Anda di halaman 1dari 16

PENYAKIT FRAMBUSIA

DAPAT DICEGAH DENGAN PERILAKU


HIDUP BERSIH DAN SEHAT

dr. Febrianti Tri Aningrum


Puskesmas Lebaksiu
PENYAKIT FRAMBUSIA

Penyakit infeksi kulit yang disebabkan oleh Treponema pallidum


ssp pertenue yang memiliki 3 stadium dalam proses manifestasi
ulkus seperti ulkus/granuloma, lesi non destruktif dini dan
destruktif / adanya infeksi lanjut pada kulit, tulang dan perios.
PENYAKIT FRAMBUSIA

Penyakit menular, kambuhan, kronik.


Dikenal dengan istilah lainnya Yaws (Inggris), Patek (Jawa).

Termasuk masalah kesehatan masyarakat karena berkaitan dengan


sanitasi lingkungan yang buruk, kurangnya kesadaran akan kebersihan
diri, kurangnya fasilitas air bersih, lingkungan padat penduduk dan
kurangnya faskes yang memadai, pengetahuan yang kurang karena
menganggap hal biasa.
ETIOLOGI FRAMBUSIA

Disebabkan oleh Troponema pallidum ssp pertenue.

Merupakan saudara dari Treponema penyebab penyakit sifilis, namun


penyebarannya tidak melalui hubungan seksual.

Masa inkubasi : 9 hari - 90 hari (rerata 3 minggu)


CARA PENULARAN FRAMBUSIA
Penularan Langsung
Dapat mudah tersebar melalui kontak langsung antara kulit penderita
frambusia dengan kulit sehat

Penularan Tidak Langsung

Dapat terjadi melalui perantara benda ataupun serangga seperti lalat.


FAKTOR RISIKO
PENYAKIT FRAMBUSIA
Lingkungan kumuh, hangat dan lembab
Lingkungan kotor
Pola hidup yang tidak bersih dan tidak sehat
Bergantian pakaian/ benda yang dipakai oleh penderita frambusia

Luka terbuka / adanya penyakit kulit menyertai seperti kudis/bisul

Kontak langsung dengan kulit penderita yang terbuka


GEJALA PENYAKIT FRAMBUSIA

STADIUM
PERTAMA
• Merupakan stadium menular.
• Masa inkubasi rata2 3 minggu
• Lesi berupa papiloma (seperti buah arbei), permukaan basah dan lembab,
tidak bernanah, dapat sembuh tanpa meninggalkan bekas
• Kadang disertai demam, sakit kepala, nyeri tulang dan persendian
• Dapat ditemukan di rongga mulut, anus, kemaluan, telapak tangan/kaki
GEJALA PENYAKIT FRAMBUSIA

STADIUM PERTAMA, GEJALA PADA


KULIT
• Macula, macula papulosa
• Papula, mikropapula
• Nodula
• tanpa menunjukkan keruskan struktur pada lapisan epidermis
• tidak bereksudasi
GEJALA PENYAKIT FRAMBUSIA

STADIUM II / MASA
PERALIHAN
• Pada pemeriksaan lesi kulit ditemukan positif Treponema (terjadi setelah
beberapa minggu hingga beberapa bulan setelah stadium I )
• Dapat terjadi kelainan pada tulang dan sendi terutama bagian jari dan tulang
ekstremitas. yang mengakibatkan terjadi atrofi kuku dan deformasi ganggosa
(kelainan berbentuk nekrosis dan kerusakan tulang)
• Gejala di kulit berupa hiperkeratosis
GEJALA PENYAKIT FRAMBUSIA

STADIUM II / MASA
PERALIHAN
GEJALA PENYAKIT FRAMBUSIA
STADIUM III

• terjadi guma / ulkus indolen dengan tepi curam / bergaung.


• bila sembuh dapat meninggalkan jaringan parut, keloid dan kontraktur
• bila infeksi terjadi pada tulang dapat mengakibatkan kecacatan dan
kerusakan pada tulang (sering terjadi pada palatum, tulang hidung dan
tibia)
STRATEGI PENCEGAHAN DAN PENGOBATAN
FRAMBUSIA
Frambusia bila tidak segera ditangani dapat menjadi penyakit kronik yang bisa
kambuh. Kekambuhan dapat terjadi > 5 tahun setelah terkena infeksi pertama.

• Skrining terhadap anak sekolah dan masyarakat usia < 15 tahun untuk
menemukan penderita
• Memberikan pengobatan yang akurat kepada penderita di faskes dan evaluasi
pengobatan
• Dilakukan pencarian kontak erat bila ditemukan penderita positif frambusia
• Penyuluhan tentang PHBS, perbaikan kebersihan perorangan melalui penyedia
sarpras air bersih
SIAPA SAJA YANG MENDAPATKAN PENGOBATAN
FRAMBUSIA ?

• Penderita dengan segala bentuk gejala frambusia HARUS


DIOBATI
• Semua orang yang PERNAH KONTAK DENGAN PENDERITA
FRAMBUSIA
ANGGOTA
KELUARGA
TETANGGA
TEMAN
SEPERMAINAN
PENCEGAHAN FRAMBUSIA

Menerapkan pola hidup bersih dan sehat

mandi rutin dengan air cuci tangan pakai sabun menjaga kebersihan
dan sabun mandi dan air mengalir lingkungan
PENCEGAHAN FRAMBUSIA

Meningkatkan kesadaran individu untuk memeriksakan diri jika


memiliki gejala menyerupai frambusia

Melakukan surveilans kasus frambusia

Terapi populasi target


ATAS PERHATIANNYA.

Anda mungkin juga menyukai