“Pneumonia &
Bronkopneumonia”
Oleh: Wiwid Dwi Wulandari
Rosyidah Qurrota A’yun
Outline
Definisi Pneumonia & Patofisiologi Pneumonia &
Bronkopneumonia Bronkopneumonia
Gejala Pneumonia &
Diagnosis
Bronkopneumonia
Pneumonia &
Klasifikasi Pneumonia
Berdasarkan etiologi
Bronkopneumonia
Anamnesis, PF, PP
Berdasarkan tempat terjadi
Patogenesis Pneumonia & Diagnosis Banding
Bronkopneumonia Tatalaksana
Farmakologi dan
Pneumonia
Gejala Pneumonia
• Demam
• Menggigil
• Berkeringat
• Batuk (produktif/nonproduktif atau menghasilkan sputum
berlendir, purulen, dan bercak darah)
• Sesak napas
Bronkopneumonia
Gejala Bronkopneumonia
Demam
Batuk berdahak
Sesak napas
Nyeri dada
Berkeringat
Kelelahan
Nafsu makan menurun
Klasifikasi Pneumonia Berdasarkan Etiologi (1)
Pneumonia Bakterial
• Etiologi infeksi bakteri
• Paling sering Streptococcus pneumoniae
Pneumonia Atipikal
• Etiologi bakteri Mycoplasma Pneumoniae atau Chlamydophila
Pneumoniae
• Gejala lebih ringan dibandingkan pneumonia bakterial
penderita biasanya tidak menyadari bahwa dirinya sakit
Klasifikasi Pneumonia Berdasarkan Etiologi (2)
Pneumonia Viral
Pneumonia Fungal
Community-acquired pneumonia (CAP)
2.Bila skor PORT/PSI kurang < 70 maka penderita tetap perlu dirawat inap bila
dijumpai salah satu dari kriteria dibawah ini:
- Frekuensi napas > 30/menit
Kriteria minor:
- Frekuensi napas > 30/menit Kriteria mayor:
- Pa02/FiO2 < 250 mmHg - Membutuhkan ventilasi mekanik
- Foto toraks paru menunjukkan
kelainan bilateral - Infiltrat bertambah > 50%
- Foto toraks paru melibatkan > 2 - Membutuhkan vasopresor > 4 jam
lobus
- Tekanan sistolik < 90 mmHg (septik syok)
- Tekanan diastolik < 60 mmHg - Kreatinin serum > 2 mg/dl atau
peningkatan > 2 mg/dI, pada penderita
riwayat penyakit ginjal atau gagal ginjal
yang membutuhkan dialisis
Penilaian Sistem PORT (3)
Tatalaksana Pneumonia Dewasa
1. Pengobatan suportif/simtomatik
- Istirahat di tempat tidur
1. Pemberian oksigen
2. Pemberian cairan dan kalori yang cukup. Jumlah cairan sesuai berat badan, peningkatan
suhu dan derajat dehidrasi
3. Pemberian antibiotik tegantung pada kondisi:
a. Pneumonia komunitas Levofloksasin 500 mg/hari atau Seftriakson 1-2 gr/hari
b. Pasien dalam perawatan di rumah sakit Levofloksasin 500mg/hari atau piperasilin
tazobaktam 3,375 gr/6 jam atau seftazidim 2gr/8 jam
c. Penyakit periodontal berat, dahak busuk atau alkoholisme Piperasilin-tazobaktam
3,375 gr/6 jam atau imipenem 500mg/8jam sampai 1 gr/6 jam atau kombinasi dua obat
yaitu: Levofloksasin 500mg/hari atau seftriakson 400mg/12jam atau seftriakson 1-2
gr/hari di tambah dengan klindamisin 600mg/8jam atau metronidazol 500mg/8jam.
Klasifikasi pneumonia anak menurut WHO
berdasarkan gejala klinis untuk diagnosis
2. Anak usia 2-59 bulan , ada retraksi Oral amoksiisilin 40 mg/kgBB 2 kali
dada perhari selama 5 hari