PEMERIKSAAN ANTENATAL
Oleh : Melisha L. Gaya 07120022 Melsa Aprima 07120048
I. Pendahuluan
Angka Kematian Ibu (AKI)
OIndikator untuk melihat derajat kesehatan
perempuan. OMDGs ke 5 target tahun 2015 AKI sebesar 102 per 100.000 kelahiran hidup. ODari hasil survey yang dilakukan oleh beberapa sumber menunjukkan bahwa AKI telah mengalami penurunan dari waktu ke waktu.
Pada tahun 1915, J. Whitridge Williams dari Johns Hopkins Hospital menyimpulkan bahwa 40% dari 705 kematian perinatal bisa dicegah dengan asuhan prenatal yang baik (Williams Obstetric, 23rd edition)
II. Definisi
Asuhan prenatal : program perawatan antepartum komprehensif yang melibatkan pendekatan terpadu perawatan medis dan dukungan psikososial yang secara optimal dimulai sebelum konsepsi dan meluas ke periode antepartum.
(American Academy of Pediatrics dan american College of Obstetricians and Gynecologists , 1997)
Antenatal care : suatu program berkesinambungan selama kehamilan, persalinan nifas yang terdiri atas edukasi, skreening, deteksi dini, pencegahan, pengobatan, rehabilitasi yang bertujuan untuk memberikan rasa aman dan nyaman, kepada ibu dan janinnya sehingga kehamilan menjadi suatu pengalaman yang menyenangkan
(Perhimpunan Obstetri dan Ginekologi Indonesia)
Tujuan khusus
1. Terhadap ibu : a. Menentukan status kesehatan ibu dan janin b. Memulai rencana untuk melanjutkan perawatan obstetri c. Menurunkan angka mortalitas ibu hamil dan melahirkan d. Membangun hubungan psikososial antara ibu dengan janinnya
kelahiran mati dan kematian neonatal b. Kesehatan yang optimal dari bayi
V. Manajemen ANC
ANC dilakukan minimal :
O 1 kali dalam trimester I
lengkap 5.Pemberian Tablet besi 6.Tes terhadap penyakit menular seksual (PMS) 7.Temu wicara dalam rangka persiapan rujukan.
v. Manajemen ANC
Berdasarkan Perhimpunan Obgyn Indonesia Kunjungan Pertama (Trimester I) : OPastikan kehamilan OPemastian intra uterin- hidup OPemastian kehamilan tunggal/ multiple OPemastian usia kehamilan OPemastian faktor resiko OPersiapan dan pemeliharaan payudara OSkreening Thalasemia, Hepatitis B, Rhesus ( bila mungkin) OPemeriksaan TORCH (jika mungkin)
OSkreening defek bumbung saraf OSkreening defek jantung OEvaluasi pertumbuhan janin
Kunjungan Ketiga dan Keempat (Trimester III): O Evaluasi pertumbuhan janin O Evaluasi toleransi maternal O Evaluasi rute persalinan/ kelahiran O Evaluasi fasilitas kelahiran/ perawatan neonatal
Berdasarkan WHO
Kunjungan 1:
Kunjungan post natal : 1 minggu post partum -Mencegah kehamilan dalam waktu dekat -Mendorong ibu untuk laktasi -Melengkapi imunisasi TT untuk yg telat -Memberi asam folat untuk ibu yg melahirkan bayi dengan defek neural tube -Melanjutkan tablet besi pada ibu yg anemia
1. Anamnesis
O Identitas pasien
O Keluhan keluhan utama O Riwayat kehamilan sekarang O Riwayat hamil muda O Riwayat Hamil tua
O ANC
O Riwayat makan obat
O Riwayat menstruasi
O Riwayat perkawinan O Riwayat kehamilan/abortus/ persalinan O Riwayat penyakit dahulu O Riwayat penyakit keluarga
O Riwayat Kontrasepsi
O Riwayat Imunisasi O Riwayat kebiasaan,ekonomi dan sosial
2. Pemeriksaan Fisik
Tanda vital Pemeriksaan fisik lengkap dari kepala
sampai ujung kaki o Muka : kloasma gravidarum o Leher : JVP, pembesaran kelenjar tiroid dan kelenjar limfe o Mammae : bentuk, simetris, pembesaran, puting susu melebar, areola hiperpigmentasi
o Abdomen
: status obstetrik o Genital : status obstetrik o Ekstremitas : udem, refleks fisiologi, refleks patologis
Status Obstetri
Abdomen : inspeksi ,palpasi ( Leopold, TFU, TBJ,his) perkusi,auskultasi (BJJ) Genital : inspeksi, VT Penilaian panggul dalam
Pemeriksaan obstetrik:
Pemeriksaan Abdomen (Leopold) Leopold I : pemeriksa berdiri menghadap ke pasien, kemudian dengan kedua tangan meraba dengan jari-jari untuk menentukan tinggi fundus uteri dan bagian apa dari anak yang terdapat dalam fundus
Gambar 1. Leopold I
tangan ke samping. Tentukan dimana punggung anak terdapat pihak yang memberi rintangan terbesar kemudian carilah bagian bagian kecil yang terletak bertentangan
Gambar 2. Leopold II
bagian terbawahnya dan tentukan apakah masih bisa digoyangkan untuk menentukan apa yang terdapat di bagian bawah dan apakah sudah / belum terpegang oleh pintu atas panggul
dengan kedua tangan tentukan apa yang menjadi bagian bawah dan apakah bagian ini sudah masuk kedalam PAP dan berapa masuknya
Gambar 4. Leopold IV
dikosongkan.
dapat didengar dengan Doppler. O Pada Semua kehamilan bunyi jantung janin dapat didengar pertama kali antara minggu ke-16 dan 19 apabila dilakukan dengan cermat menggunakan sebuah stetoskop janin DeLee.
Gambar 6. Doppler
3. Pemeriksaan Penunjang
a. Skrining 1. Hitung Darah Lengkap 2. Urinalisis 3. Golongan Darah, Faktor Rhesus dan Penyaringan Antibodi 4. Penyaringan Glukosa 5. Uji alfa-fetoprotein serum 6. Pemeriksaan HIV-AIDS dan antigen permukaan Hepatitis B (HbsAg) 7. Ultrasonografi 8. Pap Smears
VI. Nutrisi
BMI Prahamil
Olah Raga Mandi Busana Kebiasaan Buang Air Besar Koitus Perawatan Gigi Alkohol Kafein Obat Terlarang Obat Merokok
I. Identitas Pasien
Nama : Ny. D Nama Suami : : Tn. Z
Umur
: 25 tahun
Umur
: 32 tahun
II. Anamnesis
O Seorang pasien datang ke Poliklinik Obstetri dan
ginekologi RSUP Dr. M. Djamil Padang pada tanggal 9 Mei 2011 pukul 10.00 WIB.
O II.1 Keluhan Utama : Kontrol kehamilan
II.3 Riwayat Hamil Muda Mual (-), muntah (-), perdarahan (-) II.4 Riwayat Hamil Tua Mual (-), muntah (-), perdarahan (-) II.5 ANC : kontrol ke poliklinik obstetric RSUP Dr. M. Djamil teratur 1x sebulan sejak usia kehamilan 3 bulan. II.6 Riwayat Makan Obat : (-) II.7 Riwayat Penyakit Dahulu : Pasien tidak pernah menderita penyakit jantung, paru, hati, ginjal, DM dan hipertensi
II.8 Riwayat Penyakit Keluarga : Tidak ada anggota keluarga yang menderita penyakit keturunan, menular dan kejiwaan II.9 Riwayat Haid : O Menarche usia 15 tahun, Siklus teratur 1x 28 hari, Lama haid 6-7 hari, Banyaknya 2-3 ganti duk/hari, Darah haid merah tua, bau seperti haid biasa, Nyeri haid (-) O Riwayat haid 3 bulan terakhir : tgl 12 September 2010, tgl 15 Agustus 2010, 18 juli 2010, siklus teratus 1x 28 hari, lama 6-7 hari, banyaknya ganti 2-3 duk/hari, nyeri (-), warna darah haid dan bau seperi haid biasa
II.12 Riwayat kontrasepsi : O Kontrasepsi suntik 1 x perbulan selama 3 bulan dari bulan April Juli 2009 O Tidak menggunakan kontrasepsi dari bulan Juli 2009 sekarang.
II.14 Riwayat Kebiasaan : Tidak ada kebiasaan merokok dan konsumsi alkohol.
: (-) : (-) : 150 cm : sebelum hamil 60 kg, sekarang 65 kg : konjungtiva anemis (-), sklera ikterik (-) : Normo chepal, rambut tidak mudah dicabut
Leher
THT
Dada Paru
: JVP 5-2 cmH2O tidak ada pembesaran kelenjar tiroid : tidak ada kelainan : Inspeksi Palpasi Perkusi Auskultasi : simetris kiri kanan : Fremitus simetris kanan kiri : sonor : vesikuler, RH -/-, Wh -/-
: Iktus kordis tidak terlihat : Iktus kordis tidak teraba : Batas jantung dalam batas : bunyi jantung regular, bising (-)
Abdomen : status obstetrikus Genitalia : status obstetrikus Ekstremitas : edema (-), Reflek fisiologi +/+, Reflek Patologis -/-
III.2 Status Obstetrikus Muka : Kloasma gravidarum (+) Mamae : Membesar, tegang, A/P hiperpigmentasi Abdomen Inspeksi : Tampak membuncit sesuai usia kehamilan, linea mediana hipepigmentasi, striae gravidarum (-), Sikatrik (-)
Palpasi : L1 : FUT teraba 3 jari di atas pusat teraba massa besar, lunak,noduler L2 : Teraba tahanan besar di bagian kiri, teraba bagian kecil di bagian kanan L3 : Teraba massa keras, bulat, floating L4 : Bagian bawah janin belum masuk PAP TFU : 23 cm, TBA: 1860 gram, His : (-) Perkusi Auskultasi : Tympani : BJA 162x/menit, BU (+) Normal
Genitalia : Inspeksi : Vulva dan uteri tenang, PPV (-) Pemeriksaan Penunjang : Laboratorium : Hb = 11 gr/dl Diagnosa : G1P0A0H0, gravid preterm 30-31 minggu, janin hidup tunggal, intra uterin, presentasi kepala
Sikap : -Pemberian tablet besi 30 mg/hari -Berikan edukasi tentang : Nutrisi ideal Aktivitas yang sesuai Hubungan seksual yang aman Pakaian yang nyaman dan aman Perawatan payudara Obat-obatan yang konsumsinya perlu dihindari Menghitung gerakan janin per hari Waspada terhadap tanda-tanda bahaya kehamilan Perencanaan persalinan dan rekomendasi laktasi.
Diskusi
1. Seorang perempuan usia 25 tahun datang ke
Nyeri pinggang menjalar ke ari-ari (-), keluar lendir bercampur darah dari kemaluan (-), keluar air-air dari kemaluan (-) tidak ada tanda-tanda partus prematurus iminens. Keluar darah yang banyak dari kemaluan (-) tidak ada tanda-tanda abortus iminens.
minggu. Usia kehamilan dihitung berdarsarkan HPHT. Taksiran persalinan dihitung menggunakan Rumus Naegel : hari +7, bulan -3, tahun +1. Rumus ini digunakan pada Ny. D karena 3 alasan :
O Beliau mengetahui secara pasti hari pertama
haid terakhir tanggal 10 Oktober 2010 O Siklus haid teratur 1x 28 hari O Beliau bisa menghitung, mengecap pendidikan dasar
D sudah benar karena kontrol kehamilan yang ideal adalah : O Setiap bulan untuk usia kehamilan sampai 28 minggu O Setiap 2 minggu untuk usia kehamilan 29-36 minggu O Setiap minggu untuk usia kehamilan 37 minggu sampai saat persalinan
meminimalisir penyebab kelainan kongenital karena pengaruh obat. Beberapa obat yang ditakutkan berefek pada kehamilan adalah : O Obat yang bersifat teratogenik pasti : talidomid, obat anti tumor, hormone tertentu, valproate (antikonvulsan) O Obat dengan kecurigaan kuat bersifat teratogenik : antikonvulsan, tembakau, alcohol, lithium, warfarin O Obat yang diduga bersifat teratogenik : salisilat, barbiturate, sulfonamide, nikotinamid, obat psikotropik, kloroquin, dll.
Jarak kelahiran
Riwayat persalinan Riwayat penyakit
< 2 tahun
Dengan penyulit Penyakit kronis atau menahun (TBC, jantung,kencing manis)
2 tahun
Tidak ada riwayat persalinan dengan penyulit Tidak ada riwayat penyakit Tidak pernah mengalami perdarahan
untuk persalinan karena : O Panggul lapang : teruji dengan kelahiran anak pertama, anak pertama lahir spontan, BBL 3100, tapi perlu konfirmasi dengan VT dan pemeriksaan panggul dalam ketika usia kehamilan >37 minggu.
O Jadi Ny. D tidak mempunyai faktor
8. Ny. D pernah imunisasi TT ketika hamil anak pertama, tapi tidak pernah imunisasi TT untuk hamil yang sekarang. O Imunisasi TT perlu diberikan pada wanita usia subur dan ibu hamil. Imunisasi TT diberikan total 6x; O Imunisasi dasar 3x waktu kecil O Usia sekolah (4-7 tahun) 1x O Usia pubertas (12-15 th) 1x O Saat dewasa 1x
memberikan perlindungan seumur hidup. Di Indonesia imunisasi TT pada ibu hamil diberikan 2x : 1.Pemberian pertama saat diketahui hamil 2.Pemberian kedua 1 bulan setelah pemberian pertama.
kehamilan sudah 30-31 minggu tapi belum menerima imunisasi TT satu kalipun dalam rencana dianjurkan untuk imunisasi TT pertama, dilanjutkan dengan imunisasi TT kedua 4 minggu berikutnya. O Manfaat dari imunisasi ini adalah melindungi bayi dari penyakit tetanus neonatorum yang bias berakibat kematian pada bayi baru lahir
Status gizi Ny. D ODari anmnesa dan pemeriksaan fisik BB sebelum hamil Ny N = 60 kg, TB 150 maka OIMT = 26.7, maka penambahan BB total yang dianjurkan selam hamil adalah 7-11,5 kg.
BMI Prahamil Rendah (BMI < 19,8) Normal (BMI 19,8 26) Tinggi (BMI >26 29) Obesitas (BMI > 29) Pertambahan total yang dianjurkan 12,5 18 kg 11,5 16 kg 7 11,5 kg < 7 kg
O Kadar hemoglobin =11 gr/dl normal O Kadar hemoglobin perlu diketahui untuk
menilai apakah terjadi anemia pada ibu hamil. O Anemia pada ibu hamil beresiko untuk terjadinya plasenta previa karena anemia menyebabkan janin kekurangan oksigenasi dan nutrisi, sehingga sebagai usaha kompensasi maka vaskular plasenta akan tumbuh meluas untuk mencukupi kebutuhan oksigen sampai ke bagian bawah rahim
juga dapat mengganggu pertumbuhan janin dalam kandungan seperti risiko melahirkan bayi prematur dan bayi BBLR O Anemia pada ibu hamil terbanyak disebabkan karena defisiensi besi sehingga perlu diberikan tablet besi pada ibu hamil.
O Menurut WHO, kadar Hb wanita hamil dibagi
menjadi 3 katagori : O - Normal: 11 g/dl atau lebih, O - Anemia ringan : 8 - < 11 g/dl dan O - Anemia berat : < 8 g/dl.
Rencana untuk Ny. N didasarkan pada manajemen ANC trimester III yaitu : 1. Evaluasi pertumbuhan janin O Dilakukan dengan pemeriksaan tinggi fundus uteri dan pemeriksaan USG saat kunjungan antenatal berikutnya. 2. Evaluasi fasilitas kelahiran/ perawatan neonatal
3. Evaluasi rute persalinan/ kelahiran. O Dilakukan pemeriksaan untuk mengetahui apakah persalinan dapat dilakukan per vaginam atau harus dilakukan operasi. O Beberapa indikasi tersering dilakukannya operasi seksio sesarea a)Distosia karena CPD b)Fetal distress c) Presentasi abnormal d)Bekas seksio sesarea sebelumnya.
Pada Ny. D telah diketahui bahwa presentasi anak letak kepala dan tidak ada riwayat seksio sesarea, sehingga yang perlu diperiksa adalah adanya kemungkinan CPD dan fetal distress. OIndikasi seksio sesarea pada CPD ditandai dengan :
O Perpanjangan waktu dilatasi fase aktif : <1,5 cm/jam pada
OTanda-tanda fetal distress : O Berkurangnya gerak janin yang dirasakan oleh ibu. O BJJ <120x/menit atau >160x/menit. O Terdapat meconium dalam cairan amnion.
Terima Kasih