Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa yang telah
Pratama Jemursari Empat Terus tahun 2019 dapat terselesaikan. Keberadaan Manual
Mutu ini bagi Klinik Pratama Jemursari Empat sangat penting sekali karena akan
memberikan panduan secara rinci terhadap seluruh gerak langkah yang terkait dengan
Manual Mutu ini juga merupakan sebuah persyaratan yang sangat penting bagi
pelaksanaan Klinik sebagai sebuah klinik dengan menjalankan sistem klinik yang
terakreditasi. Secara umum ruang lingkup Manual Mutu ini meliputi seluruh penataan
terhadap evaluasinya.
Penyusunan Manual Mutu ini tentu masih memerlukan perbaikan karena memang
Manual Mutu adalah bersifat dinamis dan bahkan harus selalu diperbaiki secara terus
Harapannya Manual Mutu yang dimiliki Klinik Pratama Jemursari Empat ini benar-
A. LATAR BELAKANG
1. Profil Organisasi
a. Gambaran Umum Organisasi
b. Data Demografi
Ketinggian :9m
d. Data Ketenagaan
Dokter Umum : 3 orang
Dokter Gigi : 1 orang
Apoteker : 1 orang
Asisten Apoteker : 1 orang
Perawat : 2 orang
Petugas Administrasi : 4 orang
Petugas Kebersihan : 2 orang
Jumlah : 14 orang
e. Visi Organisasi
Visi Klinik Pratama Jemursari Empat adalah :
Menjadi klinik pratama dengan pelayanan kesehatan yang profesional dan
bermutu untuk mewujudkan masyarakat sehat.
f. Misi Organisasi
Dalam rangka mewujudkan visi sebagaimana tersebut di atas, Klinik
Pratama Jemursari Empat memiliki misi sebagai berikut:
1. Memberikan pelayanan kesehatan yang profesional
2. Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan
3. Menjalin kerjasama dengan instansi terkait.
g. Struktur Organisasi
Klinik Pratama Jemursari Empat dipimpin oleh Pimpinan Klinik. Secara
skematis struktur organisasi Klinik Pratama Jemursari Empat dapat
digambarkan sebagai berikut :
STRUKTUR ORGANISASI
Nurul Hidayati
Unit Pelayanan Umum Unit Pelayanan Gigi Unit Pelayanan Farmasi Unit Pendaftaran
dr. Retno Setyowati dr. Fenny Maretania Yulita Widyasari, S.Farm,.Apt Monika Sasongko
h. Motto
Motto Klinik Pratama Jemursari Empat adalah:
Kesehatan dan kepuasan anda adalah prioritas kami.
i. Tata nilai
Tata nilai yang disepakati oleh seluruh karyawan Klinik Pratama Jemursari
Empat adalah :
1. JUJUR
Memberikan informasi yang sebenar-benarnya.
2. EMPATI
Mengetahui apa yang orang lain rasakan dan pikirkan..
3. UNIVERSAL
Melayani tanpa membeda-bedakan.
4. RAJIN
Bekerja dengan giat.
j. Kebijakan Mutu
Seluruh karyawan Klinik Pratama Jemursari Empat berkomitmen
menjalankan pelayanan kesehatan yang bermutu secara konsisten,
berkesinambungan dan berstandarisasi.
2. Tanggung Jawab
a. Pimpinan Klinik, mempunyai tanggung jawab :
1) Menetapkan Sistem Manajemen Mutu Klinik;
2) Bertanggung jawab secara menyeluruh terhadap keputusan
strategis untuk pelaksanaan sistem kinerja setiap proses yang ada di
dalam proses pelayanan;
3) Memastikan ketersediaan sumber daya baik manusia, alat serta
bangunan dan informasi yang dibutuhkan untuk mendukung semua
proses.
b. Ketua Tim Manajemen Mutu Klinik, mempunyai tanggung jawab :
1) Menerapkan dan memelihara Sistem Manajemen Mutu Klinik;
2) Memastikan bahwa Persyaratan Umum dalam pelaksanaan Sistem
Manajemen Mutu Klinik dimengerti dan dilaksanakan oleh seluruh
karyawan.
3. Kebijakan
a. Sistim Manajemen Mutu Klinik Pratama Jemursari Empat merupakan
penjabaran dan penerapan dari kebijakan pimpinan tentang pelayanan
klinik yang didasarkan atas perundang-undangan yang berlaku serta
peraturan-peraturan lainnya yang terkait sebagaimana tertuang dalam
Manual Mutu ini.
b. Klinik Pratama Jemursari Empat menetapkan, mendokumentasikan,
menerapkan, memelihara dan memperbaiki secara berkesinambungan,
yang meliputi kegiatan mutu :
1) Mengidentifikasi proses yang diperlukan untuk Sistem Manajemen
Mutu dan aplikasinya;
2) Menetapkan urutan dan interaksi antar proses tersebut didalam
proses bisnis;
3) Menetapkan kriteria dan metode yang diperlukan untuk
memastikan bahwa baik operasi maupun pengendalian proses-
proses berjalan efektif;
4) Memastikan tersedianya sumber daya dan informasi yang
diperlukan untuk mendukung operasi dan pemantauan proses
pelayanan dan hasilnya;
5) Memantau, mengukur dan menganalisa proses-proses dan hasilnya;
6) Menerapkan tindakan yang diperlukan untuk mencapai hasil
sesuai dengan yang direncanakan serta perbaikan
berkesinambungan;
7) Menerapkan seluruh persyaratan Sistim Manajemen Mutu Klinik Bulan
Bintang.
3. Dokumen Terkait
Seluruh dokumen yang berlaku sesuai dengan ruang lingkup sertifikasi
akreditasi klinik, yaitu Pedoman, Panduan, Kerangka Acuan Program, SOP
serta dokumen terkait lainnya.
C. TUJUAN
Manual Mutu ini disusun sebagai acuan bagi Klinik Pratama Jemursari Empat
dalam membangun Sistem Manajemen Mutu baik untuk penyelenggaraan
administrasi klinik maupun upaya kesehatan perorangan, yang bertujuan untuk :
a. Menentukan dan menguraikan sistem mutu organisasi, menetapkan tanggung
jawab personil manajemen yang mempengaruhi sistem mutu dan memberikan
prosedur umum kegiatan yang berkaitan dengan sistem mutu;
b. Menunjukkan komitmen terhadap mutu dan pengakuan berdasarkan standar
untuk memelihara mutu, pelaksanaan suatu layanan, sistem pengendalian
mutu dan proses perbaikan yang berkelanjutan serta pelayanan dalam
memuaskan pelanggan;
c. Memantau kekurangan-kekurangan dalam mengadakan pelayanan kepada
masyarakat sebagai acuan dalam meningkatkan pembenahan pelayanan
secara terus-menerus;
d. Memastikan bahwa seluruh personil mempunyai pemahaman yang jelas
terhadap apa yang diperlukan/dipersyaratkan dari diri mereka serta dengan
siapa mereka bekerja dan kepada siapa mereka bertanggung jawab secara
langsung atau melaporkan pekerjaannya;
e. Merupakan pedoman dalam bertindak dan pengambilan keputusan untuk
penyelenggaraan pelayanan di Klinik Pratama Jemursari Empat.
A. PERSYARATAN
1) Persyaratan Umum
Klinik Pratama Jemursari Empat menetapkan, mendokumentasikan,
memelihara sistem mutu sesuai standar Sistem Manajemen Mutu akreditasi.
Sistem ini disusun untuk memastikan telah diterapkannya persyaratan
pengendalian terhadap proses-proses verifikasi dan pengukuran terhadap
pelayanan guna menjamin dilaksanakannya pengendalian persyaratan, proses
serta verifikasi dan pengukuran terhadap proses maupun output guna menjamin
terpenuhinya harapan dan kepuasan pelanggan Klinik Pratama Jemursari
Empat.
2) Persyaratan Dokumentasi
a. Umum
Klinik Pratama Jemursari Empat melaksanakan pendokumentasian
Sistem Manajemen Mutu terhadap kebijakan mutu, indikator mutu dan
kinerja, dokumen-dokumen lain yang disyaratkan oleh Standar Akreditasi
Klinik serta prosedur yang diperlukan untuk memastikan efektifitas
perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian proses serta rekaman mutu.
b. Manual Mutu
Klinik Pratama Jemursari Empat menetapkan dan memelihara serta
melakukan dinamisasi atau perubahan berkala terhadap Manual Mutu.
Panduan Sistem Manajemen Mutu ini menetapkan dasar dan pedoman
dalam memberikan produk jasa pelayanan yang dapat diterima oleh
pelanggan Klinik Pratama Jemursari Empat serta memuat ketentuan untuk
menjaga proses pemberian pelayanan tersebut agar selalu terkendali.
B. PENGENDALIAN DOKUMEN
Secara umum dokumen-dokumen dalam Sistem Manajemen Mutu yang
disusun di Klinik Pratama Jemursari Empat meliputi :
a. Dokumen level 1 : Manual Mutu
b. Dokumen level 2 : Pedoman dan Kerangka Acuan Program (KAP)
c. Dokumen level 3 : Panduan dan Kerangka Acuan Kegiatan (KAK) serta SOP
d. Dokumen level 4 : Rekaman-rekaman sebagai catatan sebagai akibat
pelaksanaan kebijakan, pedoman, dan prosedur.
Dokumen dan data pada Klinik Pratama Jemursari Empat dapat berbentuk data
elektronik (CD, disket, flasdisk, dll) atau lembaran kertas (Formulir, Kartu, Buku,
dan lain-lain). Persetujuan penerbitan dokumen-dokumen dan data yang dibuat
oleh unit atau pelaksana dan dinyatakan sah bila telah ditinjau dan disetujui oleh
Sekretaris tim akreditasi untuk penataan tata naskah dan dibuatkan buku daftar
dokumen, serta disetujui oleh Ketua Tim Manajemen Mutu untuk dikaji
implementasinya. Kemudian dilakukan penomoran dan selanjutnya dibuatkan
disposisi permintaan pengesahan dari Pimpinan Klinik Pratama Jemursari Empat.
Untuk menjamin agar dokumen yang dipergunakan adalah yang terbaru, maka
semua dokumen yang berlaku dicatat dalam “Buku Daftar Dokumen”. Dokumen
yang sudah tidak berlaku/kadaluwarsa dipisahkan dan ditarik dari peredaran.
Dokumen-dokumen yang berkaitan dengan unit/bagian yang bersangkutan harus
berada di unit/bagian tersebut sehingga memudahkan untuk dipedomani
unit/bagian tersebut sebagai “Dokumen Terkendali”. Dokumen Master atau
Dokumen Induk tidak didistribusikan, atau hanya sebagai informasi dan arsip, yang
disimpan serta dipelihara oleh Pengendali Dokumen yang dalam hal ini adalah
Sekretaris Tim Akreditasi Klinik.
Apabila terdapat perubahan atau revisi terhadap dokumen, maka harus
dilaksanakan melalui peninjauan oleh manajemen melalui mekanisme Rapat
Tinjauan Manajemen (RTM) dan setiap perubahan harus dengan persetujuan
unit/bagian terkait dan Ketua Tim Manajemen Mutu Klinik Pratama Jemursari
Empat. Penjelasan lebih terinci mengenai pengendalian dokumen Sistem
Manajemen Mutu dapat dilihat pada Kebijakan dan Prosedur Pengendalian
Dokumen.
Dokumen asli disimpan dalam sekretariat yang selanjutnya apabila selesai
masa akreditasi dan tim akreditasi dibubarkan maka dokumen dibawah
pengendalian tata usaha klinik.
C. PENGENDALIAN REKAMAN
a. Tanggung Jawab :
Pimpinan Klinik, Ketua Tim Manajemen Mutu, Kepala Bidang dan seluruh
karyawan klinik bertanggung jawab untuk menerapkan seluruh persyaratan
yang ada pada Manual Mutu, dengan melalui kegiatan antara lain;
1) Rekaman dipelihara dan diindentifikasi dengan jelas sehingga memudahkan
pengumpulan, pengambilan, pengarsipan, penyimpanan dan
pemusnahannya;
2) Rekaman menjadi bukti implementasi terhadap kegiatan yang telah
dilakukan;
3) Rekaman disimpan dengan tata cara yang memadai dan ditempatkan pada
tempat yang layak untuk melindungi dari kerusakan;
4) Rekaman yang aktif ditempatkan didalam subject file, ordner, komputer atau
tempat lain di almari arsip pada unit/bagian;
5) Jenis-jenis rekaman, tempat penyimpanan, masa simpan, penanggung
jawab dan uraian lainnya dijelaskan pada Kebijakan dan Prosedur
Pengendalian Dokumen.
b. Format Tata Letak :
Format/tata letak dari Manual Mutu ini sebagai berikut, pada halaman
depan/status revisi muka tercantum nama organisasi, logo Klinik Pratama
Jemursari Empat di sebelah kiri dan logo Klinik di sebelah kanan, nama Klinik,
judul dokumen yaitu MANUAL MUTU, serta nomor dokumen, revisi yang
keberapa dan tanggal berlaku.
c. Pendistribusian :
Manual Mutu didistribusikan sesuai dengan statusnya, yaitu “Dokumen
Terkendali” dan “Dokumen Tidak Terkendali”, pendistribusiannya dibawah
tanggung jawab Ketua Tim Manajemen Mutu Klinik Pratama Jemursari Empat.
TERKENDALI 1,5 cm
f. Perubahan :
Setiap perubahan/revisi pada Manual Mutu dapat berasal dari masukan
Pimpinan, Penanggungjawab, temuan hasil audit dari Tim Audit Internal, Tim
Manajemen Risiko, Tim Keselamatan Pasien Klinik (KPK) atau Tim Keluhan
Pelanggan kepada Ketua Tim Manajemen Mutu ataupun karena adanya
perubahan kebijakan manajemen dan dibahas dalam Rapat Tinjauan
Manajemen.
Bagian yang mengalami perubahan dicatat pada kolom revisi pada lembar
revisi. Lembar status revisi diperiksa oleh Ketua Tim Manajemen Mutu dan
persetujuan ditandatangani oleh Ketua Tim Manajemen Mutu sebagai bukti
persetujuan. Tanggal berlakunya revisi ditulis pada kolom tanggal.
Pengendali Dokumen dalam hal ini adalah Sekretaris Tim Akreditasi Klinik
Pratama Jemursari Empat harus memastikan bahwa bagian yang direvisi telah
digabungkan ke dalam salinan terkendali, dan Manual Mutu yang telah
dilakukan revisi ditarik dari peredarannya untuk disimpan serta diberi cap
dengan tulisan “DOKUMEN KADALUWARSA”.
g. Tinjauan Dokumen :
Untuk penyelarasan perkembangan organisasi, secara berkala Ketua Tim
Manajemen Mutu Klinik Pratama Jemursari Empat akan melakukan peninjauan
terhadap Manual Mutu ini dengan tujuan untuk menilai efektivitas dan
kecocokan sistem mutu yang berkesinambungan dalam penerapannya
sehingga dapat mengindentifikasi peluang peningkatan sistem mutu
BAB III
TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN
A. KOMITMEN MANAJEMEN
Ketua Tim Manajemen Mutu Klinik Pratama Jemursari Empat bertanggung
jawab untuk menentukan, mendokumentasikan, menerapkan dan memelihara
sistem manajemen mutu secara berkesinambungan. Melalui koordinasi dengan
Pimpinan Klinik Pratama Jemursari Empat dilakukan penetapan tanggung jawab
tim, penetapan kebijakan mutu, indikator mutu dan kinerja, penetapan uraian tugas,
penunjukan Ketua Tim Manajemen Mutu dan tim yang lainnya yang terkait,
peninjauan terhadap penerapan sistem manajemen mutu dilakukan secara periodik
dalam pengelolaan sistem manajemen mutu.
C. KEBIJAKAN MUTU
Kebijakan mutu sebagaimana ditetapkan oleh manajemen, mendefinisikan
komitmen terhadap mutu pada Klinik Pratama Jemursari Empat. Manajemen akan
menjamin bahwa kebijakan mutu ini dipahami, diimplementasikan dan dipelihara
diseluruh tingkatan organisasi. Kebijakan mutu secara berkala akan ditinjau oleh
manajemen dalam pertemuan Rapat Tinjauan Manajemen (RTM) untuk menjamin
relevansi yang berkelanjutan pada kebijakan organisasi. Selanjutnya kebijakan
mutu, terutama indikator mutu dan kinerja diperbanyak dan ditempelkan
(diletakkan) ditempat-tempat yang strategis di dalam organisasi Klinik Pratama
Jemursari Empat dan pada unit/bagian masing-masing.
D. PERENCANAAN SISTEM MANAJEMEN MUTU DAN PENCAPAIAN SASARAN
KINERJA / MUTU
1. Perencanaan Sistem Manajemen Mutu
Klinik Pratama Jemursari Empat menetapkan perencanaan mutu.
Perencanaan ini ditetapkan untuk memastikan bahwa jasa pelayanan yang
dihasilkan telah memenuhi persyaratan untuk pelayanan sesuai sistem
manajemen mutu. Penetapan perencanaan mutu didokumentasikan dalam
format yang disesuaikan dengan urutan proses organisasi, mencakup:
1) Kepastian kesesuaian antara proses yang dilakukan dengan Kebijakan,
Pedoman, Prosedur Kerja dan Kerangka Acuan Kegiatan Sistem
Manajemen Mutu;
2) Penempatan personel penanggung jawab atas setiap tahap proses yang
dilaksanakan.
2. Indikator Mutu dan Kinerja
Untuk mendukung kebijakan mutu, manajemen menetapkan indikator mutu
dan kinerja mutu. indikator mutu dan kinerja mutu ditetapkan dan
didokumentasikan mengacu kepada standar kinerja dan layanan yang
ditetapkan, yang meliputi indikator Pelayanan Administrasi dan Manajemen dan
indikator Pelayanan Klinis (UKP) dan yang diuraikan secara terinci.
Indikator mutu dan kinerja disepakati secara internal oleh Klinik Pratama
Jemursari Empat dengan mengacu kepada Standar Pelayanan Minimal (SPM)
dan kemampuan realistis klinik. Sehingga pada tahun 2019 ini Klinik Pratama
Jemursari Empat menetapkan Indikator Mutu dan Kinerja, yang diuraikan
sebagai berikut :
Proses:
1. Pertemuan Kepala Bidang Bulanan ada
2. Pertemuan Lengkap Bulanan ada
Output:
-
Proses:
1. Pencatatan laporan alat ada
2. Analisa pemenuhan standar peralatan, kondisi ada
alat, kecukupan jumlah alat
3. Rencana perbaikan kalibrasi dan pemeliharaan ada
alat
4. Pencatatan dan pelaporan terkait sarana ada
prasarana
5. Analisa pemenuhan standar, kondisi dan ada
kecukupan sarana prasarana serta rencana
tindak lanjutnya
6. Monitoring sarana prasarana, evaluasi dan ada
tindak lanjut
Output:
-
III. KEUANGAN
Input:
1. SK dan uraian tugas penanggung jawab ada
pengelola keuangan
2. SOP pengelolaan keuangan, penerimaan, ada
pengeluaran dan pelaporan
Proses:
1. Pencatatan dan pelaporan keuangan ada
2. Monitoring evaluasi pengelolaan keuangan, ada
rencana tindak lanjut dan tindak lanjut
Output:
-
Proses:
1. Penyimpanan dokumen kepegawaian Sesuai
2. Analisa pemenuhan standart jumlah dan ada
kompetensi SDM di klinik
3. Rencana tindak lanjut pengembangan ada
kompetensi petugas
Output:
1. Rasio rujukan rawat jalan non spesialistik <5
peserta JKN
2. Rasio rujukan rawat jalan non spesilistik peserta <5
JKN (PBIN)
Proses:
1. Penyediaan rekam medis rawat jalan kurang 100
dari 10 menit
2. Kelengkapan pengisian rekam medis 100
Output:
-
Proses:
1. Rasio gigi tetap yang ditambal terhadap gigi 100
tetap yang dicabut >1
2. Bumil yang mendapatkan pemeriksaan 100
kesehatan
3. Pelayanan konseling gigi 5
Output:
1.
Proses:
1. Kesesuaian item obat yang tersedia dalam 90
Fornas
2. Pengguna obat rasional 68
Output:
III. UNIT PELAYANAN UMUM
Input:
1. Kompetensi SDM Sesuai
2. Ketersediaan Sarana dan Prasana ada
Proses:
1. Angka Kontak 150
per mil
2. Rasio Rujukan Rawat Jalan Non Spesialistik <5
3. Rasio Peserta Prolanis Rutin Berkunjung ke 50
FKTP (RPPB)
4. Kelengkapan pengisian rekam medik rawat 100
jalan
Output:
7) Tim Survei :
Tugas :
1. Merencanakan pelaksanaan Survei Klinik;
2. Melaksanakan seluruh kegiatan Survei Klinik;
3. Memantau dan mengevaluasi laporan hasil survei kepada ketua tim
mutu klinik untuk dianalisa bersama tim mutu;
4. Merencanakan pelaksanaan survei selanjutnya.
Tanggung Jawab :
Bertanggung jawab penuh terhadap pimpinan klinik atas
pelaksanaan dan hasil survei yang telah dilakukan.
Wewenang :
Memantau dan mengevaluasi semua tugas dan tanggung jawab
sebagai surveyor di Klinik Pratama Jemursari Empat.
8) Tim Manajemen Resiko :
Tugas :
1. Merencanakan pelaksanaan identifikasi resiko-resiko di klinik, meliputi
resiko terhadap lingkungan, resiko terhadap layanan klinis, dan resiko
terhadap pelaksanaan program;
2. Mengumpulkan bukti-bukti/melaksanakan identifikasi resiko-resikp
berdasarkan indicator yang telah disepakati;
3. Menganalisa, mengevaluasi, dan menentukan rencana tindak lanjut
dari resiko-resiko yang ditemukan;
4. Melaporkan hasil identifikasi, Analisa, evaluasi, dan tindak lanjut
kepada ketua tim manajemen mutu dan pimpinan klinik.
Tanggung Jawab :
Bertanggung jawab penuh kepada pimpinan klinik atas pelaksanaan
dan hasil identifikasi, analisa, evaluasi, dan tindak lanjut dari resiko-
resiko yang terdapat di Klinik Pratama Jemursari Empat.
Wewenang :
Memiliki wewenang untuk melaksanakan semua tugas dan tanggung
jawab sebagai Tim Manajemen Resiko di Klinik Pratama jemursari
Empat.
G. KOMUNIKASI INTERNAL
Klinik Pratama Jemursari Empat dalam rangka untuk mengevaluasi
kekurangan pelayanan dan kinerja yang telah ditetapkan dalam indikator mutu dan
kinerja dilakukan melalui media komunikasi internal yang dapat berupa rapat
koordinasi, memorandum, papan pengumuman, surat keputusan, meeting,
breefing, konseling, dokumen-dokumen Sistem Manajemen Mutu dan lain-lain
dengan ditetapkan Kebijakan dan Prosedur Komunikasi Internal sebagai berikut:
A. UMUM
Manajemen Klinik Pratama Jemursari Empat memiliki kebijakan untuk selalu
melaksanakan peninjauan terhadap Sistem Manajemen Mutu organisasi dan
peninjauan dilakukan melalui Rapat Tinjauan Manajemen (RTM) yang sedikitnya
dilakukan 2 (dua) kali dalam 1 (satu) tahun. Rapat Tinjauan Manajemen ini adalah
untuk menjamin kelangsungan efektifitas dan kelayakan sistem manajemen mutu,
persyaratan layanan, kebijakan mutu dan indikator mutu dan kinerja mutu di Klinik
Pratama Jemursari Empat.
C. LUARAN TINJAUAN
Keluaran atau output Rapat Tinjuan Manajemen (RTM) berisi keputusan dan
tindakan yang berhubungan dengan :
1) Peningkatan efektifitas Sistem Manajemen Mutu dan prosesnya;
2) Peningkatan jasa pelayanan yang berhubungan dengan persyaratan pelayanan;
3) Kebutuhan sumber daya yang diperlukan;
4) Kesesuaian terhadap aktifitas dan proses dari Sistem Manajemen Mutu,
terhadap kebijakan mutu dan pencapaian indikator mutu dan kinerja;
5) Menentukan tindakan pencegahan dan atau tindakan perbaikan secara terus
menerus;
6) Menentukan parameter peningkatan pelayanan Klinik Pratama Jemursari Empat,
insfrastruktur dan proses-prosesnya;
7) Memperbaharui dan melaksanakan kajian-kajian terhadap ukuran-ukuran
indikator dari proses pelayanan Klinik Jemursari Empat;
8) Menentukan tindakan-tindakan untuk melaksanakan perubahan-perubahan,
kebijakan Klinik Pratama Jemursari Empat dan penyediaan Sumber Daya
Manusia;
9) Menentukan tindakan-tindakan untuk melaksanakan terhadap perubahan-
perubahandidalam undang-undang dan peraturan-peraturan yang ditentukan;
10) Menentukan tindakan-tindakan untuk meningkatkan kepuasan dan untuk
mengurangi komplain pelanggan;
11) Menentukan tindakan-tindakan untuk meningkatkan komunikasi dengan
pelanggan;
12) Mengembangkan tindakan pencegahan dan rencana penanganan terhadap
risiko yang telah teridentifikasi.
BAB V
MANAJEMEN SUMBER DAYA
C. INFRASTRUKTUR
Klinik Pratama Jemursari Empat berusaha menyediakan dan memelihara
infrastruktur yang diperlukan untuk mencapai kesesuaian persyaratan terhadap
pelayanan yang diberikan.
Infrastruktur yang dimaksud berupa :
b. Gedung, bangunan dan ruangan, yang terdiri dari :
1) Gedung Klinik induk;
2) Bangunan Instalasi Pengolahan Limbah (IPAL);
3) Ruang Administrasi;
4) Ruang Pendaftaran/Kasir;
5) Ruang Unit Pelayanan Umum;
6) Ruang Tindakan;
7) Ruang Unit Pelayanan Gigi;
8) Ruang Farmasi;
9) Ruang Strerilisasi;
10)Ruang B3;
11)Ruang Pertemuan;
12)Ruang Laktasi.
c. Peralatan penunjang (baik perangkat keras dan perangkat lunak), yang terdiri
dari :
1) Laptop;
2) Printer;
3) Sistem operasi Windows (Pcare);
4) Proyektor dan layar;
d. Fasilitas umum lainnya, yang terdiri dari :
1) Kamar Mandi Pasien;
2) Kamar Mandi Karyawan;
3) Tempat parkir;
4) Musholla;
5) Café sehat.
D. LINGKUNGAN KERJA
Ketua Tim Manajemen Mutu bertanggung jawab terhadap pengelolaan
lingkungan kerja yang diperlukan untuk mencapai kesesuaian persyaratan
pelayanan. Dalam mencapai tujuan tersebut dilakukan berbagai upaya antara lain :
1) Kegiatan kebersihan :
1) Pemantauan kebersihan dalam gedung setiap hari;
2) Pemantauan kebersihan luar gedung setiap hari.
2) Kegiatan penghematan :
1. Kegiatan pemantauan pemanfaatan air setiap hari;
2. Kegiatan pemantauan terhadap sistem instalasi listrik setiap bulan.
BAB VI
PENYELENGGARAAN PELAYANAN
2. Kepuasan Pelanggan :
Sebagai salah satu pengukuran kinerja Sistem Manajemen Mutu, Klinik
Pratama Jemursari Empat memantau informasi tentang persepsi masyarakat
mengenai apakah Klinik Pratama Jemursari Empat telah memenuhi harapan
dan memberikan kepuasan dalam memberikan pelayanan upaya kepada
masyarakat. Metode untuk memperoleh informasi dari masyarakat dilakukan
antara lain dengan dilakukan menggunakan kuisioner, kotak puas/tidak puas,
kotak saran, dan pengaduan langsung (sebutkan metode yang ada di klinik).
3. Audit Internal :
Untuk memastikan efektifitas Sistem Manajemen Mutu yang diterapkan,
di Klinik Pratama Jemursari Empat dilakukan audit internal secara periodik,
yang dilakukan terjadwal dan dilakukan pembahasan dalam pertemuan
internal tim audit internal dan unit terkait yang diperlukan. Audit dilakukan
oleh petugas/tim yang telah dibentuk dengan keputusan Pimpinan Klinik
Pratama Jemursari Empat. Audit internal dilakukan berdasarkan prosedur
dengan ketentuan yang telah ditetapkan dalam Standar Operasional
Prosedur (SOP) audit internal.
Metode audit dilakukan dengan cara wawancara langsung kepada
auditee dan pengamatan secara langsung (observasi). Setiap temuan audit
dicatat dan didokumentasikan dalam Laporan Ketidaksesuaian dan
digunakan untuk memonitor dan mengevaluasi tindakan koreksi yang
dilakukan. Ketua tim audit internal melaporkan hasil kegiatan dan temuan
audit yang tidak dapat terselesaikan kepada Ketua Tim Manajemen Mutu
dengan tembusan kepada Pimpinan Klinik Pratama Jemursari Empat sebagai
bahan masukan untuk Rapat Tinjauan Manajemen (RTM). Persiapan dan
penjadwalan, pelaksanaan serta pelaporan audit, tindak lanjut atas
ketidaksesuaian yang ditemukan dan uraian-uraian lainnya secara rinci
dijelaskan pada Kebijakan dan Prosedur Tanggung Jawab, Wewenang dan
Tata Kerja Tim Audit Internal.
7. Analisis Data :
Klinik Pratama Jemursari Empat menentukan, mengumpulkan dan
menganalisis data layanan administrasi dan manajemen terhadap
masyarakat dan karyawan yang sesuai untuk menunjukkan kesesuaian dan
efektifitas dari Sistem Manajemen Mutu serta untuk mengevaluasi
peningkatan secara terus menerus yang dapat dilakukan. Analisis ini
mencakup data yang dihasilkan dari pemantauan dan pengukuran serta
sumber terkait lainnya. Analisis data menyediakan informasi yang berkaitan
dengan :
1) Kepuasan masyarakat dan karyawan terhadap pelayanan administrasi
dan manajemen;
2) Kesesuaian terhadap persyaratan atau standar pelayanan administrasi
dan manajemen;
3) Karakteristik dan kecenderungan dari proses-proses pelayanan termasuk
peluang untuk tindakan pencegahan;
4) Hasil dari data Rapat Tinjauan Manajemen (RTM), yang meliputi :
a. Hasil Rapat Tinjauan Manajemen (RTM) sebelumnya yang belum
terselesaikan;
b. Hasil audit internal, hasil audit mutu kinerja dan hasil audit mutu
administrasi dan manajemen;
c. Temuan antisipatif manajemen risiko terhadap layanan administrasi dan
manajemen;
d. Hasil kegiatan umpan balik dan survei pelanggan layanan administrasi
dan manajemen;
e. Tindakan-tindakan koreksi dan pencegahan layanan administrasi dan
manajemen yang dilakukan;
f. Kebijakan mutu dan layanan administrasi dan manajemen;
g. Perubahan yang perlu dilakukan terhadap sistem manajemen mutu dan
layanan/penyelenggaraan kegiatan layanan administrasi dan
manajemen;
h. Informasi yang berkaitan dengan pelayanan administrasi dan
manajemen terhadap masyarakat dan karyawan yang tidak sesuai.
8. Peningkatan Berkelanjutan :
Klinik Pratama Jemursari Empat secara terus menerus meningkatkan
sistem manajemen mutu layanan administrasi dan manajemen kepada
masyarakat dan karyawan dengan menggunakan kebijakan mutu, indikator
mutu dan kinerja, hasil audit, analisa data, tindakan perbaikan dan
pencegahan serta tinjauan manajemen. Klinik Pratama Jemursari Empat
akan terus menerus melakukan peningkatan-peningkatan pelayanan
administrasi dan manajemen sesuai dengan tuntutan dari masyarakat dan
karyawan klinik.
9. Tindakan Koreksi :
Tindakan koreksi yang di lakukan oleh Klinik Pratama Jemursari Empat
pada pelayanan administrasi dan manajemen terhadap masyarakat dan
karyawan bertujuan untuk untuk mengurangi, mengidentifikasi penyebab dari
ketidaksesuaian mutu layanan administrasi dan manajemen antara lain :
1) Penentuan sasaran dan pelaksanaan tindakan yang diperlukan agar
ketidaksesuaian mutu layanan administrasi dan manajemen tidak akan
terulang;
2) Mengevaluasi dan memastikan pencatatan hasil layanan administrasi
dan manajemen dilakukan secara benar;
3) Peninjauan terhadap tindakan perbaikan layanan administrasi dan
manajemen yang telah dilakukan;
4) Peninjauan terhadap pelayanan dan Standar Operasional Prosedur
(SOP) yang tidak sesuai;
5) Peninjauan terhadap indikator mutu yang tidak dapat dipenuhi;
6) Peninjauan terhadap penyimpangan dari rencana dan indikator mutu dan
kinerja klinik;
7) Hasil akhir yang tidak dapat di terima yang berasal dari proses kajian,
verifikasi, validasi dan modifikasi, desain dan pengembangan layanan
administrasi dan manajemen;
8) Proses kerja layanan administrasi dan manajemen yang buruk/tidak
memenuhi persyaratan dari personil dan sistem (SOP);
9) Komplain dari pelanggan dan karyawan klinik atau pihak-pihak yang
dapat diidentifikasi secara jelas;
10) Temuan hasil audit yang tidak memuaskan dari unit terkait;
11) Ketidaksesuaian yang teridentifikasi ke dalam proses monitoring dan
pengukuran dari pelayanan administrasi dan manajemen;
12) Ketidaksesuaian yang ditemukan setiap personil dituangkan dalam
formulir permintaan tindakan koreksi dan diajukan kepada Ketua Tim
Manajemen Mutu untuk segera dilakukan tindakan perbaikan;
13) Mekanisme tindakan koreksi dilakukan melalui proses audit internal
maupun dilakukan oleh Tim Manajemen Mutu melalui mekanisme
pertemuan mutu yang secara rinci diuraikan dalam Kebijakan dan
Prosedur Tindakan Koreksi;
14) Keluhan dari pelanggan Klinik Pratama Jemursari Empat (baik lisan
maupun tertulis) diterima dan didokumentasikan oleh Tim Penanganan
Keluhan dan Survei Kepuasan Pelanggan. Keluhan tersebut didapat dari
kotak saran, media informasi atau survei dituangkan dalam buku keluhan
masyarakat selanjutnya dilaporkan kepada Ketua Tim Manajemen Mutu
dengan tembusan Pimpinan Klinik untuk mencari penyebab keluhan dan
melaksanakan tindak lanjut keluhan pelanggan.
Kewajiban Pasien:
1. Pasien wajib membawa :
a. Kartu BPJS dan identitas (KTP/SIM) bagi penggunan layanan
BPJS;
b. Kartu identitas bagi pengguna layanan umum.
2. Pasien wajib mentaati aturan pelyanan dan mematuhi nasehat petunjuk
pengobatan;
3. Pasien wajib mengikuti alur pelayanan Klinik Pratama Jemursari Empat;
4. Memberikan informasi yang benar dan lengkap tentang keluhan
kesehatannya kepada tenaga kesehatan di Klinik Pratama Jemursari
Empat;
5. Menerima konsekuensi atas keputusan pribadinya untuk menolak
rencana terapi yang direkomendasikan oleh tenaga kesehatan;
6. Menghormati hak pasien lain, pengunjung dan hak petugas di
lingkungan Klinik Pratama Jemursari Empat.
5) Pemeliharaan barang milik pelanggan
Klinik Pratama Jemursari Empat melaksanakan pemeliharan terhadap
barang milik pelanggan pada pelayanan klinis, meliputi spesimen atau
dokumen rekam medik melalui pengamanan dokumen-dokumen yang
sesuai dengan Kebijakan dan Prosedur Dokumen Tata Cara Pengelolaan
Spesimen dan Dokumen Tata Cara Pengamanan Dokumen Rekam Medik.
6) Manajemen Risiko dan Keselamatan Pasien
Klinik Pratama Jemursari Empat memastikan kelengkapan instrumen
dan standar implementasi dalam manajemen risiko dan keselamatan pasien.
Keselamatan pasien (patients safety) telah menjadi isu global dalam
pelayanan kesehatan termasuk juga di klinik. Ada 5 (lima) isu penting yang
terkait dengan keselamatan pasien (patiens safety) di bidang kesehatan
yang juga diadopsi oleh Klinik Pratama Jemursari Empat yaitu: keselamatan
pasien (patiens safety), keselamatan pekerja atau petugas kesehatan,
keselamatan bangunan dan peralatan-peralatan di klinik yang bisa
berdampak kepada keselamatan pasien dan petugas, keselamatan
lingkungan yang berdampak terhadap pencemaran lingkungan dan
keselamatan kelanjutan pelayanan klinik. Pelaksanaan Manajemen Risiko
dan Keselamatan Pasien di Klinik Pratama Jemursari Empat memiliki tujuan,
meliputi :
1. Terciptannya budaya keselamatan pasien di Klinik Pratama Jemursari
Empat;
2. Meningkatnya akuntabilitas Klinik Pratama Jemursari Empat terhadap
pasien dan masyarakat;
3. Menurunnya angka Kejadian Tidak Diharapkan (KTD) di Klinik Pratama
Jemursari Empat;
4. Terlaksananya program-program pencegahan sehingga tidak terjadi
pengulangan kejadian yang tidak diharapkan di Klinik Pratama Jemursari
Empat.
BAB VII
MONITORING DAN EVALUASI
Klinik Pratama Jemursari Empat memastikan implementasi Sistem Manajemen Mutu
dilakukan monitoring dan evaluasi secara berkala sebagaimana prosedur monitoring dan
evaluasi yang berlaku. Monitoring dan evaluasi dilakukan berdasarkan perencanaan
yang terjadwal melalui proses analisis terhadap temuan yang didapatkan, meliputi ruang
lingkup ketentuan;
1. Evaluasi terhadap implementasi Manual Mutu dilakukan melalui mekanisme Rapat
Tinjauan Manajemen (RTM) yang dilakukan setahun 2 (dua) kali yaitu Bulan Juni
dan Desember;
2. Setelah dilakukan Rapat Tinjauan Manajemen (RTM) dibuatkan laporan dan
dilakukan evaluasi tindaklanjut yang dilakukan oleh Tim Manajemen Mutu;
3. Laporan Pencapaian Indikator mutu dan kinerja dibuat dengan sedikitnya memuat 4
(tiga) hal, yaitu :
a. Deskripsi parameter indikator mutu dan kinerja yang ditetapkan termasuk target
pencapaian;
b. Hasil pencapaian indikator mutu dan kinerja sampai dengan periode pelaporan,
disajikan dalam bentuk format Pencapaian Indikator mutu dan kinerja dan angka-
angka maupun grafik;
c. Analisa akar penyebab masalah apabila hasil pencapaian indikator mutu dan
kinerja tidak tercapai;
d. Rencana tindakan koreksi yang akan dilakukan terhadap akar masalah dan
target waktu penyelesaian;
BAB VIII
PENUTUP
Dengan semakin meningkatnya tuntutan masyarakat terhadap pelayanan
kesehatan termasuk Klinik maka pelaksanaan kegiatan peningkatan mutu dan
keselamatan pasien sangatlah penting. Salah satu upaya peningkatan mutu adalah
dengan membentuk tim-tim yang terkait dengan pelaksanaan Sistem Manajemen Mutu
dan mengimplementasikannya dengan konsekwen.
Manual Mutu merupakan dokumen yang sangat penting yang tidak dapat
dipisahkan dari pelaksanaan Sistem Manajemen Mutu. Klinik Pratama Jemursari
Empattelah memiliki Manual Mutu yang merupakan panduan dalam pengelolaan proses
implementasi Sistem Manajemen Mutu yang memuat juga indikator mutu dan kinerja
yang harus dicapai.