dengue
Demam berdarah dengue & demam dengue
Meskipun disebabkan oleh infeksi virus dengue,
perbedaan utama DD dan DBD adalah adanya
kebocoran plasma pada DBD yang bisa menimbulkan
syok dan kematian
Manifestasi klinis DBD, demam, nyeri otot / sendi,
leukopenia, ruam, limfadenopati, trombositopenia, dan
diathesis hemoragik
Pada DD with warning signs:
Gejala nyeri peru, muntah terus-menerus, pendarahan
mukosa, letargi/gelisah, pembesaran hati >2cm.
Kelainan hasil lab: hematokrit bersamaan dengan
trombosit (<100.000/mm3) dan leukopenia.
Ditularkan oleh nyamuk Aedes dan mempunyai 4
jenis serotipe yaitu,
DENV-1, DENV-2, DENV-3, DENV-4.
Pasien DD bisa berkembang menjadi DBD. Biasanya
demam mulai mereda 3-7 hari setelah onset gejala.
Serotipe terbanyak di indonesia adalah DENV-3
Mempunyai protein glikoprotein NS1 yang berperan
dalam diagnosis dan regulasi aktivasi sistem
komplemen dan meningkatkan permeabilitas
vaskular.
Epidemiologi
Pemeriksaan laboratorium
Trombositopenia <100.000 sel/mm3
Peningkatan hematokrit >20%
Acidosis metabolik;
Koagulasi intravaskular diseminata – pendarahan
berat,
Bila terjadi pendarahan intrakranial menyebabkan,
Ensefalopati, gagal organ ( hati dan ginjal),
Efusi pleura masif – gangguan pernapasan, kongesti
paru akut,
Gagal jantung akibat terapi cairan berlebihan.
Terapi
DBD fase kritis:
Cairan kristaloid isotonik IV, kecuali bayi <6bulan
menggunakan NaCl 0,45%. Volume rumatan + 5%
untuk dehidrasi
Pemberian cairan intravena tidak boleh melebihi 24-
48jam pada kasus syok dan 60-72jam pada kasus
tanpa syok
Transfusi trombosit tidak direkomendasikan pada
kasus trompositopenia, dapat dipertimbangkan pada
pasien dewasa dengan hipertensi dengan
trombositopenia berat (<10.000 sel/mm3)
DBD derajat 1 dan 2 ( tanpa syok)
- Jumlah cairan oral dan IV: cairan rumatan + defisit 5-
10% dalam waktu 48 jam
DBD derajat 3 (syok)
DBD derajat 4