• Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit infeksi virus akut yang
disebabkan oleh virus dengue.
• Penyakit ini ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes (Aedes aegypti dan Aedes
albopictus) yang mengandung virus dengue.
Dengue • peningkatan Ht 20 %
DHF II DHF I + Perdarahan spontan • Trombositopenia <100.000
sel/mm3
• peningkatan Ht 20 %
DHF III DHF I/II + gangguan sirkulasi • Trombositopenia <100.000
sel/mm3
• peningkatan Ht 20 %
DHF IV DHF III+ Syok TD dan nadi tidak teraba • Trombositopenia <100.000
sel/mm3
• peningkatan Ht 20 %
Patofisiologi DBD
Patogenesis Syok
Perbedaan DD dan DBD
Demam Dengue Demam Berdara Dengue
Demam tinggi mendadak (biasanya ≥ 39º) • Demam 2–7 hari yang timbul mendadak, tinggi,
ditambah 2 atau lebih gejala/tanda terusmenerus
penyerta • Adanya manifestasi perdarahan/
- Nyeri kepala spontanpetekie, purpura, ekimosis, epistaksis,
- Nyeri belakang bola mata perdarahan gusi, hematemesis dan atau melena;
- Nyeri otot & tulang maupun berupa uji tourniquet positif.
- Ruam kulit • Trombositopnia (Trombosit ≤ 100.000/mm³)
- Manifestasi perdarahan • Adanya kebocoran plasma (plasma leakage)
- Leukopenia (Lekosit ≤ 5000 /mm³) akibat dari peningkatan permeabilitas vaskular
- Trombositopenia (Trombosit < - Peningkatan hematokrit/hemokonsentrasi ≥
150.000 /mm³ ) 20%
- Peningkatan hematokrit 5 – 10 % - Efusi pleura, asites atau hipoproteinemia/
hipoalbuminemia
Manifestasi Klinis Infeksi DBD
Demam tinggi, timbul mendadak, kontinu, kadang bifasik
Berlangsung antara 2-7 hari
Wajah memerah (facial flushing), anoreksia, mialgia dan artralgia
Nyeri epigastrik, muntah, nyeri abdomen difus
Kadang disertai sakit tenggorok
Faring dan konjungtiva tampak kemerahan
Dapat disertai kejang demam
Manifestasi Klinis Infeksi DBD
Manifestasi Perdarahan
- Uji Bendung/tourniquette +
- Ptekie spontan, epistaksis
- Perdarahan ringan saluran cerna, hematuri ada tapi jarang
Pada Fase Demam
- Ruam makulopapular/morbiliform pada fase awal sakit dan
berlangsung singkat sehingga sering luput dari pengamatan
orang tua
Fase Penyembuhan
- Ptekie konfluens, ruam kemerahan diselingi bintik kulit normal
(White island in the sea of red)
Manifestasi Klinis Infeksi DBD
Hepatomegali
- 2-4 cm dibawah arkus kosta
- Tidak disertai ikterus
- Lebih sering ditemukan pada DSS
Kebocoran plasma
- Efusi pleura
- Peningkatan nilai hematokrit
- Penurunan kadar protein plasma terutama albumin
- Menimbulkan syok hipovolemi
Dengue Syok Sindrom (DDS)
Expanded Dengue Syndrome
Diagnosis Banding
Malaria Chikungunya
Anamnesis
bifasik)
– Demam dengan kejang?
– Berapa lama demamnya? 2-7 hari
– Nyeri perut, sakit kepala, muntah, lemah, diare?
– Ada muncul bercak merah dikulit? Mimisan? Gusi berdarah?
– Faktor yang meringankan keluhan?
– Faktor yang memperberat keluhan?
• Riwayat perjalanan
• Riwayat vaksinasi
• Riwayat penyakit dulu: apakah pernah merasakan hal yang sama?
• Riwayat penyakit keluarga; apakah ada yang pernah sakit yang sama?
• Lingkungan sosial: tempat tinggalnya?
Pemeriksaan fisik
• Pemeriksaan Kesadaran
• Pemeriksaan tanda vital : Suhu, TD, Nadi, Frekuensi
napas, Saturasi oksigen
• Pemeriksaan Head to Toe
Inspeksi :Tanda-tanda pendarahan, asites
Palpasi : pembesaran hati
Perkusi: Efusi pleura, asites
Auskultasi: Efusi pleura
• Uji Tourniquet (uji Rumple Leed/ uji bendung)
• Laboratorium:
Darah lengkap
penunjang
- Ht meningkat >20% dari nilai standar data
- Trombositopenia <100.000/mm3
- Hemoglobin
• Radiologi
- Foto thoraks: Efusi pleura minimal pada paru kanan
- USG : efusi pleura, asites
• Serologi : antibodi
- Hemaglutinasi Inhibitor (gold standar)
- ELISA: IgM dan IgG (Untuk mengetahui infeksi primer/sekunder)
- Dengue rapid tes antigen
Diagnosis DBD dapat ditegakan bila ditemukan manifestasi
berikut :
Warning Signs
• Tidak ada perbaikan klinis setelah demam • Pucat, ekstremitas dingin
reda • Perdarahan: epistaksis, BAB hitam,
• Tidak mau makan/minum hematemesis, menoragia, BAK cokelat
• Muntah berulang (hemoglobinuria/hematuria)
• Nyeri perut hebat • Diuresis menurun selama 4-6 jam
• Letargi, perubahan perilaku
Tidak Ya
Tidak • Komorbiditas Ya
• Indikasi sosial Rawat Inap Pemantauan Klinis + Lab