Anda di halaman 1dari 63

Add your company slogan

Program Pengendalian
PowerPoint Template
Kusta dan Frambusia
Visi:
Masyarakat sehat bebas kusta yang mandiri dan
berkeadilan
Misi:
1. Meningkatkan derajat dan kesehatan masyarakat
melalui pemberdayaan masyarakat termasuk swasta
dan masyarakat madani
2. Melindungi kesehatan masyarakat dengan menjamin
tersedianya upaya kesehatan yang paripurna, merata,
bermutu dan berkeadilan
3. Menjamin ketersediaan dan pemerataan sumber daya
kesehatan
4. Menciptakan tata kelola pemerintahan yang baik
1. Peningkatan penemuan kasus kusta secara
dini di masyarakat
2. Pelayanan kusta berkualitas, termasuk
layanan rehabilitasi, diintegrasikan dengan
pelayanan kesehatan dasar dan rujukan.
3. Penyebar luasan informasi tentang kusta di
masyarakat
4. Eliminasi stigma terhadap orang yang
pernah mengalami kusta dan keluarganya
5.Pemberdayaan orang yang pernah mengalami
kusta dalam berbagai aspek kehidupan dan
penguatan partisipasi mereka dalam upaya
pengendalian kusta
6. Kemitraan dengan berbagai pemangku
kepentingan
7.Peningkatan dukungan kepada program kusta
melalui penguatan advokasi kepada pengambil
kebijakan dan penyedia layanan lainnya untuk
meningkatkan dukungan terhadap program
kusta
8. Penerapan pendekatan yang berbeda
berdasarkan endemisitas kusta
10 NEGARA
PENYUMBANG KUSTA DI DUNIA DAN ASEAN 2012

No NEGARA JML KASUS No NEGARA JML KASUS


BARU BARU
1 India 127.295 1 Indonesia 18.994
2 Brasil 33.955 2 Myanmar 3.082
3 Indonesia 18.994 3 Philipina 2.936
4 Bangladesh 3.970 4 Vietnam 748
5 Congo 3.949 5 Kamboja 314
6 Nepal 3.184 6 Thailand 280
7 Myanmar 3.082 7 Malaysia 216
8 Srilangka 2.178 8 Laos 93
9 Philipina 2.936 9 Singapura 11
10 South Sudan 1.799 10 Brunei NR
Total (%) 201.293 (92 Total (%) 27.703 (12,6
%) %)
Total GLOBAL 219.075 Total GLOBAL 219.075
Situasi Epidemiologi Kusta th 2013
Total Kasus Baru 16.518 (Rate: 6,65/100.000 population)
Population 2013 : 248.422.956

Aceh Sumatera Kalimantan Gorontalo North Sulawesi North Maluku West Papua Papua

575(12,3) 814(1.67) 403 (2.75) 216 (19.45) 330 (14,01) 513 (46.01) 733 (86.57) 1124(33.95)

High burden
(CDR>10/100000)
Or new case> 1000

Low burden DKI Jakarta WestJava Central Java EastJava WestSulawesi South Sulawesi SE Sulawesi C. Sulawesi Maluku
CDR<10/100000 283 (2.83) 2.180(4.79) 1625(4.97) 4.072 (10.64) 174 (13.9) 1.172(14.1) 243(10.25) 324 (11.6) 397 (23.87)
Or new case
<1000 Banten NTB NTT
As per MOH Report
347 (7.46) 159 (3.20)
689 (5,98)
- Disepakati oleh 17 negara endemik kusta
diseluruh region WHO dg stakeholder terkait
pada tg 24 Juli 2013

- Untuk meningkatkan komitmen dalam


pencapaian eliminasi tingkat kabupaten dan provinsi
- Menetapkan TARGET GLOBAL 
Mengurangi kasus baru dengan cacat tingkat 2 (Cacat
yang kelihatan) menjadi
< 1/ 1 juta penduduk pd th 2020.
Target Global pada Deklarasi Bangkok (2016-2020) 
Mengurangi cacat tk 2 pada kasus baru menjadi < 1/1 juta
pendudk di th 2020

6,6/1jt
Tujuan (1)

Menurunkan beban akibat penyakit


kusta menuju eliminasi tingkat TUJUAN
UMUM
provinsi
Tujuan (2)

Memperkuat kebijakan dan peraturan

Memperkuat pelayanan kusta yang TUJUAN


terintegrasi, komprehensif dan
terjangkau KHUSUS

Meningkatkan kemandirian masyarakat


Termasuk OYPMK
Strategi
• Penemuan kasus dan pengobatan secara dini Promotif,
Preventif (pemeriksaan kontak,RVS,UKS dll)
• Pelayanan yang terintegrasi
• Peningkatan kapasitas petugas
• Kesinambungan komitmen pemerintah daerah dan pusat

13 provinsi Seluruh
belum 2014 2015 2016 2017 2018 2019
2020- provinsi
2024
eliminasi eliminasi

Eliminasi:Banten
Eliminasi:
Eliminasi: Gorontalo Jawa Timur, Maluku, Maluku
Sulawesi Barat Utara, Papua dan Papua Barat
(seluruh provinsi
Eliminasi: Aceh Eliminasi:
Sulawesi Tengah Sulawesi Tenggara
Eliminasi:
Eliminasi: Sulawesi Utara
Angka Prevalensi <1/10.000 pddk
Sulawesi Selatan
NO INDIKATOR DO Cara menghitung Sumber Data

Target IKU
Jumlah provinsi yang Jumlah kasus terdaftar akhir
Meningkatnya jumlah mempunyai angka prevalensi tahun/ jml penduduk x
kurang 1/10.000 penduduk 10.000 Laporan tribulan dan
1 provinsi yang mencapai tahunan P2Kusta
eliminasi kusta

IKK
Cakupan penemuan kasus Jumlah kasus baru kusta
baru kusta tanpa cacat tanpa cacat / jumlah kasus
baru yang ditemukan
Meningkatnya cakupan selama 1 tahun x 100 % Laporan tribulan dan
1 penemuan kasus baru tahunan P2Kusta
kusta dini (tanpa cacat)

Proporsi kab/kota yang Jumlah kab/kota yang Laporan bulanan puskesmas


melaporkan tidak ada kasus melaporkan tidak ada kasus
frambusia baru (Kasus 0) frambusia baru (Kasus 0)
Proporsi kabupaten/kota yang tidak
2 terdapat penularan frambusia
per jumlah seluruh
kab/kota
Target IKU-IKK
NO INDIKATOR Base line 2015 2016 2017 2018 2019
Target IKU
Meningkatnya
jumlah provinsi
1 20 21 23 26 29 34
yang mencapai
eliminasi kusta
IKK
Meningkatnya
cakupan
1 penemuan kasus 80% 82% 85% 88% 91% 95%
baru kusta dini
(tanpa cacat)
Proporsi
kabupaten/kota yang
2 tidak terdapat 80% 85% 95% 100% 100% 100%
penularan frambusia
Cakupan penemuan aktif (pemeriksaan kontak/Survei Cepat Desa
Usulan Menurunkan Insiden atau (LEC)/ Pemeriksaan anak sekolah)kasus kusta dan frambusia baru
Prevalens Penyakit

Jumlah Tenaga kesehatan terlatih program kusta & Frambusia

Jumlah bahan pendukung (KIE, RDT, pengolah data) prgram


pengendalian kusta dan Frambusia

Jumlah kabupaten yang melaksanakan kegiatan kemoprofilaksis


kusta

Proporsi kabupaten/kota yang tidak Jumlah Kabupaten/ kota yang melaksanakan pengobatan massal
terdapat penularan frambusia

Jumlah puskesmas yang melaporkan penemuan kasus Frambusia


(laporan nihil)

Jumlah kab/kota yang melakukan survei serologi Frambusia


Upaya yang harus dilakukan (1)
1. PROMOTIF :
KIE tanda dini kusta
Advokasi & kampanye penurunan stigma di masyarakat
Hari Kusta Sedunia 2014 (1)

“Kami menjamin hak dari Orang Yang Pernah Mengalami Kusta untuk
menjalankan ibadah di rumah ibadah manapun. Kami menyerukan kepada
umat untuk menghentikan segala bentuk
stigma dan diskriminasi terhadap mereka dan keluarganya. Kami
mendukung sepenuhnya hak mereka untuk hidup bermartabat sebagai
umat beragama dengan akses dan kesempatan yang sama sebagai wujud
pemenuhan hak
mereka sebagai warga negara”
Hari Kusta Sedunia 2014

Hari Kusta Sedunia 2013


Hari Kusta Sedunia 2012

....Kami menjamin hak dari orang yang mengalami kusta


untuk mendapat pengobatan di rumah sakit manapun. Kami
menghimbau penghentian diskriminasi terhadap mereka
dan keluarganya. Kami mendukung hak mereka untuk hidup
bermartabat sebagai anggota masyarakat dengan akses
dan kesempatan yang sama sebagai wujud pemenuhan hak
mereka sebagai warga negara....
Hari Kusta Sedunia 2010

Hari Kusta Sedunia 2009


Pnyebaran Luasan Informasi Kusta dan Frambusia
Upaya yang harus dilakukan (2)
2. PREVENTIF :
Penemuan kasus kusta secara dini pemeriksaan kontak, Survei anak sekolah,
Survei Cepat Desa,

Kemprofilaksis yg masih pilot project (Kab. Sampang, Kab. Bima dan Desa
Mumugu)
Upaya yang harus dilakukan (3)
3. KURATIF :
- Pengobatan seDINI mungkin dengan Multi Drugs Therapy (MDT)
- Pemeriksaan fungsi saraf (Pencegahan cacat)
- Tatalaksana cacat/luka
Upaya yang harus dilakukan (4)
4. REHABILITATIF :
Medis (reconstructive/ septic surgery), psikologis (konseling) dan Sosial-
ekonomi (pemberdayaan orang yang pernah mengalami kusta)
FRAMBUSIA

Frambusia
NAMA LAIN FRAMBUSIA

Pian
Puru Buba
Ambalo

Patek Paru
Parangi
Apa itu penyakit Frambusia?
• Penyakit frambusia / patek / Bubo adalah
penyakit menular menahun yang kambuhan.
• Penyebab KUMAN Treponema pertenue
Frambusia
• daerah tropis & lembab
• terutama anak-anak (< 15 tahun)
Epidemiologi • sosial ekonomi rendah dan higiene
buruk
• Rasio jenis kelamin L:P= 1:0,73

• tidak ada kekebalan tubuh yang


Kekebalan menetap

• tidak fatal
Prognosis • cacat penampilan dan fisik,
gangguan sosialisasi, diskriminasi
Penularan

Sumber • manusia
penularan
• Berasal dari cairan eksudat /serum
• kontak langsung kulit-kulit
Cara • kontak melalui lalat, alat rumah
penularan: tangga, keluarga
• Kontak saat Ibu memberikan ASI ke
anak
• 9-90 hari
Inkubasi • rata-rata 3 minggu
Faktor Resiko Penularan

Kuman:
Kontak langsung
Treponema
melalui luka
pertenue

Penyediaan Air
Bersih, Kebersihan
perorangan
Manifestasi klinis
Periode laten II
5-10 thn

Periode laten I Lesi tersier


10-16 minggu (2-5 thn)
Lesi sekunder

Lesi primer
Lesi primer: mother Yaws, buba madre

• Papul/ nodul kecil


eritematosa, tidak nyeri,
kadang2 gatal
• Predileksi tungkai bawah,
wajah, leher, tangan,
daerah terbuka. Kadang
ditemukan di lipat ketiak,
leher, lipat paha.
• Gejala konstitusi jarang,
KGB regional dapat
membesar
Lesi Primer: krustopapilomata
Lesi primer: ulseropapiloma
• Beberapa papul bersatu
menjadi plak, dapat
menjadi ulkus disebut
sebagai chancre of yaws,
frambesioma. Kadang
ada lesi satelit berupa
papul-papul kecil
• Basah bergetah,
mengandung banyak
kuman
• Dasar ulkus: raspberry
like (frambesial),
tertutup krusta
kekuningan
Lesi primer

• Lesi dapat sembuh


spontan, masuk ke
dalam fase laten I.
• Gejala sisa berupa
sikatriks atrofi
(cigarette paper)
dengan
hipopigmentasi sentral
Lesi sekunder
• Timbul setelah periode
laten selama 10-16
minggu, bisa sampai 2-5
tahun
• Sering disertai gejala
konstitusi: malaise,
demam, anoreksia
• Limfadenopati generalisata
• sembuh tanpa
meninggalkan jaringan
parut
Lesi sekunder:
daughter yaws, piamomas

• Lesi kulit diseminata


• Papul tidak gatal, kemerahan, verukosa atau
vegetasi
• Terjadi erosi dan basah, tertutup eksudat fibrin
yang sangat infeksius, mengering membentuk
krusta
Lesi sekunder
wet crab/ bubul

Plak palmoplantar hiperkeratotik


(Crab Yaws)

Gambaran lain:
• Nodul frambesiformis
• Plak papuloskuamosa (pianides)
• Osteoperiostitis falangs
proksimal (ghoul hand)
Lesi tersier
• Timbul setelah periode laten kedua
(5-10 thn)
• Lesi kulit terbatas di:
– perioral
– perianal
– periaksila
• Kurang menular
Lesi tersier
• 10% kasus mengalami:
– Gumma framboesiodes: nodul gumma kutan dan
subkutan
– Gangosa, pintoid diskromia, goundou,
keratoderma
– Nodul juxta-articular
– Dapat mengenai tulang, mata, saraf,
• Tidak menular
• Sembuh dengan deformitas dan kontraktur
Lesi tersier

nodul juxta-articular

doc:Subdit Kusta & Framb.


DIAGNOSIS
Diagnosis ditegakkan melalui 2 cara:
1. Berdasarkan gejala klinis berupa:
– Papul, Papilloma, Ulkus(luka) dengan kerak (Scrab),
Telapak tangan / telapak kaki menebal( hyperkeratosis)
2. Pemeriksaan Laboratorium
- Metode mikroskop lapangan gelap, Pengecatan dengan Giems.
- Pemeriksaan Serologis: TPHA (RDT) dan dikonfirmasi dengan RPR/VDRL
 yang diperikasa anak < 15 th
Berguna untuk:
• Menemukan penderita pada masa laten
• Konfirmasi diagnosis untuk kasus klinis
• Sertifikasi bebas frambusia: Yang diperiksa anak < 5 th
KLASIFIKASI
1. Menular
– Tanda – tanda stadium 1 & 2
– Gejala Dini
2. Tidak menular/Kurang menular
– Tanda – tanda stadium 3
– Gejala lanjut
Bagaimana PENGOBATAN penyakit
FRAMBUSIA ?
• SANGAT MUDAH
Satu kali suntikan
Penisilin  Sembuh
• Prinsip: Semua
penderita & semua
orang yang kontak
dengan penderita
harus diobati.
Pengobatan Frambusia
Kontak (1:30)
Kasus

Treponema pertenue
PENGOBATAN

Pilihan Utama:
Benzatin Penicilin
< 10 th : 600.000 IU,
Dosis tunggal,
Intra Muskuler
>10 th : 1.200.000 IU,
Dosis tunggal,
Intra Muskuler
Azitromisin
• Dosis 30 mg/kg maksimal 2 gr, yang diberikan
oral, satu kali.
• Tidak ada perbedaan keberhasilan dengan
penisilin benzatin injeksi
• Kurangi risiko dan efek samping obat injeksi.
• Bisa untuk mengobati Chlamydia trachomatis,
Neisseria gonorrhoeae, and Haemophilus
ducreyi, Treponema pallidum .
Framboesia
Satu lagi contoh sukses
Kasus anak-anak menderita frambusia

Eradikasi
Frambusia
Indonesia
2014-2020
Frambusia 1950-1970
WHO & Unicef kampanye di 46
Global Situasi
negara , 50 jt kasus diobati,
prevalensi menurun menjadi 5%

1970-1990
Activitas menurun, Prevalensi di
1990 + 2,5 jt with 460.000 new
kasus
Setelah 1990
Tidak ada data prevalens,
tidak ada laporan secara global

2005: 26.000 kasus dr Ghana; 18.000 dr Papua Nugini


dan 5.000 kasus dr Asia Tenggara yaitu dari
Indonesia dan Timor Leste
Situasi Epidemiologi Frambusia di Dunia
tahun 2012
Situasi Epidemiologi Frambusia di
Indonesia tahun 2013
North Central Sulawesi Gorontalo North Maluku Papua
Sumatera (3) (5) (2) (3) (712)

West
Sumatera (3)

Endemis
NTT SE Sulawesi Maluku West
(565) (327) (11) Papua (45)
Kasus suspek
Kasus Nol
No report Jumlah Kasus : 1.676 kasus
Komitmen Global 2012
ZERO CASE (KASUS. 0)  ELIMINASI 2017

SEROLOGI NEGATIF ERADIKASI 2020

KRITERIA SERTIFIKASI ERADIKASI


FRAMBUSIA
1. Kasus nol 3 th berturut-turut.
2. Penularan di masyarakat ( - )  hasil
serologi negatif 3 tahun berturut-turut
pada anak umur < 5 tahun
FRAMBUSIA

Frambusia
Framboesia
DAPAT
DI ERADIKASI Penyakit hanya pd
manusia
Ada obat yang cost
effective, potent,
single injection
Diagnosa bisa cara
klinis dgn training
minimum
Pengalaman bisa
eliminasi, fokus
tinggal sedikit
Frambusia
Penyakit Kelompok Marginal dan Miskin

Faktor resiko PHBS kurang


Akses terhadap air bersih kurang 
Harus ada Penyediaan air bersih

Frambusia Dimana jalan buntu, Frambusia ada


Perlu dukungan intersektoral
Komitmen Global 2012
ZERO CASE (KASUS. 0)  ELIMINASI 2017

SEROLOGI NEGATIF ERADIKASI 2020

KRITERIA SERTIFIKASI ERADIKASI


FRAMBUSIA
1. Kasus nol 3 th berturut-turut.
2. Penularan di masyarakat ( - )  hasil
serologi negatif 3 tahun berturut-turut
pada anak umur < 5 tahun
TARGET GLOBAL:
ERADIKASI FRAMBUSIA TAHUN 2020

1. Advokasi dan sosialisasi


2. Akselerasi dan intensifikasi
pengobatan massal frambusia
strategi 3. Meningkatkan promosi
penggunaan air, sabun dan
kesling
Eradikasi 4. Memperkuat surveilans
Frambusia (penemuan dan pembuktian
bebas frambusia)
Advokasi dan Sosialisasi
Pemetaan endemisitas
kabupaten/kota
Pengobatan massal di
kabupaten/kota endemis
Penatalaksanaan penderita
(KLB frambusia)
Promosi penggunaan air,
sabun dan lingkungan sehat
Surveilans dan survei
serologi
Peningkatan kualitas SDM
Kegiatan Kerjasama program
Eradikasi Sertifikasi bebas frambusia
Frambusia
Eradikasi Frambusia Kab/Kota
Desa Pengobatan
Endemis Massal
Tinggi & Frambusia
Bersiko
Kab/Kota Pengobatan
Endemis Kasus Surveilans
Kontak dan/(-) Verifikasi
Desa Survei dan
Endemis Sampai Nol
Kasus Serologi Sertifikasi
Rendah Pasca Nol Bebas
Kab/Kota Kasus Frambusia
Bebas (3 tahun)
Analisis Situasi
1990 - sekarang
Tahap 1 Tahap 2 Tahap 3 Tahap 4
Kriteria Endemis
Kabupaten

1. Ditemukan kasus frambusia konfirmasi antara tahun


2010 – sekarang.
2. Mempunyai riwayat adanya kasus frambusia antara
tahun 1990-sekarang (?)

Desa/Kelurahan Endemis Tinggi Frambusia :


Desa/Kelurahan yang berada di Kabupaten/Kota
Endemis Frambusia dengan jumlah kasus frambusia
banyak, sering dan terus menerus. Secara teknis
ditemukan kasus frambusia (probable/konfirmasi) lebih
2014
>> 2020
 Pengobatan Massal
Indikator Kab/Kota Endemis
2015
>90%
 Nol Kasus 2016-2020
Eradikasi  Surveilans > 90%
Frambusia berkualitas (Z
reporting) 2014-2020
Eradikasi Frambusia di Indonesia
Agenda

14 15
20 20 16 17 18 19 20
20 20 20 20 20

Wilayah Nol Kasus


POMP frambusia
frambusia

Bebas
Penetapan Frambusia
Kab/Kota
Endemis
POMP
frambusia
TOGETHER WE CAN ACHIEVE A WORLD WITHOUT LEPROSY AND YAWS

Anda mungkin juga menyukai