Anda di halaman 1dari 28

Pemeriksaan USG Trimester 3

USG OBSTETRI DASAR TERBATAS


UNTUK DOKTER UMUM DI LAYANAN PRIMER

dr. Rey Jauwerissa Sp.OG

Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia


Cabang Maluku
2022
Trimester 3
• Usia kehamilan > 28 minggu
• Anamnesis keluhan, HPHT, Riwayat persalinan sebelumnya, RPD
• Pemeriksaan fisik, pemeriksaan Leopold I-IV, pemeriksaan dalam , DJJ

Pemeriksaan Penunjang
USG
Trimester 3
• Usia kehamilan > 28 minggu
• Tujuan Pemeriksaan USG trimester 3
• Melakukan pemeriksaan USG obstetri dasar terbatas.
i. Hamil/ tidak
ii. Jumlah janin
iii. Hidup/ Meninggal
iv. Denyut jantung janin
v. Presentasi janin
vi. Biometri janin (BPD,HC, AC, FL) Tafsiran berat janin, umur kehamilan, tafsiran tanggal persalinan
vii. Lokasi plasenta serta ada tidaknya solusio plasenta
viii. Jumlah ciran amnion
Marker probe
EKSPLORASI
• Mulai dari supra simfisis  posisi
transduser transversal, tegak lurus lantai
 nilai rongga pelvik  menuju
prosesus xyphoideus  ke lateral kanan
 lateral kiri  bila perlu potongan
longitudinal

• Perhatikan : presentasi janin, jumlah


janin, denyut jantung janin, letak dan
plasenta, serta cairan amnion
MENENTUKAN PRESENTASI JANIN

PRESENTASI KEPALA PRESENTASI BOKONG

POSISI TRANSDUSER
PADA SAAT MEMULAI
EKSPLORASI HARUS
TRANSVERSAL (agar bisa
langsung melihat sisi kanan
dan kiri rongga abdomen)
MENENTUKAN PRESENTASI JANIN
1. Zona fokus (focal zone) pada tempat yang
benar.
2. Potongan longitudinal segmen bawah uterus
di atas os pubis ibu.
3. Tampilkan bagian terendah janin dan
hubung- annya dengan cervix uteri (apakah
presentasi kepala, sungsang atau letak
lintang ?).

Kolegium OBGIN Indonesia, 2020


Pemeriksaan Denyut Jantung Janin (M-mode)
1. Zona fokus (focal zone) pada tempat yang
benar.
2. Potongan transversal (aksial) rongga thorax janin.
3. Tampilkan gambaran four chamber view
(4-CV). Struktur kedua ventrikel terlihat sama besar
dan kedua atrium juga terlihat sama besar.
4. Lakukan perhitungan DJJ dengan memakai M-
mode, lokasi pengukuran di ventrikel atau di atrium
jantung.
5. Mengukur jarak gelombang sesuai dengan setingan
mesin ( 2 atau 3 gelombang)

Kolegium OBGIN Indonesia, 2020


PEMERIKSAAN PLASENTA
1. Zona fokus (focal zone) pada tempat yang benar.
2. Potongan longitudinal segmen bawah uterus di atas
os pubis ibu. Posisi transduser harus longitudinal dan
tampilkan letaknya pada body-mark
3. Tampilkan bagian terendah plasenta dan
hubungannya dengan ostium uteri internum
(apakah
plasenta praevia atau bukan ?).
4. Bila bukan plasenta previa, lakukan pemeriksaan ke
arau kranial (superior) untuk menentuk implantasi
plasenta.
Kolegium OBGIN Indonesia, 2020
Pengukuran Cairan Ketuban
Pengukuran cairan ketuban bisa dengan 2 cara:
1. Pengukuran MVP (Maximum vertical Pocket)
2. Pengukuran Amniotic fluid index (AFI)

Kolegium OBGIN Indonesia, 2020


MVP (Maximum Vertical Pocket)
1. Zona fokus (focal zone) pada tempat yang benar.
2. Gambar memenuhi syarat untuk pengukuran kedalaman
kantong amnion.
3. Gambar menampilkan satu kantong vertikal cairan
amnion terdalam.
4. Caliper ditempatkan dari bagian atas hingga dasar
MVP.
5. Pada pengukuran MVP tidak boleh ada bagian tubuh
janin atau umbilicus.
6. Pengukuran MVP dilakukan secara tegak lurus terhadap
posisi transduser dan lantai.
Nilai normal MVP: 2 - 8 cm

Kolegium OBGIN Indonesia, 2020


AFI (amniotic fluid index)
1. Zona fokus (focal zone) pada tempat yang benar.
2. Gambar di perbesar (minimal 60% luas layar monitor).
3. Transduser diletakkan dalam posisi longitudinal, tegak lurus
dengan lantai.
4. Bila memakai metoda AFI: buat empat gambar dalam satu
layar,
lakukan pengukuran pada masing-masing kantong amnion secara
cepat.
5. Rongga amnion yang diukur tidak boleh berisi bagian tubuh
Empat buah gambar (Q1 – Q4), setiap gambar
janin diperoleh dari setiap kuardan uterus. Maximum
atau umbilicus. vertical pocket (MVP) diukur pada setiap
kuadran (Q1 – Q4). Amniotic fluid index (AFI) di
6. Pengukuran AFI atau MVP harus tegak lurus lantai dan posisi hitung berdasarkan penjumlahan MVP dari
transduser. keempat kuadran. Pada janin ini, nilai AFI
7. Pengukuran 4 kuadran ditambahkan dalam perhitungan AFI. normal (13,7 cm). MVP diukur dalam cairan
amnion dari tepi atas hingga ke dasar, tegak lurus
Nilai normal AFI : 5-25 cm lantai.

Kolegium OBGIN Indonesia, 2020


Biometri Janin
Pemeriksaan Biometri :
- BPD (Biparietal diameter)
- HC (head circumference)
- AC (abdominal circumference)
- FL (femur length)

Didapatkan:
- Perkiraan berat bayi (EFW)
- Taksiran persalinan (EDD)
- Usia kehamilan (GA)

Kolegium OBGIN Indonesia, 2020


PENGUKURAN BPD

Kolegium OBGIN Indonesia, 2020


Pengukuran BPD dan HC
1. Zona fokus (focal zone) pada tempat yang benar
2. Gambar diperbesar (minimal 60% luas layar monitor)
3. Potongan aksial (transversal) kepala.*
4. Gambaran hemisfer cerebri simetris.
5. Tampak gambaran falx cerebri tampak di garis tengah
6. Tampak gambaran thalamus.
7. Tampak gambaran cavum septum pellucidum (CSP).
8. Tampak gambaran insula
9. Tidak boleh tampak gambaran cerebellum.
10. Pengukuran BPD Kaliper dari tepi luar cranium (tabula
externa), tarik garis tegak lurus falk serebri hingga tepi
dalam (outer to inner)
11. Pengukuran lingkar kepala (HC) dari outer to outer (sisi
luar tabulla externa), berbentuk elips.

Kolegium OBGIN Indonesia, 2020


Pengukuran Abdominal circumference
1. Zona fokus (focal zone) pada tempat yang benar.
2. Gambar diperbesar (minimal 60% luas layar monitor).
3. Potongan aksial (transversal) abdomen.
4. Usahakan bentuk abdomen sebundar mungkin (jangan terlalu ditekan).
5. Jika mungkin posisi vertebra pada potongan melintang abdomen ada pada
daerah jam 3 atau jam 9.
6. Tampak gambaran gaster.
7. Tampak gambaran bagian dari V. Umbilicalis intrahepatik, berbentuk seperti
huruf C atau J, tidak boleh tampak insersi V. Umbilicalis pada dinding abdomen.
8. Tidak boleh tampak lebih dari satu buah costae pada setiap sisi lateral
abdomen.
9. Tidak boleh tampak gambaran ginjal.
10. Bila mungkin seluruh kulit tampak dalam gambaran USG lingkar perut.
11. Pengukuran lingkar perut dilakukan pada sisi luar perut, outer to outer,
berbentuk elips.

Kolegium OBGIN Indonesia, 2020


Pengukuran Femur length
1. Zona fokus (focal zone) pada tempat yang benar.
2. Gambar diperbesar (minimal 60% luas layar
monitor)
3. Tampak gambaran seluruh diafisis femur.
4. Arah gelombang suara USG tegak lurus terhadap sumbu
panjang femur.
5. Caliper diletakan pada setiap tepi diafisis yang telah
mengalami osifikasi.
6. Pengukuran dilakukan terhadap diafisis terpanjang.
7. Artefak spur pada bagian akhir diafisis tidak dimasukan
ke dalam pengukuran panjang femur.
Kolegium OBGIN Indonesia, 2020
Kesimpulan
• Diperlukan pemeriksaan menyeluruh dari anamnesis pemeriksaan
fisik
• USG merupakan pemeriksaan penunjang diagnosis
• Interpretasikan hasil USG dengan anamnesis dan pemeriksaan fisik
Diagnosis

“Practice makes perfect”


Terima Kasih
USG OBSTETRI DASAR TERBATAS
UNTUK DOKTER UMUM DI LAYANAN PRIMER
Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia
Cabang Maluku
2022

Anda mungkin juga menyukai