di
Indonesia
Sub-Directorate, Kusta & Frambusia
Jakarta
I. Epidemiologi:
Gejala
pertama
(initial
lesion)
Masa Gejala
laten dini frambusia
dini
Gejala
frambusia
lanjut
Masa
Sembu Laten
h Lanjut
sendiri
Gejala klinik menurut stadium
Stadium I Stadium II Stadium III
Gejala klinik: Gejala klinik: Gejala klinik:
a.Papul: Sama seperti stadium I, - Gumma(benjolan:perlunakan
- Tunggal tersebar,banyak & merusak cacat)
- >1 (multipel) Selain itu dapat terkena: - Ganggosa (hidung keropos)
b. Papilom a. Penebalan, pecah - Juxta articular nodus (benjolan
3. Pemeriksaan Serologis
RPR/VDRL dan dikonfirmasi dengan
TPHA yang diperiksa anak < 5 th
Berguna untuk:
Menemukan penderita pada masa laten
meragukan
KLASIFIKASI
1. Menular
Tanda – tanda stadium 1 & 2
Gejala Dini
2. Tidak menular/Kurang menular
Tanda – tanda stadium 3
Gejala lanjut
Stadium Dini: Menular
12
Frambusia Menular
Early Yaws Early to late Late Yaws
Pathogenic fracture
Ulcerpapillomateous
and malunion
lesions on the leg
causing deformity of
both hands and legs
Plantar papillomata
with hyperkeratotic
macular lesions
(crab yaws)
Frambusia
tidak/Kurang menular
Differential Diagnosis
(Diagnosa Banding)
Molluscum
Impetigo
Contagiosum
Lichen Planus Leprosy
Tinea Versicolor Scabies
Psoriasis
PENGOBATAN
Pilihan Utama:
Benzatin Penicilin
< 10 th : 600.000 IU,
Dosis tunggal,
Intra Muskuler
>10 th : 1.200.000 IU,
Dosis tunggal,
Intra Muskuler
Pengobatan alternatif:
Jika penderita alergi penicilin
Umur Nama Obat Dosis Cara Lama
< 8 th Eritromisin 30mg/kgBB Oral 15 hr
Dibagi 4 dosis
8 – 15 th Tetrasiklin/ 250 mg Oral 15 hr
Eritromisin 4 x sehari
> 15 th Tetrasiklin/ 500 mg Oral 15 hr
Eritromisin 4 x sehari
> 8 th Doxiciclin 2-5 mg/Kg BB Oral 15 hr
Dibagi 4 dosis
Dewasa 100 mg Oral 15 hr
2 x sehari
Reaksi Simpang
(Efek samping)
Tanda-tanda:
Keringat keluar dalam waktu 3 jam sesudah
penyuntikan
Timbul bentol-bentol yang terasa gatal
(urticaria)
Terasa pusing disertai kesulitan bernafas
dingin,pingsan
Tatalaksana reaksi simpang
Baringkan penderita segera,kaki lebih tinggi dari
kepala dan bebaskan saluran nafas
Berikan adrenalin 0,3 ml subkutan (pijat tempat
suntikan)
Monitor tekanan darah
Bila tidak ada perbaikan (tekanan darah sistolik
kurang dari 90 mmHg dan frekuensi jantung melebihi
120/menit) dalam 15 menit lakukan pemberian
ulangan adrenalin 0,3 ml subkutan. Pemberian
lanjutan adrenalin 0,3 ml subkutan dapat dilakukan
bila dalam 15 menit tidak ada respon
Obat –obatan Seperti
- Adrenaline,
- Anti-histamine,
- Steroids
(Penderita, frambusia
kontak, Komplikasi dan kecacatan akibat
dan kontak
Cara penularan dan pencegahan infeksi
penyakit frambusia
Kelompok Pesan Pokok
Sasaran
masyarakat
Kelompok Pesan Pokok
Sasaran
Tertier Pemerintah daerah bertanggung
Frambusia
GLOBAL
EPIDEMIOLOGY
Total Estimasi Penderita di Dunia
2,5 juta; 460.000 diantaranya kasus
menular
Sisa Fokus :
Afrika Tengah & Barat
Pacific
6000
5219
5000 4987
4000
No.of cases
3489
3283
3000
2491
2000 2112
1000
0
2000 2001 2002 2003 2004 2005
Angka Prevalensi Frambusia (December 2005*)
National : 0.24/10000
Central
Sulawesi
0.28
NAD
0.02
South
Sumatera
0.09
South East
NTT Maluku Papua
<1 Sulawesi
3000
2000
1565
1000
0
2000 2001 2002 2003 2004 2005
4 provinces(9.8 m population):
ERADIKASI = ELIMINASI
Eradikasi frambusia:
- Tidak ada penderita frambusia di
Kab/kota selama 3 tahun
berturut - turut
- Pemeriksaan serologi negatif
pada anak 1-5 th
Eliminasi:
Penderita menurun sampai jumlah
tertentu sehingga tidak menjadi
masalah kesehatan masyarakat
Frambusia:
Penyakit yang bisa di Eradikasi
Hanya sedikit daerah fokus frambusia di
Indonesia (NTT, Sulawesi Tenggara, Papua,
Maluku)
Ada obat yang manjur(potent) dan cost-
effective dengan pengobatan sekali suntik
(single dose) Benzathine penicillin
Keterangan (evidence) yang jelas serta
banyaknya penduduk untuk men- deteksi dan
mengobati kasus & kontak, menurunkan angka
prevalence dan transmisi
Penyakit bisa di diagnosa secara klinis minimal
oleh petugas yang sudah dilatih
TUJUAN
1.Kartu penderita
2.Catatan survey desa
3.Daftar pasien desa
4.Laporan puskesmas,
kabupaten, dan propinsi
setiap 3 bulan
Team work
Terima
Kasih
Program
Pemberantasan
Frambusia ..........
Pemberantasan
Sebelum
Kemerdekaan
Setelah
Kemerdekaan
Neo Salvarsan
1912
TCP
Repeated 1950-1952
Neosalv. 1930-
TCPS Crash
1942
1952-56-80 Crash
PR ProgrCrash
Progr
1980-1985
Progr
16.2% 1980-1985
1980-2000
Integrated
Progr 2003-
4.11%-0.45%
0.15% <0.001%
Frambusia ...
Penyakit kuno yang
masih ada di Indonesia
7
SASARAN & TARGET
Sasaran:
Propinsi dan kabupaten dengan PR >
1/10.000 pddk
100%
PEMBAGIAN WILAYAH
1. WILAYAH BEBAS FRAMBUSIA, YAITU
WILAYAH YANG TIDAK ADA KASUS.
Juga
Low Endemik
Ratio penderita klinis : laten > 1:4
PERMASALAHAN PROGRAM
P2 FRAMBUSIA
Surveilans :
Pelaporan khusus program tidak ada, data gabung dgn
SP2TP.
SDM:
Tidak ada khusus, biasanya gabung dengan salah satu program
di P2ML
Teknis Pemberantasan:
Tidak semua kontak penderita diobati
Follow up pengobatan dilakukan bila ada uang
Penganggaran:
Tidak semua daerah mempunyai dana operasional.
Pengadaan obat Program (Benzatine Penicillin):
Sesuai dengan permintaan daerah (Kab) : 24.000 vial,
Frambusia ...
kenapa masih
harus ada…..?
Penyakit Frambusia
Penyebab Treponema pertenue
Anak-2 < 15 tahun
• Daerah tropis, kelembaban tinggi
• Kebersihan diri & lingkungan kurang
12
Frambusia .....
Jika tidak
diobati
Kecacatan dapat
terjadi
Tujuan Kita Bersama….
Eradikasi Frambusia di
seluruh Indonesia
tahun 2010
gan cara……..
Meningkatkan ketrampilan petugas kesehatan
dalam pemberantasan frambusia