Anda di halaman 1dari 26

EMBRIOTOMI

dr. Firmansyah Basyir, Sp.OG(K)

Definisi
Suatu persalinan buatan dengan
cara merusak atau memotong
bagian-bagian tubuh janin agar
dapat lahir pervaginam tanpa
melukai ibu.

Tujuan
Memperkecil ukuran kepala.
Memperkecil ukuran bahu.
Memperkecil volume rongga
dada atau perut pada janin mati.

Indikasi

Janin mati
Janin

mati dan ibu dalam keadaan bahaya tanpa


memungkinkan menunggu kemajuan proses persalinan
secara fisiologis.
Janin mati yang tidak dapat dilahirkan spontan pervaginam.

Janin hidup
Janin dengan kelainan kongenital (hydrops
fetalis, hidrosefalus).
Kleidotomi pada janin hidup.

Syarat
Syarat secara umum:
Konjugata vera panggul ibu >6 cm,
Pembukaan serviks >7 cm
Selaput ketuban sudah pecah atau
dipecahkan
Tidak ada tumor jalan lahir yang dapat
mengganggu persalinan pervaginam
Tidak terdapat tanda-tanda ruptur uteri

Jenis

Kraniotomi
Tindakan untuk memperkecil ukuran
kepala janin dengan mengeluarkan isi
tengkorak.

Terdiri dari :
perforasi
kranioklasi

Kraniotomi

Tempat untuk melakukan perforasi


adalah:
Fontanella mayor atau minor
Sutura tulang kepala
Mulut
Orbita
Foramen magnum pada after coming head
Tempat lain yang dapat dicapai

Kraniotomi

Alat yang dipakai:


Pisau bedah (scalpel)
Perforator Simpson

Kranioklast Braun

Cunam Boer
Cunam Mouzeaux

Kraniotomi

Teknik perforasi
Ibu dalam posisi lithotomi.
Tangan kiri operator diletakkan di antara kepala janin dan

bagian simfisis menghadap ke bawah. Asisten melakukan


fiksasi kepala janin dari luar di atas simfisis.
Dibuat insisi dengan pisau untuk tempat masuk perforator
Naegle.

Kraniotomi
Perforator

Naegele dalam keadaan tertutup dimasukkan


melalui jalan lahir dengan lengkungan di atas dilindungi
telapak tangan kiri
Ujung perforator dimasukkan ke dalam lubang pada kepala
janin.
Insisi diperlebar dengan menyilangkan perforator.
Dengan perlindungan telapak tangan kiri, perforator
dikeluarkan dalamkeadaan tertutup dari jalan lahir.
Persalinan kepala janin diselesaikan secara spontan.

Kraniotomi

Teknik kraniotomi (perforasi dan kranioklasi)


Lakukan perforasi kepala janin, lalu diikuti dengan ekstraksi

Teknik ekstraksi dengan cunam Muzeux:


Dengan perlindungan spekulum, 2 buah cunam Museux

dipasang di atas dan di bawah lubang perforasi.


Setelah cunam menjepit kulit kepala, lakukan traksi searah
sumbu jalan lahir mengikuti gerakan putar paksi dalam.
Setelah suboksiput di bawah simfisis, lakukan elevasi
kepala sehingga secara berurutan lahir ubun-ubun besar,
dahi, muka dan dagu.
Setelah kepala janin lahir, tubuh janin dilahirkan dengan
cara seperti biasa

Kraniotomi

Dengan cranioclast Braun


Tangan kiri dimasukkan kedalam jalan lahir.
Sendok jantan dipegang dengan tangan kanan secara horisontal
dengan bagian yang bergerigi menghadap ke atas. Sendok betina
dipegang seperti memegang pensil dimasukkan ke dalam jalan
lahir dengan daun cranioclast betina terletak di wajah janin.
Kedua sendok cranioclast ditutup, lakukan pemeriksaan dalam
untuk memeriksa apakah ada bagian jalan lahir yang terjepit.

Kraniotomi
Bila pemasangan sudah benar, kedua sendok

cranioclast dikunci
Lakukan ekstraksi kepala dengan menarik
pemegang cranioclast.
Arah traksi sesuai dengan sumbu panggul diikuti
gerakan putar paksi dalam.
Setelah occiput nampak, lakukan elevasi ke atas
pada tangkai cranioclast sehingga lahir ubun-ubun
besar, dahi, muda dan dagu.
Setelah kepala lahir, daun cranioclast dibuka
Tubuh anak dilahirkan dengan cara seperti biasa.

Dekapitasi

Dekapitasi adalah tindakan untuk


memperkecil janin sehingga janin dapat
lahir
pervaginam
dengan
jalan
memisahkan kepala dari tubuh janin
dengan cara memotong leher janin.

Indikasi :
Letak lintang kasep dengan janin mati

Dekapitasi

Teknik dekapitasi
Dengan menggunakan gergaji Gigli
Dengan menggunakan Hak Braun
Dengan menggunakan gunting Siebold

Kleidotomi

Kleidotomi
adalah
usaha
untuk
memperkecil janin sehingga janin dapat
lahir pervaginam dengan jalan memotong
salah satu atau kedua tulang klavikula.

Indikasi :
Distosia bahu
Dapat dilakukan pada anak yang masih hidup

Kleidotomi

Teknik Kleidotomi:
Pasien berada pada posisi lithotomi
Satu tangan operator masuk jalan lahir dan langsung memegang

klavikula bawah
Pasang spekulum di vagina,
Asisten melakukan fiksasi kepala dari arah luar
Tulang klavikula diputuskan dengan menggunakan gunting Siebold.
Bila diperlukan, lakukan kleidotomi pada sisi lainnya dengan
menarik kepala janin curam ke bawah sehingga bahu depan
tampak dan klavikula dipotong menggunakan gunting Siebold.

Spondilotomi

Spondilotomi adalah usaha untuk


memperkecil janin sehingga janin dapat
lahir pervaginam dengan memotong
tulang belakang.

Indikasi :
Janin mati letak lintang dorsoinferior.

Spondilotomi

Teknik spondilotomi:
Salah satu tangan penolong masuk ke dalam

jalan lahir.
Dengan gunting Siebold yang dilindungi tangan,
ruas-ruas tulang belakang diputus.
Potong perut janin dengan gunting Siebold
hingga badan janin terpisah dua. Bagian bawah
badan janin dilahirkan lebih dulu dengan
menarik kedua kaki, kemudian bagian tubuh
atas janin.

Eviserasi
Usaha untuk memperkecil janin sehingga
janin dapat lahir pervaginam dengan jalan
mengeluarkan isi abdomen dan thoraks.
Indikasi:
Janin mati letak lintang.

Eviserasi

Teknik Eviserasi
Masukkan satu tangan ke dalam jalan lahir
Ambil tangan janin dan dibawa keluar vagina
Lengan janin ditarik ke bawah menjauhi perut

janin
Pasang spekulum pada dinding vagina bawah
Gunting dinding toraks atau abdomen hingga
tembus
Dengan cunam abortus, keluarkan organ-organ
visera
Badan janin dilahirkan dengan versi ektraksi

Pungsi

Pungsi adalah usaha untuk memperkecil


janin sehingga janin dapat lahir
pervaginam dengan jalan mengeluarkan
cairan dari kepala janin. Indikasi pungsi
adalah janin dengan hidrosefalus.

Pungsi

Teknik pungsi :
Di dalam vagina dipasang spekulum, kulit kepala dijepit dengan cunam

Willet atau cunam Mauseaux.


Suatu jarum pungsi spinal ukuran 16 atau 18 disambung pada alat suntik
ditusukkan pada sutura atau ubun-ubun.
Lakukan aspirasi sedikit untuk membuktikan benar tidaknya cairan otak
yang keluar.
Dengan keluarnya cairan otak, kepala janin akan mengecil dan dapat
dilahirkan pervaginam.
Kepala janin dilahirkan dengan traksi Muzeaux

Komplikasi

Trauma jalan lahir berupa ruptur uteri,


robekan serviks, robekan pada vagina,
atau robekan perineum
Pendarahan akibat atonia uteri atau
trauma jalan lahir
Infeksi akibat manipulasi yang dilakukan
atau alat yang dimasukkan

Thank You

Anda mungkin juga menyukai