Anda di halaman 1dari 15

PROPOSAL PROJEK KMbD

PENYULUHAN PHYSICAL DISTANCING DAN PEMBUATAN APD (Alat Pelingdung Diri )


SEDERHANA SERTA HAND SANITIZER BERBAHAN ALAMI SEBAGAI UPAYA
PENCEGAHAN COVID-19 DI DESA SUBAGAN KARANGASEM

OLEH:

NAMA : SABRINA INTAN MAULIDA

NIM : 1813041046

FAK/PRODI : FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM


/PENDIKAN BIOLOGI

PUSAT KULIAH KERJA NYATA

LEMBAGA PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN DAN PENJAMINAN MUTU

UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA

SINGARAJA

2020
i
LEMBAR PENGESAHAN PROPOSAL

PROJEK KMbD UNDIKSHA TAHUN 2020

JUDUL :Penyuluhan Physical Distancing dan Pembuatan APD (Alat Pelindung Diri)
Sederhana serta Hand Sanitizer Berbahan Alami Sebagai Upaya Pencegahan Covid-
19 di Desa Subagan Karangasem

NAMA/NIM :Sabrina Intan Maulida

PRODI /FAK :Pendidikan Biologi/Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

DISAHKAN

OLEH

Dosen Pembimbing

Putu Eka Dianita Marvilianti Dewi, S.S.T., Ak., M.Si.

NIP198703212015042001

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL..................................................................................................i

HALAMAN PENGESAHAN.......................................................................................ii

DAFTAR ISI..................................................................................................................iii

RINGKASAN PROPOSAL.........................................................................................iv

BAB1 PENDAHULUAN..............................................................................................1

1.1 Analisis Situasi..................................................................................................1

1.2 Permasalahan Mitra.........................................................................................2

BAB 2 SOLUSI DAN TARGET..................................................................................4

2.1 Solusi yang Diberikan.......................................................................................4

2.2 Target yang Ingin Dicapai................................................................................4

BAB 3 METODE PELAKSANAAN...........................................................................5

3.1 Tahapan Pelaksanaan Program Kerja...........................................................5

3.2 Metode Pendekatan Dalam Penyelesaian Permasalahan Mitra...................6

3.3 Partisipasi Masyarakat Sasaran.....................................................................7

BAB 4 JADWAL KEGIATAN....................................................................................8

REFERENSI................................................................................................................10

Lampiran

iii
RINGKASAN

Penyebaran virus corona yang semakin meluas menyebabkan hampir seluruh


wilyah di Indonesia terkena dampaknya. Mulai dari dampak sosial,perekonomian
Negara yang tidak stabil, , penutupan beberapa pariwisata di Indonesia, hingga proses
belajar dan mengajar di sekolah serta Universitas menjadi terkendala. Hal ini
membuat pemerintah mengeluarkan peraturan-peraturan agar dapat mencegah
penyebaran virus corona ini. Peraturan-peraturan tersebut seperti melakukan Social
dan Physical distancing. Menerapkan PSBB serta menghimbau agar masyarakat
membatasi keluar rumah dan membawa alat protokol kesehatan apabila berada di
tempat umum. Namun peraturan serta himbauan tersebut belum sepenuhnya di
jalankan dengan baik oleh beberapa masyarakat khususnya masyarakat di desa
Subagan, Karangasem. Hal ini dikarenakan masyarakat kurang mendapatkan
informasi mengenai cara melakukan Physical distancing saat berada diluar rumah
dan harga APD (Alat Pelindung diri) , Hand sanitizer naik semenjak adanya
pandemic Covid-19 ini.oleh karena itu melalui program KMbD yang berjudul
Penyuluhan Physical Distancing dan Pembuatan APD (Alat Pelindung Diri)
Sederhana serta Hand Sanitizer Berbahan Alami sebagai Upaya Pencegahan
Covid-19 di Desa Subagan ini saya ingin memberikan solusi terhadap permasalahan
yang sedang dialami oleh mayarakat di desa Subagan. Pembuatan program kerja
tersebut bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat desa Subagan terhadap
pentingnya melakukan Physical distancing dan masyarakat desa Subagan dapat
membuat sendiri alat pelindung diri sederhana serta Hand sanitizer berbahan alami.
Dengan itu masyarakat desa Subagan dapat melaksanakan peraturan yang diberikan
oleh Pemetintah dengan baik. Masyarakat sasaran dalam program kerja ini adalah 7
orang ibu rumah tangga yang sehari-harinya melakukan kegiatan diluar rumas seperti
belanja ke pasar atau ketempat lainnya oleh sebab itu mereka membutuhkan APD dan
Hand sanitizer untuk melindungi diri mereka. Metode yang dilakukan dalam
penerapan program kerja ini adalah metode wawancara. Dimana metode wawancara
ini dilakukan secara daring. Lalu untuk pemberian materinya diberikan berupa video
tutorial yang akan disebarkan melalui grup WhatsApp. Kemudian di tahap evaluasi
nanti masyarakat sasaran akan diberikan kuisioner untuk mengetahui seberapa efektif
program ini dalam memberikan solusi terhadap permasalahan masyarakat
sasaran.dengan dilaksanakan nya program kerja ini diharapkan masyarakat sasaran
dapat dengan baik menjalankan peraturan yang diberikan oleh pemerintah sebagai
strategi pencegahan penyebaran Covid-19.

iv
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Analisis Situasi
Lokasi pelaksanaan program kerja KMbD (Kuliah Kerja Nyata Mandiri Berbasis
Daring) pada masyarakat sasaran terletak di satu desa yang sama yaitu Desa Subagan.
Desa subagan ini merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan Karangasem .
Luas wilayah pada desa Subagan 13,01 km dengan Jumlah penduduk sebesar 16.386 jiwa
dan jumlah keluarga sebanyak 5.520 keluarga pada tahun 2016 (BPSI, 2017). Meluasnya
penyebaran pandemik covid-19 ke seluruh daerah di Indonesia khususnya di daerah Bali
Kabupaten Karangasem menyebabkan angka kenaikan kasus covid-19 ini meningkat dari
hari ke hari. Hingga pada hari kamis, 11 Juni 2020 berdasarkan hasil data komulatif dari
Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Karangasem tercatat 30 kasus
positif , 89 kasus ODP , 18 kasus PDP, 511 OTG, dan 21 orang sudah sembuh dari
Covid-19 yang terdapat di beberapa desa Karangasem dengan penjelasan lebih rinci yaitu
terdapat 1 kasus positif covid-19 pada desa Padangkerta, desa Subagan, desa Rendang,
desa Sengkidu, desa Sidemen, desa Tangkup, dan desa Ban. Lalu terdapat 2 kasus positif
pada desa Bugbug.

Peningkatan persebaran kasus Covid-19 yang sangat pesat menyebabkan


pemerintah Karangasem mulai menerapkan aturan-aturan seperti penerapan Physica
distancing, PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) dengan membatasi perjalanan
keluar masuk ke wilayah Karangasem, peraturan selanjutnya yaitu pemberlakuan jam
malam bagi pedagang, pertokoan , dan kantor yaitu pada jam 7-8 malam untuk
mengurangi kegiatan yang melibatnya adanya banyak orang. Masing-masing lingkungan
dijaga oleh pecalang yang Agar peraturan tersebut dapat dijalani dengan baik pada
masing-masing desa dijaga oleh pecalang yang mengawasi agar masyarakat tidak
berkerumun. Selain itu masyarakat juga diwajibkan menggunakan masker ketika berada
diluar rumah atau ditempat keramaian. Peraturan-peraturan tersebut dilakukan sebagai
pencegahan penyebaran pandemik Covid-19 di wilayah Karangasem khususnya di desa
Subagan. Agar pencegahan penyebaran Covid-19 ini dapat diwujudkan, dibutuhkan kerja
sama antara pemerintah dengan masyarakat. Pemerintah sebagai pemberi intruksi serta
fasilitas kemudian masyarakat perlu mematuhi serta mengikuti aturan-aturan yang

1
diberikan oleh pemerintah dengan baik karena masyarakat memiki peran sangat penting
sebagai pemutus rantai persebaran Covid-19.

1.2 Permasalahan Mitra


Bersamaan dengan peningkatan kasus Covid-19 yang semakin pesat, pemerintah
mengeluarkan aturan unntuk menerapkan Sosial distancing atau menjaga jarak sosial
yang kemudian aturan ini diganti menjadi Pyisical distancing atau menjaga jarak fisik
antar individu dalam interaksi sosial, akan tetapi aturan tersebut belum dilaksanakan
dengan baik oleh masyarakat di desa Subagan ini, berdasarkan pengamatan yang saya
lakukan disekitar lingkungan desa Subagan terlihat masyarakat masih melakukan
aktivitas yang melibatkan banyak orang atau berkerumun.terutama saat melakukan
kegiatan jual beli di pasar sebagian masyarakat belum menerapkan peraturan Pyisical
distancing sesuai yang telah diintruksikan oleh pemerintah. Hal ini dapat disebabkan
karena masyarakat kurang mendapatkan informasi mengenai cara menerapkan Physical
distancing ditempat umum. Oleh sebab itu kebijakan Physical distancing ini belum
sepenuhnya dipahami secara baik oleh masyarakat sebagai strategi pencegahan
penyebaran Covid-19.

Saat menerapkan Physical distancing masyarakat memerlukan alat pelindung diri


dan Hand sanitizer sebagai protokol keselamatan ketika berada diluar rumah. Setelah
melakukan observasi didapatkan permasalahan selanjutnya yang terjadi pada masyarakat
sasaran di desa Subagan yaitu kelangkaan serta kenaikan harga APD (Alat Pelindung
Diri) dan Hand sanitizer dihampir seluruh tempat. Hal ini dikarenakan meningkatnya
permintaan/pembelian barang-barang tersebut dimasa pandemik covid-19 ini.Kelangkaan
dan kenaikan harga alat pelindung diri (APD) dan Hand sanitizer ini menyebabkan
beberapa masyarakat tidak memfasilitasi diri mereka dengan APD (Alat pelindung diri)
dan Hand sanitizer ketika berada diluar rumah atau di tempat yang ramai. Padahal saat
mereka berada di tempat yang ramai mereka memerlukan alat perlindung diri (APD) dan
Hand sanitizer sebagai perlindungan diri dari penyebaran Covid-19 karena ditempat
umum atau tempat yang ramai tersebut masyarakat rentan terpapar virus Covid-19. Selain
itu berdasarkan observasi yang dilakukan dengan masyarakat sasaran, ada beberapa
masyarakat sasaran yang mengalami iritasi akibat terlalu sering menggunakan Hand

2
sanitizer. Iritasi ini disebabkan oleh kandungan bahan kimia yang terdapat pada Hand
sanitizer.

Masyarakat desa Subagan yang diambil sebagai masyarakat sasaran dalam


pelaksanaan program kerja KMbD ini terdiri dari 7 orang ibu rumah tangga yang
memiliki keseharian melakukan kegiatan diluar rumah seperti membeli kebutuhan pokok
di pasar dan lain sebagainya. Sehingga saat mereka menerapkan Phisical distancing
diluar rumah atau ditempat yang ramai mereka membutuhkan APD (Alat pelindung diri)
dan Hand sanitizer sebagai protokol pencegahan penularan Covid-19 .

3
BAB II
SOLUSI DAN TARGET
2.1. Solusi yang Diberikan

Berdasarkan permasalahan yang dialami oleh masyarakat sasaran di desa Subagan,


maka solusi yang ditawarkan melalui program kerja KMbD (Kuliah Kerja Nyata Mandiri
Berbasis Daring) yang sesuai sebagai berikut :

1. Memberikan Penyuluhan pentingnya Physical distancing sebagai strategi


pencegahan penyebaran Covid-19 serta cara menerapkan Physical distancing
ditempat umum.
2. Memberikan pelatihan pembuatan Face Shield (Pelindung wajah) dengan bahan
yang mudah ditemukan sebagai APD (Alat Pelingdung Diri) sederhana yang
diberikan secara daring.
3. Memberikan pelatihan pembuatan Hand sanitizer (Pembersih Tangan Tanpa
Bilas) dengan Antiseptik bahan Alami yang diberikan secara daring.

Sifat dari program KMbD (Kuliah Kerja Nyata Mandiri Berbasis Daring) ini
adalah komplementer yang disesuaikan dengan permasalahan yang terdapat di desa
Subagan

2.2 Target yang Ingin Dicapai

Setelah masyarakat sasaran melaksanakan kegiatan program KMbD (Kuliah Kerja


Nyata Mandiri Berbasis Daring) diharapkan masyarakat sasaran manpu mencapai target
sebagai berikut :

1. Masyarakat sasaran mampu menerapkan Physical distancing sebagai strategi


pencegahan Covid-19 ketika berada diluar rumah
2. Masyarakat sasaran dapat membuat Face Shield (Pelindung wajah) dan
menggunakan nya ketika berada ditempat umum
3. Masyarakat sasaran dapat membuat sendiri Hand sanitizer berbahan alami untuk
mengurangi biaya pembelian dan iritasi akibat Hand sanitizer yang mengandung
banyak bahan kimia

4
BAB III
METODE PELAKSANAAN
3.1. Tahapan Pelaksaan Program Kerja

Langkah-langkah yang dilakukan untuk menyelesaikan permasalahan yang


dihadapi oleh masyarakat sasaran diantaranya sebagai berikut :

Tahap persiapan :

1) Pembuatan grup WhatsApp


 Tujuannya untuk memudahkan berkomunikasi dengan masyarakat sasaran
2) Koordinasi media dan jadwal pelaksanaan program kerja
 Tujuannya agar masyarakat sasaran menyepakati media yang akan
digunakan sebagai pelaksanaan program kerja yang dilaksanakan secara
daring, sedangkan koordinasi jadwal juga diperlukan agar nantinya jadwal
kegiatan program kerja tidak berbenturan dengan kegiatan lain yang
dilakukan oleh masyarakat sasaran.

Tahap Pelaksanaan

1) Melakukan sosialisasi pentingnya Physical distancing sebagai strategi


pencegahan penyebaran Covid-19 dan memberikan tips cara menerapkan
Physical distancing saat berada diluar rumah.
2) Memberikan pelatihan pembuatan Face Shield (Pelindung wajah) sebagai APD
(Alat pelindung Diri) sederhana dan Hand sanitizer berbahan alami .Pelatihan ini
dilakukan secara daring melalui video tutorial yang akan dikirimkan pada grup
WhatsApp.
3) Pendampingan secara online kegiatan pelatihan pembuatan Face Shield
(Pelindung wajah) sebagai APD (Alat pelindung Diri) sederhana dan Hand
sanitizer berbahan alami melalui grup WhatsApp
4) Diskusi melalui grup WhatsApp mengenai kendala yang dihadapi masyarakat
sasaran saat melakukan pelatihan pembuatan Face Shield sebagai APD (Alat
pelindung Diri) sederhana dan Hand sanitizer berbahan alami. Hal ini bertujuan

5
untuk mengetahui apa saja kendala yang dihadapi oleh masyarakat sasaran
sehingga nantinya dapat diberikan solusi dari kendala tersebut.

Tahap Evaluasi Akhir

1) Evaluasi akhir atas keberhasilan seluruh kegiatan yang telah dilakukan dengan
memberikan sejumlah pertanyaan melalui media googleform.

 Tujuan: Untuk mengetahui apakah kegiatan yang telah dilakukan berhasil


membantu masyarakat melakukan pencegahan penyebaran Covid-19.
3. 2 Metode Pendekatan dalam Penyelesaian Masalah Mitra

Metode Pendekatan dalam program KMbD ini yang digunakan untuk membantu
masyarakat sasaran menangani masalah yang sedang dihadapi diantaranya adalah
sebagai berikut:

1) Metode pendekatan yang digunakan dalam penyelesaian permasalahan


masyarakat sasaran yaitu metode wawancara , dimana metode dilakukan pada
saat melaksanakan observasi dengan masyarakat sasaran. Metode wawancara ini
dilakukan dengan memberikan pertanyaan kepada masyarakat sasaran
menggunakan google formulir yang dikirimkan lewat WhatsApp.

2) Setelah mengetahui permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat sasaran


kemudian disusun solusi dari permasalahan tersebut dengan membuat program
kerja yang sekiranya dapat diberikan kepada masyarakat sasaran sebagai
penyelesaikan permasalahan yang mereka hadapi.

3) Memberikan evaluasi terhadap program kerja yang dijalankan untuk mengetahui


efektivitas dari program kerja tersebut sebagai solusi atas permasalahan yang
dihadapi oleh masyarakat sasaran.

3.3 Partisipasi Masyarakat Sasaran


Partisipasi dari masyarakat sasaran dalam program KMbD (Kuliah Kerja Nyata
Mandiri Berbasis Daring) ini sangatlah penting, dimana dalam pelaksanaannya
masyarakat sasaran menjadi sumber daya manusia yang siap untuk diberikan sosialisasi
6
pentingnya Physical distancing , pelatihan pembuatan Face Shield (Pelindung wajah)
dan Hand Sanitizer sebagai upaya pencegahan penyebaran Covid-19 serta melakukan
evaluasi untuk mengukur keberhasilan program kerja ini dalam mengatasi permasalahan
yang dihadapi oleh masyarakat sasaran tersebut. Untuk membuat masyarakat sasaran
berpartisipasi aktif dalam kegiatan program kerja ini kita harus melakukan pendekatan
agar mengetahui keinginan dari masyarakat sasan tersebut, kemudian kita juga harus
bisa saling memahami karakteristik dari setiap masyarakat sasaran agar terjalin
komunikasi yang baik dan kegiatan program kerja yang dilakukan dapat terlaksana
dengan lancar.

7
BAB IV
JADWAL KEGIATAN
BULAN/ MEI JUNI JULI AGUSTUS
NAMA
KEGIATAN
I II III IV I II II IV I II III IV I II II IV
I I
Observasi
Penyusunan
proposal
Pembuatan grup
whatsapp
Memberikan
sosialisasi
pentingnya Physical
distancing
Memberikan
pelatihan pembuatan
Face Shield sebagai
APD (Alat
pelindung Diri)
sederhana
Pendampingan
secara online dan
diskusi kegiatan
pelatihan pembuatan
Face Shield sebagai
APD (Alat
pelindung Diri)
sederhana
Memberikan
pelatihan pembuatan
Hand sanitizer
berbahan alami

8
Pendampingan
secara online dan
diskusi kegiatan
pelatihan pembuatan
Han sanitizer
berbahan alami
Evaluasi Kegiatan

Referensi

Badan Pusat Statistik Indonsia, 2017. Diakses pada tanggal 10 Juni 2020

9
Update Jumlah Kasus Covid-19 di Kabupaten Karangasem, Info Corona

Karangasemkab,2020. Diakses pada tanggal 12 Juni 2020.

(http://infocorona.karangasemkab.go.id/)

Website Undiksha. 2020. Buku Panduan Kuliah Kerja Nyata Mandiri Berbasis

Daring (KMbD) Undiksha Tahun 2020. (https://kkn.undiksha.ac.id/pengumuman/buku-


panduan-kuliah-kerja-nyata-mandiri-berbasis-daring-kmbd-undiksha-tahun-2020.)

RANCANGAN ANGGARAN BIAYA PELAKSANAAN PROGRAM

10
Nama Program : Penyuluhan Physical Distancing dan Pembuatan APD (Alat Pelindung
Diri) Sederhana serta Hand Sanitizer Berbahan Alami Sebagai Upaya
Pencegahan Covid-19 di Desa Subagan Karangasem

Biaya yang diperlukan: Rp. 75.000

Harga
Biaya yang
No Material Kegunaan/Justifikasi Kuantitas Satuan
Diperlukan
(Rp)

Bahan pembuatan
Plastik Mika
1. Face Shield 1 pcs 2.000 2.000
Lembaran
(Pelindung wajah)

Bahan pembuatan
2. Double Tep Face Shield 1 pcs 5.000 5.000
(Pelindung wajah)

Bahan pembuatan
3. Sponge/Busa Face Shield 1 pcs 10.000 10.000
(Pelindung wajah)

Bahan Pembuat Hand


4. Alkohol 70% 1 liter 40.000 30.000
sanitizer

Bahan Pembuat Hand


5. Jeruk Nipis 1 kg 8.000 8.000
sanitizer

Esential Oil 10 Bahan Pembuat Hand


6. 1 pcs 20.000 20.000
ml sanitizer

TOTAL ANGGARAN (Rp) Rp. 75.000

11

Anda mungkin juga menyukai