Surveilans Malaria
1
Malaria
Suatu penyakit yang akut maupun kronis
yg disebabkan parasit plasmodium yang
3 Malaria Positif
Penderita yg dalam darahnya
ditandai dengan gejala demam berkala, ditemukan parasit plasmodium
menggigil dan sakit kepala yang sering melalui pemeriksaan mikroskopis.
disertai dgn anemia dan limpha yg
membesar.
2 4
Penderita malaria
Malaria Klinis yang meninggal
Penderita dengan gelaja demam secara
berkala, menggigil, sakit kepala dan juga Penderita yg meninggal karena
sering disertai dengan gejala khas daerah malaria bila dalam darahnya
( diare pd balita sakit atau sakit otot pd orang ditemukan parasit malaria dari
dewasa ) hasil konfirmasi laboratorium
Tujuan & Sasaran
Dinas Kesehatan
Rumah Sakit
Kabupaten
Puskesmas
Tindak Lanjut
Bila terjadi kecenderungan peningkatan penderia malaria, dilakukan upaya penanggulangan
sbb :
Mass Fever Survey (MFS)
1) Pemeriksaaan spesimen darah pada semua penderita demam& pengobatan
klinis/radikal pada semua penderita malaria positif
2) Penyelidikan Epidemiologi (PE) untuk mengetahui kasus yang terjadi dan sejauh mana
penyebaran kasus,dilakukan pada semua kasus malaria positif
Pengamatan Vektor
Untuk mengetahui jenis vektor yang sudah dikonfirmasi maupun suspek vektor, dan perilaku
vektor.
Pemberantasan Vektor
Untuk menekan penularan malaria, dilakukan upaya pemberantasan vektor dengan
berbagai metoda sesuai kondisi setempat.
Peningkatan Jenjang Kemitraan
1. Tingkat Kabupaten: Puskesmas, Rumah Sakit, Laboratorium,
Kesehatan Lingkungan, Lembaga Swadaya Masyarakat
(LSM/NGO), Bappeda, DPRD.
Pengumpulan Data
1. Sumber
Sumber data ini penting diketahui sebab apabila data yang kurang
tepat atau kurang benar, maka akan memudahkan untuk mengadakan
umpan balik atau minta penjelasan lebih lanjut tentang data tersebut.
Maka sebelum data dikumpulkan harus mengetahui secara tepat dari
mana data tsb dapat dikumpulkan atau didapat. Sumber data dapat
diperoleh :
a. Kantor Kelurahan/Desa dan masyarakat
b. Puskesmas Pembantu
c. Puskesmas,Rumah Sakit baik Pemerintah maupun swasta
d. Dinas Kesehatan
e. Dinas Pertanian, dan lain lain sesuai dengan kebutuhan.
2. Jenis
Jika telah jelas sumbernya, harus diketahui pula jenis data apa saja yang
diperlukan atau ditentukan. Dengan mengetahui jenis data yang diperlukan,
maka tidak akan terjadi data yang dibutuhkan tidak ada, dan data yang tidak
diperlukan justru melimpah. Jenis data yang diperlukan dalam program
pemberantasan malaria mencakup:
Data kependudukan
Data epidemiologi
Data entomoogi
Data hasil kegiatan
Sumber daya
3. Waktu
Setelah diketahu sumber dan jenisnya, maka selanjutnya dengan cara bagaimana
data itu harus dikumpulkan dan kapan waktu data itu harus disampaikan.
Penyampaian data dari unit sumber sesuai dengan “Pedoman Pelaporan” untuk
tiap unit kerja (Bidan Desa, Puskesmas Pembantu, Dinas Kesehatan Kabupaten,
Dinas Kesehatan Provinsi dll). Waktu laporan bisa bermacam-macam sesuai
kebutuhan, misalnya:
-Setiap ada kejadian (jam-jaman) -Enambulanan (semester)
-Harian -Tahunan
-Mingguan -Laporan khusus setiap ada kejadian/ =Bulanan
pelaksanaan
-Triwulanan
Penetapan waktu pengiriman itu ditentukan oleh sejauh mana pentingnya data itu
sebagai analisis untuk mengambil suatu keputusan. Bila keputusan harus diambil
atau ditetapkan dgn cepat maka data tsb harus disampaikan dlm waktu secepat-
cepatnya (harian bahkan jam-jaman).
4. Bentuk laporan
Bentuk-bentuk (formulir-laporan) dari setiap kegiatan harus
dijelaskan bagaimana cara pengisiannya dan untuk apa data
itu diperlukan. Bentuk-bentuk laporan yg disampaikan harus
dijelaskan kepada petugas yang akan menangani pencatatan
dan pelaporan dari setiap unit kegiatan.
a. Laporan pengamatan penyakit
b. Laporan pemberantasan vektor
Pengolahan Data Malaria
1. Pencatatan
Semua data yang diterima dicatat dalam buku catatan tertentu untuk mengetahui
jenis data apa yang belum diterima dan dari unit kegiatan mana. Pencatatn sangat
penting sebagai alat yang digunakan untuk monitoring tentang ketepatan,
kelengkapan, dan kebenaran data yang diterima.
2. Pengecekan
Setelah laporan ini dicatat kemudian isi laporan itu ditelaah apakah ada atau tidak
ada kesalahan. Apabila ada kesalahan atau ketidakjelasan dapat segera diumpan
balik atau dimintakan penjelasan kepada unit kegiatan yang mengirimkannya.
3. Pengolahan
Data yang diterima diolah dgn cara memindahkan dari formulir yang satu ke formulir
yg lain. Pengolahan data tsb dapat dilakukan dgn cara menjumlahkan, mengurangi,
mengalikan dan membagi sesuai dgn kebutuhan yang telah ditetapkan dan berlaku
bagi setiap tingkat/jenjang unit organisasi.
Penyajian Data