Anda di halaman 1dari 45

SOSIALISASI FRAMBUSIA

MENUJU TEGAL BEBAS


FRAMBUSIA 2023
SLAWI, 15 DESEMBER 2022
FRAMBUSIA
 Target dan Kesepakatan Regional, Global dan Nasional Eradikasi
Frambusia (2017-2030)
 Renstra Kemenkes 2020-2024 : Eradikasi Frambusia dan Sertifikasi 514
Kabupaten/kota bebas frambusia tahun 2024
 Eradikasi Frambusia adalah upaya pembasmian yang dilakukan secara
berkelanjutan untuk menghilangkan frambusia secara permanen sehingga
tidak menjadi masalah Kesehatan masyarakat secara nasional
 Frambusia / patek / puru/yaws adalah penyakit menular menahun yang
kambuhan, yang terutama menyerang kulit, tulang dan tulang rawan, yang
disebabkan oleh bakteri Treponema pertenue.
 Penularan frambusia pada suatu populasi dapat terhenti apabila setiap
anggota penduduk melaksanakan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS)
terutama menjaga kebersihan individu seperti mandi menggunakan air
dan sabun.
 PMK no. 8 tahun 2017 tentang Eradikasi Frambusi
Epidemiologi

 Ditemukan di daerah tropis & lembab


 Terutama anak-anak (< 15 tahun)
 Sosial ekonomi rendah & higiene buruk
 Tidak ada kekebalan tubuh yang menetap
 Prognosis  tidak fatal, dapat berupa cacat penampilan dan fisik,
gangguan sosialisasi, diskriminasi
 Sumber penularan hanya manusia
 Kuman berasal dari cairan eksudat /serum
 Kontak langsung kulit dengan kulit,
 Kontak melalui lalat, alat rumah tangga, keluarga
 Masa inkubasi 9-90 hari (± 3 minggu)
SUSPEK FRAMBUSIA
Semua ulkus, koreng, semua diagnose banding,
dianggap SUSPEK FRAMBUSIA dan harus di RDT
(berlaku untuk daerah endemis dan non endemis)
Peta Endemisitas 79
Kab/Kota
Kepmenkes nomor HK.01.07/Menkes/496/2017 Endemis

Sumut (6 Kab): Labuhan Kalbar (1 kab): Gorontalo (1 kab):


Batu, Serdang Bedagai, Kayong Utara Pohuwato
Humbang Hasundutan, Sulteng (2
Deli Serdang, Samosir Maluku Utara (4 Kab): Halmahera Utara, Halmahera Tengah,
kab): Halmahera Selatan, Halmahera Barat
Donggala,
Riau (1 kab): Parigi Moutong Papua Barat (10 Kab): Manokwari,Manokwari
Indragiri Hilir Kalteng (2 kab): Selatan, Kaimana Sorong Selatan, Kab Sorong,
Jambi (1 Kotawaringin Timur, Maybrat, Tambraw, Teluk Wondama, Raja Ampat,
Sumbar (1 Pulang Pisau Fak-fak
kab): Padang kab): Tanjab
Pariaman Timur Fresh Farm (18 Kab): Jayapura,
Papua
ORGANIC food Fresh Jayapura,
Kota Sarmi,
Bengkulu (2 kab): Keerom, Biak, Supiori, Yapen,
Seluma, Bengkulu Lampung (1 Waropen, Merauke,
Selatan kab): Lampung Bovendigul, Nabire, Paniai,
Utara Sultra (4 Kab): Muna, Mimika, Mappi, Yahukimo,
Banten (1 kab): Konawe Kepulauan, Buton Lanny Jaya, Intan Jaya,
Lebak Selatan, Buton Tengah Asmat

Jatim (2 kab): Maluku (4 Kab): Seram Bagian Barat, Seram Bagian


Sampang, Sumenep Timur, Maluku Tengah, Maluku Tenggara, Buru

NTT (17 Kab): Lembata, Belu, Flores Timur, Nagekeo, Ngada, Sumba Tengah, Sumba
*memiliki riwayat kasus frambusia Barat, Sumba Timur, Sumba Barat Daya, Timor Tengah Utara, Timor Tengah Selatan,
tahun 2010 - 2017 Ende, Alor, Sikka, Kab. Kupang, Rotendao, Malaka
SITUASI ERADIKASI FRAMBUSIA
No Kegiatan eradikasi frambusia JUM
Kab/Kota
Trend Of Yaws Cases 2010-2021 in Indonesia
I. Kabupaten/Kota Endemis 79
5928
a. Telah dilaksanakan POPM 62
- Tidak POPM krn rumor & lanjut SSF 17 4510
3621 3379
2762
- POPM Ulang di tahun 2021 (Krn 5
cakupan POPM < 90% dan masih 2977
ada kasus) 673
1521 1218 353 130 167
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
b. Survey Serologi Frambusia :

- Selesai SSF 3 th berturut2 35 PROVINCE 2019 2020 2021


- Belum selesai SSF 3 th 44 20 7  
Maluku Utara
c. Belum ada rekomendasi bebas 79 (4 districts) (2 districts)  
frambusia dari Provinsi 336 33 163
II. Kab/Kota non Endemis 435 Papua Barat
(12 districts) (3 districts) (5 districts)
a. Sudah diberikan Sertifikat oleh 8
Menkes 259 89 4
Papua
(15 districts) (8 districts) (1 districts)
b Selesai penilaian proses ttd MK 47
58 1  
d. Belum ada rekomendasi bebas 380 NTT
frambusia dari Provinsi (4 districts) (1 district)  
Kebijakan terkait Program Frambusia

Pedoman untuk Penetapan Komite Ahli


Mencapai target 79 Kab/Kota Frambusia
Eradikasi Frambusia
Endemis Frambusia
Strategi Eradikasi Frambusia

Advokasi dan Promosi POPM Memperkuat


Sosialisasi PHBS Frambusia Sistem
Eradikasi (Perilaku (Total dan Surveilans
Frambusia Hidup Kasus
Bersih dan Kontak)
Sehat)

Kegiatan: Kegiatan: Kegiatan: Kegiatan:

• Advokasi pemangku • Promosi PHBS • POPM Total Penduduk: • Penguatan sdm dan
kebijakan • Pengendalian terhadap seluruh penduduk desa sistem surveilans
• Peningkatan faktor risiko penularan • POPM (Pengobatan) • Penemuan kasus pasif
kompetensi (memakai pakaian yang Kasus Kontak: Kasus (fasyankes) dan aktif
• Sosialisasi, kerja sama sama, jarang berganti dan minimal 20 (pusling, sekolah,
LP/LS dan masyarakat pakaian, hygiene sanitasi kontaknya kegiatan integrasi)
• Penyebaran media KIE buruk, adanya penyakit kulit • Pencatatan dan
lain, luka berulang) Pelaporan secara
berjenjang (manual dan
online)
ASSESMENT SERTIFIKASI
BEBAS FRAMBUSIA
KABUPATEN/KOTA DI JAWA TENGAH
YANG SUDAH SERTIFIKASI BEBAS FRAMBUSIA
2021 : 2022 :
1. Cilacap
1. Kendal 2. Banjarnegara
2. Kota Salatiga 3. Kebumen
3. Kudus 4. Kota Magelang
5. Pati
4. Kota Tegal 6. Temanggung
5. Kota Pekalongan 7. Wonosobo
6. Purbalingga 8. Klaten
9. Sragen
7. Rembang 10. Boyolali
8. Jepara 11. Kota Semarang
Sertifikat Bebas
Frambusia

sertifikat yang diberikan oleh Menteri


Kesehatan kepada kabupaten/kota
yang telah terbukti tidak ditemukan
kasus frambusia baru berdasarkan
surveilans yang berkinerja baik. .

REKOMENDASI PERTIMBANGAN
PROVINSI TIM PUSAT
CONTOH REKOMENDASI
REKOMENDASI PROVINSI didasarkan
pada:
1. Usulan dari Kabupaten/kota yang telah
membuktikan tidak ditemukan kasus
berdasarkan Surveilans berkinerja baik.
2. Penilaian (LKP) Tim Provinsi.
3. Hasil penilaian berkinerja baik/sangat
baik.
4. Disetujui pimpinan terkait minimal
pejabat tinggi pratama (es.2)
5. Ditujukan ke Dirjen P2P, Kemenkes.

12
PERTIMBANGAN TIM PENILAI PUSAT
didasarkan pada:

1. Tim terdiri dari : Tim kerja NTD, Komli


PERDOSKI, Komli PAEI.
2. Diusulkan oleh Ketua Tim
3. Telah membuktikan tidak terdapat kasus
berdasarkan penilaian kinerja Surveilans
4. Lampiran dokumen :
1. Usulan Kab/kota
2. Penilaian dokumen surveilan dan kinerja program
3. LKP (hasil penilaian Provinsi)
4. Rekomendasi Provinsi
5. Penilaian kompetensi Penyakit Frambusia
6. Penilaian kompetensi Surveilans
5. Usulan Pertimbangan : dapat/belum dapat
dipertimbangkan
3 UNSUR PENILAIAN
SERTIFIKASI FRAMBUSIA

1. KINERJA PROGRAM 2. SURVEILANS ADEKUAT 3. KOMPETENSI


FRAMBUSIA

14
TAHAPAN SERTIFIKASI
FRAMBUSIA

15
Puskesmas, Fasilitas Layanan Kesehatan
1. Membuktikan tidak terdapat kasus dengan melaksanakan kegiatan surveilans berkinerja baik dengan
kegiatan pencarian kasus di Layanan Kesehatan, puskesmas keliling/pencarian pada masyarakat,
kegiatan pemeriksaan anak sekolah terutama daerah beresiko tinggi penularan frambusia.
2. Menindaklanjuti semua kasus suspek dengan pemeriksaan serologi (RDT sifilis/frambusia).
3. Melaksanakan kegiatan pencatatan dan pelaporan setiap kegiatan pada point (1).
4. Memastikan semua tenaga pelayanan kesehatan mampu menegakkan diagnosa, tatalaksana
pengobatan frambusia dan promosi Kesehatan.
5. Memastikan ketersediaan sarana dan prasarana program frambusia (RDT, Azitromisin dan lain-lain).
6. Melaksanakan kampanye program frambusia dan PHBS.
7. Menyediakan media KIE dan Peraturan Permenkes no. 8 tahun 2017 tentang Eradikasi Frambusia.
8. Mengumpulkan dan menyimpan semua data dari kegiatan yang telah di lakukan dan tim puskesmas
dalam proses penilaian sertifikasi bebas frambusia.
9. Memberikan laporan kegiatan POPM total penduduk dan atau POPM kasus kontak. (pada daerah
endemis)
10. Memberikan laporan kegiatan survey serologi frambusia (SSF) 3 tahun berturut-turut (pada daerah
endemis)

16
Kabupaten/Kota :
1. Memastikan tidak terdapat kasus baru frambusia di dalam wilayah Kabupaten/Kota.
2. Memastikan pencatatan dan pelaporan kegiatan pencarian kasus terlaksana dengan
baik
3. Memverifikasi dan memberikan semua dokumen pencarian kasus dan penilaian
sertifikasi dengan Tim provinsi maupun tim pusat.
4. Melaksanakan kegiatan peningkatan kompetensi program frambusia bagi tenaga
Kesehatan puskesmas dan fasyankes
5. Menyiapkan tim puskesmas dan fasyankes dan memfasilitasi proses penilaian
sertifikasi frambusia.
6. Menyediakan saran dan prasarana program frambusia (RDT, RPR, obat Azitromisin,
media KIE dan lainnya).
7. Memberikan surat usulan penerima sertifikat bebas frambusia kepada provinsi
setelah melaksanakan proses verifikasi dokumen dengan keyakinan benar-benar
tidak terdapat kasus frambusia dengan melampirkan dokumen-dokumen sesuai
ketentuan yang ditetapkan minimal pejabat tinggi pratama terkait.
17
Provinsi :
1. Menindaklanjuti usulan kabupaten/kota penerima sertifikat bebas frambusia dengan
proses pembinaan dan penilaian.
2. Menyiapkan tim provinsi dalam tupoksi melaksanakan pembinaan dan penilaian
bebas frambusia, Tim provinsi yang ditunjuk memiliki kompetensi bidang medis
(dokter spesialis kulit kelamin atau dokter umum yang memiliki pengalaman minimal
1 tahun program frambusia), Kesehatan masyarakat, epidemiologi, Kesehatan
lingkungan.
3. Melaksanakan persiapan proses penilaian/ assessment minimal dengan instrumen
Lembar Kerja Penilaian (LKP).
4. Melaksanakan kunjungan lapangan ke dinas Kesehatan kabupaten/kota, puskesmas,
rumah sakit, klinik kesehatan, sekolah, masyarakat dan daerah yang memiliki risiko
penularan frambusia (daerah sulit air bersih dan kurang tersedia sarana air bersih)
5. Melaksanakan penilaian terhadap data, dokumen dan wawancara terhadap pejabat
dan pengelola program frambusia, tenaga Kesehatan dan masyarakat (guru, toko
masyarakat/agama).

18
Provinsi :
6. Memberikan feedback kepada kebupaten/kota.
7. Memberikan rekomendasi kepada kabupeten/kota yang
mengusulkan sebagai bebas frambusia setelah proses penilaian
kepada Direktur Jenderal P2P Kementerian Kesehatan
ditetapkan minimal pejabat pratama bidang terkait, dengan
melampirkan :
a. Surat usulan kabupaten/kota
b. Lembar Kinerja Penilaian (LKP)
c. Laporan hasil kegiatan penilaian Provinsi
d. SK Tim Provinsi
8. Memfasilitasi proses assessment dari tim pusat.
19
Tahapan sertifikasi frambusia
1. Kabupaten/Kota 2. Kabupaten/Kota mengajukan 3. Tim Penilai Provinsi melakukan
menyiapkan dokumen usulan sertifikasi bebas assesment dokumen, wawancara
yang dipersyaratkan frambusia ke provinsi dan penilaian lapangan
kabupaten/kota

4. Tim Penilai 5. Tim Penilai Provinsi mengirimkan Surat 6. Tim Pusat* membahas Surat
Provinsi membuat Rekomendasi (berdasarkan hasil penilaian baik Rekomendasi dan Laporan Hasil
Laporan Hasil atau sangat baik) dan Laporan Hasil penilaian penilaian Provinsi : review
Penilaian untuk Sertifikasi Bebas Frambusia ke Tim Kembali kelapangan dan
Pusat wawancara kompetensi
Memberikan Pertimbangan

7. Pemberian sertifikat bebas frambusia ke kabupaten/kota oleh


Menteri Kesehatan
K
PENILAIAN DOKUMEN A
B
/
K
O
T
A
Endemis

Non endemis

P
R
O
V
I
N
S
I 21
No. PROGRAM Penilaian Provinsi (Lembar Kerja Penilaian)
Provinsi menilain terhadap Kinerja Program Frambusia.
1. Promosi Kesehatan 1. Komitmen satuan Kerja (Kabupaten/Kota, Puskesmas)
2. Kampanye program Frambusia dan PHBS
3. Dukungan anggaran
4. Kerja sama LS/LP
5. Tidak ada rumor frambusia di masyarakat
6. Tersedia Media KIE Frambusia dan Permenkes di Puskesmas

2. Pengendalian Faktor 1. Terdapat kegiatan Deteksi dini frambusia


Risiko 2. Pemeriksaan RDT terhadap Kasus Suspek
3. Kegiatan Peningkatan kompetensi program frambusia bagi nakes Puskesmas/fasyankes.
4. Kompetensi tinggi terhadap Program Frambusia
5. Akses air bersih

3. Surveilans 1. Kepatuhan Pelaporan Puskesmas dan Kabupaten melalui online dan Manual
2. Tidak ditemuakan penderita yang berobat dengan diagnose frambusia di Puskesmas, RS
dan klinik/praktek dokter (6 bulan terakhir)
3. Tidak ditemukan kasus frambusia konfirmasi di kegiatan Puskesmas keliling
4. Tidak ditemukan kasus pada kegiatan pemeriksaan anak sekolah
5. Tidak terdapat laporan masyarakat penyakit frambusia

22
Tahapan Penilaian LKP Provinsi
4. Penilaian

1. Pertanyaan dan perinta tugas 2. Dokumen Bukti yang di


nilai
03 Bobot nilai terhadap pilihan
Bobot X standar pengalihan
Memberikan pertanyaan kepada Dokumen-dokumen yang
Puskesmas, Yankes, masyarakat dan Kader didapatkan sebagai dasar dalam
dan memberikan bobot nilai
Tindakan apa untuk mendapatkan
3. Standar Penilaian
pembuktian.
01 Kriteria pilihan
Nilai pengalih 0 – 1 04
02 Berdasarkan bukti yang
didapatkan
Proses Penilaian Sertifikasi Bebas
Frambusia
PEMERIKSAAN DOKUMEN
01 DOKUMEN POPM, SSF (endemis), LKP., DOKUMEN SURVEILANS
MIN 6 BULAN TERAKHIR.

KUNJUNGAN LAPANGAN
02 Kompetensi Nakes, masyarakat, akses air bersih, lingkungan risiko,
Media KIE dan Permenkes no.8/2017 tentang eradikasi frambusia

Penilaian Wawancara Tim Pusat :


1. Paparan Situasi P2 Frambusia di Kab/kota
2. Paparan hasil Penilaian Provinsi > rekomendasi
3. Verifikasi dokumen oleh Subdit
WAWANCARA
03 Kompetensi nakes,
masyarakat dan pengelola
4. Penilaian/wawancara Kompetensi nakes di
Puskesmas oleh KOMLI (PERDOSKI dan
PAEI)
program.
5. Diskusi hasil penilaian
6. Feedback hasil penilaian
MATERI WAWANCARA :
KOMPETENSI KOMPETENSI RUMOR PADA
PENYAKIT FRAMBUSIA SURVEILANS FRAMBUSIA
MASYARAKAT
1. ERADIKASI FRAMBUSIA
1. PENYAKIT FRAMBUSIA
2. SURVEILANS FRAMBUSIA
2. DIAGNOSIS KLINIS 1. MENGENAL PENYAKIT
3. UPAYA PENEMUAN KASUS FAMBUSIA FRAMBUSIA DARI NAMA
3. PEMERIKSAAN PENUNJANG
4. PENCATATAN DAN PELAPORAN MASING2 DAERAH
4. TATALAKSANA PENGOBATAN DAN
5. SERTIFIKASI BEBAS FRAMBUSIA 2. AKSES AIR BERSIH DAN PHBS
POPM Your Picture Here
3. PENYAKIT KORENG YANG BIASA
5. DIAGNOSA BANDING
PADA ANAK-ANAK
Pencatatan dan Pelaporan
(Online dan Manual)
Pelaporan Online Frambusia: Dilaporkan
sebelum tgl 20

https://s.id/laporframbusia
Semua Puskesmas
melaporkan online tiap
bulan
> 80 % Puskesmas
Email
puskesmas atau
pribadi, yg
penting dapat
diakses sendiri
utk terima email
konfirmasi dan
edit data dari
email tersebut

Bulan
sebelumnya
(bulan yang
datanya
akan diinput)

Semua suspek dari


pelayanan /poli,
pencarian
aktif di sekolah
dan pusling,
maupun kegiatan
ICF dan SSF)
ONLINE MANUAL
Formulir 7

Laporan Bulanan Eradikasi Frambusia Puskesmas

Nama/Kode Puskesmas
Nama Kabupaten/Kota
Bulan dan Tahun Laporan

A. Laporan Kasus Frambusia (termasuk kasus pd B. Dan C.)


1. Jumlah Kasus Suspek Frambusia yang ditemukan
2. Jumlah Kasus Suspek Frambusia diperiksa RDT
3. Jumlah kasus Frambusia RDT (+)

B. Pemeriksaan Frambusia di Sekolah


Jumla
Kode Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah Kasus Jumlah Sekolah
Nama Sekolah h
Sekolah Murid Diperiksa Suspek RDT (-) diperiksa tahun ini
Kasus
1 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Total %

1
2
3
4
5
6

C. Puskesmas Keliling (PK) dan Kunjungan Rumah (KR) di Desa


Jumlah
Jumlah Jumla Jumlah Desa
Kode Anak<15 Jumlah Jumlah Kasus
No Nama Desa Penduduk hKasu dilaksanakan
Desa tahun yang Suspek RDT (-)
Desa s PK&KR tahun ini
berobat
1 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Total %

1
2
3
4
5
6
Suspek yang diperiksa dengan RDT Frambusia
(=RDT Syhilis). Semua suspek harus diperiksa/
dikonfirmasi

Jumlah Suspek yang diperiksa dengan hasil RDT


Frambusia positif. Setelah dikonfirmasi & merupakan kasus
frambusia, harus segera diobati kasus dan
kontaknya 30 org  dicatat pada format penyelidikan

Jumlah SD/MI yang dilakukan pemeriksaan frambusia


(kegiatan khusus/terintegrasi) pada bulan pelaporan

Jumlah SD/MI yang belum dilakukan pemeriksaan


frambusia (kegiatan khusus/terintegrasi) dari januari
hingga bulan pelaporan.
ONLINE MANUAL
Formulir 7

Laporan Bulanan Eradikasi Frambusia Puskesmas

Nama/Kode Puskesmas
Nama Kabupaten/Kota
Bulan dan Tahun Laporan

A. Laporan Kasus Frambusia (termasuk kasus pd B. Dan C.)


1. Jumlah Kasus Suspek Frambusia yang ditemukan
2. Jumlah Kasus Suspek Frambusia diperiksa RDT
3. Jumlah kasus Frambusia RDT (+)

B. Pemeriksaan Frambusia di Sekolah


Jumla
Kode Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah Kasus Jumlah Sekolah
Nama Sekolah h
Sekolah Murid Diperiksa Suspek RDT (-) diperiksa tahun ini
Kasus
1 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Total %

1
2
3
4
5
6

C. Puskesmas Keliling (PK) dan Kunjungan Rumah (KR) di Desa


Jumlah
Jumlah Jumla Jumlah Desa
Kode Anak<15 Jumlah Jumlah Kasus
No Nama Desa Penduduk hKasu dilaksanakan
Desa tahun yang Suspek RDT (-)
Desa s PK&KR tahun ini
berobat
1 5 6 7 8 9 10 11 12 13

Jml Semua SD/MI dikurangi B12 Total %

1
2
3
4
5
6
Jumlah Desa yang dilakukan pemeriksaan frambusia
(pusling/kunjungan rumah/kegiatan terintegrasi) pada
bulan pelaporan

Jumlah Desa yang belum dilakukan pemeriksaan


frambusia (pusling/kunjungan rumah/kegiatan
terintegrasi) dari januari hingga bulan pelaporan.
ONLINE MANUAL
Formulir 7

Laporan Bulanan Eradikasi Frambusia Puskesmas

Nama/Kode Puskesmas
Nama Kabupaten/Kota
Bulan dan Tahun Laporan

A. Laporan Kasus Frambusia (termasuk kasus pd B. Dan C.)


1. Jumlah Kasus Suspek Frambusia yang ditemukan
2. Jumlah Kasus Suspek Frambusia diperiksa RDT
3. Jumlah kasus Frambusia RDT (+)

B. Pemeriksaan Frambusia di Sekolah


Jumla
Kode Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah Kasus Jumlah Sekolah
Nama Sekolah h
Sekolah Murid Diperiksa Suspek RDT (-) diperiksa tahun ini
Kasus
1 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Total %

1
2
3
4
5
Jml Semua Desa dikurangi C12 6

C. Puskesmas Keliling (PK) dan Kunjungan Rumah (KR) di Desa


Jumlah
Jumlah Jumla Jumlah Desa
Kode Anak<15 Jumlah Jumlah Kasus
No Nama Desa Penduduk hKasu dilaksanakan
Desa tahun yang Suspek RDT (-)
Desa s PK&KR tahun ini
berobat
1 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Total %

1
2
3
4
5
6
Pelaporan Manual Puskesmas
Tetap dikirim dari puskesmas ke kabupaten secara rutin, dokumen disimpan kabupaten dan arsip di
puskesmas. Dicek saat verifikasi sertifikasi bebas frambusia kabupaten/kota

1 Form 7 Laporan Bulanan Puskesmas

2 Form 6 Register Puskesmas

Laporan Kegiatan Aktif di Sekolah dan Puskesmas


3 Keliling/Kunjungan Rumah (jika ada)
Formulir 7

1. Form 7 Laporan Bulanan Eradikasi Frambusia Puskesmas

Laporan Nama/Kode Puskesmas


Nama Kabupaten/Kota

Bulanan Bulan dan Tahun Laporan

A. Laporan Kasus Frambusia (termasuk kasus pd B. Dan C.)


Data dari pelayanan
fasyankes + B + C
Puskesmas 1. Jumlah Kasus Suspek Frambusia yang ditemukan
2. Jumlah Kasus Suspek Frambusia diperiksa RDT
3. Jumlah kasus Frambusia RDT (+)

B. Pemeriksaan Frambusia di Sekolah


Jumla
Kode Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah Kasus Jumlah Sekolah
Nama Sekolah h
Sekolah Murid Diperiksa Suspek RDT (-) diperiksa tahun ini
Kasus
1 5 6 7 8 9 10 11 12 13 B
Total %

1
2
3
4
5
6

C. Puskesmas Keliling (PK) dan Kunjungan Rumah (KR) di Desa


Jumlah
Jumlah Jumla Jumlah Desa
Kode Anak<15 Jumlah Jumlah Kasus
No Nama Desa Penduduk hKasu dilaksanakan
Desa tahun yang Suspek RDT (-)
Desa
berobat
s PK&KR tahun ini
C
1 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Total %

1
2
3
4
5
6
Formulir 6

2. Form 6 Register Frambusia


Puskesmas

Register Kabupaten/Kota
Puskesmas
:
: Kode :
Tahun :

Puskesmas Klinis
RDT RPR Pengobatan
Hasil Follow Up
No. Kasus
Frambusia Hari Ke-

Tanggal Penemuan (dd/mm/yy)


Koreng Bukan Cedera (Y/T)
Jens Kelamin
Hubungan

Periksa (Y/T)
Periksa (Y/T)
Bentuk Lesi
Lokasi Lesi
Umur
dengan Tanggal (kasus
No. Nama Penderita Kepala Keluarga Desa/ Alamat Diagnosis
Nama suspek Kasus Jenis Mulai konfirmasi

Hasil

Hasil
Dosis 7 15 30
Indeks Obat Pengobatan dan
(termasuk kasus (dd/mm/yy) probable)

konfirmasi)
sesuai jumlah 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 25

A1 di form 7.
Jika tidak
ditemukan
N I H I L
Suspek atau
kasus konfirmasi Catatan:
Hubungan dengan kasus indeks : Indeks/kasus yg pertama kali ditemukan (I), Keluarga (K), Tetangga (T), Teman Sepermainan (TS), Teman Kerja (TK)
maka ditulis Bentuk Lesi : Papula (P), Papiloma(PI), Ulkus(U), Makula(M), Hiperkeratosis(K), Lesi Tulang(T)
Lokasi lesi : Tangan(T), Kaki(K), Muka(M), Badan(B)
NIHIL Hasil Pemeriksaan : (+) / (-)
Diagnosis : Konfirmasi (K) = kasus suspek atau kasus probable frambusia dengan pengujian RDT (+)
: RDT negatif (R) = kasus suspek atau kasus probable dengan pengujian RDT (-)
: Probable (P) = kasus suspek yang tinggal di desa/kelurahan endemis frambusia atau kontak erat dengan penderita frambusia
konfirmasi/probable dengan lokasi lesi pada tungkai, lutut atau kaki ATAU usia <15 tahun
Suspek (S) = seseorang yang menunjukkan satu atau lebih gejala/tanda klinis frambusia (> 2 minggu)
Pengobatan : Benzathine Penicillin (BP), Azitromisin (Azt), lainnya ditulis lengkap
Hasil Follow Up : Sembuh (S), Masih Sakit (MS)
4. Laporan Kegiatan Aktif di Sekolah dan Puskesmas
Formulir 17
Keliling/Kunjungan Rumah (jika ada)
Register Berobat Pada Kegiatan Puskesmas Keliling
Formulir 19
Desa
Nama Puskesmas
Nama Kabupaten/Kota Register Frambusia Menurut Sekolah
Tanggal Kegiatan
Puskesmas : Tahun :
Jenis Kode : Bulan :
No Nama Pasien Alamat Umur Gejala Diagnosis Obat Keterangan
Kelamin
1 Jumlah Murid Jumlah Siswa Menurut Diagnosis Obat
2 Nama Tanggal Jumlah RDT RPR RDT
No Konfirmas
3 Sekolah Kegiatan Kelas Total Diperiksa Koreng Suspek RPR Sehat Suspek Probable Azit Bpen
(+) (-) (+) (-) i
4 (+)
Formulir 10 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
5
6
7 Monitor Kegiatan Pemeriksaan Frambusia di Sekolah
8 PUSKESMAS Formulir 9
9
Nama Puskesmas
10
Nama Kabupaten/Kota
Monitor Kegiatan Pemeriksaan Frambusia Puskesmas Keliling
Tahun
Rangkuman PUSKESMAS
1 Tahun/Bulan Kegiatan Nama Puskesmas
2 Jumlah Penduduk Desa
3 Jumlah anak<15 th berobat Nama Kabupaten/Kota
No Urut Jumlah Anak Diperiksa Frambusia Sekolah Aktif
Nama
4 Jumlah kasus konfirmasi/probable Jumlah Tahun
5 Jumlah suspek
(Kode
6 Jumlah kasus RDT (-)
Sekolah Siswa
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Frekuensi Aktif
Sekolah) Jumlah Jumlah Anak Berumur <15 Tahun Berobat Desa Aktif
Total No Urut Nama Desa
Penduduk 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Frekuensi Aktif
Total
KEGIATAN PENANGGULANGAN
PADA DAERAH BEBAS FRAMBUSIA

PROMOSI PENGENDALIAN
KESEHATAN FAKTOR RESIKO

SURVEILANS
FRAMBUSIA
Yang Harus DIPERHATIKAN pada
daerah yang sudah dinyatakan BEBAS
FRAMBUSIA
1. Seluruh msyarakat mengerti tanda dini frambusia
2. Seluruh tenaga Kesehatan kompeten menetapkan
suspek dan mendiagnosis frambusia
3. Logistik untuk penunjang diagnosis dan
pengobatan tersedia
4. Surveilas berkinerja baik
5. Dukungan spesialistik/system rujukan untuk kasus
Media KIE
Media Edukasi
https://drive.google.com/file/d/1Z2g6Ro9RmKmb0d5ZNssR910KnkT0mKQE/view?
usp=sharing

https://youtu.be/arKDgUkzB94
MATURNUWUN

Keyakinan yang membuat kita bisa


TEGAL PASTI BISA !!

Anda mungkin juga menyukai