Anda di halaman 1dari 30

1

KEBIJAKAN DAN STRATEGI


BIDANG KESEHATAN PEMKAB
BADUNG MENGHADAPI PANDEMI
COVID-19

“ Bangkit, Bergerak, Berjuang Bersama


Untuk Kabupaten Badung “
BAGAIMANA PENDAPAT
ANDA MENGENAI COVID-
19 ?
LATAR BELAKANG
KEBIJAKAN DAN STRATEGI BIDANG
KESEHATAN PEMKAB BADUNG
(Mengacu Pedoman Covid-19 Rev 1-4)
REGULASI PENANGANAN COVID-19 DI KAB. BADUNG

NO SK Tentang
Penetapan penggunaan dana pada belanja tidak terduga dalam
1 Keputusan Bupati Badung Nomor 41/054/HK/2020 anggaran pendapatan dan belanja daerah kabupaten badung tahun
anggaran 2020
Pembentukan gugus tugas percepatan penanganan virus disease 2019
2 keputusan Bupati Badung Nomor 107/056/HK/2020
(covid-19) di kabupaten Badung
penetapan status siaga darurat bencana wabah penyakit akibat virus
3 keputusan Bupati Badung Nomor 104/056/HK/2021
corona di kabupaten badung
penetapan penggunaan dana pada belanja tidak terduga dalam
4 Keputusan Bupati Badung Nomor 38/054/HK/2020
anggaran dan belanja daerah kabupaten badung tahun anggaran 2020
- Memastikan ketersediaan dan - Pelacakan dan klarifikasi info hoax
pendistiribusian sembako - Melibatkan peran desa adat
- Relaksasi kredit bagi UMKM ASPEK EKONOMI - Kepastian teknis belajar anak di rumah
- Rencana Paradigma belanja online - Jangan sampai ada stigma negatif
- Mengatur jam buka pelayanan publik

KEBIJAKAN
ASPEK
STRATEGIS PEMKAB ASPEK SOSIAL
KESEHATAN BADUNG KEMASYARAKA
PADA MASA TANGGAP TAN
DARURAT COVID-19

- Penyiapan logistic dan SDK


- Peningkatan sosialisasi dan
edukasi - Evaluasi terkait Work from home
- Penyiapan tempat karantina dan Tatanan normal baru
- Penguatan desinfeksi tempat - Penerapan tandatangan online
umum - Penyediaan tempat cuci tangan di
- Penerapan protokol kesehatan ASPEK PELAYANAN tempat pelayanan umum
- Pemenuhan layanan gerak cepat PUBLIK
covid dan konseling
RS WILAYAH BADUNG
1. RS PTN --> RS Rujukan COVID-19 (80 Ruang Isolasi)
2. RSD Mangusada --> (20 Ruang Isolasi)
3. RS Bali Jimbaran --> (6 Ruang Isolasi)
4. RS Umun Surya Husada Nusa Dua --> (10 Ruang Isolasi)
5. Kasih Ibu Kedonganan --> (5 Ruang Isolasi)
6. Siloam --> (15 Ruang Isolasi)
7. BIMC Nusa Dua --> (3 Ruang Isolasi)
8. BIMC Kuta --> (2 Ruang Isolasi)
KEBIJAKAN PEMERINTAH DAERAH

1. GRATIS PEMBAYARAN PEMAKAIAN AIR PDAM


2. PEMBERIAN SEMBAKO UNTUK MASYARAKAT PALING TERDAMPAK
(KELUARGA KURANG MAMPU / KPM)

3. INSENTIF UNTUK MASYARAKAT BADUNG YANG DI PHK / DIRUMAHKAN


4. MENYIAPKAN RUMAH SINGGAH UNTUK PMI / ABK DAN TENAGA KESEHATAN
5. INTENSIFIKASI PEMBIAYAAN BPJS DARI PROGRAM KBS UNTUK WARGA TERDAMPAK
6. PENGADAAN MASKER UNTUK MASYARAKAT BADUNG
7. PENGADAAN APD DAN INSENTIF KEPADA TENAGA MEDIS
KEBIJAKAN DAN STRATEGI BIDANG
KESEHATAN PEMKAB BADUNG
(Mengacu Pedoman Covid-19 Rev 5)
KEBIJAKAN DAN STRATEGI
KEBIJAKAN PROPOSAL BALI BANGKIT
BALI BANGKIT

Bali bangkit adalah suatu upaya yang di lakukan Pemerintah Pusat dengan
melaksanakan 3 T ( Trecing, Testing, Treatment).
Latar belakang di ajukannya program khusus Bali ini di karenakan di masa pandemi Bali
mengalami kerugian di bidang Pariwisata yang sangat signifikan, selain itu ekskalasi
kasus COVID-19 masih meningkat tajam.
TUJUAN BALI BANGKIT
1.Memutus rantai penularan Virus COVID-19
2.Meningkatkan laju perekonomian daerah Bali
3.Upaya Peningkatan Devisa dengan sesegera
mungkin dapat membuka penerbangan Internasional
KOMPONEN GUGUS TUGAS PERCEPATAN
PENANGANAN COVID-19 KABUPATEN BADUNG
PENCEGAHAN

PENAGANAN
• Mitigasi • Karantina

LOGISTIK
• Penyiapan
• Sosialisasi & terpusat SDM
edukasi • Tata laksana • Pemenuhan
• Deteksi pasien APD dan
(Contact • Unit reaksi logistic
tracing, cepat lainnya
lab/rapid test) • Penyediaan
ruang isolasi
MEKANISME KERJA SATUAN TUGAS PENANGANAN COVID-19 (BIDANG
KESEHATAN) DI KABUPATEN BADUNG

KEGIATAN MITIGASI
 Melakukan kegiatan rutin desinfeksi, mulai dari perencanaan kebutuhan dan
distribusi desinfektan, serta desinfeksi berkelanjutan di 62 desa/kelurahan
maupun areal publik.
 Melakukan desinfeksi pada tempat karantina dan lokasi rappid test secara
berkelanjutan.
KEGIATAN DETEKSI

 Kegiatan rutin yang dilaksanakan meliputi menerima informasi


kasus, merencanakan investigasi, dan melaksanakan pemantauan
pada kontak erat.
 Membuat rencana kontigensi sesuai dengan perkembangan
situasi saat ini, menerima laporan harian dari Dinas Kesehatan
Provinsi Bali dan masyarakat, membuat laporan analisis data
harian dan mingguan, serta contact tracing sesuai laporan kasus
positif COVID-19.
SITUASI TESTING DAN TRACING DI KAB. BADUNG S/D
NOPEMBER 2020
42681

10305 9542

2272

TRACING RAPID SWAB POSITIF


KEGIATAN LAB/TEST

 Total skrining COVID-19 (rappid test) yang dilakukan di Kabupaten Badung adalah
sebanyak 40.281 orang dengan jumlah rappid test yang digunakan sebanyak 43.285 (per-31
Oktober 2020). Dari total rappid test yang masuk kategori kasus COVID-19 terdapat 2.115
(5,25%) orang dengan hasil reaktif dan 2.030 (95,98%) dari total yang reaktif diantaranya
posfitif PCR serta ditegakkan sebagai pasien positif COVID-19
 Masyarakat dengan hasil rappid test reaktif, sudah diantar ke tempat karantina sesuai
protokol yang berlaku untuk dilakukan pemeriksaan swab (PCR) Total PCR s/d 31 Oktober
2020 :8.997 tes
KEGIATAN SOSIALISASI DAN EDUKASI
 Melakukan kegiatan rutin yang sama dilakukan pada analisis data minggu
sebelumnya yaitu sosialisasi dan edukasi pencegahan penularan COVID-19
melalui media sosial dan ambulan desa.
 Penyebar luasan video edukasi lintas sektor mengenai rappid test, PCR dan
Karantina untuk menghilangkan persepsi negatif tentang rappid test, PCR
dan Karantina.
 Membuat diklat protokol kesehatan pada hotel, tempat wisata dan tempat
lainnya terkait kegiatan pariwisata berbasis kesehatan sebagai upaya
pencegahan penularan COVID-19 di era budaya hidup baru.
 Melakukan kegiatan penyuluhan kepada pelaku usaha pariwisata dan sekolah
dalam menyikapi budaya hidup baru.
• Membuat lomba video promosi kesehatan terkait new normal tingkat provinsi
Bali dalam rangka memperingatih hari kemerdekaan Republik Indonesia.
• Membuat challenge cara mencuci tangan yang baik dan benar.
• Membuat video sidak masker di Dinas Kesehatan Kabupaten Badung.
• Membuat video protokol kesehatan di Dinas Kesehatan Kabupaten Badung
PERATURAN GUBERNUR BALI
Nomor 46 Tahun 2020
“PENERAPAN DISIPLIN DAN PENEGAKAN HUKUM PROTOKOL KESEHATAN
SEBAGAI UPAYA PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN CORONA VIRUS
DISEASE 2019 DALAM TATANAN KEHIDUPAN ERA BARU”

PERATURAN BUPATI
Nomor 52 Tahun 2020
Penerapan Prokes, Pelanggar Kena Denda Administratif
KESEHATAN MASYARAKAT BADUNG
1. Sanksi administratif denda sebesar Rp 100.000 bagi masyarakat yang keluar rumah atau
beraktifitas tidak menggunakan masker.
2. Bagi pelaku usaha, penanggung jawab tempat dan fasilitas umum membayar denda
administratif sebesar Rp.1.000.000 yang tidak menyediakan sarana pencegahan COVID-
19.
3. Setiap Tempat Usaha (Hotel/ Restaurant) membuat surat permohonan Verifikasi protokol
kesehatan untuk membuka tempat usaha.

HIBAH DARI KEMENTRIAN EKONOMI KREATIF


UPAYA BANGKITNYA PARIWISATA BALI
SEBESAR 900 MILIYAR
penanganan Covid-19
Strategi percepatan
• Penguatan Treatment (penanganan pasien di pos karantina
maupun penanganan pasien di rumah sakit)

HILIR
• Penguatan Testing (Rapid dan Swab tes secara masif)
• Penguatan Tracing (Penelusuran kontak erat)
TENGAH
• Mitigasi (desinfeksi lingkungan)
• Sosialisasi dan Edukasi
• Penerapan prokes secara ketat

HULU
• Penegakan hukum
Konsep Pemikiran Penanganan Covid-19 di Kab. Badung
STRATEGI
PERCEPATAN MEMUTUS SUSPEK
PENANGGULANGAN TRANSMISI
COVID-19 VIRUS COVID-19
KASUS
PROBAB
HULU LE

PENGUATAN ANJURAN HILIR


PEMERINTAH/ KASUS
SITUASI KASUS
PROTOKOL - Meningkat KONFRMA
KESEHATAN - Stagnan SI

MITIGASI - Menurun
PENE
(Disinfeksi, GAKA PELAKU
PPI, N PERJALANA
Pengawasan HUKU TENGAH N
Hygiene dan M PENGUATAN
lingkungan) RAPID DAN
SOSIALISASI & SWAB SECARA KONTAK
EDUKASI MASIF ERAT
(Meluruskan fakta,
stigma dan hoax)
KENDALA DALAM PENANGANAN COVID-19 DI KABUPATEN
BADUNG
1. Jumlah Cluster Lokal yang tinggi;
2. Jumlah Petugas tracing dan screening yang terbatas;
3. Hasil swab PCR yang lambat;
4. Migrasi penduduk yang tinggi antar daerah;
5. Motivasi Satgas Gotong Royong yang harus dijaga;
6. Masyarakat sudah mulai jenuh, dan tidak mau dikarantina;
7. Kamar isolasi di RS terbatas;
8. Perlu dipikirkan penambahan rumah singgah/karantina yang bersedia menampung kasus
suspect dan korfirmasi tanpa gejala;
9. Peningkatan kasus di Era New Normal Life karena masyarakat beranggapan Covid 19 sudah
selesai;
10.Kurangnya pemahaman masyarakat tentang protokol kesehatan di era new normal.

Anda mungkin juga menyukai