Anda di halaman 1dari 77

Surveilans

Eradikasi Frambusia

RIDWAN MAWARDI, SKM, MAP


Subkoordinator Frambusia,
Direktorat P2PML
1. Latar Belakang
2. Mengenal Klinis Frambusia
OUTLINE
3. Surveilans
4. Pencatatan dan Pelaporan
1. Latar Belakang
Status of

Yaws
Endemicity
2016
Latar Belakang
 Target dan Kesepakatan Regional, Global dan Nasional, Indonesia harus Eradikasi Frambusia
(2017-2030)
 Renstra Kemenkes 2020-2024 : Eradikasi Frambusia dan Sertifikasi 514 Kabupaten/kota bebas frambusia
tahun 2024
Eradikasi Frambusia adalah upaya pembasmian yang dilakukan secara berkelanjutan untuk
menghilangkan frambusia secara permanen sehingga tidak menjadi maslaah Kesehatan masyarakat
secara nasional
Frambusia / patek / puru/yaws adalah penyakit menular menahun yang kambuhan, yang terutama
menyerang kulit, tulang dan tulang rawan, yang disebabkan oleh bakteri Treponema Pertenue.
Penularan frambusia pada suatu populasi dapat terhenti apabila setiap anggota penduduk
melaksanakan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) terutama menjaga kebersihan individu seperti
mandi menggunakan air dan sabun.
Epidemiologi

 Ditemukan di daerah tropis & lembab


 Terutama anak-anak (< 15 tahun)
 Sosial ekonomi rendah & higiene buruk
 Tidak ada kekebalan tubuh yang menetap
 Prognosis  tidak fatal, dapat berupa cacat penampilan dan fisik, gangguan sosialisasi,
diskriminasi
 Sumber penularan hanya manusia
 Kuman berasal dari cairan eksudat /serum
 Kontak langsung kulit dengan kulit,
 Kontak melalui lalat, alat rumah tangga, keluarga
 Kontak saat Ibu memberikan ASI ke anak
 Masa inkubasi 9-90 hari (± 3 minggu)
Kebijakan terkait Program Frambusia

Pedoman untuk Penetapan Komite Ahli


Mencapai target 79 Kab/Kota Frambusia
Eradikasi Frambusia
Endemis Frambusia
Situasi Eradikasi Frambusia
No Kegiatan eradikasi frambusia JUM
Trend Of Yaws Cases 2010-2021 in Indonesia
Kab/Kota

I. Kabupaten/Kota Endemis 79 5928

a. Telah dilaksanakan POPM 62 4510


3621 3379
- Tidak POPM krn rumor & lanjut SSF 17
2762
2977
- POPM Ulang di tahun 2021 (Krn 5
cakupan POPM < 90% dan masih ada 1521 673
kasus) 1218 353 130 149
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
b. Survey Serologi Frambusia :

- Selesai SSF 3 th berturut2 35 PROVINCE 2019 2020 2021


20 7  
- Belum selesai SSF 3 th 44 Maluku Utara
(4 districts) (2 districts)  
c. Belum ada rekomendasi bebas frambusia 79
dari Provinsi 336 33 148
Papua Barat
II. Kab/Kota non Endemis 435 (12 districts) (3 districts) (5 districts)

a. Sudah diberikan Sertifikat oleh Menkes 8 259 89 1


Papua
(15 districts) (8 districts) (1 districts)
b Selesai penilaian sertifikasi 40
58 1  
d. Belum ada rekomendasi bebas frambusia 387 NTT
dari Provinsi (4 districts) (1 district)  
FRAMBUSIA
Gejala Klinis Menurut Stadium

Stadium I Stadium II Stadium III


Gejala klinik: Gejala klinik: Gejala klinik:
a.Papul: Sama seperti stadium I, - Gumma(benjolan:perlunakan & merusak

- Tunggal tersebar,banyak cacat)


- >1 (multipel) Selain itu dapat terkena: - Ganggosa (hidung keropos)

b. Papiloma a. Penebalan, pecah pecah pd - Juxta articular nodus (benjolan pd sendi)


c. Nodul telapak tangan/kaki - Kelainan tulang,seperti pedang

d. Ulkus basah b. Kelainan tulang: - Gondouw:benjolan di tulang

(borok) osteoporosis,jari2 - Penebalan.pecah2,nyeri pada telapak


bengkak,nyeri tangan/kaki
e. Krusto papiloma
Eradikasi Frambusia

c. Kelainan kuku

Early (dini) -Late (Lanjut)


Sangat menular -Tidak/kurang menular

E
Stadium I Mother Yaws, Buba Madre

lesi primer
pada daerah
infeksi
Eradikasi Frambusia

 Lesi awal muncul di daerah port d’ entre (tempat masuk kuman): mother
yaw/ frambesioma
 Diawali timbulnya Papul/ nodul kecil: eritematosa, tidak nyeri, kadang2
gatal
 Timbul pada tungkai dan kaki, sebagian timbul di muka.

E
Eradikasi Frambusia

E
Stadium I
Stadium I
Krustopapilomata
Eradikasi Frambusia

Papul yang berkumpul menjadi papilomata.


Basah bergetah, mengandung banyak kuman
Getah dapat mengering membentuk keropeng/krusta yang menutup
papiloma  Krusta papilomata
Dasar ulkus: raspberry like (frambesial), tertutup krusta kekuningan yang
mudah berdarah jika krusta diangkat
E
Stadium I
Ulserpapilomata
Eradikasi Frambusia

 Beberapa papul bersatu menjadi plak, dapat menjadi ulkus disebut


sebagai chancre of yaws, frambesioma.
 Kadang ada lesi satelit berupa papul-papul kecil
E
Laten Awal
Tanpa Gejala
Klinis

3-6 bulan, Lesi dapat sembuh spontan, masuk ke dalam fase laten I.
Gejala sisa berupa sikatriks atrofi (cigarette paper) dengan hipopigmentasi sentral
Mother yaws biasanya diikuti dg periode laten selama 6 – 16 minggu (dapat
memanjang sampai 2 tahun), kmdn masuk ke stadium II.
Stadium II
lesi
diseminata
 Papul tidak gatal,
kemerahan, verukosa atau
vegetasi
 Terjadi erosi dan basah,
tertutup eksudat fibrin
yang sangat infeksius,
Eradikasi Frambusia

mengering membentuk
krusta
 menyerupai mother yaws
tapi dalam ukuran lebih
kecil
 Lesi eksudatif multiple,
diseminata  eksudatnya
menarik lalat utk
mendekat
E
Stadium II

 Lesi kulit dapat muncul dimana saja (termasuk daerah lipatan dan membran mukosa)
Eradikasi Frambusia

 Pada daerah aksila, lipatan kulit, dan permukaan mukosa, lebih byk ditemukan lesi papiloma
 Lesi terjadi di telapak kaki, permukaan mengalami penebalan (hiperkeratosis), pecah-pecah
(fisurasi) dan nyeri.
 Karena nyeri, penderita berjalan dg posisi aneh, ini disebut crab yaws.
 Dapat mengenai tulang muka, rahang, tungkai bawah: peradangan tulang (osteoperiotitis)
 Morfologi dan jumlah lesi dipengaruhi iklim.
 Musim kemarau: lesi sedikit dan lebih macular.
 Lesi stadium II dapat bertahan lebih dari 6 bulan dan sembuh secara spontan

E
Laten
Lanjut
Tanpa Gejala Pasien dapat memasuki periode laten lanjut
Klinis tanpa gejala (namun dg uji serologik reaktif)
Semua lesi membaik tanpa skar, namun dapat
muncul kembali dalam 5 tahun pertama infeksi
Stadium III
Eradikasi Frambusia

 Sekitar 10 % kasus periode laten (setelah 5 – 10 th) masuk ke stad III


 Gejala pada kulit dan tulang, menyebabkan cacat: gumma, gangosa,
gondou, juxta articular nodes, hiperkeratosis telapak tangan dan kaki
 Cacat: dampak sosial ekonomi: anak2 tdk mau sekolah, orang dewasa sulit
mencari pekerjaan

E
1. Kasus Frambusia suspek yang selanjutnya disebut suspek adalah
seseorang yang menunjukkan satu atau lebih gejala/tanda klinis
selama > 2 minggu, sebagai berikut:
a. Papul atau papilloma
b. Ulkus fambusia (terdapat krusta, dan tidak sakit)
c. Makula papula
d. Hiperkeratosis di telapak tangan atau kaki (early)
e. Perubahan pada tulang dan sendi (early)
2. Kasus Frambusia probable yang selanjutnya disebut kasus
probable, adalah kasus suspek yang memiliki kontak erat dengan
kasus Frambusia.
Secara teknis, kontak erat dengan kasus Frambusia konfirmasi
diartikan sebagai:
a. Kontak lebih dari 20 jam per minggu
b. Waktu kontak antara 9-90 hari sebelum munculnya lesi
c. Frambusia
3. Kasus Frambusia konfirmasi yang selanjutnya disebut kasus
adalah
kasus suspek atau kasus probable Frambusia dengan hasil positif
pada uji serologi (Rapid Diagnostic Test/RDT). Jika hasil tes
tersebut meragukan, dapat dilakukan tes Rapid Plasma Reagen
(RPR) atas rekomendasi pakar.
4. Kasus suspek/probable RDT (-) yang kemudian disebut kasus RDT
(-) adalah kasus suspek atau kasus probable dengan hasil
pengujian RDT negatif (-).
Konfirmasi Kasus dengan RDT
Konfirmasi Kasus dengan RDT

RDT Negatif RDT Positif


Pengobatan Penyakit
satu dosis tunggal Oral
Azitromisin (30 mg/kg) Sebelum
diobati
Jenis dan Dosis Obat Frambusia

Cara Lama
No. Nama Obat Umur (tahun) Dosis
Pemberian Pemberian

1. Azitromisin 2-5th 500 mg Oral Dosis Setelah


tablet 1x sehari tunggal diobati
6–9 th 1000 mg Oral Dosis
1x sehari tunggal

10-15 th 1500 mg Oral Dosis


1x sehari tunggal

16-69 th 2000 mg Oral Dosis


1x sehari tunggal
Surveilans
Eradikasi
Frambusia
Indonesia
bebas frambusia
2024

tujuan a. Terhentinya penularan frambusia


di semua wilayah
Eradikasi
Frambusia b. Sertifikasi bebas frambusia
setiap kab/kota
1. Advokasi dan sosialisasi
2. Promosi air, sabun dan PHBS
3. Sistem surveilans di semua
wilayah Indonesia (deteksi
kasus, dan pembuktian bebas
strategi frambusia)
4. Upaya penanggulangan
Eradikasi 5. Pemberdayaan masyarakat
Frambusia 6. Komitmen
7. Pembiayaan
TUJUAN
SURVEILANS FRAMBUSIA
1. Menemukan dini kasus Frambusia
di seluruh wilayah kab/kota.
2. Penanggulangan kasus/klaster
frambusia (POPM / pengobatan
kasus-kontak
3. Membuktikan terhentinya mata
rantai penularan frambusia
Rencana Aksi Eradikasi Frambusia
INDONESIA
Rencana Aksi Eradikasi Frambusia
INDONESIA

Tidak
tertangani
dg baik

Kasus
FRAMBUSIA

Tertangani
dg baik
SURVEILANS
BERKUAITAS
TINGGI

SURVEILANS
MEMBURUK
Situasi
Frambusia
2017
Situasi Eradikasi Frambusia Kab/Kota yg sdh mendapatkan
Sertifikasi Eradikasi Frambusia
NO. PROVINSI KABUPATEN/KOTA
N DAERAH (Kab/Kota : 514) JUM KETERANGAN
o 1 Bengkulu Kota Bengkulu
I. Kabupaten/Kota Endemis 79 2 Banten Kota Cilegon
a. Telah dilaksanakan POPM 62
3 Kabupaten Serang
- Tidak POPM krn rumor & lanjut SSF 17
4 DKI Jakarta Kota Jakarta Barat
- POPM Ulang di tahun 2021 (msh 38 Terlaksana baru 5 kab (krn 5 Jawa Tengah Kota Salatiga
terdapat kasus dan cakupan < 90%) efisiensi dan pandemic
covid)
6 Kabupaten Kendal
b. SSF
7 Jawa Timur Kota Madiun
Selesai SSF 3 th berturut2 35
8 Kota Blitar
Belum selesai SSF 3 th 44

c. Belum ada rekomendasi Provinsi 79


untuk sertifikasi Trend of Yaws Cases 2010 – 2020 in Indonesia

II. Kab/Kota non Endemis 435 7000


5928
6000
a. Sudah diberikan Sertifikat 8
5000 4510
b Sudah penilaian sertifikasi 5 4000 3621 3379
2977 2762
c. Proses Penilaian Sertifikasi 40 3000
2000 1521
d. Belum ada rekomendasi Provinsi 382 1218
1000 673
353 130
0
2008 2010 2012 2014 2016 2018 2020 2022
SKENARIO
SURVEILANS FRAMBUSIA % RESPON
DI KABUPATEN/KOTA ENDEMIS
DI KABUPATEN BEBAS FRAMBUSIA
DI KAB/KOTA SERTIFIKAT
SKENARIO
SURVEILANS FRAMBUSIA % RESPON
DI KABUPATEN/KOTA ENDEMIS

POPM/PKK
) POPM/PKK
POPM/PKK
KASUS FRAMBUSIA (

SSF3
SSF2 SERTIFIKAT
SSF1 BEBAS
FRAMBUSIA

0
DES DES DES DES
Surveilans frambusia berkualitas tinggi & respon

POPM-Pemberian Obat Pencegahan Massal PKK – Pemberian Obat Pada Kasus dan Kontak
SSF – Survei Serologi Frambusia
SKENARIO
SURVEILANS FRAMBUSIA % RESPON
DI KABUPATEN/KOTA BEBAS FRAMBUSIA

)
KASUS FRAMBUSIA (

BEBAS SERTIFIKAT
BEBAS
FRAMBUSIA FRAMBUSIA

0
DES JULI
Surveilans frambusia berkualitas tinggi

POPM-Pemberian Obat Pencegahan Massal PKK – Pemberian Obat Pada Kasus dan Kontak
SSF – Survei Serologi Frambusia
SKENARIO
SURVEILANS FRAMBUSIA % RESPON
DI KABUPATEN/KOTA SERTIFIKAT BEBAS FRAMBUSIA

• PENANGGULANGAN SUKSES
)
(tidak ada kasus lagi)  tetap
• PENANGGULANGAN GAGAL
KASUS FRAMBUSIA (

(kasus lanjut)  endemis baru


SERTIFIKAT • Surveilans memburuk 
BEBAS
FRAMBUSIA wilayah “HITAM “.

0
Surveilans frambusia berkualitas tinggi

POPM-Pemberian Obat Pencegahan Massal PKK – Pemberian Obat Pada Kasus dan Kontak
SSF – Survei Serologi Frambusia
KEGIATAN SURVEILANS FRAMBUSIA
  JENIS KEGIATAN ENDEMIS BEBAS
A. Penemuan, pencatatan dan
pelaporan kasus Frambusia di
Puskesmas , rumah sakit dan lainnya
V V
B. Pengolahan
frambusia
dan analisa data
V V
C. Pemetaan endemisitas
kabupaten/kota dan desa V  
D. Penyelidikan dan Penanggulangan
Kejadian Frambusia V  
E. Survei serologi V  
F. Sertifikasi
frambusia
kabupaten/kota bebas
V V
PENCATATAN dan PELAPORAN

LAPORAN
KASUS REGISTER
REGISTER
FRMBUSIA FRAMBUSIA
FRAMBUSIA

PEMERIKSAAN FORMULIR
SEKOLAH LAPORAN
LAPORAN
BULANAN
BULANAN
PUSKESMAS FRAMBUSIA
FRAMBUSIA
KELILING

LAPORAN FRAMBUSIA
ONLINE
CARA ANALISA
DATA LAPORAN FRAMBUSIA
SURVEILANS
FRAMBUSIA
(register Puskesmas)

DETEKSI
DINI &
RESPON
SURVEILAS
FRAMBUSIA
(laporan bulanan
frambusia)

ENDEMISITAS
DESA/KEL
KAB/KOTA
SURVEILAS
FRAMBUSIA
(laporan bulanan
frambusia)

PERKEMBANGAN
KASUS
KAB/KOTA/
PROV/NASIONAL
SURVEILAS
FRAMBUSIA
(laporan bulanan
frambusia)

INDIKATOR
SURVEILANS
BERKUALITAS
SUSPEK
DIPERIKSA
KELENGKAPAN
LAPORAN
PENCATATAN dan PELAPORAN

LAPORAN
KASUS REGISTER
REGISTER
FRMBUSIA FRAMBUSIA
FRAMBUSIA

PEMERIKSAAN FORMULIR
SEKOLAH LAPORAN
LAPORAN
BULANAN
BULANAN
PUSKESMAS FRAMBUSIA
FRAMBUSIA
KELILING

LAPORAN FRAMBUSIA
ONLINE
REGISTER FRAMBUSIA PUSKESMAS
REGISTER FRAMBUSIA PUSKESMAS

Kabupaten/Kota
Puskesmas/Kode
Tahun

Follow Up
Klinis RDT RPR Pengobatan No. Kasus
(hari ke)

Hubungan
Nama Kepala Desa/ Jenis Tanggal

Koreng bukan cidera

Tanggal Pengobatan
No dg kasus Umur Diagnosa
Penderita Keluarga Alamat Kelamin Penemuan

Hasil (P/N/T)

Hasil (P/N/T)
Periksa (Y/T)
Periksa (Y/T)
indeks

Bentuk lesi

Jenis Obat
Lokasi lesi

Dosis

15
30
7
Catatan
Hubungan dengan kasus indeks - indeks/kasus yang pertama ditemukan (I), keluarga (K), tetangga (T), teman sepermainan (TS), teman kerja (TK)
Bentuk lesi - papula (P), Papiloma (Pi), ulkus (U), makula (M), hiperkeratosis (K), lesi tulang (T)
Lokasi lesi - tangan (T), kaki (K), muka (M), badan (B)
Hasil pemeriksaan - P/+, N/-, T tidak diperiksa
Diagnosa - kasus konfirmasi (K), kasus suspek dengan RDT negatif (R), probable (P), suspek (S) ONLINE
Pengobatan - Benzatin penicillin (BP), Azitromisin (AZT), lainnya ditulis lengkap
Hasil follow up - sembuh (S), masih sakit (MS)
LAP. BULANAN FRAMBUSIA

ONLINE
https://s.id/laporframbusia

APLIKASI
LAPORAN
FRAMBUSIA
Memperkuat Kinerja
Surveilans Frambusia
a. Advokasi dan sosialisasi, serta dukungan
peraturan perundang-undangan
b. Pengembangan Surveilans Frambusia sesuai
c. Peningkatan mutu data dan informasi yang
bertujuan untuk menjamin validitas data
d. Peningkatan kompetensi tenaga pelaksana
Frambusia
e. Pengembangan unit pelaksana Frambusia
f. Penguatan jejaring Frambusia
g. Peningkatan pemanfaatan teknologi informasi
Indikator
Surveilans frambusia

1. Kelengkapan laporan bulanan


Puskesmas dan RS (90 % per
Puskesmas/per bulan)
2. Pemeriksaan murid SD/MI *)
3. Puskesmas Keliling – Desa *)
4. Tingginya kasus koreng bukan karena
cidera
5. Tingginya kasus frambusia RDT (-)
6. Review sistem surveilans (sarana,
SDM, dsb)
s ! !
Tip SURVEILANS
11 BERKUALITAS TINGGI
1. Pastikan RDT tersedia di Puskesmas/kegiatan lapangan
2. Pastikan Azitromisin tersedia di Puskesmas/kegiatan lapangan
3. Pastikan setiap tenaga Puskesmas telah kompeten
4. Pastikan setiap sekolah telah dapat gambar lesi frambusia
5. Koreng- suspek  test RDT
6. RDT (+) dapat obat kasus dan kontak
7. SEGERA : Suspek/kasus konfirmasi catat REGISTER FRAMBUSIA
 lapor frambusia online https://s.id/laporframbusia
8. BULAN : data REGISTER FRAMBUSIA dihimpun dalam formulir
Laporan Bulanan Frambusia  https://s.id/laporframbusia
9. CEK ABSENSI LAPORAN di https://s.id/laporframbusia
10. Provinsi CEK ABSENSI LAPORAN
Kab/Kota https://s.id//laporframbusia
11. Kompeten
SURVEILANS Temukan
SERTIFIKAT
BEBAS
FRAMBUSIA Respon FRAMBUSIA
Laporkan
PENCATATAN DAN
PELAPORAN
FRAMBUSIA
SUMBER DATA LAPORAN ONLINE

Register Puskesmas
Laporan Hasil Pemeriksaan Kegiatan Puskesmas Keliling
Laporan Hasil Pemeriksaan Kegiatan Pemeriksaan Sekolah
 Diisi Nama suspek (termasuk kasus konfirmasi)
 Jika tidak ditemukan Suspek atau kasus konfirmasi maka dItulis NIHIL

REGISTER PUSKESMAS
(FORM 6)
N I H I L
 Diisi dengan seluruh nama yg dilakukan pemeriksaan termasuk masyarakat yg bukan suspek atau
konfirmasi frambusia.
 Jika ada suspek/konfirmas frambusia maka datanya ditulis jg pada register frambusia puskesmas.

PUSKESMAS KELILING
RT 01/04
Ina RT 01/04 P 24 Demam dan Pilek Influenza Paracetamol

2014 09

150
1
1
0
0
 Diisi dengan seluruh nama yg dilakukan pemeriksaan termasuk siswa yg bukan suspek atau konfirmasi
frambusia.
 Jika ada suspek/konfirmas frambusia maka datanya ditulis jg pada register frambusia puskesmas.

PEMERIKSAAN SEKOLAH
Laporan Bulanan Frambusia Puskesmas

Nama/Kode Puskesmas
Nama Kabupaten/Kota
Bulan dan Tahun Laporan

KASUS A. Laporan Kasus Frambusia (termasuk kasus pada B. dan C.)


1. Jumlah kasus suspek frambusia yang ditemukan
Data dari pelayanan 2. Jumlah kasus suspek frambusia yang diperiksa RDT
fasyankes + B + C (rekap reg- 3. Jumlah kasus frambusia RDT (+)
ister frambusia puskesmas) B. Pemeriksaan Frambusia di Sekolah
Jumlah Jumlah Sekolah Diperiksa
Kode Nama Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah Tahun ini
Kasus Diperiksa
Sekolah Sekolah Murid Diperiksa Suspek RDT (+)
koreng RDT Jumlah %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

Total

Pemeriksaan 1
2
Frambusia di SD 3
4
5
6

C. Puskesmas Keliling (PK) dan Kunjungan Rumah (KR) di desa/kelurahan

Jumlah Desa dilaksanakan


Jumlah Jumlah Jumlah
Kode Anak <15 Jumlah Jumlah PK&KR Tahun ini
No Nama Desa Penduduk Kasus Diperiksa
Desa yang Suspek RDT (+)
Desa Koreng RDT
berobat
Jumlah %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Pemeriksaan Frambusia Total

di Desa/Puskesmas 1
2
Keliling 3
4
5
6
Laporan
Bulanan
Frambusia
Puskesmas
KASUS
Laporan Bulanan Frambusia Puskesmas

Nama/Kode Puskesmas
Nama Kabupaten/Kota
Bulan dan Tahun Laporan

A. Laporan Kasus Frambusia (termasuk kasus pada B. dan C.)


1. Jumlah kasus suspek frambusia yang ditemukan
2. Jumlah kasus suspek frambusia yang diperiksa RDT
3. Jumlah kasus frambusia RDT (+)

ONLINE
Jumlah %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Laporan Bulanan Frambusia Puskesmas Laporan
Nama/Kode Puskesmas Bulanan
Frambusia
Nama Kabupaten/Kota
Bulan dan Tahun Laporan

A. Laporan Kasus Frambusia (termasuk kasus pada B. dan C.)


1. Jumlah kasus suspek frambusia yang ditemukan
Puskesmas
Pemeriksaan Frambusia di SD
2. Jumlah kasus suspek frambusia yang diperiksa RDT
3. Jumlah kasus frambusia RDT (+)

B. Pemeriksaan Frambusia di Sekolah


Jumlah Jumlah Sekolah Diperiksa
Kode Nama Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah Tahun ini
Kasus Diperiksa
Sekolah Sekolah Murid Diperiksa Suspek RDT (+)
koreng RDT Jumlah %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

Total

1
2
3
4
5
JUMLAH
6

C. Puskesmas Keliling (PK) dan Kunjungan Rumah (KR) di desa/kelurahan

ONLINE
Jumlah %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

Total

1 Laporan
2
3
Pemeriksaan Frambusia di Bulanan
4
5 Desa/Puskesmas Keliling Frambusia
6 Puskesmas
C. Puskesmas Keliling (PK) dan Kunjungan Rumah (KR) di desa/kelurahan

Jumlah Desa dilaksanakan


Jumlah Jumlah Jumlah
Kode Anak <15 Jumlah Jumlah PK&KR Tahun ini
No Nama Desa Penduduk Kasus Diperiksa
Desa yang Suspek RDT (+)
Desa Koreng RDT
berobat
Jumlah %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

Total

1
2
3
4
5
JUMLAH
6

ONLINE
Akses Data Laporan Bulanan
Frambusia Puskesmas (PC/HP)

https://s.id/laporframbusia
PELAPORAN FRAMBUSIA

https://s.id/laporframbusia
PENGIRIMAN LAPORAN BULANAN DAN
LAPORAN KASUS KONFIRMASI
FRAMBUSIA

PENYAJIAN LAPORAN BULANAN

KODE PUSKESMAS

MANUAL PETUNJUK PENGISIAN


EMAIL PUSKESMAS
DIPERIKSA RDT
KODE PUSKESMAS

RDT POSITIF
TAHUN PELAPORAN

BULAN PELAPORAN
PEMERIKSAAN SD

SUSPEK DITEMUKAN

PUSKESMAS KELILING

PELAPORAN FRAMBUSIA

https://s.id/laporframbusia
 Bagi Puskesmas pemekaran dan belum mendapatkan kode
puskesmas dari Pusdatin maka kode puskesmas yang
didaftarkan adalah kode puskesmas induk sebelumnya
yang ditambahkan dengan 1 huruf pada akhir kode
 Contoh Puskesmas Sukamekar II yang merupakan
pemekaran Puskesmas Sukamekar
- Kode Puskesmas Sukamekar: 1074897
- Kode Puskesmas Sukamekar II: 1074897a
LAPORAN TINGKAT KAB/KOTA
LAPORAN TINGKAT PROVINSI
ZERO Sertifikasi
reporting Eradikasi Frambusia

Anda mungkin juga menyukai