Anda di halaman 1dari 36

Pendahuluan, Campak dan

Rubella/Congenital Rubella Syndrome


(CRS)

Pelatihan Campak, Rubella dan ‘Congenital Rubella Syndrome’


Bagi Petugas Surveilans Puskesmas dan RS se-Kabupaten Kebumen
Tinjauan Umum
1. Campak
a. Virus campak
b. Penyakit campak dan epidemiologinya
2. Rubella
a. Virus rubella
b. Penyakit rubella/CRS dan epidemiologinya
3. Ringkasan
Virus campak
• Virus RNA

• Family: Paramyxoviridae

• Genus: Morbillivirus

• Manusia merupakan reservoir satu-satunya

• Ditularkan melalui sekresi pernafasan dan


percikan udara (aerosols)

• Berkembang biak di saluran pernafasan

• Dikenal 24 genotipe, tersebar secara geografis


Distribusi Genotipe campak
dari Jan s/d Des 2013

Dari 24 genotipe yang


diketahui, hanya 6 yang
terdeteksi pd th 2013

Not applicable
The boundaries and names shown and the designations used on this map do not imply
the expression of any opinion whatsoever on the part of the World Health Organization
concerning the legal status of any country, territory, city or area or of its authorities, or
Data source: MeaNS Database concerning the delimitation of its frontiers or boundaries. Dotted lines on maps
represent approximate border lines for which there may not yet be full agreement.
Updated on 03 February 2014 ©WHO 2014. All rights reserved.
Karakteristik Campak
Suatu penyakit akut
• Sangat infeksius: hampir semua orang yang terpapar
akan jadi sakit bila tidak punya kekebalan (R0 = 12-18)*
• Masa inkubasi: 8-15 hari (rash to rash interval 7-21 hari)
• Penderita menularkan penyakit dari 4 hari sebelum
hingga 4 hari setelah ruam muncul
• Kematian tinggi pada anak <1 th dan dewasa

R0 = basic reproduction number = jumlah kasus sekunder tertular


dari kasus primer bila tidak ada imunisasi
Penyakit campak:
Manifestasi klasik
• Demam
• Ruam makulopapular
• 3C:
 Cough (batuk)

 Coryza (pilek/hidung
meler)
 Conjunctivitis (mata
merah)
Photo courtesy of Professor Samuel Katz,
Duke University Medical Center.
Perjalanan Klinis Campak
- Masa Prodromal: 2-4 hari
 Demam (suhu meningkat setiap hari), batuk, pilek, mata

merah
 Koplik spots: bintik putih kecil di mukosa pipi – khas

(pathognomonic)
 Merupakan masa paling menular (virus shedding)

- Ruam: timbul 2-4 hari setelah masa prodromal


-
Mulai di muka, kepala, leher, menyebar ke bawah dan
ekstremitas
-
Hilang dalam ~8 hari, dengan urutan sama seperti saat
timbul
-
Pasien menularkan dari 4 hari sebelum hingga 4 hari
setelah timbul ruam
Ruam Makulo-Papular
Koplik’s Spots
Perjalanan Klinis Campak

Masa Inkubasi Prodromal Ruam


( 7–21 hr sebelum ruam) (sekitar 4 hr (sekitar 4–8 hr)

-21-20
-19-18-17-16-15-14-13-12-11-10 -9 -8 -7 -6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7 8

Ruam 4 hr setelah
21 hr sebelum 4 hari sebelum ruam
ruam timbul ruam Akhir masa
Paparan paling dini Mulai kemungkinan penularan
menularkan
Penderita
ditemukan di
sini
Komplikasi Campak-1
 Yaitu semua keadaan penyakit atau kematian yang tidak jelas disebabkan
oleh penyebab lain (mis. trauma) dalam waktu 30 hari setelah timbul ruam

 Sebagian besar terjadi pada minggu ke 2 dan 3

 Biasanya berupa otitis media, diare, pneumonia, lebih jarang berupa


keratitis, dan kematian

 Angka kematian atau Case Fatality Ratio (CFR) 0.1 – 10 % (bisa mencapai
30% pada situasi darurat kemanusiaan / pengungsian)
Komplikasi Campak - 2
Parut Kornea,
kebutaan
Vitamin A Deficiency

Ensefalitis
Pada anak lb besar,
dewasa
Cacat kronis
~ 0.1% kasus
Pneumonia &
diare
Umum di negara berkembang
Pneumonia terjadi pada ~ 5-10% kasus,
Deskuamasi: terjadi pada kulit, saluranumumnya super-infeksi bakterial, penyebab
nafas dan saluran cernat
utama kematian
Komplikasi Campak - 3
Sub-acute Sclerosing Panencephalitis (SSPE)

- Komplikasi lambat: rata-rata 7 tahun setelah infeksi


campak

- Jarang (1 dari 100,000 kasus)

- Penyakit degeneratif SSP dengan perubahan


kepribadian, kejang, cacat motorik, bisa berkembang ke
koma dan kematian
Komplikasi Campak – 4
Faktor Risiko
 Umur (bayi atau dewasaa)

 Status gizi yang buruk

 Defisiensi vitamin A

 Imunodefisiensi seluler (mis., HIV, kanker/pengobatan kanker)


Epidemiologi Campak
Masa pre-vaksin dan pos Vaksin
Pre-vaksin atau Cakupan vaksinasi
cakupan rendah tinggi
- KLB besar & sering (q2–4y)
- KLB lebih kecil dan lebih jarang
8000 - Kasus umumnya tdk divaksinasi 100%
- lebih banyak kasus pada bayi, anak
7000
- Kebanyaan balita
lb besar dan dewasa (muda)
90%
-1-2 th di AFR
- Lb banyak kasus pada orang yang 80%
6000 -5-6 th di US, EUR tidak divaksinasi 70%
5000 pd masa dewasa ada proteksi alami

Coverage
-
60%
Cases

4000 50%

3000 40%
30%
2000
20%
1000 10%
0 0%

Kasus Campak Cakupan imm. Campak


Reproduction Numbers (Ro) untuk Penyakit
yg Dapat Dicegah dengan Imunisasi

Penyakit Transmisi R0*


Campak Udara 12 - 18

Pertusis Udara 12 - 17

Rubella Udara 6-7

Difteri Air liur 6-7

Mumps Udara 4-7

Polio Fekal Oral


*Basic reproduction number: jumlah rata-rata kasus
5-7

sekunder yang tertular dari kasus indeks tunggal pada


populasi yang sepenuhnya rentan.
Herd Immunity - Skenario I
kebal Rentan Penular

Kekebalan populasi rendah

Kemungkinan penular bertemu yg rentan tinggi


Penyakit menyebar cepat. Transmisi terus
berlangsung. KLB sering
Herd Immunity - Skenario II
Kebal Rentan Penular

Kekebalan populasi tinggi


Diatas ambang tertentu kekebalan populasi (mis., 95% utk campak),
peluang penular untuk berkontak dengan yang rentan adalah rendah

Penyebaran penyakit terbatas. KLB kecil. Populasi ini mempunyai


herd immunity
Ambang Herd Immunity
 Ambang Herd immunity (H) = kekebalan populasi
yang diperlukan agar insidensi penyakit menurun

 H = 1 – 1/R0 Kekebalan
populasi
 Measles: H = 1 - 1/18 = 1 - .056 = 94.4%
H = 1 – 1/12 = 1 - .083 = 91.7%
Cakupan imunisasi yang diperlukan: ~95%
 Rubella: H = 1 – 1/7 = 1 - .143 = 81.7%
H = 1 – 1/6 = 1 - .167 = 83.3%
Cakupan imunisasi yang diperlukan: ~85%
Rubella dan
Congenital Rubella Syndrome
(CRS)
Virus Rubella
• Togavirus (virus RNA)

• Ada 13 genotipe dilaporkan

• Penularan melalui saluran nafas atau droplets

• Masa inkubasi lebih panjang dari campak: 12 – 23 hari (rata-


rata 14 hari)

• Manusia merupakan satu-satunya inang


Distribusi Genotipe Rubella
dari Jan s/d Des 2013

Not applicable

The boundaries and names shown and the designations used on this map do not imply
the expression of any opinion whatsoever on the part of the World Health Organization
concerning the legal status of any country, territory, city or area or of its authorities, or
Data source: RubeNS Database concerning the delimitation of its frontiers or boundaries. Dotted lines on maps
represent approximate border lines for which there may not yet be full agreement.
Updated on 03 February 2014 ©WHO 2014. All rights reserved.
Penyakit Rubella

• Gejala/tanda: ruam makulo-papular, demam


derajat rendah, mata merah, pembenkakan
kelenjar (lymphadenopathy), sakit sendi
(arthralgia/arthritis)
NB: tidak ada batuk

• 20-50% infeksi tidak disertai ruam atau


asimtomatik
Penyakit Rubella - 2

Ruam

 Makulopapular (tidak
menyatu)

 Lebih ringan dari ruam pada


campak

 Mulai pada wajah, kepala


dan menyebar ke bawah

 Biasanya berlangsung 3 hr
( campak 4-8 hr)
Penyakit Rubella- 3
• Gejala lain
 Mata merah
 Pembengkakan kelenjar
(Lymphadenopathy):
belakang telinga, belakang
leher, dan sub-occipital
• Lebih banyak pada anak
dibanding dewasa
 Sakit sendi (Arthralgia atau
arthritis)
• Anak dan pria: jarang

• Wanita: sampai 70%


Rubella - Komplikasi
• Thrombocytopenic purpura
 1/3,000 kasus
• Ensefalitis
 1/6,000 kasus
• Progressive rubella panencephalitis (PRP)
 Sangat jarang-20 kasus dilaporkan sejak 1974
 Biasanya terjadi 6 bulan – 4 th setelah infeksi primer
atau kelahiran (pada CRS); sebagian besar kasus
berumur 8-19 tahun
• Congenital rubella syndrome (CRS) terjadi pada bayi
yang dilahirkan dari ibu yang terinfeksi saat hamil
Congenital Rubella Syndrome
• Infeksi bisa sebabkan janin
mati, lahir prematur dan/atau
cacat kongenital

• Infeksi saat trimester pertama


kehamilan berisiko tertinggi
mendapat CRS (gangguan
pendengaran dapat terjadi
pada minggu ke 20)

• Organ spesifik yang terkena


secara umum berkaitan dengan
tingkat infeksi saat kehamilan

Thrombocytopenic Purpura,
atau “Blueberry Muffin Baby”
Congenital Rubella Syndrome

• Gangguan pendengaran sensorineural

• Katarak, glaukoma, pigmentary retinopathy

• Cacat pada jantung (terutama Patent Ductus Arteriosus


dan Primary Pulmonic Stenosis)
• Purpura

• Microcephaly

• Keterlambatan tumbuh kembang

• Perubahan pada tulang

• Kerusakan hati dan limpa


Manifestasi CRS : Ggn pendengaran, Cacat
Jantung Bawaan dan Katarak

70
Percentage of CRS cases

60
50 Triad
40 CAT
CHD
30
HI
20 Single
10
0
HI CHD CAT
Defects
Masa penularan pada bayi
dengan
Congenital Rubella Syndrome

• Bisa menularkan selama satu tahun


• Dianggap tidak menular lagi setelah kultur dua kali negatif
dengan selang waktu 1 bulan setelah umur 3 bulan
• Harus diperhatikan isolasi penderita/perhatian untuk kontak
yang tidak mempunyai kekebalan
Epidemiologi Rubella I
• Diperkirakan 103,000 kasus CRS lahir di dunia th. 2010

- semua terjadi di belahan bumi bagian timur

• Rubella telah tereliminasi di belahan bumi bagian barat

− Kasus terakhir dilaporkan di Argentina tahun 2009

• Rubella tidak semenular campak: R0 = 6-7 vs. 12-18

• Interval antar epidemi (inter-epidemic interval) biasanya: 5-9


tahun (bila tidak ada program imunisasi)
imunisasi
Epidemiologi Rubella II
- Anak-anak paling banyak terkena

- Infeksi pada wanita usia reproduksi menjadi perhatian


utama karena risiko terjadinya CRS bila sedang hamil

- Imunisasi rubela tunggal pada usia 9 bulan akan memberi


perlindungan 95% (lebih besar dari ambang herd immunity)

- Tujuan eliminasi rubella/CRS dapat tercapai dengan


mentargetkan anak dan remaja melalui strategi eliminasi
campak yang telah ada

-
Wanita usia reproduktif juga perlu diimunisasi untuk
memberikan perlindungan langsung dan segera
Ringkasan: Campak vs. Rubella
Karakteristik Campak Rubella

Patogen/Famil RNA Virus –Paramyxovirus RNA Virus - Togavirus

Tingkat R0 – 12-18; sangat menular R0 - 6-7; sangat menular


penularan
Masa inkubasi 7-21 hari 12-23 hari
(rash to rash)
Masa infeksius 4 h sebelum s/d 4 h sesudah 7h sblm s/d 5 h ssdh ruam;
timbulnya ruam CRS sp 12 bln ssdh lahir
Komplikasi Pneumonia, diare, otitis media, Thrombocytopenic
parut kornea; ensefalitis; purpura; encephalitis, CRS
Waktu terjadinya Umumnya terjadi pada minggu Infesi pada awal kehamilan
komplikasi ke 2 dan 3 setelah ruam dapat menyebabkan cacat
lahir berat pada bayi
Kelompok risiko Bayi dan dewasa paling berisiko Wanita hamil yang rentan
tinggi mendapat komplikasi dan
kematian
Dosis vaksin 2 dosis Minimal 1 dosis
yang diperlukan
Terima kasih
Notes
 Vaccine (buku – good reference for Ro)
 Lihat bab: Community (bagaimana hitung herd immunity
threshold – untuk memotong transmisi)
 Ro (ada basic dan effective) – lihat buku
 Can give immunoglobulin at time of exposure (but once
baby has rubella, there is no intervention/Rx)
 IgG cut-offs depend on the test kit used (labs base it
also on pos/neg control).
 For babies infected (CRS born) who are infectious for
up to one year:
 Vaccinate contacts and isolate affected baby
 Different ways to protect contacts
 Need to isolate the infectious baby if hospitalized
 Regular rubella vaccine doesn’t work in CRS babies because
their immune system is affected by the disease (but nasal-
administered vaccine seems to work: babies seroconvert)

Anda mungkin juga menyukai