Anda di halaman 1dari 43

SELAMAT DATANG

Dr. dr. Maxi Rein Rondonuwu, DHSM, MARS

DIRJEN PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT (P2P)


KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
DI KABUPATEN SUMBA BARAT DAYA
PROGRAM PENGENDALIAN TB

Sumber :
Kepala Dinas Kesehatan
Kabupaten Sumba Barat Daya
Gambaran umum pelayanan TBC di Kabupaten Sumba Barat Daya

• Pasif  pasien datang ke PKM


Penemuan kasus • Aktif  program ketuk pintu dan kegiatan
IK Oleh kader Perdhaki
• Pemeriksaan dengan Mikroskop
Diagnosa • Pemeriksaan dengan Alat Tes Cepat Molekuler
(TCM) Yang berada di Pusk. Elopada dan Pusk.
Bondokodi

• rutin
pengobatan • Gratis

• Jadwal pengambilan obat 2 minggu sekali


Follow up • Kartu berobat

• Berbasis Aplikasi SITB


Pencatatan dan Pelaporan
• Manual
Pelayanan TB belum melibatkan
lintas sektor  belum optimal
PENEMUAN KASUS DAN SEMNTARA KASUS PENDERITA TBC TAHUN 2022
Jenis Pemeriksaan Laboratorium dalam Program TB

◦ Pemeriksaan Mikroskopis TB
◦ Pemeriksaan Tes Cepat Molekuler (TCM ) dengan alat
GeneXpert yang berada di Wilayah kerja Puskesmas
Elopada Dan Puskesmas Bondokodi dengan target
pemeriksaan sampel setiap bulan 100-200 sampel
PERMASALAHAN

Masih ada penderita yang putus berobat sehingga kasus


penderita yang minum OAT Kat. 2 bertambah

Penemuan kasus TB masih berpusat di Fasyankes/Rumah


Sakit. Dalam hal ini menunggu pasien yang dating sendiri ke
layanan (Pasif)
PMO tidak mengawasi pasien saat minum obat sehingga
kasus pasien yang lalai minum obat masih ada

Keaktifan petugas Kesehatan dalam pengiriman sampel


untuk diperiksa dengan menggunakan alat TCM masih
rendah
Kurang aktif dalam pengiriman sampel untuk diperiksa
dengan Menggunakan alat TCM

Alat pemeriksaan TCM Tb ada 2 untuk SBD, dengan


rata-rata pemeriksaan 100-200 sampel/bulan yang
diperiksa untuk Puskesmas dan 2 Rumah Sakit ,
sehingga pemeriksaan tidak maksimal
GAMBARAN KASUS MALARIA DI
KABUPATEN SUMBA BARAT DAYA
KASUS MALARIA TAHUN 2021 DI SBD
SEDIAAN DARAH
87.597
DIPERIKSA
4.745 KASUS
POSITIF (5,4%)
KEMATIAN 7 KASUS
KARENA ADA (0,14%)
MALARIA
STRATIFIKASI MALARIA TAHUN 2021
• WILAYAH DENGAN KASUS MALARIA TERTINGGI
DI KECAMATAN KODI UTARA, KODI, KODI
BANGEDO, KODI BALAGHAR DAN WEWEWA
SELATAN
• WILAYAH DENGAN KASUS MALARIA SEDANG DI
KECAMATAN LAURA
• WILAYAH DENGAN KASUS MALARIA RENDAH
DI KECAMATAN KOTA TAMBOLAKA, WEWEWA
BARAT, WEWEWA TENGAH, WEWEWA TIMUR
DAN WEWEWA UTARA
ENDEMISITAS WILAYAH
API > 5
(TINGGI) 52 DESA

API 1-4
(SEDANG) 41 DESA

API < 1
(RENDAH) 26 DESA

API 0
56 DESA
(BEBAS)
TARGET 2022

SD DIPERIKSA 128.840
ANNUAL PARASIT > 5 o/oo
INCIDENT (API)
SLIDE POSITIF RATE >4%
(SPR)
KASUS POSITIF > 2000
MALARIA
KEMATIAN 0
STRATEGI PENANGGULANGAN
MALARIA DI SBD
1. MENGAKTIFKAN POKJA MALARIA YANG TERDIRI DARI LINTAS
SEKTOR MELALUI SATGAS GERAKAN SAPU PLASMODIUM
2. MENERBITKAN PERBUP NO 1 TAHUN 2022 TENTANG
PELAKSANAAN ELIMINASI MALARIA DI SUMBA BARAT DAYA
3. PENEMUAN AKTIF KASUS MALARIA MELALUI KADER,
SCREENING, MASS BLOOD SURVEY (MBS)
4. PENGENDALIAN VEKTOR MELALUI PENGGUNAAN KELAMBU
DAN LARVASIDA SERTA MENANAM TANAMAN PENGUSIR
NYAMUK
5. DUKUNGAN ALOKASI DANA DARI DESA UNTUK
PEMBERANTASAN MALARIA SEBESAR RP.7.600.000 /DESA
GERAKAN SAPU PLAMODIUM
(GSP)
1. PENEMUAN AKTIF KASUS MALARIA DI DUSUN
PADA DAERAH / DESA ENDEMIS TINGGI MALARIA
2. PENGAWASAN DAN PEMANTAUAN MINUM OBAT
3. FOLLOW-UP PENDERITA MALARIA PADA HARI KE
4, 7 DAN 14
4. LARVASIDA DAN PEMBAGIAN KELAMBU
5. PROMOSI KESEHATAN
PERKEMBANGAN
COVID-19 KAB. SUMBA
BARAT DAYA
KASUS AKTIF COVID-19
PENANGANAN
YANG
DILAKUKAN
PENANGANAN

1. Melakukan skrining terhadap kasus ILI (sejenis influenza,


ispa, pneumonia, tbc)
2. Melakukan skrining rujukan ibu hamil
3. Melakukan skrining petugas pada Puskesmas dengan kasus
terkonfirmasi tinggi
4. Mengaktifkan SKDR
5. Melakukan percepatan vaksinasi covid-19
TRACING, TESTING DAN TREATMENT
Setiap ada kasus terkonfirmasi yang dilaporkan oleh
Faskes/Klinik/Rumah sakit:
1. Dilakukan penyelidikan epidemiologi kasus terkonfirmasi
2. Dilakukan pemeriksaan rapid antigen (entry test hari 1) sesuai
hasil penyelidikan epidemiologi terhadap kontak erat/suspek
3. Dilakukan KIE terhadap keluarga, tetangga sekitar rumah
pasien
4. Pada hari ke-5 setelah entry test, dilakukan pemeriksaan rapid
antigen (exit test)
TRACING
5. Untuk pasien terkonfirmasi tanpa gejala/gejala ringan dapat melakukan isolasi
mandiri (apabila kondisi rumah memungkinkan untuk melakukan isolasi
mandiri) atau menjalani karantina terpusat jika mempunyai komorbid/rumah
tidak memungkinkan untuk dilakukan isolasi mandiri:
- Puskesmas waimangura (kapasitas 7 tt)
- Puskesmas weekombak (kapasitas 10 tt)
- Puskesmas watukawula (kapasitas 12 tt)
- Puskesmas Kori (kapasitas 10 tt)

6. Bagi pasien dengan gejala sedang-berat dilakukan perawatan di RSUD Redabolo


(16 tt) dan RS Karitas Waitabula (12 tt)

7. Rumah sakit rujukan Sumba Barat (RSUD Waikabubak dan RS Kristen Lende
Moripa), rujukan Sumba Timur (RS Umbu Rara Meha)
VAKSINASI COVID-19
VAKSINATOR
Jumlah vaksinator Kab. Sumba Barat Daya :185 orang
TERSEBAR DI 16 Puskesmas, inas Kesehatan dan RSUD
Redabolo.

Rencana akan dilakukan pelatihan vaksinator minggu ke-3 bulan


maret

158.073
STOK VAKSIN
dosis
CAKUPAN VAKSINASI COVID-19
UPDATE 05/03/2022
PERMASALAHAN
1. Masuknya data rilis hasil pemeriksaan dari faskes diluar Kabupaten Sumba
Barat Daya (KTP SBD) yang mengakibatkan tingginya angka kasus
terkonfirmasi di Kabupaten Sumba Barat Daya
2. Terdapat Data NAR Antigen yang sudah terinput tetapi belum terilis NAR
Pusat
3. Penggunaan Aplikasi SILACAK belum maksimal, karena kekurangan tenaga
administrasi di Puskesmas (Tenaga tracing merupakan tenaga administrasi
untuk pelaporan covid-19)
4. Sampai dengan tanggal 05/03/2022 sudah terdapat 5 Puskesmas yang ditutup
pelayanannya karena nakes dan non nakes terkonfirmasi sehingga kegiatan
tracing untuk pasien diwilayah Puskesmas menjadi tertunda
5. Kabupaten Sumba Barat Daya menggunakan Kategori C dalam penegakan
diagnose Covid-19. Stok rapid antigen update tanggal 05/03/2022: 500
(angka rata-rata pemeriksaan harian sebanyak 150 kontaK kerat (tersebar di
16 Puskesmas)
TINDAK LANJUT UNTUK PELAYANAN DI
PUSKESMAS DALAM MASA COVID-19
Memperbaiki system pelayanan
1. Mengevaluasi kembali alur pelayanan di PKM dgn
penguatan skrining pasien Covid 19
2. Mengevaluasi penerapan prokes di lingkungan PKM baik
oleh Nakes maupun Pasien dgn memperhatikan 3M
3. Membatasi jumlah kunjungan Rajal 50%, dan menyediakan
pelayanan online bagi kasus2 ringan dgn membuat nomor
pelayanan online yg disosialisasikan
4. Mengatur nakes yg bertugas dgn siklus yg tetap mis.nya per 5
hari dlm satu unit pelayanan, agar td terjadi kontak yg akan
sulit dilacak bila ada paparan Covid 19
SITUASI DBD DI KABUPATEN
SUMBA BARAT DAYA TAHUN 2022
140
DATA KASUS DBD JAN 2021- 19 PEBRUARI 2022
125
120

100
97

80
77

60

40

20
16

4 6 4 4 5
3 3 2 1 3
0
Jan-21 Peb-21 Mar-21 Apl-21 Mei-21 Jun-21 Jul-21 Ags-21 Sep-21 Okt-21 Nov-21 Des-21 Jan-22 Peb-22

PENINGATAN KASUS DBD SEJAK BULAN NOVEMBER 2021


DATA PERKEMBANGAN KASUS DEMAM BERDARAH DENGUE
KEADAAN TANGGAL 01 JANUARI - 05 MARET 2022

KEMATIAN KARNA
JUMLAH KASUS DBD KASUS DBD SEMBUH
DBD
JUMLAH KASUS DBD
KABUPATEN
DIRAWAT
TAMBAHAN TOTAL
JUMLAH % JUMLAH %
HARI INI KASUS

SUMBA BARAT DAYA 0 178 2 173 97,2 3 1,7

KASUS DBD KABUPATEN SBD TAHUN 2022


Kasus tertinggi pada kelompok umur
5-11 tahun dan terendah kelompok
umur 65 tahun keatas
- Penetapan KLB tanggal 08 Feb 2022

- Perkembangan kasus setelah KLB memuncak pada


tanggal 23 feb dengan jumlah kasus harian 14 kasus
kemudian cenderung turun, dan sejak 26 feb 2022 sd
04 maret kasus harian rata-rata 2 kasus perhari, setelah
penetapan klb belum ada kasus kematian
KEGIATAN PENANGANAN YANG DILAKUKAN :
1. PENYELIDIKAN EPIDEMIOLOGI/IVESTIGASI KASUS
2. FOGGING FOKUS
3. PEMERIKSAAN JENTIK NYAMUK
4. ABATESASI
5. PROMOSI KESEHATAN
6. KOORDINASI LINTAS SEKTOR
7. PENDAMPINGAN BTTKL SURABAYA
TANTANGAN
1. PERANAN LINTAS SEKTOR YANG BELUM
MAKSIMAL DALAM RANGKA PELAKSANAAN
KEGIATAN PEMBERANTASAN SARANG
NYAMUK (PSN)
2. HASIL PE PADA KASUS KEMATIAN PENULARAN
TERJADI DI LINGKUNGAN SEKOLAH
3. MASYARAKAT SULIT MEMBEDAKAN GEJALA
KLNIS DBD DENGAN PENYAKIT LAIN SEHINGGA
LAMBAT DIBAWA KE FASILITAS KESEHATAN
PERMASALAHAN
1. Curah hujan cukup tinggi sejak penetapan KLB sehingga
kegiatan penanganan kurang maksimal
2. Interval 1 mgu waktu untuk pelaksanaan fogging focus tdk
berjalan, dikarena stok alat fogging yang ada di Kabupaten
Sumba Barat Daya ada 4 (2 pinjaman dari Sumba Timur 1
kondisi sering macet, 1 berfungsi), 2 Sumba Barat Daya (1
rusak, 1 berfungsi). Alat yang ada digunakan bergilir untuk
16 Puskesmas, sehingga menjadi tidak maksimal.
3. Stok Rapid DBD saat ini di Propinsi dan Kabupaten Kosong
sehingga pnyelidikan epidemiologi dan penemuan kasus
menjadi terlambat
4. Terdapat 6 Puskesmas yang mempunyai alat pemeriksaan
darah lengkap(yg mendukung utk follow up pemeriksaan
trombosit), tetapi reagen tidak tersedia
S I H
A KA
R IM
TE

Anda mungkin juga menyukai