Anda di halaman 1dari 7

PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK)

KELOMPOK STAF MEDIS (KSM)


ILMU KESEHATAN ANAK
TAHUN 2021

DEMAM BERDARAH DENGUE


1. Pengertian DBD adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh virus
Dengue tipe 1-4, dengan manifestasi klinis demam
mendadak 2-7 hari disertai gejala perdarahan dengan
atau tanpa syok : disertai pemeriksaan laboratorium
menunjukkan trombositopenia (trombosit kurang dari
100.000) dan peningkatan hematokrit 20 % atau lebih
dari harga normal.
2. Anamnesis 1. Demam merupakam tanda utama terjadi mandadak
tinggi selama 2-7 hari.
2. Disertai lesu, tidak mau makan dan muntah.
3. Pada anak besar dapat mengeluh nyeri kepala.
Nyeri otot, dan nyeri perut.
4. Diare kadang-kadang dapat ditemukan.
5. Perdarahan paling sering dijumpai adalah
perdarahan kulit dan mimisan.

3. Pemeriksaan 1. Gejala klinis DBD diawali demam mendadak tinggi,


Fisik facial flush, muntah, nyeri kepala, nyeri otot dan
sendi, nyeri tenggorok dengan faring hiperemis,
nyeri dibawah lengkung iga kanan. Gejala penyerta
tersebut lebih mencolok pada DD dari pada DBD.
2. Sedangkan hepatomegali dan kelainan fungsi hati
lebih sering ditemukan pada DBD.
3. Perbedaan antara DD dan DBD adalah pada DBD
terjadi peningkatan permeabilitas kapiler sehingga
menyebabkan perembesan plasma, hipovolemia dan
syok.
4. Perembesan plasma mengakibatkan ektravasasi
cairan ke dalam rongga pleura dan rongga
peritoneal selama 24 – 48 jam.
5. Fase kritis sekitar hari ke-3 perjalanan penyakit.
Pada saat ini suhu turun yang dapat merupakan
awal penyembuhan pada infeksi ringan namun
pada DBD berat merupakan tanda awal syok.
6. Perdarahan dapat berupa petekie, epistaksis,
melena ataupun hematuria.

Tanda-tanda syok :
1. Anak gelisah sampai terjadi penurunan kesadaran.
2. Nafas cepat, nadi teraba lembut kadang-kadang
tidak teraba.
3. Tekanan darah turun tekanan nadi <10 mmHg.
4. Akral dingin, capillary refill menurun.
5. Diuresis menurun sampai anuria.

Apabila syok tidak dapat diatasi akan terjadi komplikasi


berupa asidosis metabolik dan perdarahan hebat.
4. Pemeriksaan Laboratorium
Penunjang 1. Darah perifer, kadar hemoglobin, leukosit dan
hitung jenis, hematokrit, trombosit.pada apusan
darah perifer juga dapat dinilai limfosit plasma
baru. Peningkatan 15% menunjang diagnosis DBD.
2. Uji serologis, iji hemaglutinasi inhibisi dilakukan
saat fase akut dan fase konvalensen
a. Infeksi primer, serum akut < 1 :20 serum
konvalensens naik 4 x atau lebih namun tidak
melebihi 1 : 1280.
b. Infeksi sekunder, serum akut < 1:20 serum
konvalensens 1 : 2560, atau serum akut 1: 20,
konvalensens naik 4x atau lebih
c. Persangkaan infeksi sekunder yang baru
terjadi serum akut 1 : 1280, konvalensens
yang lebih besar atau sama.
d. Ig M dan Ig G anti dengue setelah hari ke 5

Pemeriksaan radiologis (urutan pemeriksaan sesuai


indikasi klinis)
1. Pemeriksaan foto dada, dilakukan atas indikasi :
a. Dalam keadaan klinis ragu-ragu, namun perlu
diingat bahwa terdapat kelainan radiologis
pada perembesan plasma 20-40%.
b. Pemantauan klinis sebagai pedoman
pemberian cairan.
2. Kelainan radiologi, dilatasi pembuluh darah paru
terutama daerah hilus kanan, hemitoraks kanan
lebih radioopak dibandingkan kiri, kubah diafragma
kanan lebih tinggi daripada kanan dan efusi pleura.
3. USG : efusi pleura, ascites, kelainan (penebalan)
dinding vesica felea dan fesica urinaria.
5. Kriteria DF / Grade Sign and sympioms Laboratory
Diagnosis DHF
DF Fever with two of the  Leucopenia
following : (WBC<5000
 Headache cells/mm³)
 Retro-orbital pain  Thrombocyt
 Myalgia openia
 Arthralgia/bone (Platelet
pain count
 Rash <150.000
 Haemorrhagic cells/mm³)
manifestations  Rising
 No evidence of haematocrit
plasma leakage (5-10%)
 No evidence
of plasma
loss
DHF I Fever and Thrombocytop
haemorrhagic enia
manifestation (positive <100.000
tourniquet test) and cell/mm³; HCT
evidence of plasma rise ≥ 20 %
leakage.
DHF II As in Grade I plus Thrombocytop
spon-taneous bleeding enia
<100.000
cell/mm³; HCT
rise ≥ 20 %
DHF III As in Grade I or II Thrombocytop
plus circulatory failure enia
(weak pulse, narrow <100.000
pulse pressure (≤20 cell/mm³; HCT
mmHg), hypotension rise ≥ 20 %
restlessness).

DHF IV As in Grade III plus Thrombocytop


profound shock with enia
undetectable BP and <100.000
pulse cell/mm³; HCT
rise ≥ 20 %

6. Diagnosis Ketoasidosis diabetic


Kerja
7. Diagnosis 1. Demam tifoid.
Banding 2. Campak.
3. Demam Cikungunya.
4. Purpura Trombositopeni Idiopatik (PTI).
5. Rubella
6. Influenza
1. Terapi
9. Edukasi 1. Minum banyak dan adekuat selama fase akut
(Hospital 2. Orangtua memahami petanda bahaya (warning
Health sign) : muntah persisten, nyeri perut, tangan dan
Promotion) kaki dingin, anak gelisah, tidak BAK selama 4-6
jam
3. Saat pulang dari RS perlu istirahat yang cukup 3 -
5 hari
10. Penyulit 1. Dehidrasi
2. Kejang
3. Perdarahan
4. Ensefalopati dengue
5. Gagal ginjal
6. Udem paru
11. Prognosis 1. Demam dengue dan demam berdarah dengue grade
I dan II : dubius ad bonam
2. Demam berdarah dengue grade III dan IV : dubius
ad malam
12. Penelaah Kelompok Staf Medis Ilmu Kesehatan Anak
Kritis
13. Kepustaka 1. Dengue Hemorrhagic Fever. Diagnosis, treatment,
an prevention and control, 2nd edition. Geneva, WHO,
1997.
2. Hadinegoro SRH, Moedjito I, Chairulfatah A,
penyunting. Pedoman Diagnosis dan Tata Laksana
Infeksi Virus Dengue pada Anak, UKK Infeksi dan
Penyakit Tropis, IDAI; 2014.
3. WHO. Comprehensive Guidelines for Prevention and
Control of Dengue and Dengue Hemorrhagic Fever.
Revised and expanded edition. Geneva, WHO, 2011.
4. Hadinegoro SRH, Satari HI. Demam Berdarah
Dengue: Naskah lengkap pelatihan bagi pelatih
dokter spesialis anak & dokter penyakit dalam,
dalam tatalaksana DBD. Jakarta: Balai Penerbit
FKUI, 1999.
5. Departemen Kesehatan. Pedoman Tatalaksana
Klinis Infeksi Dengue Sarana Pelayanan Kesehatan.
2005.
6. Satari HI. Petunjuk praktis terapi cairan Demam
Berdarah Dengue. Dalam: Gunadi H, Tehuteru E,
Setyanto DB, Advani N, Kurniati N, Wulandari HF,
dkk, penyunting. Bunga Rampai Tips Pediatrik.
Edisi pertama. Jakarta: Balai Penerbit IDAI; 2008.
h. 135-47.
7. Soedarmo SSP, Garna H, Hadinegoro SRH, Satari
HI. Buku ajar infeksi dan pediatri tropis. Edisi
kedua. Jakarta: Balai Penerbit IDAI; 2008. h. 155-
82.
8. Halstead SB. Dengue and Dengue Hemorragic
Fever. Dalam: Feigin RD, Cherrys JD, Demmler-
Harrison GJ, Kaplan SL, editors. Textbook of
Pediatric Infectious Diseases. Edisi ke enam.
Philadelphia: Saunders Elsevier; 2009.h.2347-56.
9. Soegijanto S. Patogenesa Infeksi Virus Dengue
”Recent Update”. Dalam: Applied Management of
Dengue Viral Infection in Children, 6-7 Nopember
2010. Kediri: IDAI Jatim Komisariat Jatim
IV;2010.h.11-45

Anda mungkin juga menyukai