minggu
pertama
dan
terus
bertahan
pada
(tengah
kotir,
tepi
hiperemis,
tremor)
3. Mikrobiologis
Biakan Salmonella Typhi (+) pada biakan darah,
urine dan feses (biakan empedu)
DIAGNOSA BANDING
- Malaria
- Influenza
- Tuberculosis, dll
TERAPI
1. Kloramfenikol 50 100 mg/kgBB/hari oral/iv dibadi
4 dosis, maksimal 2 g/hari, sampai 7 hari bebas
panas, minimal 10 hari. Tidak dianjurkan bila Hb <
8 g% dan atau leukosit <2000/mm3
2. Ceftriaxon 80 mg/kgBB/hari selama 5 10 hari.
3. Cefixim 10 mg mg/kgBB/hari dibagi 2 dosis selama
5 hari.
SMF Anak
akut
yang
disebabkan
oleh
virus
genus
Keempat
serotipe
dengue
terdapat
di
diikuti
serotipe DEN-2.
Pada saat ini jumlah kasus masih tetap tinggi rata
rata 10-25 per 100.000 penduduk, namun angka
kematian
telah
terbanyak
yang
menurun
terkena
bermakna
infeksi
<2%.
dengue
Umur
adalah
adalah
ke
dalam
rongga
pleura
dan
rongga
SMF Anak
Pemeriksaan penunjang
Laboratorium
- Darah perifer, kadar hemoglobin, leukosit dan
hitung jenis, hematokrit, trombosit.
Pada apusan darah perifer juga
dapat
dinilai
1:20,
serum
SMF Anak
plasma
20-40%,
(2)
pemantauan
radio
opak
dibandingkan
kiri,
kubah
positif,
petekie,
ekimosis,
epistaksis,
SMF Anak
uji
diperlukan
(misalnya
antasid,
antiemetic)
terdapat
perdarahan
saluran
cerna
kehilangan
peningkatan
cairan
plasma
permeabilitas
sebagai
kapiler
dan
perdarahan
- Kunci keberhasilan terletak pada kemampuan untuk
mengatasi masa peralihan dari fase demam ke fase
syok disebut time of fever differvesence dengan
baik
- Cairan intravena diperlukan, apabila (1) anak terus
menerus muntah, tidak mau minum, demam
tinggi, dehidrasi yang mempercepat terjadinya syok,
SMF Anak
volumue
plasma
segera,
cairan
20
ml/kgBB
ditambah
koloid
20-30
SMF Anak
yang
diperlukan),
untuk
mencegah
tanda
ensefalopati,
harus
dimonitor
dan
dengue,
dapat
terjadi
pada
DBD
SMF Anak
10
Bagan I
Tata Laksana Kasu Tersangka DBD/Infeksi Virus
Tersangka
Dengue
DBD
Jumlah
trombosit
100.000/ul
Rawat Inap
Uji Tourniquet
(-)
Jumlah
trombosit
> 100.000/ul
Rawat jalan
Parasetamol
Kontrol tiap hari
sampai demam
hilang
Rawat Jalan
SMF Anak
11
Bagan II
Tata Laksana Tersangka DBD (Rawat Inap) atau
Demam Dengue
Tersangka DBD (Rawat Inap) atau Demam
Dengue
SMF Anak
12
Bagan 3
Tata Laksana DBD derajat I dan II
DBD Derajat I dan II
Cairan Awal
RL/NaCl 0,9 atau
RLD x 5%/NaCl 0,9% +
Dx5%
6-7 ml/kg/jam*
Monitor tanda vital / nilai Ht dan Trombosit tiap 6 jam
Perbaikan
Tidak ada
perbaikan
Tidak gelisah
Nadi kuat
Tekanan darah stabil
Diuresis cukup 1
ml/kg/jam)
Ht turun (2 kali
Gelisah
Distres pernapasan
Frekuensi nadi naik
Diresis kurang/tidak
ada
Ht tetap tinggi atau
Tanda vital
memburuk
Ht meningkat
Tetesan
dinaikkan
10-15 ml/kg/jam
Tetesan dinaikkan
bertahap
Evaluasi 15
menit
Tanda vital tidak
stabil
Tetesan
dikurangi
5 ml/kg/jam
Perbaik
an
Perbaikan
Sesuaikan tetesan
Distres
pernapasan
Ht naik
Tek. Nadi 20
IVFD stop pada 24-48
jam
Bila tanda vital/Ht
stabil dan diuresis
*
Transfusi
darah
segar 10
Koloid 20-30
ml.kg
Perbaik
an
* BB 20 kg
SMF Anak
Hb/Ht turun
13
Bagan 4
Tata Laksana DBD derajat III & IV atau DSS
DBD derajat III & IV
atau DSS
1. Oksigenisasi (berikan O2 2-4 ltr/menit)
2. Penggantian volume plasma segera (cairan
kristaloid isotonis)
Ringer laktat / NaCl 0,9%
20 ml/kg secepatnya (bolus dalam 30
Lanjutkan cairan
20 ml/kg/jam
Evaluasi ketat
Tambahkan
koloid/plasma
Dekstran/FPP
10-20 (max 30)
Tanda vital
Tanda
perdarahan
Diuresis
Hb, Ht,
Stabil dalam 24 jam/Ht
< 40%
Tetesan 5
ml/kg/jam
Koreksi asidosis
Evaluasi 1 jam
Syok teratasi
Ht turun
Tetesan 3
ml/kg/jam
SMF Anak
Transfusi
darah segar 10
ml/ kg diulang
sesuai
14
Syok belum
teratasi
Ht tetap tinggi/naik
Koloid 20 ml/kg
TETANUS
Ada
port
dentre
atau
luka
tusuk/luas, radang
telinga atau caries dentis
- Fisik
tidak
dapat berjalan atau berjalan seperti
robot
Kejang rangsang
Kesadaran tidak turun
DIAGNOSIS BANDING
Tetanus neonatorum / Tetanus Anak
SMF Anak
15
TERAPI
1. Medikamentosa
ATS
Tet. Neo
Hari I
: 10.000 U.im
Hari II
: 10.000 U.im
Tet. Anak
Hari I
: 20.000 U.im
Hari II
: 20.000 U.im
Antikonvulsan
Tet. Neo :
o Diazepam 8 10 mg/kgBB/hr dibagi 12 dosis
atau
o Gabungan fenobarbital dan largactil
Fenobarbital 30 mg (im) 6 x 15 mg per oral
Largactil 10 mg (im) 6 x 2 mg per oral
Tet. Anak :
o Diazepam 4 8 mg/kgBB/hr dibagi 2 dosis
atau
o Gabungan fenobarbital dan largacil
Largactil 10 mg (im) 2 5 mg/kg/BB/hr
dibagi 6 dosis
Antibiotika
Tet. Neo
o Metronidazole 30 mg/kgBB/hari dibagi 4 dosis
7 10 hari
o Ampicillin 100 mg/kgBB/hari 3 dosis
o Gentamicin 5 mg/kgBB/hari 3 dosis
Tet. Anak
o Metronidazole 30 mg/kgBB/hari dibagi 4 dosis
7 10 hari
o Lamanya pemberian selama 10 hari
SMF Anak
16
2. Antiseptika
H2SO2 dan debridement port dentre
3. Suportif dan simpomatik
PNEUMONIA
Peradangan akut parenkim paru yang meliputi
alveolus dan jaringan interstitial yang disebabkan oleh
bermacam macam etiologi seperti bakteri, virus,
jamur dan benda asing.
KRITERIA DIAGNOSIS
Anamnesis
- Batuk yang awalnya kering, kemudian menjadi
produktif
-
dengan
dahak
purulen
berdarah
Sesak nafas
Demam
Kesulitan makan / minum
Tampak lemah
Serangan
pertama
atau
bahkan
berulang
bias
(untuk
SMF Anak
17
- Dada;
perkusi
biasanya
normal,
auskultasi
Pemeriksaan Penunjang
1. Pemeriksaan Radiologi :
- Foto dada direkomendasikan
pada
penderita
adanya
hanya
kolaps
dilakukan
lobus,
bila
terjadi
SMF Anak
18
1. Tatalaksana Umum
- Terapi oksigen : (kanul nasal, sungkup, head box)
- Terapi cairan intravena dan dilakukan balans
cairan ketat
- Antipiretik / enalgesik
- Nebulisasi dengan b2 antagonis dan atau NaCl
- Pasien dengan O2 harus diobservasi setiap 4 jam
2. Pemberian antibiotika
- Pilihan pertama amoxicilin untuk oral pada anak
< 5 tahun (alternative: co amoxiclav, ceflacor,
eritromicin, claritomi micin dan azitromicin
- Antibiotika
intravena
(ampicillin
dan
kloramfenikol,
co
amoxiclav,
ceftriaxon,
cefuroxim, cefotaxim)
- Bila klinis perbaikan antibiotika intravena dapat
diganti preparat oral
3. Nutrisi
- Pada pneumonia berat makanan per oral harus
dihindari
- Makanan
dapat
diberikan
melalui
NGT
atau
intravena
- Perlu dilakukan pemantauan balans cairan ketat
KRITERIA PULANG
- Gejala dan tanda pneumonia menghilang
SMF Anak
19
SMF Anak
20
BRONKIOLITIS
Bronkiolitis adalah peradangan bronkioli pada
bayi < 2 tahun atau penyakit seasonal viral yang
ditandai dengan adanya panas, pilek, batuk dan mengi.
KRITERIA DIAGNOSIS
Anamnesa
Demam tidak tinggi, diawali batuk pilek, batuk kering
dang mengi khas untuk bronkiolitis
Pemeriksaan Fisik
Nafas cepat, retraksi dinding dada, adanya nyeri
TATALAKSANA
-
SMF Anak
21
KOMPLIKASI
Corpulmonale akut
SMF Anak
22
DIARE AKUT
Diare akut adalah buang air besar lebih dari 3 kali
dalam 24 jam dengan konsistensi cair dan berlangsung
kurang dari 1 minggu.
KRITERIA DIAGNOSIS
Anamnesis
- Lama diare berlangsung, frekuensi diare sehari,
warna, konsentrasi tinja, lender dan darah dalam
tinja
- Muntah, rasa haus, rewel, anak lemah, kesadaran
menurun, buang air kecil terakhir, sesak, kejang,
kembung.
- Jumlah cairan yang masuk selama diare
- Jenis makanan dan minuman selama
diare,
SMF Anak
23
kembung
(hipokalemia),
kejang
(hipo
atau
hipernatremia)
- Penilaian derajat dehidrasi dilakukan sesuai dengan
criteria :
1. Tanda dehidrasi (kehilangan cairan < 5%)
Tidak ditemukan tanda utama atau tambahan
Keadaan umum baik, sadar
UUB / mata tidak cekung, air mata ada,
mukosa mulut dan
bibir basah
Akral hangat
2. Dehidrasi ringan sedang / tidak berat (kehilangan
cairan 5 10% berat badan)
Didapatkan 2 tanda utama + 2 atau lebih tanda
tambahan
Keadaan umum gelisah atau cengeng
UUB / mata sedikit cekung, air mata kurang,
bibir / mulut sedikit kurang
Turgor kurang, akral hangat
3. Dehidrasi berat (kehilangan cairan > 10% berat
badan)
Didapatkan 2 tanda utama + 2 atau lebih tanda
tambahan
Keadaan umum lemah, letargi atau koma
UUB / mata sangat cekung, air mata tidak ada,
mukosa mulut dan bibir sangat kering
Turgor sangat kurang dan akral dingin
Pasien harus rawat inap
SMF Anak
24
Pemeriksaan Penunjang
- Tidak rutin, kecuali apabila ada tanda intoleransi
laktosa dan kecurigaan amubiasis
- Hal yang dinilai pada pemeriksaan tinja :
1. Makroskopis : konsistensi, warna, lender, darah,
bau
2. Mikroskopis
bakteri
3. Kimia
HCO3)
- Analisa gas darah dan elektrolit bila secara klinis
dicurigai adanya gangguan keseimbangan asam
basa darah dan elektrolit
TATALAKSANA
- Lintas diare : Cairan, Seng, Nutrisi, Antibiotika yang
tepat, Edukasi
1. Cairan
a. Tanpa dehidrasi
Cairan
rehidrasi
oralit
dengan
SMF Anak
25
orali
(BB
200ml/kgBB/hari,
10
175ml/kgBB/hari,
10
15
>15kg
kg
kg
=
=
=
135ml/kgBB/hari)
Cairan : RL, KaEN3B, NaCl 0.9%
c. Dehidrasi berat
Diberikan
cairan
rehidrasi
parenteral
dengan RL atau RA 100ml/kgBB dengan
cara pemberian
Umur < 12 bulan
: 30ml/kgBB dalam
SMF Anak
26
Masukan
cairan
peroral
diberikan
bila
nafsu
kesembuhan.
Anak
makan
tidak
menandakan
boleh
fase
dipuasakan,
27
SMF Anak
lingkungan,
buang
air
besar
dijamban
Imunisasi campak
Memberikan makanan penyapihan yang benar
Penyediaan air minum yang bersih
Selalu memasak makanan
28
KEJANG DEMAM
Kejang demam adalah bangkitan kejang yang
terjadi pada kenaikan suhu tubuh (sihu rektal di atas
380C) tanpa adanya infeksi susunan saraf pusat,
gangguan
elektrolit
atau
metabolik
lain.
Kejang
predisposisi
genetik
>
lokus
kromosom
kejang,
jenis
kejang,
kesadaran,
lama
kejang
- Suhu sebelum/saat kejang, frekuensi dalam 24 jam,
interval, keadaan anak pasca kejang, penyebab
SMF Anak
29
yang
mengakibatkan
gangguan
kurang
yang
dapat
menyebabkan
hipoglikemia)
Pemeriksaan Fisik
- Kesadaran : apakah terdapat penurunan kesadaran
Suhu tubuh : apakah terdapat demam
- Tanda rangsang meningeal : kaku kuduk, Bruzinski I
dan II, Kernique, Laseque
- Pemeriksaan nervus kranial
- Tanda peningkatan tekanan intrakranial : ubun
ubun besar (UUB) membonjol, papil edema
- Tanda infeksi di luar SSP : ISPA, OMA, ISK, dll
- Pemeriksaan neurologi : tonus, motorik, reflex
fisiologis, reflex patologis
Pemeriksaan Penunjang
- Pemeriksaan penunjang dilakukan sesuai indikasi
untuk
mencari
penyebab
demam
atau
kejang.
SMF Anak
30
kemungkinan
atau
menyingkirkan
diagnosis
usia
kurang
dari
12
bulan
sangat
dianjurkan
- Bayi 12 18 bulan : dianjurkan
- Bayi usia > 18 bulan tidak rutin dilakukan
- Pemeriksaan
eletroensefalografi
(EEG)
direkomendasikan.
EEG
masih
dapat
tidak
dilakukan
yang
menetap
31
hemiparesis,
paresis
Todd,
palsi
SMF Anak
32
Jika
seluruh
factor
di
atas
dada,
kemungkinan
tidak
berulangnya
terdapat
kejang
faktor
tersebut
demam
kemungkinan
hanya
10%-15%.
33
kemungkinan
masing
faktor
kejadian
risiko
epilepsi
meningkatkan
sampai
4%-6%,
epilepsi
tidak
dapat
dicegah
SMF Anak
34
dengan
MENINGITIS BAKTERIALIS
Meningitis bakterialis adalah suatu peradangan
selaput jaringan otak dan medulla spinalis yang
disebabkan oleh bakteri patogen. Peradangan tersebut
mengenai
araknoid,
piamater
dan
cairan
meningitis
gangguan
mengalami
pendengaran
Meningitis
harus
emergensi.
Kecurigaan
dibutuhkan
untuk
dan
ditangani
klinis
diagnosis
gejala
sisa
defisit
berupa
neurologis.
sebagai
keadaan
meningitis
karena
bila
sangat
tidak
bulan
Streptococcus
group
B,
Escherichia coli
- Usia 2 bulan 5 tahun: Streptococcus pneumoniae,
Neisseria menigitidis, Haemophillus influenzae
- Usia diatas 5 tahun : Streptococcus pneumoniae,
Neisseria meningitidis
DIAGNOSIS
Anamnesis
SMF Anak
35
dengan
atau
tanpa
penurunan
kesadaran
dapat
berupa
penurunan
kaku
kuduk
atau
tanda
rangsang
36
- Darah
perifer
lengkap
dan
kultur
darah.
kearah
meningitis,
SMF Anak
37
- Pemeriksaan
computed
tomography
(CT
Scan)
elektroensefalografi
dapat
SMF Anak
38
30
menit
sebelum
atau
pada
saat
pemberian
antibiotik.
Bedah
Umumnya tidak diperlukan tindakan bedah, kecuali
jika ada komplikasi seperti empiema subdural, abses
otak atau hidrosefalus
Suportif
- Periode kritis pengobatan meningitis bakterialis
adalah hari ke 3 dan ke 4. Tanda vital dan
evaluasi neurologis harus dilakukan secara teratur.
Guna mencegah muntah dan aspirasi sebaiknya
pasien dipuasakan lebih dahulu pada awal sakit.
- Lingkar kepala harus dimonitor setiap hari pada
anak dengan ubun ubun besar yang masih terbuka
- Peningkatan
tekanan
intrakranial,
Syndrome
Inappropriate
Antidiuretic
Hormone
(SIADH),
39
kadar natrium
(30
Beberapa
ahli
merekomendasikan
kebutaan,
spastisitas
dan
hidrosefalus.
SMF Anak
40
SMF Anak
41
MENINGITIS TUBERKULOSIS
Meningitis tuberkulosis adalah radang selaput
otak
yang
disebabkan
oleh
Mycobacterium
disebut
sebagai
meningoensefalitis
demam
yang
lama/kronis,
dapat
pula
berlangsung akut
- Kejang, deskripsi kejang (jenis, lama, frekuensi,
interval) kesadaran setelah kejang
- Penurunan kesadaran
- Penurunan berat badan (BB), anoreksia, muntah,
sering batuk dan pilek
- Riwayat kontak dengan pasien tuberkulosis dewasa
- Riwayat imunisasi BCG
SMF Anak
42
Pemeriksaan fisik
Manifestasi klinis dibagi menjadi 3 stadium :
- Stadium I (inisial)
Pasien tampak apatis, iritabel, nyeri kepala, demam,
malaise,
anoreksia,
mual
dan
muntah.
Belum
rangsang
meningeal,
kejang,
defisit
ireguler
disertai
peningkatan
suhu
SMF Anak
43
melebihi
500
sel/mm3,
hitung
jenis
menurun
di
bawah
35 mg/dl,
rasio
pungsi
memperkuat
diagnosis
minggu
- Pemeriksaan
LCS
lumbal
polymerase
yang
ulangan
dengan
chain
pertama
dapat
interval
reaction
dua
(PCR),
particle
agglutination
dapat
mendeteksi
SMF Anak
daerah
basal
otak,
infark,
44
tuberkuloma,
jika
medikamentosa
diberikan
sesuai
dilanjutkan
dengan
pemberian
INH
dan
(INH)
10
20
mg/kgBB/hari,
dosis
45
6 8 minggu. Adanya
dipantau
Inappropriate
Diagnosis
adanya
komplikasi
Antidiuretic
SIADH
Hormone
ditegakkan
jika
Syndrome
(SIADH).
terdapat
kadar
Beberapa
ahli
merekomendasikan
SMF Anak
46
Bedah
Hidrosefalus terjadi pada 2/3 kasus dengan lama sakit
3 minggu dan dapat diterapi dengan asetazolamid 30
50
mg/kgBB/hari
dibagi
dalam
dosis.
Perlu
jika terdapat
peningkatan
tekanan
intraventrikel
atau
edema periventrikuler.
Suportif
Jika
keadaan
dilakukan
Medik
umum
konsultasi
untuk
pasien
ke
mobilisasi
sudah
stabil,
dapat
Departemen
Rehabilitasi
bertahap,
mengurangi
untuk
mendeteksi
adanya
komplikasi
obat
tuberkulostatik.
Gejala sisa yang sering ditemukan adalah gangguan
penglihatan, gangguan pendengaran, palsi serebral,
epilepsi, retardasi mental, maupun gangguan perilaku.
Pasca rawat pasien memerlukan pemantauan tumbuhkembang, jika terdapat gejala sisa dilakukan konsultasi
SMF Anak
47
kejadian
meningkat
dengan
meningkatnya
malnutrisi,
pemakaian
SMF Anak
48
kortikosteroid,
SINDROMA NEFROTIK
Kumpulan gejala yang ditandai dengan oedema,
hipoproteinamia hipoalbuminemia, proteinuria masif
disertai dengan hipercolesterolemia, kadang kadang
disertai hematuria, hipertensi dan azotemia
DIAGNOSIS
Hipoalbuminemia (kadar albumin serum < 2.59%)
Hipoproteinemia (kadar protein serum kurang 5.5
gr%) Proteinuria Masif (Proteinurine) lebih besar
dari 0.05 0.1 gr/kgBB/24 jam + 2 (pemeriksaan
semikualitatif)
Pemeriksaan Penunjang :
Urine lengkap
Albumin
Kolesterol
Ureum
Creatinin
Darah rutin
Pemeriksaan Tambahan :
Mantoux test
Thorax Photo
SMF Anak
49
DIAGNOSIS
Sindroma Nefrotik
DIAGNOSIS BANDING
GNA
TATALAKSANA
- Tablet prednison 60 mg/m2 (maksimum 80 mg/m2)
atau 2 mg/kgBB/hr dibagi 3 dosis selama 4 minggu
- Kemudian prednison diberikan selang sehari: senin,
rabu, jumat, pagi hari (40 mg/m2/48 jam) atau 1,5
mg/kgBB/hr atau 2/3 dosis awal selama 4 minggu
- Mantoux test sebelum diberikan prednison. Bila
positif diberikan OAT.
- Bila ada hipertensi
beri
kaptopril
0,3
mg/kgBB/kali
- Antibiotik bila perlu, dapat diberikan sefadroxyl
10 - 15 mg/kgBB/kali
- Furosemid 1 2 mg/kgBB/hr. Bila didapatkan edema
-
SMF Anak
50
disertai
dengan
kejang
dan
penurunan kesadaran
Pemeriksaan Fisik
- Hipertensi
- Edema periorbital, asites, extremitas atau edema
anasarka
- Oliguria / anuria
- Hematuria makroskopik
Laboratorium
-
Darah lengkap
Kimia klinik : ureum, creatinin
Urinalisis : hematuria, proteinuria
Serologi : ASTO, C3
SMF Anak
51
DIAGNOSIS BANDING
Sindroma Nefrotik
TATALAKSANA
- Tirah baring
- Amoxillin 30 50 mg/kgBB/hari dibagi 3 dosis bila
alergi
dapat
diberikan
eritromisin
30
50
mg/kgBB/dosis
Diet rendah garam 1 gr/kgBB/hari
Balans cairan
Ro. Thoraks bila disertai distres pernafasan
Bila disertai komplikasi fensefalopati hipertensi,
gangguan
ginjal
akut)
di
komplikasi
SMF Anak
52
tatalaksana
sesuai
KRISIS HIPERTENSI
DIAGNOSIS
- Untuk anak > 6 tahun: TD sistolik 180mmHg atau
TD
Diastolic 120 mmHg
- Untuk anak < 6 tahun: TD 50% diatas persentil
95
MANIFESTASI KLINIS
-
Sakit kepala
Muntah
Sesak nafas
Penglihatan kabur
TATALAKSANA
Nifedipin sublingual 0,1 mg/kgBB dinaikkan 0,4
mg/kgBB/kali
setiap
menit,
pada
15
pertama,
turun
ditambah
kaptopril
dosis
0,3
dengan
nifedipin
oral.
Selanjutnya
SMF Anak
53
SMF Anak
54
Pertumbuhan terlambat
Muntah
Jaundice
Demam
Hematuria
- Kultur urine
Ditemukan bakteria > 100.000 kolom/ml urin dari
satu jenis bakteri yang diambil dengan urine porsi
tengah
SMF Anak
55
TATALAKSANA
- Ampicilin
100 mg/kgBB/hari
tiap
12
jam
(bayi
<
minggu)
: tiap 6 8 jam (bayi > 1 minggu)
- Gentamicin
5 mg/kgBB/hari : tiap 12 jam (bayi < 1 minggu)
: tiap 8 jam (bayi > 1 minggu)
- Bila dalam 48 jam tidak ada perbaikan dapat diganti
sefalosporin (ceftriaxon 75 mg/kgBB atau cefotaxim
150 mg/kgBB/hari tiap 6 jam)
- Bila perbaikan dapat diganti terapi oral (amoksilin
10 40 mg/kgBB/hari atau trime troprim 6 12
mg/kg atau cefixim 4 mg/kb)
- Medikamentosa dapat diberikan selama 7-10 hari
- Ultrasonografi bila ada indikasi
- Bila ditemukan adanya kelainan saluran kemih yang
memerlukan terpai bedah dapat dikonsulkan ke
bagian bedah anak / bedah urologi.
SMF Anak
56
GAGAL JANTUNG
Gagal jantung pada bayi dan anak adalah suatu
sindrom klinis yang ditandai oleh ketidakmampuan
miokardium memompa darah ke seluruh tubuh untuk
memenuhi kebutuhan metabolisme tubuh termasuk
kebutuhan untuk pertumbuhan. Gagal jantung dapat
disebabkan oleh penyakit jantung bawaan maupun
didapat yang diakibatkan oleh beban volume (preload)
atau beban tekanan (afterload) yang berlebih atau
penurunan
kontraktilitas
miokard.
misalnya
adalah
takikardia
jantung,
anemia
berat,
kor
Penyebab
lain
supraventrikular,
blok
pulmonal
akut
dan
hipertensi akut.
DIAGNOSIS
Anamnesis
- Sesak nafas terutama saat beraktivitas. Sesak nafas
dapat mengakibatkan kesulitan makan/minum dan
dalam jangka panjang gagal tumbuh
- Sering berkeringat (peningkatan tonus simpatis)
- Ortopnea : sesak nafas yang mereda pada posisi
tegak
- Dapat dijumpai mengi
- Edema di perifer atau pada bayi biasanya di kelopak
mata
Pemeriksaan Fisik
Tanda gangguan miokard
SMF Anak
57
Takipne
Sesak nafas, terutama saat aktivitas
Ortopne
Mengi atau ronki
Batuk
(tidak
SMF Anak
58
TATA LAKSANA
Penatalaksanaan gagal jantung ditujukan untuk :
- Menghilangkan
factor
penyebab,
misalnya
misalnya
SMF Anak
59
untuk
meningkatkan
kontraktilitas
miokard
- Diuretik untuk mengurangi preload atau volume
diastolik akhir
- Vasodilator untuk
mengurangi
afterload
atau
obat
digunakan
pada
Diuretik.
hampir
inotropik.
Obat
inotropik
semua
selalu
lain
kasus
seperti
yang
diberikan
pengurang
digoksin
tidak
bersama
afterload
kritis.
obat
(vasodilator)
curah
jantung
tanpa
meningkatkan
SMF Anak
60
- Dobutamin
- Inotropik
tanpa
efek
vasodilatasi
renal
atau
takikardia
- Dosis 5 8 mikrogram/kgBB/menit secara IV drip
- Dobutamin
dan
dobutamin
dapat
diberi
bersamaan dalam dosis rendah
Diuretik
Furosemid
- Dosis : 1-2 mg/kgBB/hari, 1-2 kali perhari, oral atau
IV
- Dapat menimbulkan hipokalemia
Spironolakton
SMF Anak
61
penyakit
penyerta
atau
kondisi
yang
SMF Anak
62
Dosis digitalisasi
Dosis rumatan
Prematur
(microgram/kg)
20
(microgram/kg/hari
5
30
40 50
10 12
30 40
8 - 10
SMF Anak
63
oleh
kerentanan
genetik
penderita,
yang
tidak
diterapi
dengan
baik
akan
disebagain
besar
dinegara
yang
sedang
Manifestasi minor
Klinis
Poliartritis
Artralgia
Khorea
Demam
Eritema marginatum
Laboratorium
Peningkatan reaktan fase akut (laju endap darah,
Nodul subkutan
C-reactive protein)
Pemanjangan interval PR pada EKG
PLUS
Bukti infeksi streptokokus grup A sebelumnya
SMF Anak
64
Dasar diagnosis
- Highly probable (sangat mungkin)
- 2 mayor atau 1 mayor + 2 minor
- Disertai
bukti
infeksi
Streptococcus
beta
hemolyticus group A
- ASTO atau kultur positif Doubtful diagnosis
(meragukan)
- 2 mayor
- 1 mayor + 2 minor
- Tidak terdapat bukti infeksi Streptococcus beta
hemolyticus group A
- Exception (perkecualian) : diagnosis DRA dapat
ditegakkan bila hanya ditemukan
- Korea saja atau
- Karditis indolen saja pada tahun 2003, WHO
mengeluarkan rekomendasi untuk melanjutkan
penggunaan criteria Jones
yang
diperbaharui
diketahui
tidak
mengalami
PJR.
Untuk
penyakit
jantung
rematik,
WHO
SMF Anak
65
aorta.
Untuk
chorea
rematik
tidak
Kriteria diagnostik
Demam
rematik
serangan
pertama
Kriteria
Dua mayor atau satu mayor dan dua
minor ditambah dengan bukti infeksi
SGA sebelumnya
Demam
rekuren
rematik
serangan
ranpa PJR
Demam
rematik
serangan
rekuren
dengan PJR
Korea rematik
minor
ditambah
dengan
bukti
kombinasi
dengan
insifisiensi
aorta)
Bukti infeksi streptokokus grup A sebelumnya
Kultur usap tenggorok atau rapid streptococcal antigen test positif
Titer antibody stretokokus di atas nilai normal atau meningkat
SMF Anak
66
TATA LAKSANA
Tirah baring
Lama dan tingkat tirah baring tergantung sifat dan
keparahan serangan (Tabel 2.panduan aktivitas pada
DRA).
Tabel 2.
Aktivitas
Artritis
Karditis
Karditis
Karditis berat
Tirah baring
1-2
minimal
2-4 minggu
sedang
4-6 minggu
2-4 bulan/selama
minggu
masih terdapat
gagal jantung
Aktivitas dalam
2-3 minggu
4-6 minggu
kongestif
rumah
1-2
2-4 minggu
1-3 bulan
2-3 bulan
Aktivitas diluar
minggu
Setelah 6-10
Setelah 3-6
2-3 bulan
rumah
2 minggu
minggu
bulan
Bervariasi
Aktivitas penuh
Setelah
6-10
minggu
SMF Anak
67
minimal
tidak
jelas
ditemukan
kardiomegali
- Karditis sedang : kardiomegali ringan
- Karditis berat : jelas terdapat kardiomegali disertai
tanda gagal jantung
Tabel 3.
Prednison
SMF Anak
Karditis
Karditis
Karditis berat
ringan
-
sedang
2-4 minggu
2-6 minggu
68
Aspirin
Dosis :
1-2 minggu
2-4 minggu
Prednison
6-8 minggu
2-4 bulan
: 2 mg/kgBB/hari dibagi 4
dosis
Aspirin
dosis
Dosis prednison di tapering off pada minggu terakhir
pemberian dan mulai diberikan aspirin
Setelah minggu ke-2 dosis aspirin diturunkan menjadi
60 mg/kgBB/hari.
Pencegahan
Sesudah pengobatan DRA selama 10 hari dilanjutkan
dengan
pencegahan
sekunder.
Cara
pencegahan
dan
WHO,
yaitu
mencegah
infeksi
streptokokus.
Pencegahan primer
Penisilin oral untuk eradikasi
Streptococcus beta
69
- Penisilin
p.o.
125-250mg
kali
sehari
Durasi
Sedikitnya sampai 5 tahun setelah
serangan terakhir atau hingga usia
Demam
rematik
dengan
karditis
18 tahun
residual/kelainan katup
Demam
reumatik
akut
dengan
terlama
karditis
dan
penyakit
jantung
40
tahun
dan
seumur hidup
Seumur hidup
SMF Anak
70
kadang
kadang
mendadak
kemampuan
yang
ginjal
mengakibatkan
untuk
hilangnya
mempertahankan
penyerta
menunjukkan
angka
kematian
pielonefritis,
glomerulonefritis,
SMF Anak
71
DIAGNOSIS
Anamnesis
- Lemah, pucat, sakit kepala, edema, produksi urin
berkurang
atau
tidak
ada
sama
sekali,
urin
urinalisis
hematuria,
dapat
leukosituria.
ditemukan
proteinuria,
Osmolalitas
urin
<400
hiperkalemia,
menunjukkan
hipokalsemia,
hiperfosfatemia
- Foto toraks untuk mendeteksi edema paru
SMF Anak
72
gangguan
dengan
ketidakseimbangan
keadaan
cairan
sebanyak
1-2
mEq/kgBB/hari
sesuai
SMF Anak
73
Suportif
Pemberian nutrisi yang rendah protein, rendah garam
dan kalori yang adekuat sesuai dengan umur dan berat
badan (lihat lampiran)
Lain
lain
(rujukan
subspesialis,
rujukan
yang
merupakan
indikasi
dialisis
Tumbuh kembang
Gagal ginjal akut bila ditata laksana dengan adekuat
umunya tidak mempengaruhi proses tumbuh kembang
anak.
Lampiran
Tata laksana hiperkalemia
1. Bila kadar K+ serum 5,5 7,0 mEq/L, perlu diberi
kayeksalat
SMF Anak
atau
suatu
cation
74
exchange
resin
unit/kgBB
menyiapkan
atau
dialisis.
0,2
unit/g
Glukonas
glukosa
kalsikus
sambil
tidak
penanggulangan
hiperkalemia
juga
dapat
SMF Anak
75
2. Penyebab
gagal
ginjal
belum
jelas
diketahui,
Obat
obatan
yang
dipergunakan
dalam
terapi
hiperkalemia
Obat
Calcium
Cara kerja
Stabilisasi
Dosis
0.5 mg elemental
Onset/Durasi
Cepat (men) /
gluconate 10%
potensial
Ca++/kg IV selama
transien (jam)
Glukosa (50%)
membran
2-4 menit
dan insulin
Meningkatkan
1 mL/kg of glukosa
/ transien (jam)
Natrium
ambilan K ke
dalam sel
pelan/drip cepat
/ transien (jam)
2.5 mEq/kg (3
Jam/hari
bikarbonat
(7,5%)
Meningkatkan
+
Sodium
ambilan K ke
ml/kg), bolus
polystyrene
dalam sel
pelan/drip cepat
sulfonate
Resin penukar
kation
ml sorbitol
70%/gram resin)
atau per rectal
(dengan 10 ml
sorbitol 70%/gram
resin)
SMF Anak
76
Tabel 2.
fungsi ginjal
Umur
RDA
(tahun)
GFR
(ml/m/1,73
Kalori (kkal/kg)
Protein (g/kg)
m2
10-
5-10
<5
0-0.5
115
2,2
20
1.7
1.5
1.3
0.5-1
105
2,0
1.4
1.2
1.0
1-3
100
1,8
1.3
1.1
1.0
4-6
85
1.5
1.2
1.0
0.9
7-10
85
1.2
1.1
0.9
0.8
60
1.0
0.8
0.7
0.6
43
1.0
1.0
0.8
0.7
42
0.85
0.8
0.7
0.6
38
0.85
0.8
0.7
0.6
11-14
15-18
SMF Anak
77
ginjal
kronik
(GGK)
adalah
terjadinya
glomerulus
(LFG)
<30
ml/menit/1,73m 2
ginjal
kronik
ialah
keadaan
LFG
upaya
tertentu
untuk
mempertahankan
SMF Anak
78
DIAGNOSIS
Anamnesis
- Riwayat
penyakit
ginjal
dan
saluran
kemih
poliuria,
jumlah
urin
berkurang
dan
edema
Pemeriksaan fisik
- Kelainan yang bersifat kegagalan multiorgan akibat
-
sindrom uremik
Pucat, lemah
Gangguan kesadaran
Tekanan darah tinggi
Pernafasan cepat dan dalam (kussmaul)
Edema
Pada keadaan lanjut :
Kelainan bentuk tulang
Gangguan pertumbuhan (perawakan pendek)
Gangguan perdarahan
Gangguan neurologi
Gangguan jantung
Pemeriksaan penunjang
- Ureum dan kreatinin serum meningkat. LFG dapat
dihitung
lampiran)
menggunakan
atau
rumus
dengan
Schwartz
pemeriksaan
dapat
(lihat
klirens
ditemukan
79
- Gambaran
darah
tepi
menunjukkan
anemia
normokrom normositik.
- Analisis gas darah menunjukkan asidosis metabolik
dengan
anion
gap
elektrolit
meningkat.
dapat
Pemeriksaan
memperlihatkan
tulang
panjang
untuk
melihat
tanda
asidosis
bikarbonat,
dosis
metabolik
awal
1-3
derajat
natrium
mEq/kgBB/hari,
urin
dengan
80
human
growth
hormone
0,125
tulang)
- Depresi sumsum tulang (anemia berat, leucopenia,
trombositopenia)
Suportif
SMF Anak
81
lain
(rujukan
subspesialis,
rujukan
SMF Anak
82
LAMPIRAN
1. Menghitung LFG dengan rumus Schwartz
Menghitung LFG dari kreatinin serum
(rumus
Schwartz)
Rumus Schwartz LFG = k x L
Pkr
L
Pkr
= kreatinin serum
suatu
konstanta
yang
berhubungan
SMF Anak
83
2.
Tabel 2.
Tinggi
(cm)
Energi
(kkal)
0-2 bulan
2-6 bulan
6-12 bulan
1-2 tahun
2-4 tahun
4-6 tahun
6-8 tahun
8-10 tahun
10-12
tahun
12-14
tahun L
12-14
tahun P
14-18
tahun L
14-18
tahunP
18-20
tahun L
18-20
tahun P
55
63
72
81
96
110
121
131
141
151
154
170
159
175
163
120/kg
110/kg
100/kg
1000
1300
16GO
2000
2200
2450
2700
2300
3000
2350
2800
2300
L = Lelaki
3.
Minimal
protein
(g)
2.2/kg
2.0/kg
1.8/kg
18
22
29
29
3-i
36
40
34
45
35
4.2
33
Kalsium
(g)
Fosfor
(g)
0.4
0.5
0.6
0.7
0.8
0.9
0.9
1.0
1.2
1.4
1.3
1.4
1.3
0.8
0.8
0.2
0.4
0.5
0.7
0.8
0.9
0.9
1.0
1.2
1.4
1.3
1.4
1.3
0.8
0.8
P = Perempuan
Tabel 3.
usia
Umur
1
2
3
4
5
6
7
8
9
SMF Anak
Perempuan
0.35 0.05
0.45 0.07
0.42 0.08
0.47 0.12
0.46 0.11
0.48 0.11
0.53 0.12
0.53 0.11
0.55 0.11
Laki laki
0.41 0.10
0.43 0.12
0.46 0..
0.45 0.11
0.50 0.11
0.52 0.12
0.54 0.14
0.57 0.16
0.59 0.16
84
10
11
12
13
14
15
16
17
18-20
3.
0.55
0.60
0.59
0.62
0.65
0.67
0.65
0.70
0.72
0.13
0.13
0.13
0.14
0.13
0.22
0.15
0.20
0.19
0.61
0.62
0.65
0.68
0.72
0.76
0.74
0.80
0.91
0.22
0.14
0.16
0.21
0.24
0.22
0.23
0.18
0.17
Tabel 3.
usia
Umur
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18-20
SMF Anak
Perempuan
0.35 0.05
0.45 0.07
0.42 0.08
0.47 0.12
0.46 0.11
0.48 0.11
0.53 0.12
0.53 0.11
0.55 0.11
0.55 0.13
0.60 0.13
0.59 0.13
0.62 0.14
0.65 0.13
0.67 0.22
0.65 0.15
0.70 0.20
0.72 0.19
Laki laki
0.41 0.10
0.43 0.12
0.46 0..
0.45 0.11
0.50 0.11
0.52 0.12
0.54 0.14
0.57 0.16
0.59 0.16
0.61 0.22
0.62 0.14
0.65 0.16
0.68 0.21
0.72 0.24
0.76 0.22
0.74 0.23
0.80 0.18
0.91 0.17
85
SMF Anak
86
Primary drug
clearance *
Dosing
adjusment in
renal failure
Drugs Affecting Cardiovascular System (continued)
Anolgesics and Anti-inyiammatory Drugs [93]
Acetaminophen
H,
No
Aspirin [154,163]
H.R
Yes
Indomethacin
H
No
Sulindac
H
No
Diflunisal
H.R
Severe
Ibuprofen
H
No
Fenoprofen
H
No
Naproxen
H
No
Tolmetin
H.R
No
Piroxicam
H
No
Other Drugs
Benzodiazepines
H
No
Chloral Hydrate
H
Phenothiazines
H
No
Tricyclic
antidepressants
H
No
Heparin [79]
R,H
Ycs
Warfarin [118]
H
No
Significant
clearance
during dialysis*
Anticonvulsants
Phenobarbital
Carbanazepine
Ethosuximide
Phenytoin
Primidone
Valproic Acid
Immunosuppresive
s
Azathioprine
Cyclophosphamide
[189]
Adriamycin
Methotrexate [112]
Vincristine
Cyclosporin
Glucuconicoids
Cimetidine [2321]
Allopurinol [108]
He
H,R
H
H,,
H
H
H
No
No
He
No
H
H
H
R
H
H
H
R.H
R
No
Severe
No
Yes
No
No
No
No
Yes
He
He
No
He
He
He
SMF Anak
87
THALLASEMIA
Penyakit
anemia
hemolitik
herediter
yang
transfusi sebelumnya)
- Riwayat keluarag yang menderita thallasemia
Pemeriksaan Fisik
- Anemia / pucat, ikterus
- Hepar dan limpa membesar
- Tulang tulang wajah menonjol dan pipih (facies
cooley)
- Gizi kurang / buruk, perawatan pendek
- Hiperpigmentasi kulit, pubertas terlambat
SMF Anak
88
Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium
- Darah lengkap
1. Hemoglobin
2. Sedian apus darah tepi (mikrositer, hipokrom,
anisosito-sis,
poikilositosis,
normoblast,
darah
SMF Anak
89
3. Vitamin C
Feritin
1000
ng/ml
atau
kombinasi
(desferoksamin
dan
deferiprone) pada :
Feritin 3000 ng/ml yang bertahan minimal
selama 3 bulan
Adanya
gangguan
fungsi
jantung
SMF Anak
90
hati
- Setiap 3 bulan
pertumbuhan
(berat
badan, tinggi
- Setiap 6 bulan
- Setian tahun
badan)
: feritin
:
pertumbuhan
dan
perkembangan,
status besi, fungsi endokrin,
visual,
pendengaran
memungkinkan)
SMF Anak
91
(kalau