DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS LEUWISARI
Jl. Raya Leuwisari No.25 Kec.Leuwisari Kab.Tasikmalaya Kode Pos 46464
Telp. (0265) 546800
email:puskesmas.leuwisari@gmail.com
PELAPORAN SKDR
A. PENDAHULUAN
Early Warning Alert and Respons System (EWARS) atau Sistem Kewaspadaan
Dini dan Respons (SKDR) adalah sebuah sistem yang berfungsi dalam mendeteksi
adanya ancaman atau indikasi KLB penyakit menular. Beberapa jenis penyakit yang
bisa menjadi peringatan dini KLB hanya dengan 1 kasus antara lain tersangka flu
burung pada manusia, tersangka campak, tersangka difteri, tersangka pertussis, AFP,
kasus gigitan hewan penular rabies, tersangka antrax, tersangka leptospirosis,
tersangka kolera, tersangka tetanus neonatum, tersangka tetanus dan tersangka
HFMD. Apabila ditemukan ada indikasi KLB dengan 1 kasus pada jenis penyakit
tersebut maka puskesmas harus segera melaporkannya ke Dinas Kesehatan.
B. LATAR BELAKANG
Penyakit menular masih menjadi masalah utama kesehatan masyarakat
Indonesia, disamping mulai meningkatnya masalah penyakit tidak menular
(Kepmenkes, 2003). International Health Regulation (IHR) tahun 2005, menyatakan
bahwa suatu negara harus mengembangkan, memperkuat, dan memelihara
kemampuan untuk mendeteksi, menilai, dan melaporkan Kejadian Luar Biasa (KLB)
(Wahyuni, 2008). Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 1116 / MENKES / SK / VIII / 2003 tentang Pedoman Penyelenggaraan Sistem
Surveilans Epidemiologi Kesehatan, laporan W2 merupakan laporan epidemi yang
wajib dilaporkan seminggu sekali oleh puskesmas ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota. Laporan ini digunakan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota untuk
Pemantauan Wilayah Setempat terutama untuk penyakit menular yang berpotensi
untuk KLB (Budi, 2014).
Output yang di hasilkan dari EWARS ini adalah alert atau peringatan adanya
peningkatan kasus melebihi nilai ambang batas di suatu wilayah. Oleh karena itu,
pelaksanaan program EWARS berbasis puskesmas di Puskesmas Cimerak sangat
diperlukan kelengkapan dan ketepatan datanya setiap minggu sehingga Sistem
Kewaspadaan Dini dan Respons (SKDR) mingguan dapat di analisis dan menjadi
informasi yang cepat akurat dan tepat.
C. DASAR HUKUM
- Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1116 / MENKES / SK / VIII
/ 2003 tentang Pedoman Penyelenggaraan Sistem Surveilans Epidemiologi
Kesehatan
2. Pelaporan
Pelaporan langsung dikerjakan oleh petugas. Hasil dari kegiatan tersebut untuk
selanjutnya dilaporkan ke Dinas Kesehatan Kabupaten Pangandaran.
E. TUJUAN
a. Tujuan Umum :
1. Kegiatan Pokok
Pelaporan SKDR dilaksanakan oleh petugas kesehatan. Pelaporan data dimulai dari
pustu melalui bidan desa yang melaporkan data kepetugas surveilans puskesmas
melalui pesan singkat.Selanjutnya petugas surveilans puskesmas merekap laporan
yang diterima dari bidan desa selanjutnya hasil rekapan laporan SKDR dikirim ke
Dinas Kesehatan Kabupaten Pangandaran melalui whatsapp dari petugas
surveilans.
b. Sasaran :
Seluruh masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Cimerak.
H. JADWAL KEGIATAN
Kegiatan dilaksanakan setiap minggu pada hari Senin.
J. PENCATATAN
Pencatatan dan pelaporan diisi pada format yang telah disediakan dan dilaporkan setiap
minggu melalui whatsapp ke Dinas Kesehatan Kabupaten Tasikmalaya.
K. PELAPORAN
L. EVALUASI KEGIATAN
Demikianlah kerangka acuan kegiatan surveilans ini agar menjadi acuan dalam
pelaksanaan kegiatan.