Frambusiaadalah penyakit kulit menular kronis. Penanganan yang kurang tepat pada penyakit ini, dapat menyebabkan deformitas
yangmenetap pada tulang kaki dan hidung.
1. Penyebab Penyakit
Penyakit Frambusiadisebabkan oleh kuman Treponema pallidum subspesies pertenue.
2. Sumberdan Cara Penularan
Manusia satu-satunya sumber penularan dengan kontak langsung luka terbuka dengan lesi frambusia. Cairan (getah, eksudat) yang
keluar dari lesi frambusia stadium 1 mengandung banyak bakteri frambusia yang sangat menular. Bakteri frambusia tidak dapat
menembus kulit utuh, tetapi masuk melalui luka lecet, goresan atau luka infeksi kulit lainnya. Lesi frambusia yang sudah lama sudah
tidak menular.
5. Manifestasi Klinis
Manifestasi klinis frambusia terbagi dalambeberapa stadium perkembanganyang ditunjukkan dalamperubahan
bentuk lesi.
Gambar 2. Gambar 3.
Papul Papiloma
Papul dan papiloma dapat pecah menjadi koreng (ulkus). Dasar koreng cukup dalam (sampai lapisan subkutaneus),
berbenjol- benjol seperti permukaanbuah rashberry (granulasi) yang biasanya terkonsentrasi di tengah-tengah ulkus,
dengan tepi ulkus keras. Lesi papul, papiloma dan ulkus sedikit gatal tetapi tetap tidak terasa sakit (tidak mengeluh
sakit ketika ditekan). Getah terus diproduksi, yang sebagian akan mengering membentuk krusta yangmenutup lesi.
Beberapa papul atau papiloma menjadi satu membentukgambaran dapat pecah membentuk ulkus (chancre of yaws,
frambesioma). Satelit-satelit papul jugabisa bermunculan disekitar ulkus.
Kadang-kadang pada stadium ini bisa terjadi demam atau sendi-sendi ngilu disertai pembesaran kelenjar getahbening
regional (lipat ketiak, leher, lipat paha). 4
Gambar 9. Cacat pada tulang, sendi dan jaringan yang terserang frambusia
Secara garis besar, gejala klinik frambusia menurut stadium perjalanan penyakitnya dijelaskan pada tabel 1.
Tabel 1
Gejala Klinik FrambusiaMenurutStadium Perjalanan Penyakit
STADIUM STADIUM 2 STADIUM
a. Papul : 1 Lesi di kulit dal3am bentuk sama dengan - Gumma (benjolan yang mengalami
- Tunggal Stadium I, tetapi tersebar di beberapa perlunakan dan merusak sehingga
(mother tempat, terutama muka, lengan, tungkai menjadi cacat)
yaws) dan pantat. - Gangosa (hidung keropos)
- Lebih dari 1 - Juxta articuiar nodes (benjolan pada
(multiple Lesi dapat terjadi pada tempat sendi) bisa menjadi bengkok, kelainan
yaws) khusus : Telapak tangan/ telapak tulang seperti pedang
b. Papiloma kaki: - Gondou: benjolan di tulang
c.
LesiNodul
Stadium 1 ini kemudian menghilang, --pecah-pecah (fisurasi)
penebalan (hiperkeratotik) - Telapak tangan/ telapak kaki :
d. Ulkbakteri
tetapi us masuk ke dalam peredaran - nyeri hiperkeratotik, fisurasi
e. Krusto
darah (sistemik) dan masuk Stadium
2 papiloma
DINI LANJUT
Sangat Tidak/kurang
menular menular
8
Coccidioidomycosis Ektima
Gambar 10. Diagnosis Banding Frambusia
BUKU SAKU PENGENDALIANPENYAKIT
FRAMBUSIA
Psoriasis Tinea Versicolor
Pioderma
Kusta
b. Pemeriksaan penunjang
Setiap kasussuspek atau kasus probabelsebaiknya dilakukan pemeriksaan serologi dan/atau pengujian lain di
laboratorium, terutama kasus suspek di desa yang sudah lama tidak terdapat kasus konfirmasi. Ini penting,
karena penyakit kulit lain banyakyang serupa dengan lesi pada frambusia (lihat diagnosis banding).
Pemeriksaan serologis pada frambusia menggunakan cara pemeriksaanyang sama dengan pemeriksaan pada
penyakit sifilis yaitu dengan TPHA-RDT dan dievaluasi dengan RPR/VDRL. Pemeriksaan serologi dapat
bermanfaat untuk mengkonfirmasi kasus frambusia yangmeragukan (suspek dan probabel) dan menemukan
penderita-penderita dalam masa laten yang tidak menunjukkan gejala klinis tetapi ternyata seropositif.
Penderita seperti ini adalah sumber penularan frambusia tersembunyi.
Hingga saat ini belum ada pemeriksaan serologi spesifik untuk frambusia. Pemeriksaan serologi yang ada,
biasanya digunakan untuk pemeriksaan serologi sifilis, hasil pemeriksaan ini tidak bisa membedakan
T.pallidum (sifilis) dan T.pertenue (frambusia). Terdapat 2 metode pemeriksaan yang umumnya dilakukan,
Rapid Treponemal Testdan Non Treponemal Test (RPR atau VDRL).
Surveilans Frambusia adalah kegiatan pengamatan yang sistematis dan terus-menerus terhadap data dan informasi
tentang kejadian penyakit atau masalah kesehatan dan kondisi yang mempengaruhi terjadinya peningkatan dan penularan
penyakit atau masalah kesehatan untuk memperoleh dan memberikan informasi guna mengarahkan tindakan pengendalian dan
penanggulangan secara efektif dan efisien untuk melaksanakan program eradikasi frambusia.
Surveilans Frambusia merupakan titik kritis penyelenggaraan upaya eradikasi frambusia, terutama saat menentukan
tidak ada lagi penularan di suatu wilayah. Surveilans frambusia harus dilakukan di seluruh wilayah di Indonesia baik di wilayah
bebas maupun di wilayah endemis. Pada wilayah endemis, surveilans dilakukan sebelum dan setelah kegiatan Pemberian Obat
Pencegahan Massal (POPM). Skema pelaksanaan kegiatan Surveilans Frambusiadigambarkan pada Gambar 13.
Surveilans frambusia terdiri dari beberapa kegiatan pokokyang secara garis besar dijelaskan pada tabel 2.
Secara teknis pelaksanaan surveilans kasus frambusia adalah melaksanakan perekaman, pengolahan data
frambusia, analisis dan pelaporan.
a. Perekamandan PengolahanDataKasus Frambusia
Masing-masing sumber data kasus frambusia yang menemukan kasus frambusia akan merekam data
frambusia sesuai format masing-masing format di sumber data. Data kasus frambusia kemudian
dipindahkan/digabung dalam daftar kasus frambusia dalam hal ini adalah Register Frambusia Puskesmas
(Lampiran 2).
Data dalam Register Frambusia inilah menjadi sumber data yang akan dianalisis dan dilaporkan ke Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota, DinasKesehatan Provinsi dan data nasional di Kementerian Kesehatan
Kasus-kasus frambusia yang ditemukan di fasilitas pelayanan kesehatan (Puskesmas, Puskesmas Pembantu,
Pos Kesehatan Desa), ditemukan pada kegiatan Puskesmas Keliling, melalui kegiatan Pemeriksaan Sekolah,
atau hasil kegiatan POPM dan lain sebagainya, dipindahkan atau digabung ke dalam Register Frambusia
Puskesmas, sebagaidata individu.
b. Analisis
Data kasus frambusia yang telah dihimpun dalam Register Frambusia Puskesmas/Rumah Sakit dapat dilakukan
analisis untuk keperluan:
1) Pemetaan endemisitas dan risiko penularan frambusia serta merumuskan metode POPM frambusia di setiap
desa
2) Monitoring dan evaluasi dampak POPM frambusia, baik penemuanmaupun POPM frambusia
Kelengkapan laporan Laporan Bulanan Register Frambusia wajibdimonitor di setiap tingkatan pelaporan.
Tanda “X” pada laporan Distribusi Kasus Frambusia Menurut Puskesmas bulan tertentu, menunjukkan
Puskesmasbelum membuat laporan. Kelengkapan laporan Register Frambusia Puskesmasdan Rumah Sakit di
monitor dari banyaknya jumlahtanda “X” tersebut (Lampiran 8)
5 Survei serologi
Survei serologi adalah melakukan identifikasi adanya orang-orang terinfeksi frambusia diantara populasi anak 1-5
tahun di wilayah Kabupaten/Kota tertentu yang dilaksanakan setelah wilayah tersebut tidak ditemukan kasus
frambusia. Sasaran survei
Pemberian obat pencegahan massal total penduduk atau disebut POPM total penduduk adalah memberikan obat
pencegahan kepada semua penduduk di desa endemis secara serentak (total penduduk) diikuti dengan intensifikasi
surveilans serta POPM kasus dan kontak agar mata rantai penularan frambusia dapat dihentikan di seluruh wilayah
Kabupaten/Kota. Pelaksanaan POPM bertujuan untuk menghentikan penularan frambusia di seluruh wilayah
Kabupaten/Kota secara cepat dan efisien.
POPM total penduduk adalah upaya khusus untuk mempercepat penghentian penularan frambusia di
kabupaten/kota yang memiliki desaendemis frambusia. Metodeyang diterapkanadalah:
a. POPM total penduduk (menggunakan azitromisin) pada desaendemis frambusia secara serentak.
b. Intensifikasi surveilans kasus frambusia pasca POPM total penduduk di semua desa, baik desa endemis maupun
desa lainnya.
c. Setiap kasus frambusia yang ditemukan di daerah yang telah melaksanakan POPM total penduduk segera
dilakukan POPM kasus dan kontak
Sasaran POPM total penduduk adalah semua penduduk di desa endemis, kecuali yang ditunda
pengobatannya.Sasaran pemberian obat pada kasus yang ditemukan setelah dilakukan POPM total penduduk adalah
kasus dan semua kontak erat, kecuali yang ditunda pengobatannya. Penduduk yang tidak diberi/ditunda
pengobatannya adalah penduduk berusia 2 tahun atau kurang, atau lebih dari 69 tahun, wanita hamil, warga sakit
berat, atau alergi obat tertentu. Obatyang diberikan adalah tablet azitromisin dosis
Pada pelaksanaan di lapangan, pemberian obat Azitromisin dijelaskan pada tabel 3. Kasus < 2 tahun dan>69 tahun,
wanita hamil, warga sakit berat, atau alergi obat azitromisin, pengobatannya konsultasikan ke dokter.
Umur
Nama Obat (tahu Dosis Cara Pemberian Lama Pemberian
n)
Azitromisin tablet 2-5 th 500 mg Oral Dosis tunggal
1x
sehari
6–9 th 1000 mg Oral Dosis tunggal
1x
sehari
10-15 th 1500 mg Oral Dosis tunggal
1x
sehari
16-69 th 2000 mg Oral Dosis tunggal
1x
sehari
B.1 Pemeriksaan
5 Frambusia
6 di 7 8 9 10 11 12 13
Sekolah0
Total Semua 0 0 0 0 0
Sekola %
h
1
2
3
4
5
6
C. Puskesmas Keliling dan Kunjungan Rumah (PK&KR) di Desa
Jml Jml Jml Desa
FRAMBUSIA
BUKU SAKU PENGENDALIANPENYAKIT
1
2
3
4
5
6
45
Lampiran 2
Register Frambusia
Puskesmas
Kabupaten/Kota :
Puskesmas : Kode :
Tahun :
Umur
Hasil
Hasil
Jens Kelamin
Periksa (Y/T)
Periksa (Y/T)
Bentuk Lesi
Lokasi Lesi
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 25
Catatan
Daftar Kasus dan Kontak ini merupakan lampiran Penyelidikan dan Pengobatan Kasus Kontak
Nomor Kasus : Hanya kasus konfirmasi atau kasus probable mendapat Nomor Kasus, terdiri atas Kode Puskesmas (9 digit)-Tahun (4 digit) - nomor urut
kasus (3 digit)
Hubungan dengan kasus indeks : Indeks/kasus yg pertama kali ditemukan (I), keluarga (K), tetangga (T), teman sepermainan (TS), teman kerja (TK)
Bentuk Lesi : papula (P), papiloma(PI), ulkus(U), makula(M), hiperkeratosis(K), lesi tulang(T)
Lokasi lesi : tangan(T), kaki(K), muka(M), badan(B)
Hasil Pemeriksaan : (+) / (-)
Diagnosis : Konfi rmasi (K) = kasus suspek atau kasus probable frambusia dengan pengujian RDT (+)
RDT negatif (R) = kasus suspek atau kasus probable dengan pengujian RDT (-)
Probable (P) = kasus suspek yang tinggal di desa/kelurahan endemis frambusia atau kontak erat dengan penderita
frambusia konfi rmasi/probable dg lokasi lesi pada tungkai, lutut atau kaki ATAU Usia <15 tahun
Suspek (S) = seseorang yang menunjukkan satu atau lebih gejala/tanda klinis frambusia (> 2 minggu)
Pengobatan : Benzathine penicillin (BP), Azitromisin (Azt), lainnya ditulis lengkap
Hasil Follow Up : Sembuh (S), Masih Sakit (MS)
Contoh pengisian:
Distribusi Kasus Frambusia Menurut Desa
Non Endemis
Konfirmasi
Probable
Endemis
Total
7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6
Non Endemis
Konfirmasi
Probable
Endemis
Total
An 0 0 0 0 1 0 1 2 1 1 2 1 5 4 9 +
Ak 0 1 2 1 0 1 1 3 0 1 0 1 8 3 11 +
Bw 0 3 0 2 1 0 0 2 1 1 0 0 4 6 10 +
.........
Total 0 4 2 3 2 1 2 7 2 3 2 2 17 13 30 2 1
Total
No Urut Jumlah Jumlah Anak Berumur <15 Tahun Berobat Desa Aktif
Nama Desa
Penduduk
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Frekuensi Aktif
Total 6 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
1
2
3
4
5
6
<--- semua Desa/Dusun terdaftar, jika ingin menambah baris record, lakukan insert
Catatan
Monitor ini dibuat oleh Puskesmas dan digunakan untuk monitor Desa/Dusun yang sudah atau belum melaksanakan Pemeriksaan
Frambuisa untuk memastikan ada tidaknya frambusia
Sumber data adalah Register Berobat Pada Kegiatan Puskesmas Keliling
Contoh Pengisian:
No Urut Jumlah Jumlah Anak Berumur <15 Tahun Berobat Desa Aktif
Nama Desa
Penduduk
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Frekuensi Aktif
Total 6 2240 0 10 0 115 40 21 140 49 0 0 0 0 11 5
FRAMBUSIA
BUKU SAKUPENGENDALIAN PENYAKIT
<--- semua Desa/Dusun terdaft ar, jika ingin menambah baris record, lakukan
insert
Catatan
Monitor ini dibuat oleh Puskesmas dan digunakan untuk monitor Desa/Dusun yang sudah atau belum melaksanakan
Pemeriksaan
Frambuisa untuk memasti kan ada ti daknya frambusia
Sumber data adalah Register Berobat Pada Kegiatan Puskesmas Keliling
48
Lampiran 5
No Urut Nama Sekolah Jumlah Jumlah Anak Diperiksa Frambusia Sekolah Aktif
Siswa
(Kode Sekolah) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Frekuensi Aktif
Total 6 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
1
2
3
4
5
6
<--- semua sekolah terdaftar, jika ingin menambah baris record, lakukan insert
Catatan
Monitor ini dibuat oleh Puskesmas dan digunakan untuk monitor Sekolah yang sudah atau belum melaksanakan Pemeriksaan
Frambuisa untuk memastikan ada tidaknya frambusia
Sumber dam Monitor adalah Register Pemeriksaan Frambusia di Sekolah.
Contoh Pengisian:
No Urut Nama Sekolah Jumlah Jumlah Anak Diperiksa Frambusia Sekolah Aktif
Siswa
(Kode Sekolah) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Frekuensi Aktif
FRAMBUSIA
BUKU SAKU PENGENDALIAN PENYAKIT
<--- semua sekolah terdaftar, jika ingin menambah baris record, lakukan insert
Catatan
Monitor ini dibuat oleh Puskesmas dan digunakan untuk monitor Sekolah yang sudah atau belum melaksanakan Pemeriksaan
Frambuisa untuk memastikan ada tidaknya frambusia
Sumber dam Monitor adalah Register Pemeriksaan Frambusia di Sekolah.
49
Lampiran 6
Kepada Yth.
1. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi
2. Direktur Jenderal PP&PL, Kementerian Kesehatan
Kabupaten/Kota
1. Kinerja Pelaporan
a. Jumlah Puskesmas Yang Ada
b. Jml Puskesmas Melapor Bulan ini
c. Jml Puskesmas telah kirim >6 laporan tahun ini *)
Mengetahui,
Kabid / Kadinkes
…………………..
NIP
50
Lampiran 7
Register Frambusia
Kabupaten/Kota
Kabupaten/Kota
Tahun
Hasil
Hasil
Jens Kelamin (L/P)
Umur (dlm thn)
Periksa (Y/T)
Periksa (Y/T)
Bentuk Lesi
Lokasi Lesi
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
Catatan
Hubungan dengan kasus indeks : Indeks/kasus yg pertama kali ditemukan (I), keluarga (K), tetangga (T), teman sepermainan (TS), teman kerja (TK)
Bentuk Lesi : papula (P), papiloma(PI), ulkus(U), makula(M), hiperkeratosis(K), lesi tulang(T)
Lokasi lesi : tangan(T), kaki(K), muka(M), badan(B)
Hasil Pemeriksaan : (+) / (-)
Diagnosis : Konfirmasi (K) = kasus suspek atau kasus probable frambusia dengan pengujian RDT (+)
RDT negatif (R) = kasus suspek atau kasus probable dengan pengujian RDT (-)
Probable (P) = kasus suspek yang tinggal di desa/kelurahan endemis frambusia atau kontak erat dengan penderita frambusia konfirmasi/probable
dg lokasi lesi pada tungkai, lutut atau kaki ATAU Usia <15 tahun
Suspek (S) = seseorang yang menunjukkan satu atau lebih gejala/tanda klinis frambusia (> 2 minggu)
Pengobatan : Benzathine penicillin (BP), Azitromisin (Azt), lainnya ditulis lengkap
Hasil Follow Up : Sembuh (S), Masih Sakit (MS)
Jumlah
Kasus Jumlah
setahun Desa
Jumlah
Nama Kasus Probable/ Konfirmasi terakhir
Puskesmas (Bulan)
/Rumah Tanda “X” berarti belum
Sakit melapor
7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6
Non Endemis
Konfirmasi
Probable
Endemis
Catatan :
Tabel ini sekaligus merupakan lampiran laporan Register Frambusia oleh
Total
Dinkes Kab/Kota ke Dinkes Provinsi dan Kementerian Kesehatan dalam
bentuk file Excell
Contoh Pengisian:
Jumlah
Jumlah
FRAMBUSIA
BUKU SAKU PENGENDALIANPENYAKIT
Kasus
setahun Desa
Jumlah
Nama terakhir
Kasus Probable/ Konfirmasi
Puskesmas (Bulan)
/ Tanda “X” berarti belum melapor
Rumah
Non Endemis
Sakit
Konfirmasi
Probable
Endemis
Total
7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6
Catatan :
Tabel ini sekaligus merupakan lampiran laporan Register Frambusia oleh Dinkes
52
Kab/Kota ke Dinkes Provinsi dan Kementerian Kesehatan dalam bentuk file Excell
Raja Sehat 0 4 2 3 2 1 2 7 2 3 2 2 17 13 30 2 1
Marebak 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 12
Silau 0 0 0 x 0 0 0 x 0 0 x x 0 0 0 0 11
......
Total 0 4 2 3 3 1 2 7 2 3 3 3 20 13 30 2 33
Lampiran 9
Kode Nama Jml Desa Melaksanakan Pusling dan Pemeriksaan Rumah Desa Aktif Frek Lap Diterima
Jml Desa
Puskesmas Puskesmas 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Jml % Kegiatan Jml %/ 12 bl
TOTAL
Catatan
* Monitor ini dibuat oleh Dinas Kesehatan Kab/Kota dan digunakan untuk monitor % desa-desa yang sudah dan belum melaksakan Puskesmas Keliling dan
Kunjungan Rumah untuk memastikan ada tidaknya frambusia. Kolom warna dasar biru adalah tempat Anda memasukkan data
* "X" adalah tidak ada laporan. Kelengkapan laporan Puskesmas se Kab/Kota minimal 90 % per tahun, dan setiap Puskesmas minimal 60 % per tahun
* Sumber data Monitor adalah laporan bulanan Eradikasi Frambusia Puskesmas
* Jika ingin menambah record, buat insert kemudian copy kan formula dari kolom yang sama
Contoh Pengisian:
% Laporan Puskesmas/Bulan
100.0
100.0
100.0
100.0
100.0
100.0
100.0
33.3
>>
0.0
0.0
0.0
0.0
Jml Desa Melaksanakan Pusling dan Pemeriksaan Rumah Desa Aktif Lap Diterima
FRAMBUSIA
BUKU SAKU PENGENDALIANPENYAKIT
Catatan
* Monitor ini dibuat oleh Dinas Kesehatan Kab/Kota dan digunakan untuk monitor % desa-desa yang sudah dan belum melaksakan Puskesmas
Keliling dan
Kunjungan Rumah untuk memastikan ada tidaknya frambusia. Kolom warna dasar biru adalah tempat Anda memasukkan data
* "X" adalah tidak ada laporan. Kelengkapan laporan Puskesmas se Kab/Kota minimal 90 % per tahun, dan setiap Puskesmas minimal 60 % per
tahun
* Sumber data Monitor adalah laporan bulanan Eradikasi Frambusia Puskesmas
* Jika ingin menambah record, buat insert kemudian copy kan formula dari kolom yang sama
53
Lampiran 10
Kode Nama Jml Jml Sekolah Melaksanakan Pemeriksaan Frambusia Sekolah Aktif Frek Lap Diterima
Puskesmas Puskesmas Sekolah 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Jml % Kegiatan Jml %/ 12 bl
TOTAL
Catatan
* Monitor ini dibuat oleh Dinas Kesehatan Kab/Kota dan digunakan untuk monitor % sekolah yang sudah dan belum melaksakan pemeriksaan frambusia
untuk memastikan ada tidaknya frambusia. Kolom warna dasar biru adalah tempat Anda memasukkan data
* "X" adalah tidak ada laporan. Kelengkapan laporan Puskesmas se Kab/Kota minimal 90 % per tahun, dan setiap Puskesmas minimal 60 % per tahun
* Sumber data Monitor adalah laporan bulanan Eradikasi Frambusia Puskesmas
* Jika ingin menambah record, buat insert kemudian copy kan formula dari kolom yang sama
Contoh Pengisian:
% Laporan Puskesmas/Bulan
100.0
100.0
100.0
100.0
100.0
100.0
100.0
33.3
>>
0.0
0.0
0.0
0.0
FRAMBUSIA
BUKU SAKUPENGENDALIAN PENYAKIT
Kode Nama Jml Jml Sekolah Melaksanakan Pemeriksaan Frambusia Sekolah Aktif Frek Lap Diterima
Puskesma Puskesma Sekola 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Jml % Kegiata Jml %/ 12 bl
s s h n
TOTAL 3 26 3 2 1 4 0 4 6 6 0 0 0 0 9 34.6 26 22 61.1
123456789 Parung 14 2 x 0 1 0 4 4 2 4 28.6 13 7 58.3
123456788 Sawangan 8 1 x 1 2 0 0 1 3 3 37.5 8 7 58.3
123456787 Serdang 4 0 2 0 1 0 0 1 1 2 50.0 5 8 66.7
#DIV/0! 0 0 0.0
#DIV/0! 0 0 0.0
#DIV/0! 0 0 0.0
#DIV/0! 0 0 0.0
Catatan
* Monitor ini dibuat oleh Dinas Kesehatan Kab/Kota dan digunakan untuk monitor % sekolah yang sudah dan belum melaksakan pemeriksaan
frambusia
untuk memastikan ada tidaknya frambusia. Kolom warna dasar biru adalah tempat Anda memasukkan data
* "X" adalah tidak ada laporan. Kelengkapan laporan Puskesmas se Kab/Kota minimal 90 % per tahun, dan setiap Puskesmas minimal 60 % per
tahun
* Sumber data Monitor adalah laporan bulanan Eradikasi Frambusia Puskesmas
* Jika ingin menambah record, buat insert kemudian copy kan formula dari kolom yang sama
54
Lampiran 11
Kepada Yth.
1. Direktur Jenderal PP&PL, Kementerian Kesehatan
Provinsi
1. Kinerja Pelaporan
a. Jumlah Puskesmas Yang Ada
b. Jml Puskesmas Melapor Bulan ini
c. Jml Puskesmas telah kirim >6 laporan tahun ini *)
Mengetahui,
Kabid / Kadinkes
Lampiran 12
Rangkuman
1 Tahun/Bulan Kegiatan
2 Jumlah Penduduk Desa
3 Jumlah anak<15 th berobat
4 Jumlah kasus konfirmasi/probable
5 Jumlah
suspek
6 Jumlah kasus RDT (-)
Contoh Pengisian:
3
4
5
6
7
8
9
10
Rangkuman
1 Tahun/Bulan Kegiatan
2 Jumlah Penduduk Desa
3 Jumlah anak<15 th berobat
4 Jumlah kasus konfirmasi/probable
5 Jumlah suspek
6 Jumlah kasus RDT (-)
56
Lampiran 13
Register Pemeriksaan F r ambu si a di Sekolah Contoh Pengisian:
Kabupaten/Kota :
Puskesmas : Register P emer i k saan F r amb u si a di Sekolah
Nama Sekolah, Kelas :
Kabupaten/Kota : Atas Angin
Tgl/Bulan/Tahun :
Puskesmas : Raja Sehat
Lokasi Lesi
Diagnosis
Koreng (Y/T) No N am a Murid **)
Bentuk Lesi
Lesi (Y/T)
Lokasi Lesi
Periksa
Periksa
Koreng (Y/T)
Umur
Lesi (Y/T)
(Y/T)
Hasil
Hasil
(P/L)
Periksa
Periksa
Umur
Hasil
Hasil
1 2 4 5 6 7 8 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 2 4 5 6 7 8 10 11 12 13 14 15 16 17 18
2 Kaji 9 L Y Y T Sehat x
4 Sairin 9 P Y T Y 20 U K T - T - s us pek x
Rangk uman
Rangk uman
1. Ta h u n / B u l a n K e g i a t a n
1. Ta h u n / B u l a n K e g i a t a n 2. J umlah Mur id