Anda di halaman 1dari 52

SOSIALISASI

BULAN IMUNISASI ANAK SEKOLAH


(BIAS)
CAMPAK BAGI SISWA SD/MI
APA ITU IMUNISASI…???
IMUNISASI
Imunisasi adalah suatu upaya untuk
menimbulkan/meningkatkan kekebalan seseorang
secara aktif terhadap suatu penyakit, sehingga bila
suatu saat terpajan dengan penyakit tersebut tidak
akan sakit atau hanya mengalami sakit ringan.
TUJUAN PENYELENGGARAAN
IMUNISASI
Menurunkan kesakitan, kecacatan & kematian akibat Penyakit yang
Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I)
dengan menggunakan vaksin

Tuberculosis Difteri Pertusis Tetanus Polio Campak Hepatitis B

Hemophillus Pneumonia Human Papiloma Rubella rotavirus HI


Influenzae type B Virus Malaria
V DENGUE
DENGUE
APA ITU PD3I…???
Gejala CAMPAK

Hari 1-3 :
•Panas makin hari makin
•Mata merah dan sakit
bila kena cahaya.
•Anak batuk/pilek
Hari 3- 4 :
• Panas agak turun
• Timbul bercak-bercak
merah pada kulit
dimulai dibelakang
telinga menjalar ke
muka
• Mata bengkak terdapat
cairan kuning kental
• Seluruh tubuh terlihat
bercak-bercak.
Hari 4 – 6 :
• Bercak berubah menjadi
kehitaman dan mulai mengering
• Selanjutnya mengelupas
secara berangsur-angsur
• Akhirnya kulit kembali
seperti semula tanpa
menimbulkan bekas
KOMPLIKASI CAMPAK

Pnemonia 2-27%  CFR 56-86%


( difisiensi Vit.A & sistem kekebalan
rendah

Diare 8-15% , Otitis Media 7-15%

Encephalitis
0,1%

Luka di kornea mata, menyebabkan buta 0,1%


VAKSIN CAMPAK

Vaksin virus hidup yang dilemahkan,


setiap dosis mengandung tidak kurang
dari 1000 infectife unit virus strain CAM
70 dan tdk lebih dari 100 mcg residu
kanamycin dan 30 mcg residu
erythromycin.

Indikasi :
Untuk pemberian kekebalan aktif
terhadap penyakit campak

Epi cold chain


PENYAKIT APA INI ??? Kasus Bangkalan
PENGERTIAN DIFTERI
- Penyakit Difteri adalah penyakit menular akut pada
tonsil, faring dan hidung kadang-kadang pada selaput
mukosa dan kulit.
- Kuman penyebab adalah Bakteri Corynebacterium
Diphtheriae
- Gejala utama, nyeri telan dan psedomembran
- Difteri dapat menyerang orang yang tidak
mempunyai kekebalan.
- Difteri dapat dicegah dengan IMUNISASI
- Berpontensi terjadi KEJADIAN LUAR BIASA dan
WABAH
GEJALA KLINIS
• Demam kurang lebih 38ᴼc,
terkadang tidak disertai demam
• Pseudomembran putih keabu-
abuan, tak mudah lepas dan
mudah berdarah di faring, laring
atau tonsil,
• Sakit waktu menelan,
• Leher membengkak seperti leher
sapi (bullneck), karena
pembengkakan kelenjar leher dan
sesak nafas disertai bunyi
(stridor)
• Obstruksi jalan nafas / sesak
nafas
PENYAKIT DIFTERI (2)

 Cara Penularan : melalui droplet dari penderita atau karier


 Masa inkubasi penyakit: 2 – 5 hari, tapi penderita dapat menu-
larkan penyakit ke orang lain 2- 4 minggu sejak masa inkubasi,
sedangkan masa penularan karier bisa sampai 6 bulan.
 Kasus karier : orang yang tidak menunjukkan gejala Difteri tapi
hasil laboratorium apus tenggorok positif terhadap Corynebac-
terium diphteriae
 Kematian : terjadi karena kelumpuhan otot jantung atau sum-
batan jalan nafas. Bila tidak diobati dengan tepat angka kema-
tian 5 – 10 % pada anak usia <5 tahun dan pada dewasa (diatas
40 tahun) dapat mencapai 20 %
PSEUDOMEMBRAN
TRACHEOSTOMI
BULLNECK
DIFTERI BIBIR
DIFTERI KULIT PADA KAKI
DIFTERI PADA HIDUNG
DIFTERI DENGAN PENDARAHAN PADA HIDUNG
DIFTERI PADA MATA
MIOKARDITIS YG MEMATIKAN
KUMPULAN KASUS DIFTERI DI
BANGKALAN
PENGAMBILAN SWAB TENGGOROKAN
CARA PENCEGAHAN PENULARAN
PENYAKIT DIFTERI

• Menghentikan transmisi Difteri dengan pemberian prophilaksis ter-


hadap kontak dan karier
• Tatalaksana kasus dengan pemberian Anti Difteri Serum (ADS) dan
tatalaksana karier yang adekuat
• ORI (Outbreak Response Immunization) pada wilayah dan kelom-
pok usia yang tepat dengan cakupan yang tinggi dan merata (caku-
pan minimal 90%)
• Penguatan imunisasi rutin : perbaikan cakupan dan kualitas
pelayanan imunisasi rutin difteri bagi bayi, anak usia di bawah dua
tahun serta anak usia sekolah dasar di seluruh wilayah di In-
donea.
• Penggunaan masker dan PHBS
TETANUS BAYI BARU LAHIR
(TETANUS NEONATORUM)

PADA WAKTU LAHIR


• Semula bayi tampak sehat,
dapat menetek dengan baik
• Bayi mendadak tidak dapat
menetek
• Mulut sulit dibuka (mecucu
spt mulut ikan)
• Seluruh tubuh kejang-kejang
• Tanpa perawatan di RS,
umumnya meninggal
Batuk Rejan (Pertusis) penyakit yang
disebabkan oleh bakteri Bordetella Pertusis
Minggu pertama:
Bayi menderita batuk pilek, dengan hidung
berair, dan disertai panas

Minggu ke dua
Batuk tidak hilang walaupun minum obat
Malam batuk bertambah hebat, didahului
dengan nafas dalam, sampai terdengar
AWUUUUPP !!
Batuk tak dapat dihentikan, sampai diakhiri
muntah dan sianosis, mjd lemas dan kejang.
Dpt berlanjut ant 1 sd 10 minggu
Timbul perdarahan pada selaput mata

Minggu ke tiga:
Batuk terus menerus, akibatnya terjadi
KOMPLIKASI
Radang paru-paru
Radang otak
APA ITU HEPATITIS B ?
Penyakit Hepatitis B

Adalah :Penyakit infeksi yg Menyebabkan sedikitnya 1 juta


disebabkan oleh virus kematian / th
hepatitis B yang menyerang
hati, bersifat akut atau
menahun, dapat berlanjut
menjadi kanker hati
terutama jika terinfeksi pada
usia DINI

Gejala :
Selaput putih pd mata berwarna
kuning
Kulit seluruh tubuh tampak kuning
Air seni coklat seperti teh
Muntah darah, berak darah, perut
buncit
Sebagian besar tanpa gejala
Datang ke dokter dg kondisi parah
Sumber penularan
Penderita (carier/sakit)

Cara Penularan :
Vertikal, yaitu dari Ibu pengidap virus
ke bayi yang dikandung
Horizontal, yaitu dari pengidap virus
melalui hubungan sex, alat suntik,
transfusi darah, pisau cukur, sikat
gigi, Tatto, Tusuk Jarum

Kelompok Resti :
 Bayi dari Ibu pengidap
 Petugas Kesehatan
 Anggota keluarga pengidap
 Homosex, PSK, Pelanggan
 Pecandu obat bius, suntk
 Pengguna transfusi darah

Nggak diobati ?....Carier & Kanker Hati


Menjadi sumber penularan
LUMPUH ?,,,POLIOMYLITIS !
Hari ke 1- 3 Poliomylitis adalah penyakit yang
disebabkan oleh virus polio
 Anak terserang batuk
Pilek, demam, dan mencret
ringan

Hari ke 3 – 5

Demam berkurang, tetapi


Mulai kaku kuduk dan tungkai
dan lengan

Hari ke 5 – 7 Cara penularan :


Mendadak tungkai/lengan lumpuh Virus masuk kedalam
Kelumpuhan umumnya pada satu tubuh manusia
tungkai/lengan, dapat juga terjadi Hanya melalui MULUT
pada kedua tungkai/lengan Dalam darah, menyebar ke
susunsn saraf pusat,
merusak sel-sel syaraf
KASUS LUMPUH LAYUH MENDADAK
(AFP)
KASUS
LUMPUH
POLIO
Cacat polio:
menetap
beban masyarakat
risiko kecelakaan
CACAT
dirumah MENETAP

Rojudin, Campang
Way Handak, lumpuh
tgl 28-05-05
Foto 03-07-’05
PENYAKIT TERSEBUT BISA DICEGAH
DENGAN

IMUNISASI
Konsep Dasar :
• Program imunisasi akan efektif atau bisa memberikan
dampak penurunan penyakit apabila cakupan tinggi dan
merata di semua desa dan mutu / kualitas pelayanan
terjaga. Untuk mencapai cakupan tinggi dan
merata di semua desa
BAGAIMANA AGAR BIAS SUKSES
MENCEGAH CAMPAK
• Capaian/cakupan mencapai minimal 95%
di seluruh Sekolah

Dukungan
penuh LS
KONSEPS PENTING
DALAM PEMBENTUKAN KEKEBALAN

Herd Immunity

Definisi
Kekebalan populasi untuk melawan suatu penyakit
dengan besarnya proporsi populasi yang imun/kebal.
Herd Immunity ? Scenario 1
Kebal/Imun Rentan Penderita Sudah Divaksin tapi SAKIT

Kekebalan Populasi Rendah

- Kemungkinan penderita kontak dengan yang rentan sangat tinggi


- Penyakit menyebar dengan cepat. Transmisi terus terjadi.
- KLB sering terjadi
Herd Immunity ? Scenario 2
Kebal/Imun Rentan Penderita

Kekebalan Populasi Tinggi


Kekebalan Populasi yang Tinggi (95%) kemungkinan penderita kontak
dengan yang rentan adalah kecil.
Penyebaran penyakit terbatas. KLB jarang terjadi. Populasi disini
mempunyai Herd immunity
MENGAPA ADA ANAK YANG SUDAH
DIIMUNISASI TERHADAP PENYAKIT TERTENTU, MASIH
TERTULAR?
• Jika anak-anak di sekitarnya terlalu banyak yang tidak diimunisasi
• Bayi atau anak yang sudah di imunisasi penyakit tertentu, bisa tertular
penyakit tertentu itu, tetapi

JAUH LEBIH RINGAN


KEBERHASILAN IMUNISASI (EFEKTIF)

Eradikasi penyakit cacar,


- tahun 1974  bebas cacar
- tahun 1980  Imunisasi cacar
Stop
Eliminasi Maternal dan Neonatal Tetanus 
Mei 2016 (non permanen)
ERAPO  tidak dijumpainya lagi kasus polio
sejak tahun 2006  Sertifikasi BEBAS
POLIO SEARO, 27 Maret 2014.
PERAN SEKOLAH/MADARASAH
YANG DIHARAPKAN DALAM KEGIATAN BIAS
PERSIAPAN
1. Membentuk tim pelaksanaan BIAS guru UKS dan staf lainnya
2. Mensosialisasikan BIAS kepada murid dan orang tua / wali murid tentang (apa itu BIAS,
jenis vaksin, tujuan, ancaman penyakit CAMPAK jika tidak mengikuti BIAS,
jadwal pelaksanaan)  Surat Edaran atau momentum pertemuan.
3. Membantu mengisi format pencatatan dan pelaporan pelaksanaan BIAS dasar : daftar
murid per kelas.
4. Menyiapkan ruang penyuntikan  dipastikan murid tidak bisa meloloskan diri
PERAN SEKOLAH/MADRASAH
YANG DIHARAPKAN DALAM KAMPANYE MR

PELAKSANAAN
1. Memberikan pengarahan singkat kepada para murid tentang
tujuan dan manfaat IMUNISASI murid tidak takut
2. Menyeleksi anak yang berumur yang sedang sakit atau tidak
masuk sekolah karena alasan lainnya
3. MEMASTIKAN MURID TIDAK LARI
PERAN SEKOLAH/MADRASAH
YANG DIHARAPKAN DALAM BIAS

PENILAIAN DAN TINDAK LANJUT


1. Mengidentifikasi murid yang belum mendapatkan
suntikan
2. Mengkoordinasikan dengan Puskesmas tentang jadwal
penyuntikan susulan (sweeping)
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai