FRAMBUSIA
Disusun oleh:
Refidani Munawar
2014730082
Pembimbing:
dr. Heriyanto , SpKK
panjang berkisar 10-15 μm dan diameter 0,2 μm, yang menyebabkan organisme ini
tidak terlihat pada mikroskop cahaya kecuali dengan latar lapangan pandang gelap
(dark-field microscope).
PATOGENESIS
Lesi pada kulit penderita yang biasanya muncul pada stadium awal penyakit
mengandung banyak spirochetes yang dapat ditransmisikan secara langsung
Kebersihan
Bertukar
Jarang perorangan Tinggal di
pakaian
berganti dan daerah yang
dengan
pakaian lingkungan kumuh
penderita
yang buruk
GEJALA KLINIS (Stadium Primer)
• Muncul setelah masa inkubasi
10-90 hari (rata-rata 21 hari).
• pertama berupa papul eritem
(mother yaws, buba madre)
yang muncul pada lokasi
masuknya kuman.
• Predileksi : biasanya kaki dan
pergelangan kaki, namun lesi
juga dapat timbul pada wajah,
bokong, lengan, dan tangan.
• biasanya gatal,tidak nyeri, dan
dapat tumbuh menjadi
papiloma. Permukaan
papiloma dapat berbenjol kecil
menyerupai bunga kol. Mother Yaws
• umumnya soliter, dapat diikuti
dengan munculnya lesi satelit
berupa papul. dapat membesar
sampai diameter 5 cm dan kadang-
kadang menyatu dengan lesi satelit
membentuk plak.
• dapat mengalami ulserasi,
membentuk “chancre of yaws”
yang mengandung kuman. Dasar
ulkus menyerupai buah rasberry
dan tertutup oleh krusta kuning
kecoklatan.
• pada stadium ini dapat diikuti
demam, limfadenopati regional,
dan arthalgia. Lesi awal sembuh chancre of yaws
dalam 3-6 bulan namun dapat
menetap menjadi stadium II.
GEJALA KLINIS (Stadium Sekunder)
• Lesi sekunder (daughter yaws,
pianoma) muncul dalam 10 minggu
sampai 2 tahun pasca onset lesi primer.
• Pada stadium ini sering disertai gejala
konstitusi : demam, malaise, dan
limfadenopati.
• Lesi meyerupai lesi awal dengan ukuran
lebih kecil (diameter mencapai 2 cm),
lebih tersebar luas, hampir simetris,
nyeri, dan tidak gatal.
• mengalami ulserasi dan tertutup
eksudat fibrin yang sangat menular, dan
mengering membentuk krusta.
• Lokasi lesi sekunder biasanya pada
Lesi sekunder awal
daerah orofasial, seperti sekitar mulut (daughter yaws) : papul yang
dan hidung. pecah dan krusta serta plak
• Lesi sekunder lain berupa plak hiperkeratotik
di telapak tangan dan kaki, yang dapat terjadi
fisura dan ulserasi dan terasa sangat nyeri
(crab yaws). Dapat pula terjadi
• osteoperiostitis pada lengan, kaki, dan falang
proksimal kaki dan tangan.
• Pembengkakan pada falang disebut “ghoul papilloma pada lesi sekunder
(monster) hands”.
• sering sembuh spontan tanpa menimbulkan
bekas dalam beberapa minggu sampai
beberapa bulan.
• Setelah fase ini, pasien akan memasuki fase
laten
• Pada fase laten dapat terjadi kekambuhan
yang diikuti eliminasi organisme atau fase
laten yang berkepanjangan.
Papiloma yang telah pecah
dan ditutupi eksudat fibrin.
Lesi keratoderma plantar hiperkeratik dengan Papiloma plantar dengan
fisur (frambusia sekunder). macula hiperkeratotik plantar
GEJALA KLINIS (Stadium Tersier)
• Frambusia biasanya akan berakhir pada stadium II,
namun sekitar 10% penderita berlanjut menjadi
stadium III dalam 5-10 tahun setelah awal infeksi.
• Lesi khas pada stadium ini berupa gumma yang
tidak nyeri. cenderung menyatu dan membentuk
konfigurasi dengan batas bergelombang.
• Bagian tengahnya mengalami nekrosis, yang dapat
berlanjut dengan terbentuknya ulkus, skar dan
kontraktur. Hipertrofi periosteum dapat
menimbulkan eksostosis maksila paranasal
(gondou).
• Destruksi yang disebabkan osteitis akan
mengakibatkan ulserasi palatum dan nasofaring
(gangosa), atau tibia yang melengkung (sabre shin,
sabre tibia). Saber Shin
• Pada sendi dapat terbentuk nodus juxta-articular.
Meskipun sangat jarang, atrofi diskus optikus,
myeloneuropati, dan aneurisma pernah
dilaporkan terjadi pada fase III frambusia
DIAGNOSIS
(Anamnesis)
Riwayat penderita
Ciri dan lokasi lesi
berada di desa Gejala klinis berupa
Umur penderita tertentu. Lesi
endemis frambusia lesi pada
(frambusia banyak terjadi di tungkai,
(desa yang kulit/tulang sesuai
terjadi pada anak kaki, pergelangan
terdapat atau dengan stadium
berumur kurang kaki, bisa juga
pernah terdapat perkembangan
dari 15 tahun). terjadi di lengan
penderita frambusia.
dan muka.
frambusia)
PEMERIKSAAN PENUNJANG
PEMERIKSAAN
PENUNJANG
LAPANGAN Diambil dari (luka/borok) dibuat apusan (smear), difiksasi dengan
GELAP NaCl kemudian dilihat langsung dibawah mikroskop lapangan gelap
untuk melihat adanya agen treponema. Sediaan dapat diwarnai
degan Giemsa atau Wright untuk menyingkirkan kemungkinan
parasit lain.