Anda di halaman 1dari 3

Lampiran Materi Frambusia

a. Defenisi
Frambusia adalah suatu infeksi bakteri jangka panjang (kronis) yang paling sering
mengenai kulit, tulang, dan sendi. Penyakit frambusia adalah penyakit kronis,
relaps (berulang) yang disebabkan oleh troponema palidium sub spesies pertnue.
Penyebarannya melalui kontak langsung antara kulit penderita dengan orang
sehat.

b. Klasifikasi Frambusia
Klasifikasi Frambusia terdiri dari 4 (empat) tahap meliputi:
1. Pertama (primary stage) berbentuk bekas untuk berkembangnya
bakteri frambusia;
2. Secondary stage terjadi lesi infeksi bakteri treponema pada kulit;
3. Latent stage bakteri relaps atau gejala hampir tidak ada;
4. Tertiary stage luka dijaringan kulit sampai tulang kelihatan, (Smith, 2006 ;
Greenwood, et al, 1994 ; Bahmer, et al 1990 ; Jawetz, et al., 2005).

c. Stadium Frambusia
Penyakit ini memiliki tiga stadium, yaitu:

 Frambusia stadium 1. Sekitar tiga hingga lima minggu setelah seseorang


terpapar bakteri penyebabnya, benjolan seperti kelengkeng akan muncul
pada kulit, umumnya di kaki atau bokong. Benjolan ini, terkadang disebut
frambesioma (atau disebut juga induk frambusia), secara bertahap akan
tumbuh besar dan membentuk kerak kuning tipis. Area tersebut bisa terasa
gatal dan bisa terjadi pembengkakan kelenjar getah bening di dekatnya.
Benjolan itu biasanya sembuh sendiri dalam enam bulan dan sering
meninggalkan luka.
 Frambusia stadium 2. Stadium berikutnya bisa dimulai sewaktu masih ada
frambesioma atau beberapa minggu/bulan setelah stadium pertama infeksi
bakteri ini sembuh. Pada stadium ini, ruam berkerak terbentuk, yang dapat
mencakup wajah, lengan, kaki, dan bokong. Telapak kaki juga bisa jadi
tertutup oleh koreng tebal yang menyakitkan. Berjalan bisa jadi menyakitkan
dan sulit. Meskipun tulang dan sendi juga bisa terkena, kondisi ini di stadium
dua biasanya tidak menyebabkan kerusakan pada area ini.
 Frambusia stadium 3. Stadium akhir dari penyakit ini hanya dialami oleh
sekitar 10% orang yang terinfeksi. Kondisi ini dimulai setidaknya 5 tahun
setelah frambusia awal muncul. Tahap akhir ini dapat menyebabkan
kerusakan parah pada kulit, tulang, dan sendi, terutama di kaki. Frambusia
stadium akhir ini juga dapat menyebabkan suatu bentuk kerusakan wajah,
yang disebut gangosa atau rhinopharyngitis mutilan karena menyerang dan
menghancurkan sebagian hidung, rahang atas, langit-langit mulut (atap
mulut) dan bagian tenggorokan yang disebut faring. Jika ada pembengkakan
di sekitar hidung, orang dengan frambusia stadium akhir dapat mengalami
sakit kepala dan hidung berair/beringus. Mereka yang telah mencapai
stadium 3 juga dapat memiliki penampilan wajah yang disebut goundou.
d. Tanda-Tanda dan Gejala Frambusia
Sekitar 2 hingga 4 minggu setelah infeksi, akan muncul kutil yang disebut “induk
frambusia” alias frambesioma di mana bakteri masuk ke kulit. Kutil tersebut bisa
berwarna cokelat atau kemerahan dan terlihat seperti buah raspberry. Biasanya
tidak terasa sakit, namun menyebabkan gatal.

Kutil tersebut bisa bertahan selama berbulan-bulan. Lebih banyak kutil akan


muncul segera setelah frambesioma sembuh. Menggaruk kutil dapat membuat
bakteri tersebar dari frambesioma ke kulit yang tidak terinfeksi. Pada akhirnya,
kutil kulit akan sembuh.

Gejala yang umum dari penyakit frambusia adalah:

 Satu pertumbuhan seperti raspberry yang gatal pada kulit (frambesioma),


biasanya di kaki atau bokong, yang akhirnya menimbulkan kerak kuning tipis
 Pembengkakan kelenjar getah bening (kelenjar bengkak)
 Ruam yang membentuk kerak cokelat
 Nyeri tulang dan sendi
 Benjolan atau kutil yang menyakitkan pada kulit dan pada telapak kaki
 Pembengkakan dan kerusakan wajah (pada frambusia stadium akhir)
e. Penyebab Frambusia
Frambusia disebabkan oleh subspecies Treponema pallidum, bakteri yang
menyebabkan sifilis, penyakit menular seksual. Namun, penyakit ini tidak
ditularkan secara seksual. Selain itu, tidak seperti sifilis, frambusia tidak
berpotensi menyebabkan kerusakan jangka panjang pada jantung dan sistem
kardiovaskular. Penyakit ini hampir selalu ditularkan melalui kontak langsung
dengan kulit yang terinfeksi.

Frambusia paling banyak mengenai anak-anak di daerah pedesaan tropis yang


hangat, seperti Afrika, kepulauan Pasifik Barat, dan Asia Tenggara. Biasanya,
penyakit ini menyerang anak-anak di antara usia 2 dan 5 tahun, terutama
mereka yang sering mengenakan pakaian terbuka, sering mengalami cedera
kulit, dan tinggal di daerah dengan kebersihan yang buruk.

f. Pencegahan Frambusia

Berikut adalah beberapa pengobatan yang serta pencegahan penyakit ini


yang bisa Anda lakukan di rumah:

 Gunakan obat sesuai resep


 Hindari kontak dengan orang yang Anda curigai memiliki frambusia
 Jagalah kebersihan
Jika Anda memiliki pertanyaan, konsultasikanlah pada dokter untuk
memahami solusi terbaik untuk Anda.
Daftar Pustaka

Depkes RI, System Kesehatan Nasional, Jakarta 1982


Dijen PPM dan PPL, Pedoman pengobatan P2P Frambusia tahun 2014

Anda mungkin juga menyukai