Anda di halaman 1dari 27

KEBIJAKAN PENGENDALIAN MALARIA

PEMANTAUAN RESISTENSI OBAT &


PELAKSANAAN UJI LABORATORIUM
MENUJU ELIMINASI MALARIA
Oleh : drg. Soeharsono
Kabid P2P – Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur
Oleh:
Dr Nancy Dian Anggraeni, M Epid
Kepala Sub Direktorat Malaria
Direktorat P2PTVZ, Kemenkes RI
Samarinda, 9-11 September 2019

#BebasMalaria-PrestasiBangsa
Zero Malaria Start With Me
TUJUAN PENANGGULANGAN
MALARIA NASIONAL

Komitmen Global:
Mencapai masyarakat Indonesia bebas dari WHA, SDG, APLMA
penularan malaria (eliminasi malaria dll
nasional) pada tahun 2030
Asia Pacific Leadership Malaria Alliance (APLMA)

PRESTASI SELURUH KOMPONEN BANGSA

Komitmen Pimpinan Negara

#BebasMalaria-PrestasiBangsa
REGULASI PENGENDALIAN MALARIA

• PP No 66/2014 tentang Kesehatan Lingkungan : peran LP & LS dalam pencegahan


Malaria
• Pasal 27 :Keluarga, Masyarakat, Pemda, Swasta wajib mewujudkan lingkungan yang
sesuai dengan standar baku mutu lingkungan & persyaratan kesehatan
• Pasal 28 :sanksi administratif
• Permenkes no. 41 tahun 2018 tentang pelaksanaan deteksi dini dan pemberian obat anti
malaria oleh kader malaria pada daerah dengan situasi khusus
• Permenkes No.50 tahun 2017 tentang Standar Baku Mutu Lingkungan dan Persyaratan
Kesehatan untuk Vektor dan Binatang Pembawa Penyakit.
• Peraturan Menteri Dalam Negeri No.52 Tahun 2015 tentang Pedoman penyusunan
APBD,Pasal 34 : Pemerintah daerah mensinergikan penganggaran program dan kegiatan
dalam penyusunan APBD
• Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 68 Tahun 2015 tentang Pedoman Jejaring Dan
Pemantapan Mutu Laboratorium Malaria
• Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 5 Tahun 2013 tentang pedoman tata Laksana Malaria
• Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 293 tahun 2009 tentang Eliminasi Malaria
• Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 275 Tahun 2007 tentang surveilans malaria
• Surat Edaran Menteri Kesehatan No HK.02.01/Menkes/584/2018 tentang Percepatan
Penurunan Malaria di Wilayah Endemis Malaria
• Surat Edaran Menteri Dalam Negeri No. 443.41/465/SJ Tahun 2010 tentang pelaksanaan
Program Eliminasi Malaria di Indonesia
SKEMA PENTAHAPAN ELIMINASI MALARIA

MASUK TAHAP MASUK TAHAP


MASUK TAHAP
INTENSIFIKASI PEMBEBASAN
PEMELIHARAAN
(dh. Pra Eliminasi) (dh.ELIMINASI)

Kasus
Indigenous 0
1) < 1 kasus per 1000
API : 1 – 5 per penduduk berisiko
1000 penduduk 2) SPR < 5% 3 Tahun

AKSELERASI INTENSIFIKASI PEMBEBASAN


(dh.Pemberantasan) (dh.Pra Eliminasi) (dh.Eliminasi) PEMELIHARAAN
API > 5 per 1000 pddk API: 1-5 per 1000 pddk API < 1 per 1000 pddk

Reorientasi Reorientasi
program menuju program menuju
eliminasi pemeliharaan
TAHAPAN PENILAIAN MENUJU
ELIMINASI NASIONAL

#BebasMalaria-PrestasiBangsa
Dapat mencegah &
mengatasi Memastikan Sistem
penularan kembali Kesehatan Malaria berjalan
baik dgn Dukungan LP/LS

Eliminasi
Eliminasi Verifikasi Sertifikasi
Kabupaten
Provinsi Regional Nasional
/kota

Dinilai Tim Dinilai Tim Dinilai Tim Dinilai Tim


Independen Independen Independen Independen
Nasional Nasional WHO WHO

Tiga indikator utama, total skor 50 (1.Tdk ada kasus indegenous 3 tahun
berturut2, 2. PR < 5 dan, 3. API < 1/1000 pddk) dan 11 prasyarat total skor 50.
Mendapat sertifikat Elma dr MK bila dinilai Tim Penilai Nasional mendpt min
skor 70
PETA JALAN ELIMINASI MALARIA

VERIFIKASI REGIONAL OLEH WHO

2023 2025 2027 2028 2029 2030


JAWA & BALI SUMATERA, KALIMANTAN MALUKU & NTT PAPUA & SERTIFIKASI
SULAWESI NTB & MALUKU PAPUA BARAT ELIMINASI
KASUS PENULARAN KASUS
LOKAL TERAKHIR KASUS PENULARAN
UTARA PENULARAN NASIONAL
TAHUN 2019 KASUS PENULARAN
LOKAL TERAKHIR LOKAL TERAKHIR
LOKAL TERAKHIR
TAHUN 2021 KASUS PENULARAN TAHUN 2024 TAHUN 2025
LOKAL TERAKHIR
TAHUN 2023
KEBIJAKAN PROGRAM MALARIA
Penjamian
Mutu
Diagnostik Menggunakan
DESENTRALISASI Mikroskop dan RDT,
(PCR untuk suspek
knowlesi) Pemantauan
Resistensi
OAM
Regulasi untuk meningkatkan Tatalaksana Kasus
(ACT)
komitmen pusat dan daerah
Lini Pertama: DHP +
Primakuin
Kolaborasi Lintas Sektor Lini kedua: Kina +
Melalui Forum Gebrak Doxycyclin/Tetracyclin
+ Primakuin Pemantauan
Malaria (FNGM) Resistensi
insektisida

Pemberdayaan Masyarakat Pengendalian vector terpadu


untuk memperkuat untuk pencegahan dan
penanggulangan
surveilans dan EDPT

Surveilans migrasi dan Kerjasama Pemerintah-


surveilans 125, inti pencegah Swasta (PPM) dalam
dan penghentian penularan pelayanan malaria
Strategi Spesifik Eliminasi Malaria
Tahapan
Tujuan Sasaran Kegiatan utama
Strategi
Akselerasi Menurunkan Kab/kota - Kampanye kelambu massal
jumlah kasus endemis - IRS di desa dg API > 20 dan pengendalian vektor lain
secepat tinggi sesuai bukti lokal
mungkin - Perluasan diagnosis dini dan pengobatan tepat
- Skrining malaria pada semua Bumil pada K1,
pembagian kelambu rutin
- MTBS  semua balita sakit diperiksa malaria
- Promosi dengan pemberdayaan masyarakat
Intensifikasi Menghilangk Kab/kota - Pembagian kelambu untuk populasi berisiko/fokus
an daerah endemis - IRS pada situasi peningkatan kasus dan pengendalian
fokus sedang vektor lain sesuai bukti lokal
- Penemuan kasus aktif, tataksana tepat
- Promosi dengan pemberdayaan masyarakat
Strategi Spesifik Eliminasi Malaria
Tahapan
Tujuan Sasaran Kegiatan utama
Strategi
Eliminasi Menghentik Kab/kota - PE dan respons 1-2-5 pada setiap kasus positif
/Pembeba an endemis - Penemuan dini dan pengobatan tepat serta
san penularan rendah jejaringnya
setempat/k - Pengamatan daerah reseptif dan pengendalian
asus vektor sesuai bukti lokal
indigenus - Penemuan kasus aktif, surveilans migrasi
Pemelihar Mencegah Kab/kota - Surveilans migrasi
aan munculnya endemis - PE 1-2-5
penularan yang - Penguatan jejaring tatalaksana kasus
malaria sudah - Pengamatan daerah reseptif dan pengendalian
kembali eliminasi vektor sesuai bukti lokal
DISTRIBUSI WAKTU YANG DIBUTUHKAN
OLEH 290 KAB/KOTA UNTUK MENCAPAI
ELIMINASI MALARIA DARI ENDEMIS RENDAH

Jumlah
Lama Endemis Rendah Sampai Eliminasi
Kab/Kota Malaria, Dalam Tahun
250

200

150
Kab/kota

100

50

0
Tahun 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 NA
Total 1 2 5 19 200 16 14 10 8 3 12

Dari 290 Kab/Kota yang telah mendapat sertifikat eliminasi malaria


sampai Juli 2019, rata-rata (mean) 4,3 tahun dan paling banyak (modus)
4 tahun, waktu yg dibutuhkan dari tahap endemis rendah (hijau) untuk
mencapai eliminasi malaria. (Data sampai Juli 2019)
PETA ENDEMISITAS
MALARIA

2010 2011

2012 2013
PETA ENDEMISITAS
MALARIA

2014 2015 2016


PETA ENDEMISITAS
MALARIA

Peta API Kaltim 2017 Peta API Kaltim 2018

Legend:
API < 1
API 1-5
API > 5
KASUS MALARIA TAHUN 2010 – 2018
(PER 1.000 PENDUDUK )

API
2.5
2.12 2.08
2
1.69
1.5

1 0.75 0.66
0.5 0.4 0.4 0.35 0.44

0
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018
DISTRIBUSI KASUS MALARIA BERDASARKAN KAB/KOTA
DI PROVINSI KALIMANTAN TIMUR TAHUN 2015-2019

1200

1000

800

600

400

200

0
KUKAR KUTIM KUBAR PASER SMD BERAU BONTANG BPN PPU MAHULU
2015 27 108 23 546 10 104 0 11 2 118
2016 28 52 30 472 1 85 0 15 507 24
2017 31 54 13 261 0 85 0 8 281 16
2018 97 93 425 319 44 82 6 103 1125 5
2019 40 186 115 155 49 22 7 52 603 0
GRAFIK KASUS POSITIF MALARIA YANG DI LAKSANAKAN
PENYELIDIKAN EPIDEMIOLOGI
PROVINSI KALIMANTAN TIMUR
TAHUN 2018

180
160
140
120
Axis Title

100
80
60
40
20
0
Paser Kubar Kukar Kutim Berau PPU Mahulu BPP SMD Bontang
Tahun 2018 0 153 70 39 82 0 5 58 4 3
P E N I N G K ATA N K A S U S M A L A R I A D I
B E B E R A PA K A B A K I B AT P E M B U K A A N L A H A N
(TH 2018)

40

35

30

25
Axis Title

20

15

10

0
jan feb mar apr mei
resak, kubar 28 11 6 0 0
karangan, kutim 38 28 21 16 6
KLB TH 2017

• Lokasi : PT. Hanurata, Desa Tandoan, Kecamatan Sandaran, Kutai Timur


• Total Kasus sejak minggu 17-19 April terdapat 11 kasus
• Hasil PE :
- 6 kasus di Wialyah Kamp PT Hanurata
- 5 kasus diantaranya bekerja di wil.pembukaan lahan baru hutan
PT Hanurata lokasi AAS
- 3 kasus dinyatakan positif secara RDT
- Perindukan nyamuk Anopheles (+)
- Masih terdapat penularan di lokasi (Kasus masih ditemukan)
• Kegiatan penanggulangan yang dilakukan antara lain:
• Koordinasi Dinkes Kab Kutai Timur, PKM Sandaran serta manajemen PT.Hanurata
• Pembagian kelambu berinsektisida
• Tatalaksana kasus sesuai standar
• Surveilans ketat selama 2 kali masa inkubasi penyakit Malaria (1 bulan)
KLB TH 2018

• Lokasi : Karangan Kab. Kutai Timur


• Total Kasus 28 kasus di bulan Februari 2019
• Hasil PE :
- 3 kasus di Wialyah Kamp PT DSI
- 8 kasus di wilayah PT SBA
- 4 kasus di wilayah CV. Anisa
- 3 kasus di wilayah PT BPI
- 9 kasus di wilayah PT BL
- Masih terdapat penularan di lokasi (Kasus masih ditemukan
sampai bulan ini
• Kegiatan penanggulangan yang dilakukan antara lain:
• Koordinasi Dinkes Kab Kutai Timur, PKM Karangan serta manajemen perusahaan
• Pembagian kelambu berinsektisida dan rencana melakukan MBS
• Tatalaksana kasus sesuai standar
• Surveilans ketat selama 2 kali masa inkubasi penyakit Malaria (1 bulan)
EVALUASI CAPAIAN PROGRAM
DISTRIBUSI WAKTU YANG DIBUTUHKAN
OLEH 290 KAB/KOTA UNTUK MENCAPAI
ELIMINASI MALARIA DARI ENDEMIS RENDAH

Jumlah Lama Endemis Rendah Sampai Eliminasi Malaria,


Kab/Ko Dalam Tahun
250
200
200

150

100

50
19 16 14 10 12
1 2 5 8 3
0
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 NA Tahun

Dari 290 Kab/Kota yang telah mendapat sertifikat eliminasi malaria


sampai Juli 2019, rata-rata (mean) 4,3 tahun dan paling banyak (modus)
4 tahun, waktu yg dibutuhkan dari tahap endemis rendah (hijau) untuk
mencapai eliminasi malaria. (Data sampai Juli 2019)
Grafik Ketepatan Pengiriman Laporan SISMAL V2.0
Provinsi Kalimantan Timur
Tahun 2018 – Agt 2019
90

80

70

60
AXIS TITLE

50

40

30

20

10

0
Paser Kubar Kukar Kutim Berau PPU Mahulu BPP SMD Bontang KALTIM
Tahun 2018 9 31.82 19.76 9.17 4.71 33.33 11.9 44.96 7.96 9.09 18.75
Tahun 2019 16.89 30.3 77.14 18.89 23.19 37.96 6.35 69.01 16.54 43.43 37.23
GRAFIK CAPAIAN PENGOBATAN ACT PADA KASUS MALARIA
TAHUN 2016-2018

1200

1000

800
AXIS TITLE

600

400

200

0
KUTAI PENAJAM KOTA KOTA
KUTAI KUTAI MAHAKA KOTA
PASER KARTANE BERAU PASER BALIKPAP SAMARIN
BARAT TIMUR M HULU BONTANG
GARA UTARA AN DA
ACT 2016 35 25 1 35 11 2 1 2 0 0
ACT 2017 1 8 1 51 16 9 10 1 0 0
ACT 2018 248 111 97 57 67 956 5 68 8 1
TANTANGAN

• Kab/kota endemis tinggi sebagian besar berada di daerah sulit


• Masih ada 7 kab/ko yang belum memperoleh sertifikat eliminasi
malaria
• Surveilans kasus malaria, surveilans migrasi & Surveilans vektor
belum berjalan optimal
• Peningkatan akses layanan malaria pada daerah sulit dan populasi
khusus seperti Penambang illegal, pekerja pembalakan liar,
perkebunan illegal dan orang2 yang beraktifitas di hutan
• Meningkatkan peranan lintas sektor dan mitra potensial dalam
dukungan pencegahan dan pengendalian penularan malaria,
termasuk melakukan pembangunan berwawasan kesehatan
• Menjaga daerah yang telah endemisitas rendah dan daerah yg
mendapat sertifikat tidak terjadi penularan kembali
• Timbulnya spesies baru malaria P.knowlesi yang merupakan
zoonotik (penyakit monyet).
MALARIA ELIMINATION IS
EVERYBODY’S BUSINESS

KEY SUCCESS : Need multisector approach

 Better housing A Future Free


 Better sanitation from Malaria
 Improved for Better
environment/infrastructure Indonesia
 Investment in health system
 Community engagement
Global Competiveness Index (Indeks Daya Saing Global)  salah satu pilar
dari 12 pilar yg diukur adalah utk kesehatan & pendidikan yi al.mengukur
insiden malaria dan dampak malaria terhadap bisnis  Bila melakukan
eliminasi malaria maka Indeks daya saing global akan tinggi
#BebasMalaria_PrestasiBangsa
KESIMPULAN

• Daerah endemis rendah yg stagnan perlu didorong untuk


memperkuat upaya penghentian penularan malaria.
• Dukungan semua mitra potensial diperlukan untuk
mendapatkan hasil maksimal.
• Perlu Konsistensi Komitmen Pemerintah Daerah utk
mencapai eliminasi dan mempertahankan eliminasi /bebas
malaria
TERIMA
#BebasMalaria-PrestasiBangsa
Zero Malaria Start With Me

KASIH
#BebasMalaria-PrestasiBangsa

Anda mungkin juga menyukai