Anda di halaman 1dari 80

EVIDENCE BASED CASE REPORT

GAMBARAN PENGETAHUAN MASYARAKAT TENTANG


PENYAKIT MALARIA TERHADAP PENINGKATAN KASUS
MALARIA DI KELURAHAN REMU SELATAN TAHUN 2023

Oleh: Pembimbing:
Lindiani Susanto, S.Ked, S.H 202282010 dr. Charis Olivia Febby Hattu

Rosyidah Qurrota A’yun, S.Ked 202282030


Adri Samudra Ramandey, S.Ked 202282002
Aksamina Lea A. Mofu, S.Ked 202282017

KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN MASYARAKAT-KEDOKTERAN KELUARGA


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS PAPUA
2023
Outline
BAB III
BAB I BAB II HASIL ANALISIS
PENDAHULUAN METODE
 Karakteristik Malaria di Puskesmas Remu

 Metode Pengumpulan Data  Manajemen Pelayanan Malaria di


LATAR BELAKANG
 Sampel Pengumpulan Data Puskesmas Remu
 Situasi Malaria di
 Jenis dan Sumber Data  Pembiayaan Kesehatan Malaria di
Indonesia
 Instrumen Pengumpulan Data Puskesmas Remu
 Situasi Malaria di
 Definisi Operasional  Analisis Epidemiologi Malaria
Puskesmas Remu
 Tahapan Pengumpulan Data  Pengamatan Kesehatan Lingkungan
 Penentuan Penyebab
 Pengelolaan Data dan Analisis Terhadap Malaria
Masalah
 Peran Serta Masyarakat Terhadap
 Tujuan
Pengendalian Malaria
Outline
BAB IV BAB V
PEMBAHASAN KESIMPULAN

 Gambaran Hasil Analisis dengan  Kesimpulan


Capaian Target Penyelesaian  Rekomendasi
Masalah
 Hambatan atau Kelebihan
Puskesmas dalam Manajemen dan
Peran Masyarakat.
BAB I
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
 Situasi Malaria di Indonesia
 Situasi Malaria di Puskesmas Remu
 Penentuan Penyebab Masalah
 Tujuan
Situasi Malaria di Indonesia

Malaria disebabkan oleh infeksi plasmodium dengan nyamuk


anopheles sebagai perantara (vektor).

Gejala malaria:
Pemeriksaan malaria :
• Demam
• Pemeriksaan
• Menggigil
mikroskopik
• Berkeringat
• Hapusan darah tebal
• Sakit kepala
• Hapusan darah tipis
• Nyeri otot
• Rapid Diagnostic Test
• Mual
(RDT) Malaria
• Muntah
Situasi Malaria di Indonesia

 WHO (2020)  Estimasi kejadian malaria di seluruh dunia


sebanyak 241 juta kasus dengan total kematian 627.000 jiwa
dimana Indonesia menyumbang 1% kematian.
 Di Indonesia, malaria terutama ditemukan di Kawasan timur
(Papua, Papua Barat, Maluku, Maluku Utara, dan NTT).
 KEMENKES (2022)  Estimasi kejadian malaria sepanjang tahun
2022 yaitu 415.140 kasus, meningkat 36,29% dibandingkan tahun
sebelumnya.
Situasi Malaria di Indonesia
Kasus Malaria Tahun 2020
4 strata endemis menurut P2PL
• Endemis tinggi  API > 5
• Endemis sedang  API 1 - < 5
• Endemis rendah  API < 1
• Non endemis  tidak ada
penularan malaria

Papua Barat menempati posisi kedua


tertinggi penemuan kasus malaria
dengan angka temuan 7,38/1000
penduduk  endemis tinggi
Program Pemerintah
 Berdasarkan Perpres Nomor 2 tahun 2015 tentang Rencana
Pembangunan jangka menengah nasional tahun 2015-2019,
malaria termasuk penyakit prioritas yang perlu ditanggulangi.
 Berdasarkan Permenkes Nomor 22 tahun 2022 tentang
penanggulangan malaria.
 Sustainable Development Goals (SDGs) dan RPJMN serta
rencana strategis Kemenkes menargetkan Indonesia bebas
malaria pada tahun 2030.
Profil Puskesmas Remu
Puskemas remu berada pada wilayah kerja distrik Sorong Manoi dan
distrik Sorong Kota dengan luas wilayah kerja 135.97 Km2.
Populasi penduduk Sorong Manoi
Populasi Penduduk Sorong Kota
Kepadatan Penduduk Sorong Manoi
Kepadatan penduduk Sorong Kota
Jumlah Kasus Malaria (+) Januari-Juni 2023
Capaian Program Malaria-Puskesmas Remu 2023
Penentuan penyebab masalah dengan metode Fish
Bone
Penentuan
Prioritas Masalah
dengan Metode
USG
Tujuan
Tujuan Umum
Mengetahui gambaran pengetahuan masyarakat tentang penyakit
malaria terhadap peningkatan kasus malaria di kelurahan remu
selatan tahun 2023

Tujuan Khusus
1. Mengetahui karakteristik warga Remu Selatan
2. Mengetahui pengetahuan masyarakat Remu Selatan
terhadap Malaria.
BAB II
METODE
 Metode Pengumpulan Data
 Sampel Pengumpulan Data
 Jenis dan Sumber Data
 Instrumen Pengumpulan Data
 Definisi Operasional
 Tahapan Pengumpulan Data
 Pengelolaan Data dan Analisis
Masyarakat yang berdomisili di wilayah kerja
Puskesmas Remu Kota Sorong.
Sampel
Pengumpulan Data
Masyarakat yang berdomisili di wilayah
kerja Puskesmas Remu Kota Sorong yaitu
Kelurahan Remu Selatan.
Sampel
Pengumpulan Data
Kriteria Inklusi
 Warga yang berdomisili tetap di wilayah
kerja Remu Selatan Puskesmas Remu
 Bersedia mengisi kuesioner
 Usia ≥ 17 tahun
Kriteria Eksklusi
 Warga yang tidak memahami bahasa
Indonesia
 Pasien dengan gangguan mental
 Kader malaria
Jenis dan Sumber Data
 Data primer (kuesioner)
 Data sekunder Puskesmas Remu.

Instrumen Pengumpulan Data


Pengambilan sampel pada penelitian Simple
random sampling Meneliti semua masyarakat
atau responden yang telah dipilih secara acak di
wilayah kerja Puskesmas Remu yaitu Kelurahan
Remu Selatan.
Definisi
Operasional
Definisi
Operasional

Nominal
Tahapan
Pengumpulan
Data
Pengolahan Data dan Analisis

Data yang telah dikumpulkan dari hasil


kuesioner tingkat pengetahuan tersebut dapat
dikategorikan dalam baik, cukup, kurang.
Pengolahan Data dan Analisis

Rumus untuk mengetahui skor Rumus persentase jumlah


presentase masyarakat menurut tingkat
pengetahuan
Pengolahan Data dan Analisis

Data dikelola menggunakan SPSS versi 20


dengan analisis univariat serta penyajian
data berupa tabel dan paragraf
BAB III
HASIL ANALISIS
 Karakteristik Malaria di Puskesmas Remu
 Manajemen Pelayanan Malaria di Puskesmas Remu
 Pembiayaan Kesehatan Malaria di Puskesmas Remu
 Analisis Epidemiologi Malaria
 Pengamatan Kesehatan Lingkungan Terhadap Malaria
 Peran Serta Masyarakat Terhadap Pengendalian Malaria
Karakteristik dan Penyebaran Jumlah Penduduk
Puskesmas Remu

Berdasarkan data statistik Kota Sorong jumlah penduduk kelurahan


remu selatan

 usia 0-17 tahun sebanyak 3.385 jiwa

 usia 36-74 sebanyak 4.592 jiwa

 usia 17-35 tahun sebanyak 5.437


Karakteristik Pasien Penelitian
Karakteristik
Pasien
Penelitian
Karakteristik Pasien Penelitian
Manajemen Pelayanan Kesehatan di Puskesmas Remu

Perencanaan (P1)
Penguatan Penggerakan- Pengawasan-Pengendalian-
 Mengumpulkan data kinerja
Pelaksanaan (P2) Penilaian (P3)
puskesmas dan menganalisis
data. Penggerakan melalui  Pengawasan dan
 Menentukan urutan prioritas Lokakarya Mini Bulanan Pengendalian melalui
masalah kesehatan. Rutin Lokakarya Mini
 Mengidentifikasi akar Penggerakan melalui  Penilaian Kinerja
penyebab masalah kesehatan.
Lokakarya Mini Tribulanan Puskesmas oleh Dinas
 Menetapkan cara pemecahan
Kesehatan Kabupaten/Kota
masalah
Manajemen Pelayanan Malaria di Puskesmas Remu

 Passive Case Detection (PCD)


Merupakan penemuan kasus secara
 Active Case Detection (ACD)
pasif (PCD) yaitu penemuan kasus
Penemuan kasus secara aktif (ACD) yang
yang datang berobat di unit pelayanan
dilakukan oleh petugas atau kader dengan
Kesehatan (UPK) Dengan
cara mendatangi rumah penduduk secara
pengambilan sampel darah (SD) dan
aktif dan rutin dalam siklus waktu tertentu
pemeriksaan mikroskopik terhadap
berdasarkan tingkat insiden kasus malaria.
semua kasus yang dicurigai malaria
dan kasus dengan gagal pengobatan.
Manajemen Pelayanan Malaria di Puskesmas Remu

 Malariometric Survey (MS)


Kegiatan bertujuan mengukur
endemisitas dan prevalensi malaria
disuatu tempat dengan tujuan
menentukan prevalensi malaria di
suatu daerah.
Alur Penemuan
Penderita Malaria

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 5 Tahun


2013 Tentang Pedoman Tatalaksana Malaria
Alur Pelayanan Pasien
Puskesmas Remu
Manajemen Pelayanan Malaria di Puskesmas
Remu

 Mass Blood Survey (MBS) atau  Survei kontak


Survey Darah Massal (SDM) Kegiatan pengambilan sampel darah
Merupakan Upaya penemuan kasus pada orang-orang yang tinggal
malaria secara massal melalui survey serumah dengan kasus positif malaria
di daerah endemis dan sedang terjadi atau orang yang bertempat tinggal di
peningkatan kasus sekitar pasien dengan malaria positif.
Sumber Dana Pembiayaan Malaria Puskesmas Remu

Peraturan Menteri Kesehatan No 22 Pembiayaan program malaria diidentifikasi


tahun 2022 tentang penanggulangan dari berbagai sumber mulai dari anggaran
malaria, dikatakan Standar Pelayanan pemerintah dan dari berbagai sumber
Minimal memuat ketentuan tentang lainnya yang dilaksanakan dalam anggaran
jenis dan mutu pelayanan dasar yang pendapatan dan belanja nasional (APBN) dan
merupakan hak setiap warga dan daerah penerimaan dana hibah serta anggaran
(daerah/kota) wajib memfasilitasi. pendapatan dan belanja daerah (APBD).
Pendanaan Program Pemerintah

Dana Dekonsentrasi (dekon), (APBN)  Meningkatkan monitoring dan evaluasi


program pencegahan dan pengendalian malaria di kabupaten/kota melalui pembinaan
teknis maupun meningkatkan kompetensi petugas malaria.

Dana Alokasi Khusus (DAK) bidang  Prasarana dalam mendukung


program pencegahan dan pengendalian malaria.

Bantuan Operasional Kesehatan (BOK)  operasional petugas, dapat digunakan sebagai transport
petugas fasilitas pelayanan kesehatan dalam rangka penyelidikan kasus malaria, atau distribusi
kelambu malaria.
Pendanaan Program Pemerintah

Anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD)  Pelaksanaan kegiatan program


malaria di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota.

PERDHAKI (Persatuan Karya Dharma Kesehatan Indonesia)  dana hibah dan swasta / Global Fund merupakan mitra
pembangunan kesehatan di Indonesia, khususnya dalam mengejar mengejar target eliminasi HIV/AIDS, TB, Malaria.
Analisis Epidemiologi Malaria
Puskesmas Remu

Perhitungan incidence rate malaria


pada bulan Januari 2023 hingga Juni
2023 di Puskesmas Remu:

Jumlah Incidence Rate malaria bulan Januari - Juni 2023 di


Puskesmas Remu adalah 0,27% atau 27/10.000. Artinya
didapatkan 27 kasus baru setiap 10.000 orang.
Distribusi Soal dan
Jawaban Responden

Analisis univariat faktor yang


mempengaruhi tingkat
pengetahuan malaria
masyarakat berdasarkan
kuesioner yang di isi oleh
masyarakat kelurahan Remu
Selatan.
Pengamatan Kesehatan
Lingkungan Terhadap
Malaria
Pengendalian faktor risiko untuk
Menurut peraturan menteri kesehatan
mencegah gigitan nyamuk faktor malaria
nomor 22 tahun 2022 tentang
meliputi sebagai berikut:
penanggulangan malaria bab 4 pasal 10
a. Penempatan ternak penghalang
pengendalian faktor risiko dan upaya
b. Pemakaian kelambu anti nyamuk
pengendalian nyamuk vektor malaria
c. Pemakaian kawat kasa
serta mengurangi potensi terjadinya
d. Penggunaan repelan
kasus
e. Penggunaan baju dan celana panjang
Pengamatan Kesehatan
Lingkungan Terhadap
Malaria Pengendalian faktor risiko vektor
malaria dilaksanakan untuk
Menurut peraturan menteri kesehatan
mengendalikan larva dan nyamuk
nomor 22 tahun 2022 tentang
dewasa berdasarkan lingkungan yaitu:
penanggulangan malaria bab 4 pasal 10
a. Pemanfaatan ikan pemakan jentik
pengendalian faktor risiko dan upaya
b. Penggunaan bahan larvasida
pengendalian nyamuk vektor malaria
c. Penyemprotan rumah menggunakan
serta mengurangi potensi terjadinya
insektisida
kasus
d. Pemakaian kelambu anti nyamuk
Pengamatan Kesehatan
Lingkungan Terhadap Malaria

Pengamatan kesehatan lingkungan terhadap


malaria di Puskesmas Remu dilakukan dengan
cara survei dan melihat tingkat pengetahuan
masyarakat terhadap kebersihan lingkungan
sekitar.
Pengamatan peran Serta Masyarakat Terhadap
Pengendalian Malaria Remu Selatan

Peran serta masyarakat dalam pengendalian malaria dan pencegahan

masih sangat rendah. Hasil survei menggambarkan tingkat

pengetahuan masih kurang dalam pencegahan dan pengendalian

sehingga penerapan dalam kehidupan sehari-hari dalam mencegah

dan mengendalikan malaria belum tercapai.


BAB IV
PEMBAHASAN
 Gambaran Hasil Analisis dengan
Capaian Target Penyelesaian Masalah
 Hambatan atau Kelebihan Puskesmas
dalam Manajemen dan Peran
Masyarakat.
Gambaran Hasil Analisis dengan Capaian Target
Penyelesaian Masalah

 Responden terbanyak (Usia) :


• 17-35 tahun sebanyak 55 orang (55%) dan
• Perempuan 65 orang (65%), lebih banyak daripada laki-laki sebanyak 35 orang (35%).
 Paling banyak responden dengan pekerjaan selain pelajar, petani, pegawai adalah 81 responden
81% serta untuk
 Statuss pendidikan terbanyak :
• Tamatan (SMA) 42 orang (42%) dan
• Paling sedikit tamatan perguruan Tinggi 17 orang (17%).
 Berdasarkan distribusi sumber informasi Sebagian besar responden mendengar informasi tentang
penyakit malaria dari tenaga kesehatan sebanyak 77 orang (77%).
Gambaran Hasil Analisis dengan Capaian Target
Penyelesaian Masalah

 Gambaran pengetahuan responden tentang penyakit malaria, rata-rata tingkat

pengetahuan malaria di kelurahan Remu Selatan dari 100 responden.

• Sebanyak 78 orang (78%) pengetahuan baik,

• 13 orang (13%) pengetahuan cukup

• 9 orang (9%) pengetahuan kurang.


Gambaran Hasil Analisis dengan Capaian Target
Penyelesaian Masalah

 Berdasarkan hasil penilaian jawaban terhadap distribusi soal menunjukkan :


 Responden paling banyak menjawab benar pada pernyataan etiologi malaria,
yaitu :

• “Penyakit malaria disebabkan oleh nyamuk anopheles betina yang

mengandung parasit” sebanyak 94 orang (94%) dan

• “Penderita malaria boleh mengikuti donor darah” sebanyak 90 orang

(90%).
Gambaran Hasil Analisis dengan Capaian Target
Penyelesaian Masalah

 Dan menjawab benar pada penyataan menenai gejala klinis malaria yaitu “Demam tinggi,

mengigil, berkeringat, sakit kepala, mual dan muntah merupakan gejala penyakit

malaria” sebanyak 91 orang (91%). Serta jawaban benar pada promosi kesehatan yang

penting dilakukan “Perlu dilakukan penyuluhan kesehatan tentang penyakit malaria”

sebanyak 91 orang (91%)

Hal tersebut menunjukkan bahwa responden sudah banyak mengetahui penyebab


malaria, gejala klinis dan promosi kesehatan malaria.
 Responden paling banyak menjawab salah pada pernyataan tentang pencegahan,

yaitu :

• “Tidur pakai kelambu dan menggunakan alat pelindung seperti jeket merupakan

salah satu upaya mencegah penularan penyakit malaria” sebanyak 46 orang

(46%), dan

• “Pembuatan kawat kasa, penerangan kamar dan baju yang bergantungan di

kamar tidak ada hubungan dengan kejadian malaria” sebanyak 42 orang (42%).
 Pernyataan pengobatan malaria, yaitu “Pertolongan pertama pada penderita malaria

yaitu berikan air minum sebanyak-banyaknya”

• Sebanyak 34 orang (34%)

 “Jika sudah ada penderita 3 orang atau lebih dalam satu lingkungan sebaiknya

tidak perlu dilakukan penyemprotan rumah dalam menanggulangi malaria”.

• sebanyak 34 orang (34%)

Hal tersebut menunjukkan bahwa responden masih banyak yang belum paham
tentang pencegahan dan pengobatan malaria
 Hasil penilaian tingkat pengetahuan dengan distribusi soal pencegahan dan pengobatan

malaria.

 Hal ini tergambarkan juga pada hasil pengamatan lingkungan peran serta masyarakat

terhadap pengendalian malaria dimana lingkungan sekitar tempat tinggal masih tergolong

-Lingkungan padat penduduk

-Kurangnya kepedulian warga pada kebersihan lingkungan, terbukti dengan banyak

parit-parit yang berisi sampah, serta banyak sampah yang terlihat di pinggiran sungai

yang dapat menjadi tempat perkembangbiakan vektor nyamuk malaria.


 Program malaria yang sudah di jalankan oleh Puskesmas Remu yaitu pembagian

kelambu terhadap masyarakat.

 Hasil pengamatan dan wawancara  Tidak semua warga Remu menggunakan

kelambu.

 Pencegahan  Menggunakan pakaian tertutup untuk mencegah gigitan nyamuk dan

membatasi aktivitas di luar rumah.

 Namun, sebagian besar warga masih sering melakukan aktivitas di luar rumah dengan

pakaian minimal karena faktor cuaca yang tidak memungkinkan untuk menggunakan

pakaian tertutup.
 Januari-Juni 2023 terdapat 100 kasus positif malaria pada kelurahan Remu Selatan.

 Angka ini cukup tinggi dibandingkan dengan tahun sebelumnya dan dibandingkan

dengan kelurahan lain di wilayah kerja Puskesmas Remu.

 Peningkatan kasus malaria di wilayah Remu Selatan didukung oleh data penilaian

tingkat pengetahuan masyarakat yang masih kurang terhadap pencegahan dan

pengobatan malaria.

 Target Capaian puskesmas berdasarkan data capaian program bulan Juni tahun 2023,

terlihat pada program Penderita positif malaria yang difollow up hanya 9% dari target

capaian 80%.
 Hal ini terkait dengan :

• Kurangnya pengetahuan Masyarakat terhadap pengobatan malaria sehingga tidak kembali lagi

untuk melakukan follow up setelah gejala membaik.

• Beberapa penderita tidak selalu berada di wilayah kerja puskesmas remu akibat pekerjaan di luar

daerah.

• Kekosongan Rapid Diagnostic Test (RDT) malaria pada bulan mei-juni 2023, sehingga tidak

dilakukan follow up penderita


Algoritma Follow Up
Pasien Malaria

Kurangnya target follow up dan pengobatan

mengakibatkan penularan malaria tidak terpantau

dengan ketat dan terjadi peningkatan kejadian

malaria.
Hambatan atau kelebihan Puskesmas dalam Manajemen
dan Peran serta Masyarakat

 Puskesmas Remu telah mengadakan berbagai program untuk mencegah


penularan dan menurunkan angka kejadian malaria.
 Salah satunya dengan program pembagian kelambu ke Masyarakat dan
pelatihan kader yang telah dilakukan.
 Kemudian, telah dilakukan rencana program malaria tahun 2024 yaitu akan
dilakukan larvasidasi, Blood Mass Survey dan penelusuran epidemiologi
pada penderita malaria.
Hambatan atau kelebihan Puskesmas dalam Manajemen
dan Peran serta Masyarakat

 Hambatan yang terjadi di Puskesmas Remu :

• Pemenuhan capaian target program malaria yaitu ketimpangan antara jumlah tenaga

medis dan luas wilayah kerja.

• Pengadaan OAM berdasarkan permintaan yang terbatas dari puskesmas ke gudang

farmasi sehingga dapat terjadi kekosongan OAM dan Masyarakat harus membeli OAM

di luar puskesmas.
 Kurangnya peran serta Masyarakat dalam pemberantasan malaria :

• Lingkungan yang masih tergolong kumuh

• Pembuangan sampah yang belum terarah

• Pengetahuan masyarakat yang masih kurang terkait pengobatan dan

pengendalian malaria menyebabkan pencapaian puskesmas yang rendah.


BAB V
KESIMPULAN
 Kesimpulan
 Rekomendasi
Kesimpulan

 Berdasarkan stratifikasi endemisitas malaria oleh Ditjen P2PL Kemenkes, Puskesmas


Remu merupakan endemis sedang dimana Annual Parasit Index (API) antara 1 - < 5
per 1.000 penduduk. Incidence Rate malaria bulan Januari-Juni 2023 di Puskesmas
Remu adalah 0,27% atau 27/10.000. Artinya didapatkan 27 kasus baru setiap 10.000
orang
 Rata-rata tingkat pengetahuan malaria di kelurahan Remu Selatan dari 100
responden sebanyak 78 orang (78%) memiliki tingkat pengetahuan baik
 Berdasarkan hasil penilaian jawaban terhadap distribusi soal menunjukkan bahwa
responden paling banyak menjawab benar pada pernyataan tentang etiologi
terjadinya malaria
Kesimpulan

 Berdasarkan hasil penilaian hasil jawaban terhadap distribusi soal menunjukkan


bahwa responden paling banyak menjawab salah pada pernyataan terkait
pencegahan
 Program malaria yang telah dilakukan oleh puskesmas remu selatan yaitu pembagian
kelambu terhadap masyarakat. Tetapi pada hasil pengamatan dan wawancara
terhadap beberapa warga diketahui bahwa tidak semua warga remu selatan
menggunakan kelambu saat tidur.
 Pembiayaan program malaria dapat bersumber dari anggaran pemerintah dan dari
berbagai sumber lainnya yang dilaksanakan dalam APBN dan APBD
Rekomendasi
 Penambahan SDM
 Meningkatkan program-program promosi pencegahan dan pengendalian
malaria
 Melakukan pelatihan baik dari dari sektor pengkaderan maupun masyarakat
 Meningkatkan pengetahuan masyarakat seputar malaria melalui program
komunikasi informasi dan edukasi (KIE)
 Peningkatan jumlah kuota permintaan obat dan alat pemeriksaan cepat (RDT)
malaria
 Bekerja sama dengan pemerintah setempat dalam hal pengadaan alat RDT
Referensi
 Direktorat Jendral Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular. Buku saku penatalaksanaan
kasus malaria. KEMENKES RI. Jakarta. 2019. h. 4.
 Lampiran keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
HK.01.07/MENKES/556/2019, tentang pedoman nasional pelayanan kedokteran tatalaksana
malaria. 2020. H. 5-7.
 World Health Organization. WHO Guidelines For Malaria [En ligne]. Switzerland; 2022 [cité le 7
février 2023]. Disponible: http://apps.who.int/bookorders.
 Direktorat Penilaian Alat Kesehatan dan PKRT Kementerian Kesehatan RI. Laporan Kinerja 2020.
Jakarta; 2021.
 World Health Organization. WHO [En ligne]. 2020. "Zero malaria starts with me ”: history of
malaria elimination in Indonesia helps to shape a malaria free future [cité le 7 février 2023].
Disponible: https://www.who.int/indonesia/news/feature stories/detail/zero malaria starts with me
history of malaria elimination in indonesia helps to shape a malaria free future
 Kementerian kesehatan Republik Indonesia. 2018. Profil Kesehata Indonesia. Jakarta 2018.
 Data Indonesia. Kasus Malaria Indonesia Melonjak 36,29% pada 2022. Di Unduh dari:
https://dataindonesia.id/kesehatan/detail/kasus-malaria-indonesia-melonjak-3629-pada-2022.
Referensi
 Direktorat Jendral Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Vektor dan Zoonotik.
Panduan pemeliharaan eliminasi malaria. Kementrian kesehatan republik Indonesia. 2017.
 Data Indonesia. Kasus Malaria Paling Banyak Terjadi di Papua pada 2021. Di Unduh dari: https://
dataindonesia.id/kesehatan/detail/kasus-malaria-paling-banyak-terjadi-di-papua-pada-2021.
 KEMENKES. Angka Kesakitan Malaria (Annual Paracite Incidence/API) di Indonesia 2019. Di
Unduh dari: https://
pusdatin.kemkes.go.id/resources/download/pusdatin/profil-kesehatan-indonesia/Profil-Kesehatan-
indonesia-2019.pdf
.
 Badan Pusat Statistik Kota Sorong. Kota Sorong dalam angka. 2023.
 Puskesmas Remu Kota Sorong. Profil kesehatan Puskesmas Remu tahun 2022. Sorong: 2022.
Hal 4-8.
 Puskesmas Remu. Data Malaria Puskesmas Remu tahun 2022-2023.
 Puskesmas Remu. Data kinerja upaya dan capaian target kesehatan malaria wajib di Puskesmas
Remu tahun 2023.
 Husin AA. Tingkat pengetahuan masyarakat terhadap penyakit malaria di Kecamatan amanatun
selatan kabupaten TSS. Karya Tulis Ilmiah. Poltekkes Kemenkes. 2019.
 Subuh M. Buku petunjuk teknis penyelidikan epidemiologi malaria dan pemetaan wilayah fokus.
E-book. Juli 2020.
Referensi

 KEMENKES RI. Permenkes RI No 22 tahun 2022 tentang penangulangan malaria. 2022 [cited
2023 25 sept]. Di Unduh dari: https://
peraturan.bpk.go.id/Download/301562/Permenkes%20Nomor%2022%20Tahun%202022.pd.
 Perdakhi pusat. Program malaria, 2020. Di Unduh dari: (
https://www.kemkes.go.id/id/rilis-kesehatan/kontribusi-pertama-pemerintah-indonesia-dalam-pe
ndanaan-global-fund
).
 RPK 1 Tahun Puskesmas Remu, 2023.
 Ardiyanto AFT. Hubungan kepatuhan menggunakan kelambu berinsektisida dengan kejadian
penyakit malaria di Kabupaten Sikka Provinsi Nusa Tenggara Timur. Jakarta: 2014 (cited 27
september 2023). Available from: http://
lib.ui.ac.id/file=digital/20307435-T%2031110Hubungan%20kepatuhan-full%20text.pdf.
 Kementrian Kesehatan RI. Petunjuk teknis pelaksanaan survailans migrasi malaria.
KEMENKES. Jakarta: 2020.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai