Anda di halaman 1dari 28

DIAGNOSIS BANDING

ANAK DENGAN DEMAM

Tanpa Tanda Lokal Dengan Tanda Lokal






DEMAM DENGUE

Etiologi

 Demam Dengue disebabkan ole Virus Dengue yang
termasuk genus Flavivirus, famili Flaviviridae.
 Terdiri dari 4 serotype :
DEN-1, DEN-2, DEN-3, DEN-4
 Serotype yang paling dominan di Indonesi adalah DEN-3
 Virus ditransmisikan melalui nyamuk Aedes aegypti
atau Aedes albopictus yang tersebar di wilayah tropis
dan subtropis.
Kriteria Diagnosis

 Demam tinggi mendadak
 Ditambah gejala penyerta 2 atau lebih:
- Nyeri kepala
- Nyeri retro orbita
- Nyeri otot dan tulang
- Ruam kulit
- Meski jarang dapat disertai manifestasi perdarahan
- Leukopenia
- Uji HI >1280 atau IgM/IgG positif
Tidak ditemukan tanda kebocoran plasma (hemokonsentrasi, efusi
pleura,
asites, hipoproteinemia).
The course of dengue illness

Manifestasi Klinis

 Demam tinggi mendadak tanpa sebab yang jelas, berlangsung terus
menerus selama 2-7 hari
 Terdapat manifestasi perdarahan ditandai dengan:
• uji bendung positif
• petekie, ekimosis, purpura
• perdarahan mukosa, epistaksis, perdarahan gusi
• hematemesis dan atau melena
 Pembesaran hati
 Syok, ditandai nadi cepat dan lemah sampai tidak teraba, penyempitan
tekanan nadi ( 20 mmHg), hipotensi sampai tidak terukur, kaki dan
tangan dingin, kulit lembab, capillary refill time memanjang (>2 detik)
dan pasien tampak gelisah.
Symptoms

Medical complications seen in
phases of dengue

Phase Complication
Febrile phase Dehydration: high fever may cause neurological
disturbances and febrile seizures
in young children
Critical phase Shock from plasma leakage: severe haemorrhage;
organ impairment
Recovery phase Hypervolaemia (only if intravenous fluid therapy
has been excessive and/or has
extended into this period) and acute pulmonary
oedema
Dengue case classification by severity


Laboratorium

 Trombositopenia (100 000/µl atau kurang)
 Adanya kebocoran plasma karena peningkatan permeabilitas
kapiler, dengan manifestasi sebagai berikut:
• Peningkatan hematokrit ≥ 20% dari nilai standar
• Penurunan hematokrit ≥ 20%, setelah mendapat terapi cairan
• Efusi pleura/perikardial, asites, hipoproteinemia.

Dua kriteria klinis pertama ditambah satu dari kriteria


laboratorium (atau hanya peningkatan hematokrit) cukup
untuk menegakkan Diagnosis Kerja DBD.
Virological and serological markers of
dengue infection according to time of illness


DF/DHF Grade Signs, symptoms Laboratory

DF
Derajat DBD
Fever with two of the following:
• Headache.
• Retro-orbital pain.
Leucopenia (wbc ≤5000
cells/mm3).
• Thrombocytopenia (Platelet


• Myalgia. count
• Arthtralgia/bone pain. <150 000 cells/mm3)
• Rash. • Rising haematocrit
• Haemorrhagic (5% – 10% ).
manifestations. • No evidence of plasma loss
• No evidence of plasma
leakage.
DHF I Fever and haemorrhagic Thrombocytopenia <100 000 cells/
manifestation mm3; HCT rise ≥20%
(positive tourniquet test) and
evidence of plasma leakage
DHF II As in Grade I plus spontaneous Thrombocytopenia
bleeding. <100 000 cells/mm3; HCT rise ≥20%.

DHF III As in Grade I or II plus circulatory Thrombocytopenia


failure <100 000 cells/mm3; HCT rise ≥20%.
(weak pulse, narrow pulse pressure
(≤20 mmHg), hypotension,
restlessness).
DHF IV As in Grade III plus profound shock Thrombocytopenia
with undetectable BP and pulse < 100 000 cells/mm3; HCT rise ≥20%.
Tatalaksana Demam
Dengue

 Sebagian besar anak dapat dirawat di rumah dengan
memberikan nasihat perawatan pada orang tua anak.
Berikan anak banyak minum dengan air hangat atau
larutan oralit untuk mengganti cairan yang hilang akibat
demam dan muntah.
 Berikan parasetamol untuk demam. Jangan berikan
asetosal atau ibuprofen karena obat-obatan ini dapat
merangsang perdarahan.
 Anak harus dibawa ke rumah sakit apabila demam tinggi,
kejang, tidak bisa minum, muntah terus menerus.
Algorithm for fluid management of compensated
shock: in infants and children


Algorithm for fluid management in hypotensive shock
– infants, children and adults


Tatalaksana Demam Berdarah
Dengue tanpa syok

Anak dirawat di rumah sakit
 Berikan anak banyak minum larutan oralit atau jus
buah, air tajin, air sirup, susu, untuk mengganti cairan
yang hilang akibat kebocoran plasma, demam,
muntah/diare.
 Berikan parasetamol bila demam. Jangan berikan
asetosal atau ibuprofen karena obat-obatan ini dapat
merangsang terjadinya perdarahan.
 Berikan infus sesuai dengan dehidrasi sedang:
o Berikan hanya larutan isotonik seperti Ringer laktat/asetat
o Kebutuhan cairan parenteral
Berat badan < 15 kg : 7 ml/kgBB/jam

Berat badan 15-40 kg : 5 ml/kgBB/jam
Berat badan > 40 kg : 3 ml/kgBB/jam
o Pantau tanda vital dan diuresis setiap jam, serta periksa
laboratorium (hematokrit, trombosit, leukosit dan
hemoglobin) tiap 6 jam
o Apabila terjadi penurunan hematokrit dan klinis
membaik, turunkan jumlah cairan secara bertahap sampai
keadaan stabil. Cairan intravena biasanya hanya
memerlukan waktu 24–48 jam sejak kebocoran pembuluh
kapiler spontan setelah pemberian cairan.

 Apabila terjadi perburukan klinis berikan tatalaksana


sesuai dengan tata laksana syok terkompensasi
(compensated shock).
Tatalaksana Demam Berdarah
Dengue dengan Syok

Perlakukan hal ini sebagai gawat darurat. Berikan oksigen 2-4 L/menit secara nasal.
Berikan 20 ml/kg larutan kristaloid seperti Ringer laktat/asetat secepatnya.
Jika tidak menunjukkan perbaikan klinis, ulangi pemberian kristaloid 20 ml/kgBB
secepatnya (maksimal 30 menit) atau pertimbangkan pemberian koloid 10-
20ml/kgBB/jam maksimal 30 ml/kgBB/24 jam.
Jika tidak ada perbaikan klinis tetapi hematokrit dan hemoglobin menurun
pertimbangkan terjadinya perdarahan tersembunyi; berikan transfusi
darah/komponen.
Jika terdapat perbaikan klinis (pengisian kapiler dan perfusi perifer mulai
membaik, tekanan nadi melebar), jumlah cairan dikurangi hingga 10 ml/kgBB/jam
dalam 2-4 jam dan secara bertahap diturunkan tiap 4-6
jam sesuai kondisi klinis dan laboratorium.
Dalam banyak kasus, cairan intravena dapat dihentikan setelah 36-48 jam.
Ingatlah banyak kematian terjadi karena pemberian cairan yang terlalu
banyak daripada pemberian yang terlalu sedikit.
Tatalaksana komplikasi perdarahan

 Jika terjadi perdarahan berat segera beri darah bila
mungkin. Bila tidak,
beri koloid dan segera rujuk.
Penanganan kelebihan cairan

 Kelebihan cairan merupakan komplikasi penting dalam
penanganan syok.
Hal ini dapat terjadi karena:
- kelebihan dan/atau pemberian cairan yang terlalu
cepat
- penggunaan jenis cairan yang hipotonik
- pemberian cairan intravena yang terlalu lama
- pemberian cairan intravena yang jumlahnya terlalu
banyak dengan
kebocoran yang hebat.
Tanda Kelebihan Cairan

 Tanda awal :
- napas cepat
- tarikan dinding dada ke dalam
- efusi pleura yang luas
- asites
- edema peri-orbital atau jaringan lunak.

 Tanda-tanda lanjut kelebihan cairan yang berat :


- edema paru
- sianosis
- syok ireversibel.
 Tatalaksana penanganan kelebihan cairan berbeda
tergantung pada keadaan apakah klinis masih menunjukkan
syok atau tidak:


• anak yang masih syok dan menunjukkan tanda kelebihan
cairan yang berat sangat sulit untuk ditangani dan berada
pada risiko kematian yang tinggi. Rujuk segera.
• Jika syok sudah pulih namun anak masih sukar bernapas
atau bernapas cepat dan mengalami efusi luas, berikan obat
minum atau furosemid intravena 1 mg/kgBB/dosis sekali
atau dua kali sehari selama 24 jam dan terapi oksigen.
• Jika syok sudah pulih dan anak stabil, hentikan pemberian
cairan intravena dan jaga anak agar tetap istirahat di tempat
tidur selama 24–48 jam.
Kelebihan cairan akan diserap kembali dan hilang melalui
diuresis.
Pemantauan

 Untuk anak dengan syok :
Petugas medik memeriksa tanda vital anak setiap jam (terutama
tekanan nadi) hingga pasien stabil, dan periksa nilai hematokrit
setiap 6 jam. Dokter harus mengkaji ulang pasien sedikitnya 6 jam.
 Untuk anak tanpa syok :
Petugas medis memeriksa tanda vital anak (suhu badan, denyut
nadi dan tekanan darah) minimal empat kali sehari dan nilai
hematokrit minimal sekali sehari.
Jika terdapat tanda berikut: syok berulang, syok berkepanjangan,
ensefalopati, perdarahan hebat, gagal hati akut, gagal ginjal akut,
edem paru dan gagal napas, segera rujuk.

Anda mungkin juga menyukai