PERSIAPAN

OBRA
MANAJEMEN
VAKSIN –
KOMUNIKASI
SOS-MOB

20 JUNI 2023
UNICEF INDONESIA

© UNICEF/U.S. CDC/Unique Identifier/Ulit Ifansasti

 Tujuan OBRA
(Outbreak Response Assessment)
6 TEMATIK AREA: KOORDINASI, SURVEILANS, VAKSINASI, KEKEBALAN
POPULASI, KOMUNIKASI, DAN MANAJEMEN VAKSIN
• MENILAI DAN MEMPERKUAT UPAYA UNTUK MENINGKATKAN CAKUPAN IMUNISASI
DAN KEKEBALAN KOMUNITAS
• MENILAI DAN MEMPERKUAT KINERJA SURVEILANS
• MENILAI STRATEGI YANG DIGUNAKAN UNTUK ADVOKASI, KOMUNIKASI, DAN SOS-
MOB
• MENILAI KETERSEDIAAN LOGISTIK DAN KESESUAIAN MANAJEMEN VAKSIN SAAT
RESPONS KLB
• MENILAI KEMAJUAN AWAL UNTUK MEMUTUSKAN TRANSMISI PENULARAN VIRUS
POLIO
 Metode Pelaksanaan OBRA
DEKS REVIEW
• MEMASTIKAN SELURUH DOKUMEN YANG DIBUTUHKAN TELAH LENGKAP DAN TERSEDIA UNTUK OBRA
• ANALISA INDIKATOR KUNCI UNTUK SURVEILANS 3 TAHUN TERAKHIR
• RENCANA RESPONS KLB
• KUALITAS PELAKSANAAN IMUNISASI TAMBAHAN
• STRATEGI KOMUNIKASI YYANG DIBUTUHKAN
• MANAJEMEN VAKSIN DAN LOGISTIK SAAT RESPONS KLB

KUNJUNGAN LAPANGAN OBRA DENGAN MENGGUNAKAN KUISIONER

• REVIEW DOKUMENTASI DI SETIAP TINGKATAN
• KUNJUNGAN LAPANGAN
• TINGKAT PROPINSI DAN KABUPATEN KOTA
• TINGKAT PUSKESMAS DAN POS IMUNISASI
 Manajemen Vaksin dan Logistik
POKJA LOGISTIK TINGKAT PROPINSI, KABUPATEN-KOTA
DOKUMEN VACCINE ARRIVAL REPORT (VAR) TINGKAT PROPINSI, KABUPATEN-KOTA, PUSKESMAS. RENCANA DISTRIBUSI
VAKSIN
DAFTAR INVENTARIS PERALATAN COLD CHAIN (COLD/FREEZER ROOM, VACCINE REFRIGERATOR/FREEZER, COLD BOX, VACCINE
CARRIER)
DAFTAR INVENTARIS SARANA PENDUKUNG COLD CHAIN (ALAT PEMANTAU SUHU, ALKOHOL. KAPAS, DLL)

KEBUTUHAN LOGISTIK (PEN MARKER, DROPPER, PLASTIK KLIP, KANTONG PLASTIK LIMBAH, KONTAINER)
PENCATATAN STOK MASUK DAN KELUAR UNTUK VAKSIN DAN DROPPER TERMASUK VIAL TERPAKAI, HILANG, RUSAK, DAN SISA
STOK
DOKUMENTASI UNTUK STOK HILANG (BERITA ACARA, FOTO, LAPORAN)

PENCATATAN, DOKUMENTASI, DAN PELAPORAN VIAL YANG SUDAH DIMUSNAHKAN

PELATIHAN ATAU SOSIALISASI MENGENAI VAKSIN MANAJEMEN

 Reverse Logistic
(Pengembalian vial dan dropper sisa)
PENGEMBALIAN VAKSIN HARUS ADA INFORMASI: JUMLAH VIAL YANG UTUH YYANG DIKEMBALIKAN, NOMOR BATCH,
KONDISI VVM, DAN TANGGAL KADALUARSA

2 JENIS PENGEMBALIAN VAKSIN:

VIAL YANG SUDAH KOSONG DAN RUSAK (PECAH, VVM C/D, LABEL RUSAK)
• MENGIKUTI TATA CARA PENGEMBALIAN LIMBAH MEDIS nOPV2
• DIPISAHKAN DARIPADA LIMBAH IMUNISASI RUTIN
• DIHITUNG DENGAN PASTI SEBELUM DIPACKING

VIAL YANG MASIH BISA DIPAKAI (BELUM DIBUKA, VVM A/B)

• PENGEMBALIAN VIAL WAJIB MENGGUNAKAN PASSIVE CONTAINER (COLD BOX / VACCINE CARRIER) DENGAN ICE PACK
• DIHITUNG DENGAN PASTI SEBELUM DIMASUKKAN KE PASSIVE CONTAINER
• DI KABUPATEN/KOTA DAN PROPINSI DISIMPAN DI FREEZER SAMBIL MENUNGGU REKOMENDASI DARI TIM OBRA (PANTAU SUHU DAN INDIKATOR
VVM SELAMA PENYIMPANAN)
 Link Upload Dokumen Manajemen Vaksin
untuk OBRA – Sumatera Utara
BA missing vials:
https://drive.google.com/drive/folders/1nRZ29D3stI5KWUOB67HjouF2YivFvqha?us
p=sharing

 
Advokasi, Komunikasi, Sosial Mobilisasi dan
KIE
POKJA KOMUNIKASI TINGKAT PROPINSI, KABUPATEN-KOTA

RENCANA KERJA UNTUK ADVOKASI, KOMUNIKASI, SOS-MOB, PROMOSI KESEHATAN

STRATEGI UNTUK MENJANGKAU ANAK YG TIDAK/BELUM LENGKAP DIIMUNISASI DAN PENOLAKAN

PENINGKATAN KAPASITAS UNTUK PENGGERAK MASYARAKAT (SOCIAL MOBILIZER)

RENCANA KERJA PELIBATAN MASYARAKAT UNTUK MENDUKUNG IMUNISASI:

• MEDIA MASSA (ONLINE, CETAK)
• INFLUENCERS (PIMPINAN POLITIK, TOKOH AGAMA, TOKO MASYARAKAT, TOKO ADAT, SEKTOR SWASTA, INFLUENCER MED-SOS)

KETERSEDIAAN MATERI KIE CETAK / ELEKTRONIK UNTUK IMUNISASI TAMBAHAN DAN IMUNISASI RUTIN
KEY PERFORMANCE INDICATOR
(KPI) – MANAJEMEN VAKSIN
  

  

  

Manajemen Vaksin (wajib jika menggunakan vaksin nOPV2)

  

Pencatatan dan validasi Diserahkan paling lambat < 14 hari setelah Sub PIN
penggunaan vaksin selesai

Kekurangan dan Kekosongan Tidak ada kekosongan atau kekurangan vaksin.

Vaksin Kecukupan peralatan cold chain (aktif dan pasif) 
 KEY PERFORMANCE INDICATOR (KPI)
– ADVOKASI, KOMUNIKASI, DAN SBC
  

Advokasi, Komunikasi dan SBC

  

  

Strategi Komunikasi berbasis bukti telah ada Adanya strategi komunikasi (advokasi, komunikasi lintas sector,
di Rencana Response Outbreak dan pelibatan masyarakat, kegiatan mobilisasi sosial, manajemen risiko
dilaksanakan tepat waktu mis-informasi dan komunikasi intra personal.

Bukti-bukti strategi tersebut telah dilaksanakan  

Alasan untuk anak yang tidak/belum Bukti adanya strategi komunikasi yang menyasar anak-anak yang
lengkap diimunisasi dan alasan penolakan tidak/belum lengkap diimunisasi dan penolakan
dianalisa dan ditindaklanjuti saat
pelaksanaan Sub PIN
 KONDISI nOPV2 DI 3 PROPINSI

Vial and Dose Remaining / Broken Vial / Vial Empty & Used vial /
Vial and Dose Received / Vial dan Dosis yg
Coverage / Cakupan Vial dan Dosis yg Masih bisa Missing Vial / Vial Hilang Rusak (Pecah, VVM Vial Kosong yang
Target Dose Required / Diterima dipakai C/D, Label Hilang) sudah terpakai
Province /
Population / Dosis yg
Provinsi
Sasaran dibutuhkan
R1 R2 R1 R2 Vial Doses R1 R2 R1 R2 R1 R2

1 217 939 3 044 848 30 500 1 525 000 25 750 1 287 500 95.9% 95.6% 5 026 251 200 3 418 21 14 47 766
Aceh
0-<13 YRS

1 346 655 3 366 638 33 700 1 685 000 27 980 1 399 000 96.1% 94.8% 2 303 115 150 48 437 421 19 29 894 29 063
Sumatera Utara
0-<5 YRS

3 984 797 9 961 993 99 620 4 981 000 99 650 4 982 500 96.2% 92% 18 812 940 600 246 No data 70 107 89 164 87 829
Jawa Barat
0-<5 YRS

Final PROVINCE Diterima Dipakai Hilang&Rusak VIAL SISA Selisih

Perlu Validasi Jawa Barat 199 270 176 993 423 18 812 3 042
Belum ada data Sumut 61 680 58 957 925 2 303 -505
ACEH 56 250 47 766 3 458 5 026 -
 Tantangan

Jumlah vial hilang dan rusak yang banyak di Aceh,

Sumatera Utara dan Jawa Barat

Perbedaan persepsi antara Petugas Imunisasi, Kesling,

dan Farmasi terkait dengan manajemen vaksin nOPV2

Selisih antara pencatatan penggunaan vaksin antara

Manual dan SMILE
 Tindak Lanjut

Desk review untuk Vaksin dan Logistik setelah putaran kedua selesai

Melengkapi Berita Acara dan Dokumentasi untuk setiap vial yang hilang.

Bimbingan dari Binwil dari Kemenkes untuk Sumatera Utara, Aceh, dan Jawab
Barat untuk laporan stok vaksin

Koordinasi untuk persiapan OBRA Bersama dengan Kemenkes, WHO, dan

UNICEF