat
• Asidosis metabolik pada lab BGA (pc02 < 35 – 40 mmHg, HCO3
menurun.
• Dengue blat 19m positif 19G positif pada hari ke 6.
• NS 1 positif
2. Foto rontgen
Pemeriksaan foto thorax RLD (Right Lateral Dext) :
- Efusi Pleura (PEI ………%)
3. USG
Pada pemeriksaan USG biasanya ditemukan :
• Asites dan Efusi pleura
• Hepatomegali
H. Komplikasi
Apabila syok tidak segera diatasi, maka penderita dapat mengalami
komplikasi berupa asidosis metabolic dan perdarahan hebat pada
gastrointestinal dan organ lainnya. Jika terjadi perdarahan intrakranial
penderita dapat mengalami kejang hingga, koma, sehingga dapat
menyebabkan penderita meninggal dunia. Syok yang dapat diatasi dalam
waktu 2-3 hari akan menunjukan perbaikan berupa pengeluaran urin dan
peningkatan nafsu makan
I. Penatalaksanaan
Dasar pelaksanaan penderita DHF adalah pengganti cairan yang
hilang sebagai akibat dari kerusakan dinding kapiler yang menimbulkan
peninggian permeabilitas sehingga mengakibatkan kebocoran plasma.
Selain itu, perlu juga diberikan obat penurun panas (Rampengan 2017).
Penatalaksanaan DHF yaitu :
a. Penatalaksanaan Demam Berdarah Dengue Tanpa Syok
Penatalaksanaan disesuaikan dengan gambaran klinis maupun fase,
dan untuk diagnosis DHF pada derajat I dan II menunjukkan bahwa anak
mengalami DHF tanpa syok sedangkan pada derajat III dan derajat IV
maka anak mengalami DHF disertai dengan syok. Tatalaksana untuk
anak yang dirawat di rumah sakit meliputi:
1) Berikan banyak minum larutan oralit atau jus buah, air sirup, susu
untuk mengganti cairan yang hilang akibat kebocoran plasma, demam,
muntah, dan diare.
2) Berikan parasetamol bila demam, jangan berikan asetosal atau
ibuprofen karena dapat merangsang terjadinya perdarahan.
3) Berikan infus sesuai dengan dehidrasi sedang:
a. Berikan hanya larutan isotonik seperti ringer laktat atau asetat.
Terapeutik
- Sediakan lingkungan yang
dingin
- Longgarkan atau lepaskan
pakaian.
- Berikan cairan oral
- Lakukan pendinginan
eksternal (selimut, dan
kompres dingin di bagian
lipatan tubuh)
- Berikan oksigen jika perlu
Edukasi
- Anjurkan tirah baring
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian
cairan dan elektrolit
intravena jika perlu
2 Resiko syok Setelah Pencegahan Syok (I.02068)
berhubungan dilakukan Observasi
dengan tindakan keperawatan - Monitor status kardiopulmona
hipoksemia diharapkan masalah (frekuensi dan kecepatan nadi,
(D.0039) keperawatan teratasi frekuensi napas, TD, MAP)
dengan criteria hasil
(L.030032) : - Monitor saturasi oksigen
Terapeutik
Edukasi
- Jelaskan faktor dan penyebab
resiko syok
- Anjurkan memperbanyak
asupan cairan oral
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian IV
- Kolaborasi pemberian
antiinflamasi jika perlu.
- Kolaborasi pemberian
bronkodilator,
ekspektoran,mukolitik, jika
perlu.
4. Hipovolemia Setelah dilakukan tindakan
Manajemen hipovolemia
b.d peningkatan keperawatan diharapkan
permeabilitas masalah teratasi dengan Observasi
kapiler d.d kriteria hasil:
- Periksa tanda dan gejala
kebocoran 1.turgor kulit membaik hipovolemia
plasma darah. 2.output urine meningkat
- Monitor intake dan output
3.frekuensi nadi membaik
cairan
4.suhu tubuh membaik
5. tekanan darah membaik Terapeutik
Edukasi
- Anjurkan memperbanyak
asupan cairan oral
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian
cairan intravena, cairan
isotonik,hipotonik.
- Kolaborasi pemberian
tranfusi darah.
D. Implementasi Keperawatan
Setelah melakukan intervensi keperawatan tahap
(Dewani, 2009).
E. Evaluasi Keperawatan
Evaluasi adalah tahap akhir dari proses keperawatan,
Arbovirus
(melalui nyamuk Mengaktivitas
aedes aegypti) sistem
komplemen
Hipertermi
(D.0130)
(hipovolemik)
D.0039
(D.0023)
miokard tidak
(D.0012)