Pendahuluan
Bangkitan atau kejang terjadi pada sekitar 40% pasien malaria serebral dewasa dan lebih banyak lagi pada
pasien anak. Pada pasien anak dengan malaria serebral, lebih daripada 80% kasus masuk rumah sakit dengan
bangkitan. Bangkitan ini berulang pada lebih daripada 60% kasus selang perawatan.
Penyebab bangkitan pada malaria serebral dapat akibat hipoksia serebral, demam, hipoglikemia, dan atau
asidosis laktat.
Plasmodium falciparum sendiri bersifat epileptogenik dan risiko bangkitan meningkat pada hiperparasitemia
parasit ini.
Tipe bangkitan umum pada malaria serebral lebih banyak daripada bangkitan parsial. Serangan tidak hanya
terjadi saat fase demam.
Obat antimalaria sendiri juga dapat menyebabkan bangkitan. Salah satu obat malaria yaitu meflokuin bersifat epileptogenik.
Oleh karena itu, obat ini dikontraindikasikan secara relatif pada pasien dengan riwayat epilepsi.
Etiologi P. Flaciparum
Anamnesis • Demam + muntah 1-2 hari tambah parah koma (malaria serebral) atau syok, atau kejang.
• Sangat lemah
• Riw. Berpergian ke daerah endemic malaria/ daerah endemic malaria
Tatalaksana
WHO, IDAI. BUKU SAKU PELAYANAN KESEHATAN ANAK DI RUMAH SAKIT [Internet]. 2016 [cited 2021 Jan 26]. Available from: https://www.ichrc.org/64-malaria
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. Buku Bagan Manajemen Terpadu Balita Sakit ( M T B S ). Kementeri Kesehat Republik Indones. 2015;618.9 p.
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. Buku Bagan Manajemen Terpadu Balita Sakit ( M T B S ). Kementeri Kesehat Republik Indones. 2015;618.9 p.
Tatalaksana Gawat Darurat
HARUS dilakukan dalam waktu SATU JAM PERTAMA :
• Bila terdapat hipoglikemia atasi sesuai dengan tatalaksana hipoglikemia
• Atasi kejang sesuai dengan tatalaksana kejang
• Perbaiki gangguan sirkulasi darah
• Jika anak tidak sadar, pasang pipa nasogastrik dan isap isi lambung secara teratur untuk
mencegah risiko pneumonia aspirasi
• Atasi anemia berat
• Mulai pengobatan dengan obat anti malaria yang efektif.
WHO, IDAI. BUKU SAKU PELAYANAN KESEHATAN ANAK DI RUMAH SAKIT [Internet]. 2016 [cited 2021 Jan 26]. Available from: https://www.ichrc.org/64-malaria
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. Buku Bagan Manajemen Terpadu Balita Sakit ( M T B S ). Kementeri Kesehat Republik Indones. 2015;618.9 p.
Pemberian cairan pada malaria berat
WHO, IDAI. BUKU SAKU PELAYANAN KESEHATAN ANAK DI RUMAH SAKIT [Internet]. 2016 [cited 2021 Jan 26]. Available from: https://www.ichrc.org/64-malaria
Alternatif pengobatan :
• Artemeter IM.
3.2 mg/kg IM pada hari pertama, diikuti dengan 1.6 mg/kg IM per harinya selama paling sedikit 3 hari
hingga anak bisa minum obat.
• Kina-dehidroklorida IV.
dosis awal (20 mg/kgBB) dalam cairan NaCl 0.9% 10 ml/kgBB selama 4 jam.
Delapan jam setelah dosis awal, berikan 10 mg/kgBB dalam cairan IV selama 2 jam dan ulangi tiap 8 jam
sampai anak bisa minum obat. Kemudian, berikan dosis oral untuk menyelesaikan 7 hari pengobatan
atau berikan satu dosis SP (25 mg (Sulfadoksin)/kgBB/dosis tunggal) bila tidak ada resistensi terhadap
SP. Jika ada resistensi SP, berikan dosis penuh terapi kombinasi artemisinin.
• Kina IM.
Jika obat kina melalui infus tidak dapat diberikan, quinine dihydrochloride dapat diberikan dalam dosis
yang sama melalui suntikan intramuskular. Berikan garam kina 10 mg/kgBB IM dan ulangi setiap 8 jam.
Larutan parenteral harus diencerkan sebelum digunakan, karena akan lebih mudah untuk diserap dan
tidak begitu nyeri.
WHO, IDAI. BUKU SAKU PELAYANAN KESEHATAN ANAK DI RUMAH SAKIT [Internet]. 2016 [cited 2021 Jan 26]. Available from: https://www.ichrc.org/64-malaria
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. Buku Bagan Manajemen Terpadu Balita Sakit ( M T B S ). Kementeri Kesehat Republik Indones. 2015;618.9 p.
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. Buku Bagan Manajemen Terpadu Balita Sakit ( M T B S ). Kementeri Kesehat Republik Indones. 2015;618.9 p.
Kementrian kesehatan RI. Buku Saku Tatalaksana kasus malaria. 2018;4.
Kementrian kesehatan RI. Buku Saku Tatalaksana kasus malaria. 2018;4.
Kementrian kesehatan RI. Buku Saku Tatalaksana kasus malaria. 2018;4.
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. Buku Bagan Manajemen Terpadu Balita Sakit ( M T B S ). Kementeri Kesehat Republik Indones. 2015;618.9 p.
Kejang demam
Definisi
Kejang demam adalah bangkitan kejang yang terjadi pada anak
berumur 6 bulan sampai 5 tahun yang mengalami kenaikan suhu tubuh
(suhu di atas 38°C, dengan metode pengukuran suhu apa pun) yang
tidak disebabkan oleh proses intrakranial.
Ismael S, Pusponegoro HD, Widodo DP, Mangunatmadja I, Handryastuti S. Rekomendasi Penatalaksanaan Status Epileptikus. Idai. 2016;1.
Edukasi pada orangtua
Kecemasan harus dikurangi dengan cara diantaranya:
• Meyakinkan orangtua bahwa kejang demam umumya mempunyai prognosis baik.
• Memberitahukan cara penanganan kejang.
• Memberikan informasi mengenai kemungkinan kejang kembali.
• Pemberian obat profilaksis untuk mencegah berulangnya kejang memang efektif, tetapi harus diingat adanya
efek samping obat.