Anda di halaman 1dari 14

Sistem Kewaspadaan Dini Dan

Respon (Skdr) Berbasis Web


Kelompok 4
Latar Belakang

• Penyakit menular dapat menimbulkan Kejadian


Luar Biasa (KLB).
• Kementrian Kesehatan Republik Indonesia telah
mengembangkan suatu sistem yang disebut
dengan EWARS (Early Warning and Alert System)
atau lebih dikenal dengan nama Sistem
Kewaspadaan Dini dan Respon (SKDR).
Pengertian SKDR

Sistem Kewaspadaan Dini dan Respon (SKDR)


atau Erly Warning Alert Sytem (EWARS) adalah
suatu sistem yang dapat mendeteksi adanya
suatu kejadian luar biasa (KLB) penyakit menular
(Finazis & Syahrul, 2017).
Tujuan SKDR

• Memonitor kecenderungan penyakit menular.


• Menyelenggarakan deteksi dini KLB.
• Memberikan peringatan dini untuk melakukan
respon cepat kepada pengelola program.
• Meminimalkan kesakitan atau kematian.
• Menilai dampak intervensi program dalam
pengendalian dan penanggulangan KLB.
Latar Belakang SKDR
Keikutsertaan Indonesia sebagai
Ancaman global warming
anggota WHO dalam kegiatan
menyebabkan perubahan pola
eradikasi polio, reduksi campak,
penyakit maupun jenis penyakit
dan eliminasi Tetanus Neonatorum

Indonesia menerapkan SKDR Perlunya pemantauan penyakit


pertama kali di Lampung dan Bali agar tidak menimbulkan KLB/
pada tahun 2009 wabah
Langkah- Langkah dalam
Melaksanakan SKDR
• Sosialisasi Kepala Dinas Kesehatan atau Kepala Bidang
P2PL Dinkes provinsi/Kabupaten.
• Pelatihan bagi tenaga surveilans provinsi dan kabupaten.
• Pelatihan bagi tenaga surveilans maupun para medis
puskesmas
• Sosialisasi bagi pustu maupun bidan
• Penyediaan alat pengolah data/komputer bagi Dinkes
kabupaten dan provinsi
• Asistensi tekhnis
Kinerja SKDR
• Pustu maupun puskesmas mengirimkan
laporan melalui SMS ke Kabupaten dan
Provinsi
• Data akan diverivikasi ke pelapor
• Bila ada sinyal peringatan dini, maka
yang melakukan verifikasi pertama kali
adalah puskesmas.
Pengolahan dan Analisis Data
Kabupaten, Provinsi dan Pusat dibekali dengan
software yang dapat melakukan analisa secara cepat
setiap minggu seperti: sinyal peringatan dini (alert),
trend kasus, insidens dan proporsi penyakit menular
yang diamati, serta peta kasus maupun insiden
penyakit.
Prosedur Pelaporan Data
Waktu Kegiatan
Sabtu Pustu, Bidan Desa mengirim data via SMS.
Senin Puskesmas merekap data dari puskesmas dan pustu yg melapor
menjadi data data agregat. Puskesmas mengirim data tersebut
ke SMS Center SKDR
Selasa Petugas Surveilans Kabupaten melakukan sinkronisasi data,
melihat alert yg muncul, melakukan verifikasi, koordinasi dengan
lintas program untuk verifikasi
Selasa Petugas Surveilans Provinsi melakukan sinkronisasi data, melihat
alert yang muncul, melakukan verifikasi, koordinasi
Pelaporan Menggunakan SMS

MANUAL#minggu,kode penyakit, jumlah


penyakit.
Contoh Pelaporan Via SMS

Petugas akan mengirimkan laporan minggu ke


minggu ke 10 untuk penyakit kasus diare akut = 10,
jumlah kasus malaria konfirmasi = 15, jumlah kasus
tersangka Chikungunya = 3, jumlah kasus klaster
penyakit yang tidak diketahui = 4, Jumlah kunjungan
= 110maka format yang digunakan adalah:
MANUAL#10, A10,B15,H3,T4,X110
Penyakit dalam SKDR
Hasil Output SKDR

Anda mungkin juga menyukai