Anda di halaman 1dari 3

TATA LAKSANA INFEKSI VIRUS DENGUE

No. Dokumen No. Revisi Halaman : 1/1

PROSEDUR Tanggal terbit : Ditetapkan,


TETAP D i r e k t u r,

Dr. Fetty Fatiyah

PENGERTIAN Infeksi Virus Dengue Merupakan suatu penyakit demam akut yang disebabkan
oleh virus genus Flavivirus, family Flaviviridae, mempunyai 4 jenis serotipe DEN-1,
DEN-2, DEN-3 dan DEN-4, melalui perantara nyamuk Aedesaegypt iatau
Aedesalbopictus

TUJUAN 1. Mencegah derajat I dan II mengalami syok


2. Agar pasien derajat III dan IV dapat ditangani dengan baik
3. Mencegah terjadinya komplikasi dari pemberian cairan

KEBIJAKAN Pasien anak dengan infeksi virus dengue mendapatkan tatalaksana yang
tepat untuk mencegah dan menangani terjadinya komplikasi dan penyulit

PROSEDUR Tata Laksana :


DBD tanpa Syok (derajat I dan II)
Medikamentosa
- Antipiretik dapat diberikan, dianjurkan pemberian parasetamol
bukan aspirin.
- Diusahakan tidak memberikan obat-obat yang tidak diperlukan
(antasid, antiemetik) untuk mengurangi beban detoksifikasi obat
dalam hati.
- Kortikosteroid diberikan pada DBD ensefalopati, apabila terdapat
perdarahan saluran cerna, kortikosteroid tidak diberikan.
- Antibiotik diberikan untuk DBD ensefalopati.

Suportif
- Mengatasi kehilangan cairan plasma sebagai akibat peningkatan
permeabilitas kapiler dan perdarahan.
- Kunci keberhasilan terletak pada kemampuan untuk mengatasi
masa peralihan dari fase demam ke fase syok dengan baik.
- Cairan intravena diperlukan, apabila :
1. Anak terus menerus muntah, tidak mau minum, demam tinggi,
dehidrasi yang dapat mempercepat terjadinya syok.
2. Nilai hematokrit cenderung meningkat pada pemeriksaan
berkala.

DBD disertai syok (sindrom syok dengue, derajat III dan IV)
- Penggantian volume plasma segera, cairan intravena larutan
Ringer Laktat 10-20 ml/kgBB secara bolus, diberikan dalam waktu
30 menit. Apabila syok belum teratasi, tetap diberikan RL 20
ml/kgBB + koloid 20-30 ml/kgBB/jam, maksimal 1500 ml/hari.
- Pemberian cairan 10 ml/kgBB/jam tetap diberikan 1-4 jam pasca
syok. Volume cairan diturunkan menjadi 7 ml/kgBB/jam, selanjutnya
5 ml dan 3 ml apabila tanda vital dan diuresis baik.
- Jumlah urin 1 ml/kgBB/jam merupakan indikasi bahwa sirkulasi
membaik
- Padau mumnya cairan tidak perlu diberikanlagi 48 jam setelah
syok teratasi.
- Oksigen 2-4 L/menit pada DBD syok
- Koreksi asidosis metabolic dan elektrolit pada DBD syok
- Indikasi pemberian darah

Terdapat pendarahan secara klinis


- Setelah pemberian cairan kristaloid dan koloid, syok menetap,
hematokrit menurun, diduga telah terjadi perdarahan, berikan darah
segar 10 ml/kgBB
- Apabila kadar hematokrit tetap> 40 vol %, maka berikan darah
dalam volume kecil
- Plasma segar beku dan suspense trombosit berguna untuk koreksi
gangguan koagulopati atau koagulasi intravascular diseminata
(KID) pada syok berat yang menimbulkan pendarahan masif.
- Pemberian transfuse suspense trombosit pada KID harus selalu
disertai plasma segar (berisi factor koagulasi yang diperlukan),
untuk mencegah perdarahan lebih hebat.

DBD Ensefalopati
- Pada ensefalopati, cenderung terjadfi edema otak dan alkalosis,
maka bila syok teratasi, cairan diganti dengancairan yang tidak
mengandung HCO3- dan jumlah cairan segera dikurangi, larutan
RL segera ditukar dengan larutan NaCl 0,9% : Glukosa 5% = 3 : 1
Indikasi rawat
- Lihat bagan 1

Pemantauan
Selama perawatan :
- Tanda klinis, apakah syok teratasi dengan baik, adakah
pembesaran hati, tanda perdarahan saluran cerna, tanda
ensefalopati, harus dimonitor dan dievaluasi untuk menilai hasil
pengobatan
- Kadar Hb, hematokrit, dan trombosit tiap 6 jam, minimal tiap 12 jam.
- Balans cairan, catat jumlah cairan yang masuk, diuresis ditampung,
dan jumlah perdarahan.
- Pada DBD syok, lakukan cross match darah untuk persiapan
transfuse darah apabila diperlukan

Faktor risiko terjadinya komplikasi


- Ensefalopati dengue, dapat terjadi pada DBD dengan syok atau
pun tanpa syok
- Kelainan ginjal, akibat syok berkepanjangan dapat terjadi gagal
ginjal akut
- Edema paru, seringkali terjadi akibat overloading cairan
.
Kriteria memulangkan pasien
- Tidak demam selama 24 jam tanpa antipiretik
- Nafsu makan membaik
- Secara klinis tampak perbaikan
- Hematokrit stabil
- Tiga hari setelah syok teratasi
- Jumlah trombosit> 50.000/ml
- Tidak dijumpai distress pernapasan

UNIT Bagian anak, nutrisi dan gizi, HCU


TERKAIT

Anda mungkin juga menyukai