FRAMBUSIA
Diagnosis Frambusia
• tidak fatal
• cacat penampilan dan fisik,
Prognosis gangguansosialisasi,
diskriminasi
Penularan
Sumber • manusia
penularan
• Berasal dari cairan eksudat /serum
• kontak langsung kulit-kulit
Cara • kontak melalui lalat, alat rumah
penularan: tangga, keluarga
• Kontsk saat memberi ASI dari Ibu
ke anak
• 9-90 hari
Inkubasi • rata-rata 3 minggu
Faktor risiko
Komunitas sosek rendah
(kemiskinan, padat, gizi
buruk)
Kuman:
Treponema Kontak langsung
pertenue melalui luka
Penyediaan AB,
kebersihan perorangan
Perjalanan penyakit
Kronik dan dapat menyebabkan destruksi jaringan -->
sembuh dengan deformitas
Masa inkubasi 9-90 hari (rerata 21 hari)
Lesi awal muncul di daerah port d’entre
Terbagi dalam tiga stadium
KASUS FRAMBUSIA
1. Suspek
Seseorang dgn satu atau lebih gejala/tanda klinis (> 2 minggu) sbb:
• Papul atau papilloma
• Ulkus frambusia (terdapat krusta dan tidak sakit)
• Hiperkeratosis di telapak tangan dan telapak kaki (early)
• Perubahan pada tulang dan sendi (early)
4. Suspek/Probable RDT (-)
Dokumentasi
Kemenkes dan
Mitja et al
Frambusia
disertai infeksi
sekunder
Dokumentasi Kemenkes
Dokumentasi
Kemenkes
Dokumentasi Yudo, Halmahera Barat 2018
Laten awal dan Stadium II
Mother yaws sembuh sendiri --> periode laten 10-16 minggu (sampai 2
tahun) tanpa gejala
Stadium II: erupsi lesi kulit menyebar dengan sengkelan
Tanpa diserti gejala pengikut lain
Lesi daughter yaws (pianomas): papul-plak eritematosa tidak
gatal, basah, verukosa, berkeropeng dengan ukuran lebih kecil
Stadium II
Lesi dapat muncul di mana saja (termasuk
daerah lipatan dan selaput bening/mukosa)
Pada ketiak, lipatan kulit, dan permukaan mukosa ->
lebih banyak lesi papiloma
Lesi plak hiperkeratotik di telapak tangan/
kaki disertai fisura atau ulserasi, terasa nyeri (crab
yaws)
Dapat mengalami ulserasi
Dapat mengenai tulang dan sendi
Stadium II
Dokumentasi Kemenkes
Crab yaws
Doc Bertrand Mafart MD, TheLancet Doc dr. Catharina, SpKK, Papua 2017
Pemeriksaan
Laboratoriu
m
Diagnosis frambusia biasanya cukup dari temuan klinis
T. pertenue tidak dapat dibedakan dengan T. pallidum secara
mikrobiologis, histopatologis, biokimia, serologis, atau bahkan
dengan molekular DNA
Sedikit perbedaan dengan DNA sequencing
Uji serologik untuk sifilis dapat digunakan untuk
frambusia
Terbagi atas uji treponemal dan non-treponemal
Titer uji dapat bervariasi sesuai stadium (bahkan
negatif di awal infeksi)
Uji non treponemal: VDRL, RPR
Uji treponemal konfirmasi: TPHA, MHA-TP, FTA
Abs
Pemeriksaan mikroskop lapangan gelap
Uji non-treponemal
Antigen nonspesifik (kardiolipin)
Titer meningkat seiring perjalanan penyakit (mis. 1/4, 1/8, 1/16, dst)
kemudian menghilang beberapa bulan setelah terapi
Sangat sensitif tapi tidak spesifik
Positif palsu pada kusta, TB, infeksi virus (cacar, campak, mononukleosis)
Digunakan untuk skrining dan evaluasi terapi
Doc Kemenkes
Skabie
s
Tinea Pitiriasis
versikolor
Gizi
RDT RPR Kepadatan
Anak
sekitarn
ya
Ortu
LAPOR
Terima