A. LATAR BELAKANG
Sejak beberapa tahun lalu muncul beberapa penyakit yang menimbulkan jumlah kematian
yang cukup besar. Salah satu penyakit yang menyebabkan kegemparan diseluruh dunia adalah
penyakit yang berasal dari virus influenza termutasi. Influenza virus mempunyai RNA (Ribo
Nucleic Acid) sebagai material genetiknya. Virus ini cepat sekali bermutasi karena tidak
memiliki enzim yang bisa memperbaiki jika seandainya ada kesalahan dalam pembacaan
material genetik dalam tubuhnya. Kemampuan influenza virus untuk selalu bermutasi inilah yang
menyebabkan vaksin influenza tidak bisa hanya diterima 1 kali seumur hidup tapi harus
diberikan setiap tahun, karena setiap tahun vaksin harus dibuat dengan menyesuaikan material
genetik dari virus yang sedang mewabah tahun itu.
Influenza virus dibagi menjadi 3 tipe, A, B dan C. Influenza virus tipe A dan B-lah yang
biasanya bertanggung jawab menyebabkan wabah flu setiap tahun (seasonal influenza),
sedangkan tipe C biasanya hanya menyebabkan gejala flu ringan dan jarang menyebabkan
wabah. Influenza virus tipe A merupakan penyebab utama pandemik yang belakangan ini
merebak.
B. TUJUAN
1. Tujuan Instruksional Umum (TIU)
Setelah dilakukan penyuluhan selama kurang lebih 45 menit diharapkan sasaran dapat
memahami cara penanganan flu singapura
2. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)
Setelah diberikan penyuluhan selama 45 menit diharapkan peserta dapat:
a.
C.
1.
2.
3.
4.
5.
MATERI PENYULUHAN
Pengertian flu singapura (HFMD)
Penyebab flu singapura
Tanda dan Gejala
Cara Pencegahan nya
Cara Pengendalian nya
D. METODE
1. Ceramah
2. Diskusi
3. Tanya jawab
E.
1.
a.
b.
2.
b.
c.
d.
e.
MEDIA/ALAT/SUMBER
Media
Slide
Leaflet
Alat
Laptop
LCD
Sound System
Meja
F. SASARAN
Adapun sasaran dalam penyuluhan ini ialah masyarakat secara umum
G. WAKTU PELAKSANAAN
1. Hari
2. Tanggal
3. Jam
:
:
juni 2016
: 09.00 WITA - 11.00 WITA
H. SETTING TEMPAT
Penyuluhan dilakukan
di
PUSKESMAS
BANJARBARU
DAN
LINGKUNGAN
MASYARAKAT
famili
Picornaviridae,Genus
Enterovirus
(non
polio).
Di
Indonesia
Istilah
Flu
sendiri
Singapore
sebenarnya
muncul
penyakit
karena
saat
ini
itu
bukan
terjadi
penyakit
ledakan
kasus
baru.
dan
Hand-Foot-Mouth disease adalah penyakit anak-anak yang umum terjadi. Gejalanya berupa
luka pada mulut, demam, dan rash. Biasanya disebabkan oleh coxsackievirus A16. Akan tetapi
tidak semua anak-anak yang terinfeksi virus ini menunjukkan ketiga gejala Hand-Foot-Mouth
disease ini. HFMD sering keliru dengan penyakit Foot-and-Mouth disease (Hoof-and-Mouth
disease) yang terjadi pada lembu, domba, dan babi; padahal keduanya merupakan dua macam
penyakit yang berbeda dan tidak berhubungan, keduanya disebabkan oleh virus yang berbeda.
Manusia tidak dapat tertular penyakit yang diderita oleh binatang dan demikian juga sebaliknya.
B. ETIOLOGI
HFMD adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus RNA yang masuk dalam famili
Picornaviridae (Pico, Spanyol = kecil ), Genus Enterovirus (non Polio). Genus yang lain adalah
Rhinovirus, Cardiovirus, Apthovirus.
Di dalam Genus enterovirus terdiri dari Coxsackie A virus, Coxsackie B virus, Echovirus dan
Enterovirus. Penyebab PTKM yang paling sering pada pasien rawat jalan adalah Coxsackie A16,
sedangkan yang sering memerlukan perawatan karena keadaannya lebih berat atau ada
komplikasi sampai meninggal adalah Enterovirus 71. Berbagai enterovirus dapat menyebabkan
berbagai penyakit. Penularannya melalui jalur fekal-oral (pencernaan) dan saluran pernapasan,
yaitu dari droplet (butiran ludah), pilek, air liur, tinja, cairan vesikel (kelainan kulit berupa
gelembung kecil berisi cairan) atau ekskreta. Penularan kontak tidak langsung melalui barang,
handuk, baju, peralatan makanan, dan mainan yang terkontaminasi oleh sekresi itu. Tidak ada
vektor tetapi ada pembawa (carrier) seperti lalat dan kecoa. Penyakit ini memberi imunitas
spesifik, namun anak dapat terkena PTKM lagi oleh virus strain Enterovirus lainnya. Masa
Inkubasi 2 - 5 hari.
Infeksi ini paling menular pada satu minggu pertama. Virus yang menyebabkan HFMD
masih dapat tinggal di dalam tubuh selama berminggu-minggu setelah symptom menghilang.
Berarti penularan dari orang ke orang terjadi setelah pasien penyakit ini beranjak sembuh.
HFMD tidak ditransmisikan dari binatang ke manusia.
C. PATOFISIOLOGI
Penyakit ini sangat menular dan sering terjadi dalam musim panas. PTKM adalah penyakit
yang kerap terjadi pada kelompok masyarakat yang padat dan menyerang anak-anak usia 2
minggu sampai 5 tahun ( kadang sampai 10 tahun ). Orang dewasa umumnya lebih kebal
terhadap enterovirus, walau bisa juga terkena.
Orang yang belum pernah terinfeksi oleh virus yang menyebabkan HFMD beresiko untuk
terinfeksi, tapi tidak semua orang yang terinfeksi virus ini menderita HFMD.
HFMD paling banyak terjadi pada anak-anak berusia di bawah 10 tahun, tapi dapat pula
terjadi pada orang dewasa. Anak-anak lebih beeresiko untuk terkena penyakit ini karena system
imun dalam tubuh mereka masih lemah bila dibandingkan dengan orang dewasa.
Bila telah terinfeksi maka pasien akan mendapatkan immunitas terhadap virus yang dapat
menyebabkan HFMD ini. Tapi terdapat pula beberapa kasus dimana HFMD dapat kembali
muncul karena infeksi oleh virus golongan enterovirus lainnya.
Kasus HFMD terjadi di seluruh dunia. Pada daerah yang beriklim hangat/sejuk, kasus lebih
sering terjadi pada musim panas dan awal musim gugur. Sejak tahun 1997, kasus-kasus HFMD
yang disebabkan oleh enterovirus 71 telah dilaporkan terjadi di Asia dan Australia.
HFMD yang disebabkan oleh infeksi coxsackievirus A16 merupakan penyakit yang ringan.
Umumnya pasien dapat sembuh setelah 7-10 hari tanpa penanganan medis. HFMD yang
disebabkan oleh enterovirus 71 menunjukkan insiden penyakit neurologis (sistem saraf) yang
lebih tinggi. Kasus encephalitis yang fatal dapat terjadi pada penyakit yang disebabkan oleh
infeksi enterovirus 71.
Implantasi awal virus pada mukosa buccal dan ileum akan diikuti dengan penyebaran ke
kelenjar getah bening dalam 24 jam. Viremia cepat terjadi, meluas ke mukosa mulut dari kulit.
Hari ke 7 terjadi peningkatan neutralizing antibody kemudian terjadi eliminasi Virus.
b. Anoreksia
c.
d. Nyeri perut
e.
f.
Batuk
Kadang-kadang : demam tinggi, sangat lemah, diare, atralgia, miokarditis dan pneumonia,
meaningoencephalitis.
Ulkus terasa nyeri ditambah dengan rasa tidak nyaman ketika makan
d. Makula eritem 2-10 mm kemudian berubah menjadi vesikel sentral oval berwarna abu-abu
e.
f.
f.
Keringat dingin
j.
(Imunisasi). Bila anak tidak dirawat, harus istirahat di rumah karena daya tahan tubuhnya
menurun dan agar tidak menularkan ke anak lainnya.
Berbagai upaya telah dan sedang dilakukan pemerintah dalam hal ini, seperti meningkatkan
survailans epidemiologi (perlu definisi klinik). Memberikan penyuluhan tentang cara-cara
penularan dan pencegahan HFMD untuk memotong rantai penularan. Menyiapkan sarana
kesehatan tentang tatalaksana HFMD termasuk pelaksanaan. Memberikan penyuluhan tentang
tanda-tanda dan gejala HFMD.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat pengobatan secara spesifik untuk penyakit ini.
Adapun hal hal yang dapat dilakukan antara lain:
1. Menghindari kontak dengan anak-anak yang terinfeksi
2. Tidak membawa anak yang sakit ke tempat yang padat pengunjung
3. Tidak menggunakan peralatan makan,pakaian,sepatu anak yang sakit.
4. Mencuci tangan sebelum dan sesudah makan, buang air besar dan kontak dengan penderita
5.
Bintik yang melepuh/vesikel sebaiknya dibiarkan mengering alami, jangan dipecah karena
mengandung virus.