Anda di halaman 1dari 4

Frambusia atau patek merupakan jenis penyakit kulit yang mudah menular, penyakit ini ditandai

dengan timbulnya bintil-bintil kecil pada kulit yang letaknya berdekatan. Setelah matang, bintil-
bintil tersebut merekah dan mengeluarkan nanah. Jika mengering, menimbulkan kerak dan
membekas dan disertai dengan sakit kepala dan nyeri pada sendi.

Penyakit patek dibagi menjadi tiga stadium perkembangan, setiap stadium mempunyai gejala-
gejala yang berdeda.

Stadium 1
Dimulai dengan adanya tonjolan padat di permukaan kulit yang selanjutnya menjadi banyak,
biasanya mengeluarkan serum berwarna kuning cokelat yang melekat pada tonjolan tersebut.
Serum ini lama kelamaan akan mengering di permukaan kulit, tonjolan yang ditutupi oleh cairan
yang sudah mongering ini disebut induk patek. Kelenjar getah bening membesar, penderita
panas dingin, dan sakit keras. Stadium 1 ini menyerang daerah tungkai bawah.

Stadium 2
Setelah beberapa bulan, induk patek hilang sendiri. Selanjutnya timbul lagi tonjolan padat yang
hampir sama dengan induk patek, tetapi lebih kecil dan tersebar di seluruh tubuh. Permukaan
tonjolan-tonjolan ini ditutupi oleh cairan yang sudah mengering berwarna kuning kecokelatan
yang disebut anak patek, stadium 2 ini menyerang seluruh tubuh dan menetap di lipatan-lipatan
sekitar lubang hidung dan anus.

Stadium 3
Stadium ini disebut stadium perusak karena menyerang kulit, tulang, dan sendi. Stadium 3
menyerang tulang-tulang panjang dan tulang rawan hidung.

Pengobatan dapat dilakukan dengan penyuntikan antibiotika penicillin seperti benzatin penisilin
dosis tunggal 2,4 juta Intra muscular, pada anak-anak diberikan setengah dosis dewasa. Jika
tidak tahan penisillin dapat diberikan 20-50 mg/kg BB selama 2-4 minggu.

Gejala Penyakit Frambusia GejalaPenyakit.com,- Penyakit Frambusia adalah sejenis penyakit


kulit yang disebabkan oleh bakteri bernama Treponema pallidum, yang dimana kulit mengalami
infeksi akibat bakteri tersebut. Penyakit ini dapat dikategorikan sebagai penyakit menular, karena
penularannya sangat cepat hanya dengan kontak langsung antara kulit penderita dengan kulit orang
lain. Penyakit ini dapat tumbuh dan berkembang biak dengan subuh pada daerah yang tropis, panas
dan hujan. Selain itu, kebersihan lingkungan juga dapat menjadi factor penting pada penyakit ini,
karena jika lingkungan sekitar dalam keadaan kotor maka akan dengan mudah penyakit ini tumbuh
subur. Maka dari itu, kebersihan adalah modal awal dalam menjaga tubuh untuk terbebas dari
serangan berbagai macam penyakit. Apa sih penyebab gejala penyakit frambusia?
Gejala Penyakit Frambusia Dan Penyebabnya
Biasanya jika anda terkena gejala penyakit frambusia, akan ditandai dengan munculnya kutil pada
muka, dan pada anggota gerak seperti kaki, tangan, dan yang lainnya. Selain itu, gejala awal pada
penyakit ini akan bertahan berminggu-minggu bahkan bulan. Dan juga penyakit ini bersifat kronik,
yang dimana jika tidak segera diobati akan merusak jaringan kulit, yang mana dapat menimbulkan
cacat pada penderitanya. Biasanya pada kasus yang terjadi, penyakit ini sering diderita anak berusia
<15 tahun, antara usia 6-12 tahun. Namun potensi pada orang dewasa juga sangat tinggi jika tidak
menjaga kebersihan lingkungan terutama pada lingkungan rumah. Berikut Adalah Penyebab Gejala
Penyakit Frambusia :
Factor Usia
Lingkungan Kotor
Pola Hidup tidak Sehat
Bakteri Treponema Pallidum
Kurang Menjaga Kesehatan Tubuh
Kontak Langsung dengan Penderita
Berikut Adalah Gejala Penyakit Frambusia :
Nyeri Tulang
Timbulnya Kutil pada Kulit
Pembengkakan Pada Tulang
Terjadi Peradangan Pada Kulit
Timbul Ruam Berbentuk Buah Rasbery
Gatal Pada Bagian Kulit yang Terinfeksi
Pengobatan pada gejala penyakit frambusia ini biasanya dilakukan dengan obat khusus dalam
pengobatan penyakit ini. Maka dari itu, sebelum melakukan pengobatan, alangkah baiknya untuk
melakukan pengecekan terlebih dahulu pada dokter untuk mendapatkan obat yang sesuai dengan
gejala yang diderita. Karena setiap orang mengalami gejala yang berbeda-beda pada penyakit ini.
Selain itu, lakukan pencegahan supaya penyakit ini tidak menyerang kembali dengan rajin menjaga
kebersihan lingkungan terutama rumah, rajinlah membersihkan diri supaya bakteri penyebab penyakit
ini tidak dapat berkembang biak. Terapkan pola hidup sehat untuk menjaga kondisi tubuh selalu
dalam keadaan sehat. Itulah postingan tentang gejala penyakit frambusia semoga apa yang kami
sampaikan bermanfaat jangan lupa simak artikel kami sebelumnya tentang gejala herpes.

Definisi Penyebab Dan Pengobatan serta gejala


klinis Frambusia Menurut Ilmu Kedokteran
Adapun penyakit frambusia ini bisa tumbuh serta berkembang biak dengan suburnya di
daerah yang memiliki iklim tropis, panas, dan juga hujan. Di samping itu kebersihan
lingkungan sekitar juga bisa menjadi salah satu faktor yang sangat penting pada penyakit
frambusia ini. Karena apabila lingkungan sekitar kotor, maka penyakit ini akan dengan
mudah tumbuh subur. Oleh karena itu, kebersihan merupakan salah satu modal awal untuk
menjaga tubuh supaya terbebas dari berbagai penyakit. Untuk lebih mengetahui penyakit ini
lebih lanjut mungkin anda dapat melanjutkan membaca beberapa informasi berikut ini.

Definisi Frambusia
Frambusia atau yang sering juga disebut sebagai patek ataupun puru, merupakan sebuah
penyakit yang diakibatkan oleh Treponema pertenue. Penyakit frambusia ini hanya ada di
daerah yang beriklim tropis yang memiliki kelembaban tinggi dan juga terdapat pada
masyarakat yang memiliki sosio-ekonomi rendah. Adapun penyakit ini dapat menyerang kulit
biasanya di bagian tungkai bawah, dalam bentuk destruktif dapat juga menyerang pada tulang
dan juga periosteum.

Penyebab Frambusia
Treponema pertenue merupakan penyebab dari penyakit ini

Gambaran Klinis Frambusia


Adapun gambaran klinis dari frambusia di stadium awal dapat ditemukan adanya
kelainan pada tungkai bagian bawah yaitu berupa kumpulan papula yang memiliki dasar
eritem dan kemudian dapat berkembang menjadi borok yang memiliki dasar
bergranulasi. Adapun kelainan ini seringkali mengeluarkan serum yang bercampur
dengan darah dan banyak mengandung kuman. Untuk stadium ini biasanya dapat
sembuh dalam beberapa bulan yaitu ditandai dengan adanya parut atrofi. Ataupun,
bersamaan dengan ini maka akan timbul papula yang memiliki bentuk butiran hingga
berbentuk kumparan yang tersusun secara menggerombol, memiliki bentuk
korimbiformis, ataupun melingkar di daerah belubang yang ada pada tubuh (contohnya
seperti pada bagian anus, mulut, telinga, dan juga hidung), muka serta pada daerah
lipatan yang ada di bagian tubuh.
Papul ini kemudian membasah, lalu mengeropeng dengan warna kekuningan.
Biasanya pada telapak kaki bisa ditemukan adanya keratodermia. Keadaan ini dapat
berlangsung antara 3-12 bulan.
Jika penyakit ini berlanjut, maka periosteum, tulang, dan juga persendian akan ikut
terserang. Dalam keadaan seperti ini maka bisa terjadi destruksi tulang dan dapat di lihat
dari luar yaitu sebagai gumma ataupun nodus. Adapun destruksi pada tulang hidung
dapat menyebabkan pembengkakan yang dakibatkan oleh eksostosis yang biasanya
disebut juga dengan sebutan goundou.

Diagnosis Frambusia
Adapun diagnosis dari frambusia dapat ditegakkan jika terdapat papula yang kemudian
menjadi besar dan berbentuk papiloma ataupun ulceropapilloma

Penatalaksanaan Frambusia
Adapun obat yang terpilih untuk frambusia yaitu penisilin prokain sebanyak 2,4 juta IU
dengan dosis tunggal diberikan untuk penderita frambusia yang sudah dewasa.
Sedangkan obat alternatif yang dapat diberikan kepada penderita frambusia yang peka
ataupun alergi terhadap obat penisilin, meskipun menurut laporan yang berasal dari
Negara lain hanya dapat menghasilkan antara 7080% kesembuhan frambusia.
Adapun program pemberantasan untuk penyakit frambusia dapat diberikan obat alternatif
diantaranya adalah sebagai berikut :
Aureomisin.
Untuk penderita yang masih anak-anak maka diberikan dengan dosis antara 0,755 gr
dalam waktu 4 hari.
Untuk penderita yang sudah dewasa maka dapat diberikan dengan dosis antara 2 gr
dalam waktu 5 hari.
Teramisin (dapat diberikan dalam dosis yang dibagi menjadi 3 hari berturut-turut) yaitu
sebanyak 3 gr di hari pertama, sebanyak 2 gr di hari kedua, dan sebanyak 3 gr di hari
ketiga.
Tetrasiklin.
Untuk penderita yang masih anak-anak maka dapat diberikan dengan dosis 25 mg/kg
berat badan dalam waktu 5 hari.
Sedangkan untuk penderita yang sudah dewasa maka dapat diberikan dengan dosis
sebanyak 2 gr per hari dalam waktu 5 hari.

Adapun untuk pilihan obat pilihan yang lain yaitu eritromisin dengan dosis antara 12 gram
per hari ataupun dapat juga diberikan tetrasiklin dengan dosis antara 12 gram per hari dalam
waktu 2 minggu.

Pencegahan penyakit ini dapat dilakukan dengan cara rajin membersihkan diri dan juga
lingkungan, agar bakteri penyebab penyakit frambusia ini tidak bisa berkembang biak. Selain
itu terapkanlah pola hidup yang sehat dalam rangka menjaga tubuh agar selalu dalam keadaan
sehat. Demikianlah Definisi Penyebab Dan Pengobatan serta gejala klinis Frambusia
Menurut Ilmu Kedokteran, semoga berguna bagi anda.

Anda mungkin juga menyukai